Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN PROGRAM

STBM

Oleh : H.IWAN SAHRI,S.Kep.Ns


Kasi Kesehatan Lingkungan
dan Kesja OR

Disampaikan pada
PERTEMUAN LINTAS SEKTOR LINTAS PROGRAM PERCEPATAN LIMA PILAR STBM
Di Kantor Kecamatan Teluk Segara
Bengkulu, 23 Oktober 2022
Strategi Pencapaian ODF
untuk Mencapai Universal Acces Sanitasi 2019
dengan Program STBM
KOTA BENGKULU
KEBIJAKAN GLOBAL DARI MDGs KE SDGs

2000 2015 2030

PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND
DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR KESEHATAN: PARTNERSHIP
a.Meningkatnya kesadaran isu kesehatan
b.Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan
c.Menyatunya arah pembangunan kesehatan
d.Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu
prioritas

3
Universal Access of Water and Sanitation :
100% Akses air minum, 0 % daerah kumuh dan 100% layanan sanitasi
UU 17/2007 tentang
RPJPN 2005-2025
Pemenuhan kebutuhan
• Arahan RPJPN 2005-2025 dasar air minum dan
pembangunan dan sanitasi merupakan salah
penyediaan air minum dan satu upaya untuk
sanitasi yang diarahkan memenuhi salah satu
untuk mewujudkan prioritas dalam RPJMN
2020-2024, yaitu
terpenuhinya kebutuhan
pencapaian daya saing
dasar masyarakat kompetitif perekonomian
• RPJMN 2020-2024 dan kesejahteraan rakyat
terpenuhinya penyediaan air yang terus membaik,
minum dan sanitasi untuk merata dan meningkat
memenuhi kebutuhan sebanding dengan tingkat
dasar masyarakat melalui kesejahteraan negara-
program STBM negara berpenghasilan
menengah.

4
DAMPAK SANITASI BURUK

• KERUGIAN KARENA HIGIENE DAN SANITASI YANG BURUK


MENCAPAI US$ 191 JUTA ( Rp 1,75 Triliun ) UNTUK
TINGKAT PROVINSI PER TAHUN, UNTUK KABUPATEN
KERUGIAN US $ 15,75 JUTA ( Rp 145 Miliar ) PER TAHUN.
• SETIAP TAHUN TERCATAT SEKITAR 3504 KASUS DIARE
BALITA YANG MEMAKAN KORBAN 29 PER 1000
KELAHIRAN HIDUP ( Riskesdas, 2013 )
• AIR LIMBAH YANG TIDAK DIOLAH MENGHASILKAN 6 JUTA
TON KOTORAN MANUSIA PER TAHUN YANG DIBUANG
LANGSUNG KE BADAN AIR, SEHINGGA PENGOLAHAN AIR
BERSIH SEMAKIN MAHAL.
PENGERTIAN STBM

STBM adalah pendekatan untuk merubah


perilaku higienes dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
Penyelenggara pelaksanaan pendekatan STBM
adalah masyarakat, baik yang terdiri dari individu,
rumah tangga maupun kelompok-kelompok
masyarakat.
PRINSIP DASAR STBM

1. Tanpa subsidi
2. Masyarakat sebagai pemimpin
3. Tidak menggurui/memaksa
4. Totalitas seluruh komponen masyarakat
DASAR HUKUM STBM

1. PERATURAN PRESIDEN NO.185 TAHUN 2014 TENTANG


PERCEPATAN AIR MINUM DAN SANITASI

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 3 Tahun 2014 tentang SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)

3. Surat Edaran Menkes No. 132 tahun 2013


Tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
( STBM )

4. SURAT EDARAN GUBERNUR NO. 693/502/DINKES TANGGAL


5 JUNI 2015 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM STBM
DASAR HUKUM
5. Instruksi Walikota Bengkulu No. 01 Tahun
2015 tentang Bengkulu Terbebas dari Buang Air
Besar Sembarangan (ODF) Tahun 2015
6. Surat Edaran Walikota Bengkulu
No.660/06/B.II/2015 tentang Optimalisasi
Kegiatan Mewujudkan Kota Bengkulu terbebas Dari
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Tahun 2015
7. Instruksi Walikota Bengkulu No.04 Tahun 2019
tentang Kota Bengkulu terbebas dari buang air
besar sembarangan tahun 2019
Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 132 Tahun 2013

Tentang Pelaksanaan STBM


1. Verifikasi Desa/Kelurahan STBM untuk mengetahui status
perilaku dan akses masyarakat terhadap sanitasi .
2. Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi
dengan pemberdayaan melalui metoda pemicuan dan
pemasaran sanitasi
3. Pencapaian minimal satu Desa/Kelurahan terverifikasi
Stop Buang air besar Sembarangan (SBS) setiap tahunnya
untuk setiap wilayah kerja Puskesmas
4. Peningkatan status desa/kelurahan SBS menjadi
Desa/Kelurahan STBM dengan pengembangan pilar STBM
lainnya
INSTRUKSI WALIKOTA BENGKULU NO.04 TAHUN 2019
Tentang Kota Bengkulu terbebas dari Buang Air Besar
Sembarangan
• Kepada OPD, Camat dan Lurah se-Kota Bengkulu
1. untuk melakukan koordinasi dg instansi dan
pihak terkait untuk mewujudkan kecamatan
kelurahan stop BABS
2. Melaksanakan keg.partisipasif guna merubah
perilaku BABS
3. Mengupayakan pembentukan dan pemberdayaan
tim kerja tk kecamatan dan kelurahan
4. Setiap pelayanan yang membuktikan addministrasi
terkait pendirian bangunan wajib membuat surat
perjanjian membangun dan menggunakan jamban
sehat
5. Setiap masyarakat yang mempunyai bangunan
usaha seperti Ruko/kos/bedengan diwajibkan
memiliki surat keterangan mempunyai dan
menggunakan jamban sehat
5 Pilar STBM
Indikator  outcome STBM
 
Yaitu menurunnya kejadian penyakit
diare dan penyakit berbasis lingkungan
lainnya yang berkaitan dengan sanitasi
dan perilaku
Strategi STBM Kota Bengkulu
1. REGULASI : Surat Instruksi dan Surat Edaran Walikota Bengkulu
KELEMBAGAAN YANG KUAT :
 Dukungan dari Pemda Kota Bengkulu
 Peningkatan kapasitas untuk sanitarian dan kader di kelurahan
 Monitoring yang berkesinambungan
 Melibatkan masyarakat secara total tanpa membedakan kaya miskin laki-laki
maupun perempuan
2. METODE STBM YANG EFEKTIF
 Pemicuan CLTS ( Community Led Total Sanitation )yang mudah di pahami
sesuai dengan karakteristik masyarakat
 Melibatkan pemangku kepentingan yang mempunyai dampak yang besar
3. PROGRAM PEMBIAYAAN YANG MEMADAI
 Swadaya dari masyarakat
 APBN …………………….(dana BOK /dak non fisik bidang kesehatan) sesuai Juknis
BOK
 Proyek Pembangunan/Pemberdayaan : SANIMAS, P2KP, PPSP
EXIT STRATEGI
• INTENSITAS PEMICUAN DAN MONITORING PASCA
PEMICUAN DITINGKATKAN
• BENTUK TIM STBM LINTAS SEKTOR
• BENGKULU ODF MENJADI PRIORITAS KEGIATAN FORUM
KOTA SEHAT, FORUM KOMUNIKASI KELURAHAN SEHAT
DAN POKJA KEL.SEHAT MENUJU KOTA BENGKULU KOTA
SEHAT SWASTI SABA WISTARA TAHUN 2023
• SEPTIC TANK KOMUNAL dan septic tank individu oleh
Dinas PUPR Kota Bengkulu
BERSAMA KITA
BISA
TERIMA KASIH 17

Anda mungkin juga menyukai