Keluarga
Anggota kelompok:
Fransiska Irfan Rato (P07226120015)
Kawiran (P07226120027)
Keke Nanda Lestu (P07226120017)
Mely Sabeth (P07226120018)
Muri’ah Firda Nurul Ain (P07226120022)
Mita Putri Amalia (P07226120019)
Nouvalia Putri (P07226120024)
Nurhikmah Soltan (P07226120023)
Novita Reskiwati (P07226120025)
Rifda Marisa (P07226120027)
Shinta Adetya Winarno (P07226120029)
Uun Widiyawati (P07226120031)
Winanda febry nurhani putri ( P07226120032)
Metode
Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan cara
menemukan persentase dari setiap variabel. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh Kepala Keluarga di Desa Bungin Kecamatan Tinangkung
Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah yang berjumlah
229 Kepala Keluarga.
Pelaporan
A. Pendahuluan
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak
hanya nyaman melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan
kesehatankeluarga dan masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk
yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai
pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan
masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah
pokok untuk sedini mungkin diatasi (Notoatmodjo, 2003). Pada masa
sekarang ini pemilihan jamban cemplung masih menjadi masalah, mengingat
jamban cemplung merupakan jenis jamban yang kurang memenuhi syarat
kesehatan.
Untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan, maka penbuangan
tinja manusia harus dikelola dengan baik, yaitu jamban. Jamban sehat
menurut Notoatmojo (2007) adalah sebagai berikut : tidak mengotori
permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah
disekitarnya, tidak mengotori air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh
serangga, tidak menimbulkan bau, mudah di gunakan dan di pelihara,
sederhana desainnya dan murah. Umumnya masyarakat pedesaan
menggunakan jamban langsung dan permukaan tanah sebagai tempat
pembuangan tinja (Dainur, 1995).
B. Metode penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptifkuantitatif. Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan
kerangka acuan bagi peneliti untuk mengkaji hubungan antar variabel dalam
suatu penelitian (Riyanto, 2011). Penelitian deskritif didefinisikan suatu
penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Sasaran dari pelaksanaan program sanitasi kepemilikan jamban ini
adalah dari 95 rumah/kk pemerintah hanya menganalisis 20 rumah yang
memiliki jamban septi tank, 35 rumah yang memiliki jamban cemplung, dan
15 rumah yang belum memiliki jamban sehat