Jl. Poros Tanah Kuning km.09 Desa Bumi Rahayu Kec. Tanjung Selor,
Email : pkmbumirahayu9@gmail.com
2018
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
KATA PENGANTAR
Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting diharuskan menyusun dokumen
DPLH, sehingga kegiatan UPT. Puskesmas Bumi Rahayu di kecamatan Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan kategori dampaknya kecil, tetapi tetap harus diantisipasi dan dilakukan upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang memadai.
Tujuan penyusunan dokumen DPLH ini khususnya agar dapat digunakan sebagai pedoman
bagi UPT. Puskesmas Bumi Rahayu dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah mendukung
penyelesaian dokumen ini.
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU
Jl. Poros Tanah Kuning Km.09 Ds.Bumi Rahayu Kec.Tanjung Selor, Email : pkmbumirahayu9@gmail.com
SURAT PERNYATAAN
Alamat : Jl. Poros Tanah Kuning Km.09 Ds. Bumi Rahayu Kec. Tg.Selor
Telepon : 082165122408
Selaku penanggung jawab atas pelaksanaan DPLH dari kegiatan UPT. Puskesmas Bumi Rahayu.
Dengan ini menyatakan :
1. Kami akan melaksanakan pengelolaan lingkungan akibat dari kegiatan kami sebagaimana
tercantum dalam dokumen DPLH dari kegiatan UPT. Puskesmas Bumi Rahayu. Kami juga
akan melakukan pemantauan terhadap dampak tersebut sesuai kententuan yang berlaku.
2. Apabila kami lalai tidak melaksanakan DPLH dari kegiatan UPT. Puskesmas Bumi Rahayu
tersebut ( Butir 1 ) sebagaimana mestinya, kami bersedia bertanggung jawab dan dikenakan
sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
DAFTAR ISI
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………...... iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
BUMI RAHAYU
1.4 ARAH ANGIN DAN KECEPATAN ANGIN DIWILAYAH STUDI DAN SEKITARNYA
( 2012-2016 )
RAHAYU
LINGKUNGAN HIDUP
DAFTAR GAMBAR
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
DAFTAR BAGAN
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
SEMUA KEPENTINGAN
REPUBLIK INDONESIA
DI LINGKUNGAN SEKITAR
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
BAB I
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA DAN / ATAU KEGIATAN
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
BAB II
PERIZINAN YANG DIMILIKI
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pada PT. Pengelola Limbah Kutai
Kartanegara dan Transportasi pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
pada PT.Mitra Hijau Asia-Cabang Samarinda, berdomisili di Perum Bukit Pinang
Bahari Blok B8 No.16, Samarinda seberang,Samarinda, Kalimantan Timur, MOU dan
surat izin dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Untuk Kegiatan
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Atas Nama PT. Pengelola
Limbah Kutai Kartanegara terlampir.
Jenis Ijin PPLH Yang akan dimiliki oleh UPT. Puskesmas Bumi Rahayu
sebagai berikut :
1. Izin IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah )
2. Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
( TPS LB3).
Izin tersebut akan di buat setelah izin lingkungan terbit.
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
BAB III
USAHA DAN / ATAU KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
vii
DPLH UPT. PUSKESMAS BUMI RAHAYU 2018
Adapun alur pasien UPT. Puskesmas Bumi Rahayu, dapat dilihat dalam
gambar alur pasien dibawah ini :
vii
ALUR PASIEN UPT.PUSKESMAS BUMI RAHAYU
vii
3) Kapasitas Pasien
Kapasitas pasien untuk mendapatkan pelayanan di UPT.
Puskesmas Bumi Rahayu disesuaikan jam kerja unit pelayanan rawat
jalan selama 6 jam dengan enam hari kerja yaitu mulai pukul 08.00 wita
s/d 14.00 wita dan pelayanan emergency, persalinan dan rawat inap
selama 24 jam. Ditargetkan setiap bulannya diperkirakan jumlah pasien
rawat jalan dan rawat inap UPT. Puskesmas Bumi Rahayu dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Unit Pelayanan dan Kapasitas Pasien
Kapasitas
No Unit Pelayanan
Pelayanan (pasien)
1 Pelayanan Rawat Jalan (BP Umum) 380 Orang/bulan
2 Pelayanan Rawat Inap 3 Orang/bulan
3 Unit Gawat Darurat (UGD) 156 Orang/ bulan
4 Pelayanan MTBS 100 Orang/ bulan
5 Poli Gigi 90 Orang/bulan
6 KIA 70 Orang/bulan
7 Pelayanan Gizi 4 Orang/ bulan
4) Kebutuhan Tenaga
vii
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan atau yang ada sekarang di
UPT. Puskesmas Bumi Rahayu sebanyak 74 orang. Tenaga kerja tersebut
secara rinci dijelaskan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.2 Tenaga Kerja di UPT.Puskesmas Bumi Rahayu
1 Tenaga Medis
-Dokter Gigi 1 ( PTT )
- Dokter umum 3 ( 2 PNS, 1 PTT )
2 Tenaga Paramedis
- Perawat (SARJANA) 1 ( PNS )
- D3 Perawat 26 ( 17 PNS, 9 PTT )
- D3 Perawat Gigi 1 ( PNS )
- Bidan Puskesmas 14 ( 9 PNS, 5 PTT )
- Bidan Desa 6 ( 3 PNS, 3 PTT )
3 Tenaga Non Medis
- SKM 5 ( 2 PNS, 3 PTT )
- Apoteker 2 ( 1 PNS, 1 PTT )
- Gizi 1 ( PNS )
- Sarjana Gizi 1 ( PTT )
- Asisten Apoteker 2 (1 PNS) ,(1 PTT)
- Sanitasi 2 ( 1 PNS, 1 PTT )
- Laboratorium (Analis) 1 ( PNS )
4 Tenaga Teknis Lainnya
- Sarjana Ekonomi 1 ( PTT )
- D3 Rekam Medik 1 ( PTT )
- SLTA 4 ( Honor )
- SD 2 ( Honor )
JUMLAH 74 Orang
Sumber : UPT. Puskesmas Bumi Rahayu Tahun 2018
5) Rona Lingkungan
a) Iklim
Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang berubah-ubah,
sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu relatif lama dan
vii
tetap. Keadaan iklim di sekitar daerah lokasi puskesmas secara umum
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, lama
penyinaran matahari, temperature, kelembaban relatif dan dataran rendah.
Data dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.4. Arah Angin dan Kecepatan Angin di Wilayah Studi dan Sekitarnya
( 2012 – 2016 )
JA FE MA APR ME JU JU AG SE OK NO DE
N B R I N L S P T V S
2012 2.8 4.3 3.5 4.5 4.6 4.6 4.4 4.8 4.9 4.2 4.8 4.3
2013 3.6 4.0 3.8 3.8 3.9 3.6 4.3 4.0 4.3 4.3 4.3 3.5
vii
2014 3.3 4.7 5.4 4.9 4.6 3.9 4.0 4.5 4.0 4.5 3.9 3.6
2015 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.8 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0
2016 2.9 4.4 3.6 4.6 4.7 4.7 4.5 4.9 5.0 4.3 4.9 4.4
Tahun Arah Angin Rata-rata
JA FE MA APR ME JU JU AG SE OK NO DE
N B R I N L S P T V S
2012 SW SW S E/SW/ S S SW S SW S S S
W
2013 SW SW S NE SW SW SW SW SW SW SW SW
2014 E NE NE NE NE S S S S SW S SW
2015 SW E SW SW S S SW S SW S S S
2016 SW E SW SW S S SW S SW S S S
b) Kualitas Udara
Kualitas Udara di UPT.Puskesmas Bumi Rahayu dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan sekitar dimana wilayah tersebut masih banyak di tumbuhi
pepohonan hutan yang dapat membantu menetralisir udara yang ada di
sekitar puskesmas. Pengukuran dan pemantauan kualitas udara di
UPT.Puskesmas Bumi Rahayu akan di laksanakan setelah izin lingkungan
terbit.
c) Kebisingan
UPT. Puskesmas Bumi Rahayu belum melakukan pengukuran
kebisingan karena kekurangan alat pengukuran dan kedepannya akan di
lakukan pengukuran kebisingan. Data kebisingan akan di tambahkan pada
laporan RKL dan RPL setelah izin lingkungan terbit sesuai dengan Lampiran
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-48/MENLH/11/1996
Tentang Baku Tingkat Kebisingan.
d) Pengairan
Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh
topografi dan kondisi bentang alam daerah wilayah puskesmas merupakan
dataran tinggi dan rendah. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat
yang rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka
dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan sampling air
permukaan (eksisting ).
vii
e) Bangunan TPS Limbah B3
Bangunan untuk TPS B3 adalah bangunan permanen yang bersifat
sementara sebab belum memiliki izin penyimpanan B3 dan kedepannya
akan di bangun TPS limbah B3 permanen dan mengurus izin penyimpanan
TPS limbah B3 setelah ijin lingkungan terbit.
PH - 6-9
BOD Mg/L 30
TSS Mg/L 30
vii
Amoniak Mg/L 10
TPS LIMBAHB3
vii
TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERSIH
vii
C. Kegiatan yang menjadi sumber dampak dan besaran dampak lingkungan yang
terjadi
Kegiatan utama yang menghasilkan dampak lingkungan secara langsung adalah
kegiatan pelayanan di dalam gedung yang secara langsung dapat mengakibatkan
dampak terhadap lingkungan yaitu adanya timbulan limbah baik limbah padat,
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)dan limbah cair.
1) Timbulan Limbah Padat Domestik
Limbah domestik adalah limbah yang di hasilkan dari kegiatan
permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan dll.
Sedangkan di UPT.Puskesmas Bumi Rahayu juga mengahasilkan limbah
domestik antara lain seperti, kertas bekas, kardus,sisa makanan, dan plastik,
limbah domestik yang di hasilkan oleh puskesmas akan di kumpul di bak
penyimpanan sampah sesuai dengan jenis pemilahannya kemudian di angkut
oleh petugas kebersihan dan langsung di buang ke TPA oleh petugas
kebersihan puskesmas menggunakan mobil puskesmas keliling ( PusLing ). Di
bawah ini adalah tabel sampah padat domestik yang di hasilkan oleh
UPT.Puskesmas Bumi Rahayu. Timbulan limbah padat / sampah yang
dihasilkan dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Pasien Rawat
3 52 0,13 6,76
Jalan
Total 18,66
vii
Limbah bahan berbahaya dan beracun terbagi atas limbah B3 non infeksius dan
limbah B3 infeksius.
a. Limbah B3 non infeksius
Limbah B3 non infeksius yang berasal dari perkantoran atau administrasi
seperti, botol tinta, catridge, baterai bekas, aki bekas, bola lampu, botol
kaca, jarum hasil pengisian tinta, botol bahan pembersih,dll.
Limbah B3 non infeksis di kumpulkan di bak sampah sesuai jenisnya dan di
angkut oleh petugas ke TPS limbah B3 Sementara dan dari TPS limbah B3
akan di angkut oleh pihak ke tiga yaitu PT. Mitra Hijau Asia dan Dilakukan
Pengelolaan Oleh PT. Pengelola Limbah Kutai Kertanegara. Proses
pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 dilakukan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama.
vii
kantong plastik berwarna kuning dan diberi tanda / logo infeksius selanjutnya
di angkut oleh petugas setiap hari kemudian di kumpulkan ke TPS limbah B3
sementara untuk di serahkan ke pihak ketiga dan akan di lakukan
pengelolaan limbah B3 padat sesuai jadwal yang disepakati dalam kerja
sama. Sedangkan limbah B3 Infeksius seperti jarum suntik, alat suntikan,
jarum jahit, kemasan obat sediaan ampul dan vial dibuang ke dalam safety
box, jika safety box telah tiga per empat penuh maka safety box akan di
angkut dan di kumpulkan ke TPS limbah B3 sementara untuk selanjutnya
akan diserahkan ke pihak ke tiga untuk dilakukan pengelolaan limbah.
b) Limbah B3 Infeksius Cair
Limbah B3 Cair yang berupa darah, cairan tubuh dan hasil cucian linen di
masukan ke IPAL dan selanjutnya di lakukan pengolahan. Sedangkan
limbah B3 cair yang berupa oli bekas dan sisa bahan kimia kadaluarsa akan
di angkut dan di kumpulkan di TPS limbah B3, Izin IPAL akan dibuat setelah
izin lingkungan terbit.
vii
ekualisasi juga untuk pengendapan awal sebelum masuk kedalam pengolahan
utama.
Bak kontrol digunakan untuk pengontrolan dalam distribusi limbah
cair, dimana setiap persimpangan dan belokan digunakan bak kontrol yang
dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya sumbatan pada
saluran.
IPAL ini dikhusus kan untuk limbah cair yang berasal dari ruangan
yang menghasilkan limbah cair seperti Laboraturium, IGD, ruang gigi, ruang VK
dan ruang KB, rawat Inap serta dari westafel yg berada diruangan yang
memiliki westafel,buangan toilet, londry, dapur kemudian diproses di IPAL,
namun IPAL ini belum memiliki izin PPLH, izin tersebut akan di buat setelah izin
lingkungan terbit.
Hasil akhir IPAL akan disalurkan kebadan penerima air yaitu sungai
mangku bua, yang mana akan dilakukan pemantauan ditiga titik pemantauan
titik terdekat, titik tengah dan titik terjauh.
Data kualitas air permukaan ditiga titik tersebut akan dibuat setelah
iizin lingkungan terbit
Dengan adanya IPAL di UPT.Puskesmas Bumi Rahayu, maka limbah
yang dikeluarkan dari aktivitas puskesmas akan sesuai dengan standar baku
mutu yang telah ditetapkan, agar terjaga keasrian sumber air yang ada pada
pemukiman masyarakat sekitar disarankan untuk menanam pepohonan
dipinggir-pinggir sungai dan lahan yang kosong. Berikut adalah gambar IPAL di
UPT.Puskesmas Bumi Rahayu
vii
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
vii
KOLAM 1
KOLAM 2
vii
BAK EKUALISASI
BAK KONTROL
Tabel 1.7. Jenis – jenis Limbah B3 Yang di Hasilkan UPT. Puskesmas Bumi Rahayu
Jenis Limbah B3
No
Padat Cair
7 Infuse set
8 Bekas lampu
9 Catridge bekas
vii
10 Botol tinta
vii
Gambar 9 Ruang Pelayanan Gigi
vii
Gambar 12 Ruang Pelayanan Imunisasi
Gambar 13 Ruang Pelayanan KB
Pasien Rawat
3 52 0,01 0,52
Jalan
Lain-lain
1. Laundry 1
6 2. Dapur 1 0,15 2
3. WC 12
4. Westafel 7
Total 3,25
vii
Berdasakan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan air
bersih UPT.Puskesmas Bumi Rahayu perhari sebanyak 3,25 m 3.
1. 3,25 80 % 2,6
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah timbulan limbah cair
Puskesmas Bumi Rahayu perhari 2,6 m2.
5. Uraian Mengenai Komponen yang telah berjalan dan dampak lingkungan yang
terjadi
Dari komponen - komponen kegiatan operasional puskesmas menimbulkan
dampak terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, baik dampak positif ( + )
maupun dampak negatif ( - ) dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan
Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari aktivitas
puskesmas
Besaran Dampak
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan pegawai, pasien dan lain-lain
sebesar 2,3 m3/ hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pemeliharaan IPAL
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengukuran kualitas air limbah
Pencatatan dan Dokumentasi
Periode UPL
Setiap 6 bulan sekali uji laboratorium
b. Jenis Dampak Kualitas Air Tanah
Penurunan kualitas air tanah yang diakibatkan oleh rembesan septictank dari
sisa MCK dan toilet.
Besaran Dampak
vii
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan pegawai, pasien dan lain-lain
sebesar 3,25m3 / hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
Membuat septictank yang sesuai standar
Perbaikan
- Penyedotan Septictank
- Menambah ruang terbuka hijau
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Uji laboratorium kualitas air tanah
- Pencatatan dan Dokumentasi
Periode UPL
Setiap 6 bulan sekali uji laboratorium
c. Jenis Dampak Kualitas Udara
Eksisting
vii
- Pemagaran disekeliling areal puskesmas
Perbaikan
- Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat
- Memasang peredam suara dan cerobong genset
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pengukuran tingkat intensitas kebisingan
- Pencatatan dan dokumentasi
Periode UPL
Setiap 1 tahun sekali uji intensitas kebisingan
e. Jenis Dampak Lalu Lintas
Peningkatan volume lalulintas akibat adanya kendaraan 2 dan roda 4 yang
keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Poros Tanah Kuning.
Besaran Dampak
Jumlah kendaraan yang keluar masuk areal puskesmas akan berpotensi
terhadap kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
- Penyediaan tempat parkir pegawai dan pasien
- Penempatan parkir petugas pegawai dan pasien
Perbaikan
- Pemasangan warning symbol
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pengamatan visual
- Pencatatan dan dokumentasi
Periode UPL
Setiap hari
f. Jenis Dampak Timbulan Sampah / Limbah Padat
Timbulan padat yang dihasilkan sebanyak 18,66 kg /hari.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
- Adanya tong sampah biasa sebanyak 30 unit
- Adanya TPS
Perbaikan
- Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik dan sampah
berbahaya sebanyak 30 unit
vii
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pengamatan visual
- Pencatatan dan dokumentasi
Periode UPL
- Setiap hari
g. Jenis Dampak B3
Timbulan limbah B3
Besaran Dampak
Limbah B3 yang dhasilkan untuk padatan sebesar 20 kg/bulan dan cairan 15
lt/bulan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
- Adanya TPS B3
- Penampungan limbah padat medis dengan kantong plastik
- Adanya IPAL
Perbaikan
- Menjalin kerja sama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis
- Pengangkutan limbah B3 terjadwal
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pengamatan visual
Besaran Dampak
Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
- Menerapkan SOP
- Pemakaian alat pelindung kerja SNI
- Penyediaan P3K
- Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan
Perbaikan
- Penggunaan pakaian khusus penanganan pasien
- Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pengamatan visual
- Medical chek up pegawai
- Pencatatan dan dokumentasi
Periode UPL
- Setiap 6 bulan sekali
j. Jenis Dampak Run off
Peningkatan run off limpasan air
Besaran Dampak
Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk
daerah perniagaan diperkirakan sebesar 5,2-6 m 3// hari
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Eksisting
- Adanya RTH
- Adanya saluran drainase
BAB IV
Bagan 1.1
Alur Penanganan Limbah Cair
LIMBAH CAIR PUSKESMAS
Semua limbah medis yang berasal dari ruang gawat darurat, ruang bersalin, poli gigi dan
laboratorium akan masuk ke IPAL yang selanjutnya akan diolah dan diproses dibak
penampungan kemudian akan dialirkan ke bak proses akhir hingga air limbah bisa
digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secra aman, seperti menyiram tanaman.
Bagan 1.2
Alur Penanganan Limbah Padat ( Sampah )
TPA TPA
TPS LB3
TPS LB3
PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN
OLEH PIHAK KE-3 OLEH PIHAK KE-3
vii
Sampah yang berasal dari bak sampah domestik diambil oleh petugas
kebersihan puskesmas yang kemudian setiap hari akan diangkut ke TPA ( Tempat
Pembuangan Akhir ) menggunakan mobil Puskesmas Keliling ( PusLing ) dan
kedepannya Puskesmas akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bulungan untuk melakukan pengangkutan sampah domestik ke TPA.
Sedangkan untuk limbah B3 yang telah dibuang di safety box atau tempat
sampah akan diambil oleh petugas kebersihan puskesmas yang kemudian setiap hari
diangkut ke TPS limbah B3 dan selanjutnya akan di angkut oleh PT. Mitra Hijau Asia dan
Dilakukan Pengelolaan Oleh PT. Pengelola Limbah Kutai Kertanegara. Proses
pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kerjasama.
vii
TABEL 1.10 MATRIK UPAYA PENGELOLAAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PIHAK/ INSTITUSI
PENGELOLA DAN
KETERANGAN
SUMBER PENGELOLAAN LOKASI PERIODE PEMANTAUAN LOKASI PERIODE PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DAMPAK LINGKUNGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PIHAK / INSTITUSI
PENGELOLA DAN
PERIODE PEMANTAUAN KETERANGAN
SUMBER PENGELOLAAN LOKASI PEMANTAUAN LOKASI PERIODE
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK PENGELOLAA LINGKUNGAN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N HIDUP
vii
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
- Adanya tong sampah biasa - Tong sampah - Setiap hari - Pengamatan visual - Tong sampah - Setiap hari 1) Pelaksana : Operasional
Kegiatan Timbulan sampah Limbah padat yang
30 unit UPT. Puskesmas puskesmas akan
Operasional yang dihasilkan dari dihasilkan sebanyak
- Adanya TPS - TPS - Setiap hari - Pencatatan dan - TPS - Setiap hari Bumi Rahayu menyesuaikan dan
Puskesmas kegiatan puskesmas 18,66 kg / hari
Perbaikan dokumentasi 2 ) Pengawas ; mengikuti
- Menyediakan tong sampah Dinkes perkembangan
Kab.Bulungan, peraturan dan
terpilah organik, anorganik
DLH Kabupaten perundangan
dan sampah berbahaya Bulungan pemerintah Indonesia
sebanyak 30 unit 3) Penerima serta melaporkan
- Adanya TPS B3 - TPS B3 Laporan : kegiatan setiap 6 bulan
Setiap 6 bulan - Pengamatan visual TPS B3 Setiap 6 bulan
- Penampungan limbah sekali sekali DinKes sekali
padat medis dengan Kabupaten
- Pencatatan dan Bulungan
Limbah B3 yang kantong plastik dokumentasi
dihasilkan untuk DLH Kabupaten
Timbulan Limbah B3 padatan sebesar 20 kg/ - Adanya IPAL - IPAL Bulungan
bulan dan cairan 15 Perbaikan
lt/bulan - Menjalin kerja sama
dengan pengolah limbah B3
dan limbah medis
- Pengangkutan limbah B3
terjadwal
Potensial terjadi Jumlah kerugian yang - Penyediaan APAR 3 kg Areal lokasi Setiap hari - Pengecekan Areal lokasi Setiap hari
kebakaran di areal diakibatkan dari sebanyak 2 unit kegiatan sumber arus kegiatan
puskesmas bencana kebakaran listrik
- Stok kontak listrik otomatis
- Pencatatan dan
- Pemasangan kantongan dokumentasi
- Adanya jalur evakuasi dan
pintu darurat
Perbaikan
- Penambahan APAR 3 kg
sebanyak 10 buah
- Pemasangan alam bencana
Potensi terjadi Jumlah pekerja yang - RTH Setiap hari - Pengamatan visual Setiap 6 bulan
- Menerapkan SOP - Medical Check Up Areal lokasi
kecelakaan kerja dan mengalami kecelakaan - Pemakaian alat pelindung - Drainasel kegiatan sekali
gangguan kesehatan kerja dan gangguan pegawai
kerja SNI - Sumur Resapan - Pencacatan dan
karyawan kesehatan - Lubang Biopori
- Menyediakan P3K dokumentasi
- Jalan masuk
- Ikut serta dalam program
areal klinik
BPJS tenaga kerja dan
kesehatan
Perbaikan
- Penggunaan pakaian
khusus
penanganan pasien
- Mendapatkan pelatihan
peningkatan mutu
pelayanan
- Pengamatan visual
Peningkatan run off Perkiraan limpasan air - Adanya RTH - RTH Pada musim hujan - RTH Pada musim hujan
- Pencatatan dan
hujan dengan - Adanya saluran Drainase - Drainasel - Drainasel
dokumentasi
menggunakan rumus - Sumur Resapan - Sumur Resapan
- Adanya talang air hujan
rasional untuk daerah - Lubang Biopori - Lubang Biopori
perniagaan diperkirakan Perbaikan
- Jalan masuk - Jalan masuk
sebesar 5,2 – 6,2 m3 / - Membuat sumur resapan
areal klinik areal klinik
hari 2m3
sebanyak 2 unit
- Membuat lubang biopori
sebanyak 25 unit
- Membuat grill
vii
vii
DAFTAR PUSTAKA
Indeks Standard Pencemaran Udara Propinsi Kalimantan
Utara ,http://iku.menlhk.go.id, tanggal 18 Oktober 2018
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI nomor 5 Tentang, Lampiran XLIV Baku Mutu
Air Limbah Bagi Usaha dan/atau kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
tahun 2014.