Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Akhlak dengan Syariah atau Islam

Oleh Fazlur Rahman Denis, 1806146360

SUMBER : Drs. Mujilan, M.Ag. dkk. , Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian Agama Islam Membangun Pribadi Muslim Moderat, Bab 2, Hal 191 –

192. Depok : Midada Rahma Press, 2018.

Untuk mewujudkan aqidah Islam, akhlak harus memiliki dasar aturan syari’ah

Islam. Perbuatan atau akhlak baik merupakan salah satu ibadah untuk mendekatkan

diri kepada Allah. Dalam menentukan standar apakah suatu perbuatan tersebut

haq’(benar) atau bathil (salah), digunakan lah standar atau ketentuan syari’ah Islam.

Ketentuan syari’ah adalah aturan dan pedoman yang memiliki fungsi untuk

membatassi, mengatur, dan menetapkan perbuatan apa saja yang harus dijalankan dan

harus ditinggalkan. Ketentuan hukum syari’ah memiliki asas yang berisi tentang

keharusan, larangan, dan kewenangan untuk memilih. Ketentuan yang ada meliputi

wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Syari’ah memberi batas terhadap akhlak

sehingga membuat akhlak tersebut berada dalam kerangka aturan yang benar tentang

benar atau salahnya suatu hal perbuatan.


Akhlak tidak boleh dilepaskan dari Batasan dan kendali ketentuan syari’ah,

karena syari’ah adalah bingkai dan praktik akhlak, serta aturan yang mengatasi dan

mengendalikan akhlak. Praktik akhlak tidak boleh melebihi, apalagi berada diatas

ketentuan Syari’ah, karena akhlak merupakan penguat dan penyempurna pelaksanaan

syari’ah. Akhlak yang tidak menyempurnakan pelaksanaan syari’ah adalah perbuatan

batal.

Pada akhirnya, syari’ah memiliki fungsi sebagai panduan yang akan

mengantarkan seseorang kepada kesempurnaan akhlak. Sebaliknya, akhlak

merupakan nilai – nilai keutamaan yang mampu membuat orang semakin yakin akan

kepercayaannya. Maka dari itu, Akhlak adalah perwujudan dari amal ibadah.

Anda mungkin juga menyukai