Anda di halaman 1dari 25

i

Kata Pengantar

RPJMN 2020-2024 dan SDGs 2030 target 6.2 memandatkan


untuk menghentikan praktik buang air besar sembarangan di
tempat terbuka serta tertutup. Pada tahun 2024, ditargetkan
mencapai 90% desa/kelurahan ODF/SBS dan 0% di tempat
terbuka. Untuk itu diperlukan upaya dan strategi percepatan
dalam mengejar target 100% perubahan perilaku masyarakat
untuk SBS dan ketersediaan akses sanitasi layak serta menuju
aman.

Bidang Kesehatan memiliki peran penting dalam strategi


pembangunan air minum dan sanitasi nasional melalui
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program STBM adalah suatu pendekatan
partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi melalui suatu proses
pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan
buruk yang akan dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus
dilakukan dan dipecahkan secara bersama-sama. Tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah adalah
masalah sosial budaya dan perilaku masyarakat.

Salah satu upaya percepatan, tahun 2018 menjadi tahun permulaan diberikannya
penghargaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Award kepada Kabupaten/kota yang telah
mencapai 100% akses sanitasi (ODF). Dengan adanya STBM Award, diharapkan akan menjadi pemicu
bagi daerah lainnya untuk mencapai target STBM dan melahirkan banyak inovasi untuk percepatan
pencapaian target SDG’s 2030. Tahun 2022 merupakan tahun ke 5 pelaksanaan STBM Award.
Diharapkan dengan adanya penghargaan, mendorong pencapaian target 60% desa ODF/SBS.

Pedoman penyelenggaraan STBM Award tahun 2022 ini, disusun sebagai acuan kepada
kabupaten/kota untuk menyiapkan dokumen dan melaksanakan penilaian untuk dapat mengusulkan
STBM Award. Semoga penghargaan ini dapat memicu kabupaten/kota dalam upaya percepatan
pencapaian target ODF sekaligus 5 pilar STBM dan menuju masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

Direktur Penyehatan Lingkungan,

dr. Anas Ma’ruf, MKM

ii
TIM PENYUSUN

Penanggung jawab : Anas Ma’ruf, Direktur Penyehatan Lingkungan


Ketua : Ely Setyawati, Koordinator Poksi PASD

Penulis : 1. Nurlaila
2. Aloysia Widyastuti
3. Ikha Purwandari
4. Muthia Fadhila

Kontributor : 1. Anita Rentauli Gultom


2. Ni Nengah Yustina Tutuanita
3. Widya Utami
4. Sukarmi
5. Fakhry Muhammad

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Tim Penyusun ................................................................................................................. ii
Daftar isi.......................................................................................................................... iii

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Tujuan ........................................................................................................................ 2
C. Kategori penghargaan STBM Award .......................................................................... 2
D. Indikator penilaian ...................................................................................................... 4
E. Mekanisme pengusulan dan penilaian ........................................................................ 4
F. Tim penilai .................................................................................................................. 6
G. Pemberian Penghargaan............................................................................................ 6
H. Jadwal Pelaksanaan................................................................................................... 7

Lampiran:
1. Pedoman Pengambilan Video/ foto footage ................................................................ 8
2. Form penilaian ............................................................................................................ 9
3. Instrumen Penilaian ................................................................................................... 14

iv
Pedoman Penyelenggaraan STBM Award
Tahun 2022

A. Latar belakang
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No 3 Tahun 2014
Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM sebagai
pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia mengedepankan
pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. Pendekatan STBM merupakan salah
satu pendekatan yang mengimplementasikan dari strategi pembangunan sanitasi Nasional
butir kebijakan ke-4.
Sebagai mandat RPJMN 2020-2024 dan SDGs 2030, target air minum dan sanitasi
untuk semua perlu dilakukan upaya percepatan, khususnya dalam perubahan perilaku
masyarakat untuk akses terhadap sarana air minum dan sanitasi yang memenuhi syarat.
Upaya ini dilakukan sebagai salah satu usaha memutus mata rantai penularan penyakit
berbasis lingkungan dan stunting yang menjadi fokus utama saat ini.
Faktor yang menjadi penentu keberhasilan STBM mencakup 3 komponen penting yaitu
menumbuhkan kebutuhan di masyarakat dengan melakukan pemicuan, ketersediaan
pelayanan kebutuhan sanitasi dan lingkungan yang mendukung diperkuat dengan peran
perangkat pemerintah daerah hingga ketersediaan penganggaran dalam program STBM.
Namun demikian, STBM dengan ratusan pembelajaran tetap saja ada tantangan yang
dihadapi. Diantaranya, kurangnya rasa memiliki, dukungan regulasi terutama di sektor
pembiayaan, sinergitas lintas sektor dalam menuntaskan masalah peningkatan akses
sanitasi dan lain-lain. Pembangunan sanitasi ke depan sangat penting untuk melakukan
sinkronisasi antar sektor terkait sanitasi guna mencapai hasil yang maksimal terkait
pemenuhan target universal access sanitasi. Perlu upaya dan terobosan yang cukup besar
dan melibatkan semua pihak baik pemerintah, masyarakat, pihak swasta, organisasi profesi,
institusi pendidikan serta mitra pembangunan air minum dan sanitasi.
Saat ini sudah banyak kabupaten/kota telah berhasil dalam melaksanakan program
STBM. Hal ini terbukti sudah 1 provinsi SBS 100%, 120 kabupaten/kota telah deklarasi ODF/
SBS 100% dan beberapa kabupaten/kota yang telah mendeklarasikan pilar STBM lainnya
(pilar 2, 3, 4, dan 5). Tahun 2022 diharapkan melalui upaya pemberian apresiasi kepada
kabupaten/kota menjadi pemicu kabupaten/kota lainnya untuk percepatan ODF dan 5 Pilar
STBM yang berkelanjutan. Untuk itu, dalam penilaian STBM Award yang dijadikan acuan
secara bersama, diharapkan penilaiannya menjadi penilaian self assessment bagi provinsi

1
untuk memilih kabupaten/kota yang memiliki inovasi dan memenuhi kualifikasi dalam
penghargaan STBM Award Berkelanjutan sampai dengan tingkat pusat.

B. Tujuan
Sebagai panduan bagi Tim Provinsi dan Pusat dalam melakukan penilaian bagi
Kabupaten/Kota yang akan diusulkan ke Pusat untuk mendapatkan penghargaan STBM
Award tahun 2022.

C. Kategori penghargaan STBM Award


Penghargaan STBM Award diberikan kepada:
1. Kabupaten/kota yang sudah terverifikasi 100% akses sanitasinya dan mencapai status
ODF berdasarkan data E-monev STBM yang sudah dikumpulkan, ditelaah oleh tim
Provinsi dan Kementerian Kesehatan Tahun 2022.
2. Kabupaten/kota yang mempunyai inovasi dalam melaksanakan upaya percepatan ODF
terbaik. Kabupaten/kota yang dapat mengusulkan adalah Kabupaten/Kota ODF tahun
2022 dan belum pernah menerima penghargaan STBM Award.
Penghargaan yang diberikan yaitu:
● Terbaik kabupaten/kota dalam upaya enabling environment
● Terbaik kabupaten/kota upaya demand creation
● Terbaik kabupaten/kota dalam upaya supply improvement

3. Kabupaten/kota yang mempunyai inovasi dalam melaksanakan upaya percepatan 5


pilar STBM dan menuju sanitasi aman. Penghargaan melaksanakan 5 pilar STBM yaitu
kabupaten/kota tersebut telah mempunyai data melaksanakan pilar ke 2, ke 3, ke 4 dan
ke 5. Basis laporannya adalah sistem yang tercatat di masing masing Kabupaten/Kota
pengusul dengan bukti (foto ataupun dokumentasi lainnya). Kabupaten/kota yang dapat
mengusulkan adalah Kabupaten/Kota yang sudah pernah mendapatkan STBM Award
pada tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021. Belum pernah mendapatkan penghargaan
secara Nasional pada upaya yang dilakukan.
Penghargaan yang diberikan kategori tersebut yaitu:
● Terbaik kabupaten/kota dalam upaya enabling environment
● Terbaik kabupaten/kota upaya demand creation
● Terbaik kabupaten/kota dalam upaya supply improvement

2
4. Kabupaten/kota yang sudah terverifikasi 5 pilar STBM Tahun 2022
5. Tenaga Sanitasi Lingkungan/ petugas kesehatan lingkungan puskesmas yang
mempunyai upaya terbaik dalam mewujudkan dan mempertahankan status 100% akses
sanitasi (Stop Buang Air Besar Sembarangan/ODF). Tenaga Sanitasi Lingkungan
/petugas kesehatan lingkungan puskesmas diusulkan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/kota yang sudah ODF pada tahun 2022. Masing-masing kabupaten/kota
hanya boleh mengusulkan 1 orang Tenaga Sanitasi Lingkungan.
6. Natural Leader terbaik yang berasal dari masyarakat yang mendampingi desa/kelurahan
/kabupaten/kota dalam percepatan STBM pada kabupaten/kota yang sudah ODF pada
tahun 2022. Masing-masing kabupaten/kota mengusulkan 1 orang natural leader
terbaik.
7. Kepala desa/Lurah terbaik yang mendukung dan mendorong dalam percepatan STBM.
Masing masing kabupaten/kota yang sudah ODF pada tahun 2022 hanya dapat
mengusulkan 1 orang Kepala desa/ Lurah terbaik.

Kab/Kota ODF
No Kriteria Penghargaan
≤2018 2019 2020 2021 2022

Kabupaten/Kota Stop BABS (Open


1 V
Defecation Free/ODF)

Kabupaten/Kota dengan Upaya percepatan


2 STOP BABS/ODF dengan strategi STBM V
terbaik

3 Kabupaten/Kota menuju 5 pilar STBM V

Kabupaten/Kota Keberlanjutan 5 pilar


STBM dengan strategi STBM terbaik :
4 Enabling, Demand dan supply) untuk V V V V V
layanan sanitasi aman disertai dengan
bentuk fasilitasnya

Tenaga Sanitasi Lingkungan/petugas


5 V
kesling terbaik (usulan dari Kab/Kota)

Natural leader terbaik (usulan dari


6 V
Kab/Kota)

Kepala desa/Lurah terbaik (usulan dari


7 V
Kab/Kota)

3
D. Indikator penilaian
Indikator penilaian :
Untuk kategori Kabupaten/kota yang mempunyai upaya percepatan STOP BABS/ODF dan
kategori Keberlanjutan 5 pilar STBM melalui strategi demand creation, supply, enabling.
Komponen penilaian untuk masing-masing kategori yaitu:
A. Enabling Environment
1. Kebijakan dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk
mendukung percepatan pelaksanaan STBM
2. Dukungan pembiayaan pelaksanaan STBM
3. Lembaga STBM
4. Dukungan kegiatan
5. Keterlibatan masyarakat
6. Inovasi dalam implementasi regulasi
7. Mekanisme penghargaan
B. Demand Creation
1. Pemicuan
2. Promosi dan kampanye perubahan perilaku
3. Keterlibatan masyarakat
C. Supply
1. Jejaring pasar sanitasi
2. Pengembangan opsi pembiayaan
3. Pelatihan/peningkatan kapasitas wirausaha sanitasi
Form penilaian untuk penilaian Kab/Kota dan sumber daya manusia terbaik dapat dilihat
pada lampiran 2-4.
E. Mekanisme pengusulan dan penilaian
1. Setiap kabupaten/kota ODF tahun 2022 mengajukan usulan ke provinsi dan pusat:
a) inovasi terbaik dalam strategi demand creation, enabling environment, atau supply
creation.
b) tenaga terbaik dalam mendukung upaya STOP BABS/ODF yang terdiri dari:
● 1 orang Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas terbaik
● 1 orang Natural leader terbaik
● 1 orang Kepala desa/Lurah terbaik.

4
Penilaian dilakukan oleh Kab/Kota selanjutnya mengajukan pengusulan ke provinsi
dan pusat yang disampaikan dalam bentuk SK pengusulan yang ditandatangani oleh
Bupati/Walikota.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengirimkan dokumen upaya dalam percepatan ODF
dan dokumen inovasi keberlanjutan 5 pilar STBM kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan
Pusat dengan melampirkan data dukung:
● dokumen kebijakan
● dokumentasi kegiatan, video ataupun foto kegiatan (panduan pengiriman video dan
gambar terlampir)
● video testimoni dari Bupati/Walikota, masyarakat, tokoh masyarakat/tokoh agama,
mitra pembangunan sanitasi dan air minum (keberhasilan, manfaat, dan rencana
keberlanjutan program)
● dokumen penganggaran
● dan dokumen lainnya
3. Tim penilai tingkat provinsi mengirimkan usulan kabupaten/kota terbaik strategi STOP
BABS/ODF dan terbaik Keberlanjutan 5 pilar STBM:
a. Jika jumlah kabupaten/kota yang dinilai hanya < 2 kabupaten/kota, maka otomatis
semua langsung diusulkan ke pusat.
b. Jika jumlah kabupaten/kota yang dinilai > 2 kabupaten/kota, maka boleh diusulkan
sebanyak 50% dari jumlah kabupaten/kota terbaik untuk dilakukan penilaian oleh
pusat.
4. Tim penilai tingkat Provinsi melakukan penilaian untuk pemilihan Kabupaten/Kota terbaik
dalam percepatan ODF maupun Kabupaten/Kota terbaik keberlanjutan 5 pilar STBM
melalui metode virtual meeting. Jika anggaran di Provinsi/Pokja dan Kabupaten/ Kota
memungkinkan bisa dilakukan dengan cara offline dan tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Tim penilai pusat akan mengirimkan minimal 1 orang untuk mengikuti
penilaian tingkat provinsi sebagai observer dan memberikan masukan.
5. Tim penilai pusat akan melakukan penilaian terhadap kabupaten/kota yang diusulkan oleh
tim penilai provinsi melalui presentasi Kab/Kota terpilih secara virtual meeting. Jadwal
virtual meeting terlampir dan dilakukan perjalanan kunjungan lapangan ke
Kabupaten/Kota.
6. Pusat akan melaksanakan penetapan hasil terbaik untuk kategori

5
a. Kabupaten/Kota percepatan ODF dengan strategi STBM untuk masing-masing
kategori
1. Enabling
2. Demand creation
3. Supply
b. Kabupaten/kota keberlanjutan 5 pilar STBM untuk masing-masing kategori
1. Enabling
2. Demand creation
3. Supply

F. Tim Penilai
Penilaian untuk STBM Award dilakukan berjenjang oleh tim penilai tingkat provinsi dan tim
penilai tingkat pusat. Tim penilai yang terdiri dari:
1. Tim penilai tingkat provinsi
Terdiri dari:
a. Dinas Kesehatan provinsi
b. Pokja PPAS
c. Organisasi profesi (HAKLI)
d. Mitra STBM
Penetapan tim penilai provinsi dilakukan oleh masing-masing provinsi dan ditetapkan
melalui surat keputusan.
2. Tim penilai tingkat pusat
Terdiri dari:
a. Kementerian Kesehatan
b. Lintas kementerian (Bappenas, Kementerian PUPR, Kemendagri, Kemendesa,
Kemenag, Kemendikbud Ristek)
b. Organisasi profesi (HAKLI)
c. Mitra STBM
Penetapan tim penilai pusat dilakukan dengan dasar Surat Keputusan dari Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

G. Pemberian Penghargaan
Penghargaan akan diberikan dalam acara “STBM Award tahun 2022”. Penghargaan STBM
Award tahun 2022 akan diberikan oleh:
6
a. Menteri Kesehatan :
1. Kabupaten/Kota Stop BABS (Open Defecation Free/ODF) tahun 2022 ( yang belum
mendapatkan STBM Award )
2. Kabupaten/Kota menuju 5 pilar STBM
3. Kabupaten/Kota dengan Upaya percepatan STOP BABS/ODF dengan strategi
STBM terbaik
4. Kabupaten/Kota Keberlanjutan 5 pilar STBM dengan strategi STBM terbaik :
Enabling, Demand dan supply) untuk layanan sanitasi aman disertai dengan bentuk
fasilitasnya
b. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Tenaga Sanitasi Lingkungan/petugas kesling terbaik
2. Kepala desa/Lurah terbaik
c. Direktur Penyehatan Lingkungan
Penghargaan Natural leader terbaik

H. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu

1 Sosialisasi penyelenggaraan STBM Award Agustus minggu 4


Provinsi dan Kab/Kota

2 Pelaksanaan verifikasi oleh Tim penilai Provinsi September Minggu 1 - 2

3 Pengusulan Kab/kota calon penerima September Minggu 3


penghargaan oleh Tim penilai Provinsi ke Pusat

4 Penilaian oleh tim penilai pusat September minggu 4 - Oktober


minggu 1

5 Penetapan penerima penghargaan oleh tim penilai Oktober minggu 2


Pusat dan pengusulan SK penetapan

6 Penghargaan STBM Award 2020 Bulan Nopember

7
Lampiran 1

Pedoman Pengambilan Video/ foto footage untuk menjadi Bahan Video Hari Puncak
(Dokumentasi Kegiatan atau Testimoni dari setiap Kab/Kota)

a. Pengambilan Foto Footage


a. Pastikan foto tidak blur
b. Jika ada dua atau lebih foto dengan cerita/ arti yang sama, harap memilih maksimal DUA
(2) foto terbaik
c. Pastikan foto yang dimuat beresolusi paling minimal 1MB (resolusi diatas 1080)
d. Pastikan tidak ada bagian ujung foto yang terpotong (crop). Semua pusat object harus
full.
e. Harap memberi keterangan untuk setiap foto yang dilampirkan.

b. Pengambilan video
a. Video untuk bahan tayangan tidak lebih dari 5 menit untuk dinilai oleh tim penilai
b. Sebisa mungkin menggunakan kamera DSLR atau mirrorless. Jika ingin menggunakan
HP maka pastikan resolusi tidak terlalu rendah. Minimal 12 megapixels (resolusi 1980 x
1080)
c. Akan lebih baik jika dapat menggunakan recorder untuk audio.
d. Dimensi gambar berupa landscape orientation
e. Gambar tidak goyang (steady) dengan pencahayaan yang cukup
f. Video disampaikan di google drive (link video harus disertakan/disampaikan) sehingga
dapat diakses oleh semua.

8
Lampiran 2

Form Penilaian
Kabupaten/Kota dengan Upaya Percepatan STOP BABS/ODF dengan Strategi STBM Terbaik
STBM Award Tahun 2022

1 Propinsi
2 Kabupaten/Kota
3 Jumlah Desa/kelurahan
Tanggal Verifikasi ODF
4
Kab/Kota
Nama Bupati/Walikota (lengkap
5
dengan gelar)

SCOR
NO KEGIATAN KET NILAI
E
1 2 3 4 6
1. ENABLING ENVIRONMENT
1 Kebijakan dan peraturan
daerah Adanya SK dari Kepala
Daerah/Kepala OPD/camat/Kepala
a. > 3 Regulasi terkait STBM
Desa/lurah terkait program2 STBM
yang mencakup peraturan di
contoh : SK tim STBM,SK tentang 100
tingkat desa, kecamatan,
pengangkutan sampah,SK tentang
kab/kota
pemanfaatan dana desa/kelurahan
b. 2 Regulasi terkait STBM untuk kegiatan STBM, Surat
yang mencakup peraturan di edaran tentang prioritas 75
tingkat desa, kecamatan penggunaan dana desa/kelurahan
c. 1 Regulasi terkait STBM untuk kegiatan STBM,dll 50
2 Pembiayaan STBM
a. Sumber/kolaborasi
pendanaan pembiayaan yang
digunakan untuk kegiatan
STBM : APBN,APBD dan 100
Alokasi untuk pembiayaan sanitasi
sumber pembiayan lain seperti
dan STBM yang masuk dalam
microfinance, lembaga donor,
dokumen perencanaan dan
Ziswaf
penganggaran daerah
b. Sumber/kolaborasi
pendanaan pembiayaan yang
50
digunakan untuk kegiatan
STBM : APBN,APBD
c. Tidak ada 0
9
3 Adanya lembaga koordinasi
yang mengarusutamakan
sektor sanitasi
a. Ada Pokja dan aktif (SK
yang masih berlaku, Ada Pokja Sanitasi/Pokja
mempunyai rencana kerja, ada AMPL/Pokja PPAS yang aktif yang
mempunyai rencana kerja dan 100
dokumentasi kegiatan berkala,
pertemuan minimal 3 kali dalam melakukan pertemuan secara
setahun) berkala
b. Ada Pokja tetapi tidak aktif
(SK masih berlaku, rencana
50
kerja ada pertemuan hanya
dilakukan 1 kali setahun
c. Tidak ada 0
4
Mempunyai fasilitator STBM
terlatih (petugas puskesmas)
Fasilitator STBM yang sudah
a. Setiap puskesmas pernah dilatih baik oleh Dinas 100
Kesehatan maupun oleh mitra
b. Tidak setiap puskesmas STBM 50
(50%)
c. Tidak ada 0
5 Dinas Kesehatan melakukan
program pengembangan
kapasitas/pelatihan/orientasi/
pertemuan evaluasi STBM
a peningkatan kapasitas
a. minimal 1 kali 100
b. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
b Dinas kesehatan
pertemuan koordinasi
menyelenggarakan
a. Setiap tahun/rutin minimal 2 pengembangan kapasitas STBM 100
kali untuk fasilitator, natural leader atau
b. Minimal 1 kali dalam kader dibuktikan dengan foto
50
setahun
c. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
c Monitoring evaluasi
a. Ada pertemuan rutin di
Kabupaten/Kota untuk
membahas dan menganalisa 100
hasil monitoring dan evaluasi
minimal 2 kali setahun

10
b. Ada pertemuan tapi tidak
rutin di Kabupaten/Kota untuk
membahas dan menganalisa 50
hasil monitoring dan evaluasi
minimal 1 kali setahun
c. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
6 Keterlibatan warga (kader,tim
STBM,perwakilan
masyarakat) dalam inovasi
pemantauan dan evaluasi
a. Ada inovasi dan masyarakat Inovasi dalam sistem pemantauan
aktif terlibat dan secara rutin hasil kinerja program serta proses 100
melaporkan pengelolaan pembelajaran STBM
b. masyarakat terlibat namun
50
tidak rutin melaporkan
c. Tidak ada 0
TOTAL NILAI ENABLING 800

2. DEMAND CREATION
1 Strategi pasca pemicuan
untuk mendorong percepatan
ODF dan 5 pilar STBM
a. Ada (monitoring Contoh : monitoring
berkala,pertemuan koordinasi berkala,pertemuan koordinasi rutin 100
rutin dan berjenjang) dan berjenjang,dll
b.Hanya ada salah satu
(monitoring berkala,pertemuan 50
koordinasi rutin dan berjenjang)
c. Tidak ada 0
2 Promosi dan kampanye
perubahan perilaku melalui Jenis media yang disebarkan dan
media ( Media massa, media saluran komunikasi yang
sosial, media tradisional, dll ) dimanfaatkan.Dibuktikan dengan
a. Lebih dari sama dengan 5 dokumentasi foto dan video, media 100
yang dipublikasikan melalui media
b. Kurang dari 5 sosial, media massa, media cetak. 50
d. Tidak ada 0
3 Mengembangkan mekanisme Memberikan penghargaan untuk
penghargaan terhadap masyarakat atau institusi yang
masyarakat atau institusi melakukan upaya percepatan
a. Ada ODF/5 pilar STBM dibuktikan 100
dengan video atau foto atau
b. Tidak ada dokumen lain, atau link berita yang 0
sudah dipublikasikan

11
4 Perbandingan akses sanitasi
layak dan aman dengan Membandingkan data akses
akses belum layak dan sanitasi layak dan aman dengan
sharing (pilar 1) total akses berbasis sistem
a. > 50% emonev STBM 100
b. < 50% 50
5 Keterlibatan warga dalam
demand creation
a. Ada, minimal 3 kegiatan 100
F
b. Ada minimal 1 kegiatan 50
b. Tidak ada 0
TOTAL NILAI DEMAND 500
3. Supply
1 Mengembangkan opsi TTG Misalnya TTG jamban,
Sanitasi yang sesuai pengelolaan sampah rumah
kebutuhan dan terjangkau tangga, pengelolaan air limbah
rumah tangga sederhana,dll
a. Ada diimplementasi dibuktikan dengan foto, video, 100
b. Ada tidak diimplementasi publikasi di media massa dan 50
mekanisme operasional untuk
c. Tidak ada disertakan 0
2 Menciptakan dan
memperkuat jejaring pasar Misalnya bekerjasama dengan
sanitasi pihak swasta, koperasi, dana
ZISWAF atau lembaga mikro kredit
a. Ada dan berjalan untuk pembiayaan sanitasi 100
b. Ada tetapi tidak berjalan dibuktikan dengan dokumen 50
perjanjian kerjasama dlll
c. Tidak ada 0
3 Pemda mendorong/inisiatif
dalam pengembangan
pembiayaan untuk kebutuhan
sanitasi melalui swasta,
mikrofinance atau Pemda memfasilitasi pembiayaan
masyarakat sanitasi berupa MoU,perjanjian
kerjasama,surat edaran dll
a. Ada dan terlaksana 100
b. Ada tapi masih dalam
50
perencanaan
c. Tidak ada 0
4 Pembinaan dan pelatihan
wirausaha sanitasi dan pilar
STBM lainnya Untuk mengembangkan
mekanisme peningkatan kapasitas
a. Ada dan aktif pelaku pasar sanitasi 100
b. Ada, tidak aktif/tidak reguler 50
c. Tidak ada 0
12
5 tersedia sarana air, tempat
cuci tangan pakai sabun, dan
toilet di tempat dan fasilitas
umum (sekolah, puskesmas)
yang berkelanjutan dan
memperhatikan GESI seluruh TFU tersedia sarana
sanitasi dan air serta berfungsi
a. 100% tersedia, berfungsi dan dengan baik (ada surat pernyataan 100
memperhatikan GESI Bupati/Walikota atau Sekda)
b. 80% tersedia, berfungsi dan
50
memperhatikan GESI
c. <50% tersedia, berfungsi dan
0
memperhatikan GESI
TOTAL NILAI SUPPLY 500
TOTAL NILAI 1800

Tim Penilai
NO
Nama Jabatan TTD
.
1 Ketua Tim

2 Anggota

3 Anggota

4 Anggota

5 Anggota

13
Lampiran 3

Form Penilaian
Kabupaten/Kota Keberlanjutan 5 pilar STBM dengan strategi STBM terbaik : Enabling,
Demand dan supply) untuk layanan sanitasi aman disertai dengan bentuk fasilitasnya
STBM Award Tahun 2022

1 Propinsi
2 Kabupaten/Kota
3 Jumlah Desa/kelurahan
Tanggal Verifikasi ODF
4
Kab/Kota

5 Nama Bupati/Walikota
(lengkap dengan gelar)

NO KEGIATAN KET SCORE NILAI

1 2 3 4 6
1. ENABLING ENVIRONMENT
1 Kebijakan dan peraturan Adanya SK dari Kepala
daerah Daerah/Kepala
OPD/camat/Kepala
a. > 3 Regulasi terkait STBM Desa/lurah terkait
yang mencakup peraturan di program2 STBM contoh
: SK tim STBM,SK 100
tingkat desa, kecamatan,
kab/kota tentang pengangkutan
sampah,SK tentang
b. 2 Regulasi terkait STBM pemanfaatan dana
yang mencakup peraturan di desa/kelurahan untuk 75
tingkat desa, kecamatan kegiatan STBM, Surat
edaran tentang prioritas
penggunaan dana
c. 1 Regulasi terkait STBM desa/kelurahan untuk 50
kegiatan STBM,dll
2
Pembiayaan sanitasi aman Alokasi untuk
pembiayaan sanitasi
a. Sumber/kolaborasi dan STBM yang masuk
pendanaan pembiayaan yang dalam dokumen
digunakan untuk kegiatan perencanaan dan
STBM : APBN,APBD dan penganggaran daerah 100
sumber pembiayan lain seperti dan ada opsi alternatif
microfinance, lembaga pembiayaan
donor,Ziswaf
14
b. Sumber/kolaborasi
pendanaan pembiayaan yang
50
digunakan untuk kegiatan
STBM : APBN,APBD
c. Tidak ada 0
3 Pembiayaan air aman
a. Sumber/kolaborasi
pendanaan pembiayaan yang
digunakan untuk kegiatan Alokasi untuk
STBM : APBN,APBD dan pembiayaan air aman 100
sumber pembiayan lain seperti masuk dalam dokumen
microfinance, lembaga perencanaan dan
donor,Ziswaf penganggaran daerah
b. Sumber/kolaborasi dan ada opsi alternatif
pendanaan pembiayaan yang pembiayaan
50
digunakan untuk kegiatan
STBM : APBN,APBD
c. Tidak ada 0
4 Adanya lembaga koordinasi
yang mengarusutamakan
sektor sanitasi
a. Ada Pokja dan aktif (SK Ada Pokja
yang masih berlaku, Sanitasi/Pokja
mempunyai rencana kerja, ada AMPL/Pokja PPAS 100
dokumentasi kegiatan berkala, yang aktif yang
pertemuan minimal 3 kali mempunyai rencana
dalam setahun) kerja dan melakukan
b. Ada Pokja tetapi tidak pertemuan secara
aktif (SK masih berlaku, berkala
50
rencana kerja ada pertemuan
hanya dilakukan 1 kali setahun
c. Tidak ada 0
5 Mempunyai fasilitator STBM
terlatih (petugas
puskesmas) Fasilitator STBM yang
sudah pernah dilatih
a. Setiap puskesmas baik oleh Dinas 100
Kesehatan maupun
b. Tidak setiap puskesmas oleh mitra STBM 50
(50%)
c. Tidak ada 0
6 Dinas Kesehatan melakukan Dinas kesehatan
program pengembangan menyelenggarakan
kapasitas/pelatihan/orientasi pengembangan
/ pertemuan evaluasi STBM kapasitas STBM untuk
a peningkatan kapasitas fasilitator, natural leader
15
a. minimal 1 kali atau kader dibuktikan 100
dengan foto
b. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
b pertemuan koordinasi
a. Setiap tahun/rutin minimal 2
100
kali
b. Minimal 1 kali dalam
50
setahun
c. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
c Monitoring evaluasi
a. Ada pertemuan rutin di
Kabupaten/Kota untuk
membahas dan menganalisa 100
hasil monitoring dan evaluasi
minimal 2 kali setahun
b. Ada pertemuan tapi tidak
rutin di Kabupaten/Kota untuk
membahas dan menganalisa 50
hasil monitoring dan evaluasi
minimal 1 kali setahun
c. Tidak pernah dalam 1 tahun
0
terakhir
7
Mempunyai inovasi dalam
mendorong implementasi
regulasi menuju sanitasi Dengan melibatkan
aman dan layak serta masyarakat dalam
pengembangan 5 pilar STBM pengembangan inovasi
yang mendorong
a. Ada dan terimplementasi kebutuhan masyarakat 100
dengan baik yang dibuktikan dengan
foto atau video
b. Ada, tetapi belum optimal 50

b. Tidak ada 0
8 Keterlibatan warga
(kader,tim STBM,perwakilan
masyarakat) dalam inovasi
pemantauan dan evaluasi Inovasi dalam sistem
a. Ada inovasi dan masyarakat pemantauan hasil
aktif terlibat dan secara rutin kinerja program serta 100
melaporkan proses pengelolaan
pembelajaran STBM
b. masyarakat terlibat namun
50
tidak rutin melaporkan
c. Tidak ada 0

16
TOTAL NILAI ENABLING 1000

2. DEMAND CREATION
1 Strategi pasca pemicuan
untuk mendorong
percepatan ODF dan 5 pilar
STBM
Contoh : monitoring
a. Ada (monitoring berkala,pertemuan
berkala,pertemuan koordinasi koordinasi rutin dan 100
rutin dan berjenjang) berjenjang,dll
b.Hanya ada salah satu
(monitoring berkala,pertemuan
50
koordinasi rutin dan
berjenjang)
c. Tidak ada 0
2 Promosi dan kampanye
perubahan perilaku melalui Jenis media yang
media ( Media massa, media disebarkan dan saluran
sosial, media tradisional, dll komunikasi yang
) dimanfaatkan.Dibuktika
n dengan dokumentasi
a. Lebih dari sama dengan 5 foto dan video, media 100
yang dipublikasikan
melalui media sosial,
b. Kurang dari 5 media massa, media 50
cetak.
d. Tidak ada 0
3 Mengembangkan Memberikan
mekanisme penghargaan penghargaan untuk
terhadap masyarakat atau masyarakat atau
institusi institusi yang
a. Ada melakukan upaya 100
percepatan ODF/5 pilar
STBM dibuktikan
dengan video atau foto
b. Tidak ada atau dokumen lain, atau 0
link berita yang sudah
dipublikasikan
4 Perbandingan akses sanitasi
layak dan aman dengan Membandingkan data
akses belum layak dan akses sanitasi layak
sharing (pilar 1) dan aman dengan total
akses berbasis sistem
a. > 50% 100
emonev STBM
b. < 50% 50
5
Implementasi STBM Berdasarkan sistem
keberlanjutan (5 pilar) monitoring yang dimiliki

17
Kab/Kota (didukung
a. Kumulatif akses pilar 2-5 dengan dokumen
(Kab/Kota telah mencapai > legalitas yang 100
50% KK) ditandatangani oleh
Bupati/Walikota dan
diketahui oleh Dinkes
b. Kumulatif akses pilar 2-5 Provinsi yang nantinya
(Kab/Kota telah mencapai < akan dapat ditransfer 50
50% KK) kedalam sistem aplikasi
emonev 5 pilar STBM
by KK by address)
6 Keterlibatan warga dalam
demand creation
a. Ada, minimal 3 kegiatan 100
F
b. Ada minimal 1 kegiatan 50
c. Tidak ada 0
TOTAL NILAI DEMAND 600
3. Supply
1 Mengembangkan opsi TTG Misalnya TTG jamban,
Sanitasi yang sesuai pengelolaan sampah
kebutuhan dan terjangkau rumah tangga,
pengelolaan air limbah
a. Ada diimplementasi rumah tangga 100
sederhana,dll dibuktikan
dengan foto, video,
b. Ada tidak diimplementasi publikasi di media 50
massa dan mekanisme
operasional untuk
c. Tidak ada disertakan 0
2 Menciptakan dan Misalnya bekerjasama
memperkuat jejaring pasar dengan pihak swasta,
sanitasi koperasi, dana ZISWAF
atau lembaga mikro
a. Ada dan berjalan 100
kredit untuk
pembiayaan sanitasi
b. Ada tetapi tidak berjalan dibuktikan dengan 50
dokumen perjanjian
c. Tidak ada kerjasama dlll 0
3 Upaya Kab/Kota dalam Pastikan rantai
memastikan penyediaan pengelolaan semua
akses sanitasi aman berakhir pada sarana

18
a. Ada IPLT yang berfungsi, IPLT yang dikelola baik
dan ada upaya peningkatan pemerintah atau swasta
kualitas tangki septik (dan/atau (mencakup semua
penambahan sambungan sistem yang ada)
100
rumah bila ada sistem
pengelolaan air limbah
domestik terpusat/SPALDT di
kab/kota tersebut)
b. Ada IPLT yang berfungsi
tanpa upaya peningkatan
kualitas tangki
septik/penambahan 75
sambungan rumah di SPALDT
(bila ada sistemnya di
kab/kota)
c. Ada rencana pembangunan
IPLT di tahun depan dan
50
peningkatan kualitas tangki
septik
d. Ada IPLT tapi tidak
berfungsi dan tidak ada upaya
25
peningkatan kualitas tangki
septik
e. Tidak ada IPLT 0
4 Pemda mendorong/inisiatif
dalam pengembangan
pembiayaan untuk
kebutuhan sanitasi melalui
swasta, mikrofinance atau Pemda memfasilitasi
masyarakat pembiayaan sanitasi
berupa MoU,perjanjian
a. Ada dan terlaksana kerjasama,surat edaran 100
dll
b. Ada tapi masih dalam
50
perencanaan
c. Tidak ada 0
5 Pembinaan dan pelatihan
wirausaha sanitasi dan pilar
STBM lainnya Untuk mengembangkan
mekanisme
a. Ada dan aktif peningkatan kapasitas 100
pelaku pasar sanitasi
b. Ada, tidak aktif/tidak reguler 50
c. Tidak ada 0

19
6 tersedia sarana air, tempat
cuci tangan pakai sabun,
dan toilet di tempat dan
fasilitas umum (sekolah, seluruh TFU tersedia
puskesmas) yang sarana sanitasi dan air
berkelanjutan dan serta berfungsi dengan
memperhatikan GESI baik (ada surat
pernyataan
a. 100% tersedia, berfungsi Bupati/Walikota atau 100
dan memperhatikan GESI Sekda)
b. <80% tersedia, berfungsi
0
dan memperhatikan GESI
TOTAL NILAI SUPPLY 600
TOTAL NILAI 2200

Tim Penilai

NO
Nama Jabatan TTD
.
1 Ketua Tim
2 Anggota
3 Anggota
4 Anggota
5 Anggota

20
Lampiran 4

Form Penilaian
Tenaga Sanitasi Lingkungan/petugas Kesehatan lingkungan terbaik, Kepala
desa/Lurah terbaik, Natural leader terbaik

No Unsur penilaian

1 Enabling

a. Dukungan lintas sektor dalam upaya peningkatan kegiatan STBM dalam bentuk regulasi
b. Kerjasama lintas sektor lebih aktif untuk mendukung kegiatan STBM
c. Tim STBM tingkat kecamatan maupun desa
d. Alokasi pendanaan

2 Demand
a. Jumlah desa dampingan yang mencapai status ODF dalam wilayah kerja
b. Jumlah daerah sulit, terpencil, tertinggal yang didampingi sampai ODF
c. Inovasi dalam melaksanakan kegiatan STBM

3 Supply

a. Upaya meningkatkan dukungan pendanaan untuk penyediaan akses sanitasi masyarakat


b. Inovasi TTG dalam penyediaan akses sanitasi bagi masyarakat

4 Monitoring Evaluasi (monev)

a. Keaktifan dalam melaporkan hasil kegiatan STBM melalui emonev STBM atau SMART STBM
b. Mempunyai perencanaan kegiatan STBM yang jelas sesuai dengan kondisi wilayah kerja
c. Inovasi dalam melakukan monitoring kegiatan STBM

21

Anda mungkin juga menyukai