Anda di halaman 1dari 15

Tema :

Kontekstual
Arsitektur Organik

Judul Pembahasan :

Sekolah Tinggi Seni Rupa Dengan Tema Integrasi Arsitektur


Organik Dan Society 5.0 Di Kota Baru Parahyangan
Penyusun:
Alif Fakhriy Fauzan
(21.2016.046)

Pembimbing :

Ir. Dwi Kustianingrum MT


Ardiana Muchsin., ST . MT

Kelompok :

V(Lima)

Laporan Sinopsis:

ARA 500 – TUGAS AKHIR


Semester Genap – Tahun Akademik 2020/2021

Jurusan Arsitektur
Fakultas Arsitektur Dan Desain
2019

1
1. JUDUL

Judul yang di usulkan :

“Sekolah Tinggi Seni Rupa Dengan Tema Integrasi Arsitektur Organik Dan
Society 5.0 Di Kota Baru Parahyangan”

2. PENGERTIAN JUDUL

2.1.1. Definisi Judul

a. Perancangan

Pengertian kata Perancangan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
suatu proses, cara, perbuatan merancang. Merancang yaitu mengatur segala sesuatu
sebelum bertindak, mengerjakan, atau merencanakan.

Menurut John Buch & Gary Grudnitski perancangan dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut Varzello / John Reuter III perancangan adalah tahap setelah analisis dari
siklus pengembang sistem : Pendefinisian dari kebutuhankebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancang bangun implementasi : “ Mengembarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk”

b. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan akademik dalam satu rumpun
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah
tinggi dapat menyelenggarakan profesi. (UU no.12 tahun.2012 Pasal 59 Ayat 4)

Sekolah tinggi dalam definisi lebih sempit lagi dan pembedannya, yakni hanya
pada satu bidang ilmu pengetahuan saja. Contoh ialah Sekolah Tinggi Agama
Islam (Hanya berfokus pada pendidikan bidang ilmu-ilmu Agama Islam), Sekolah
Tinggi Keguruan dan juga Ilmu Pendidikan (Hanya berfokus pada pendidikan
rumpun ilmu-ilmu pendidikan serta pengajaran), atau juga Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (Hanya berfokus pada pendidikan dalam bidang ilmu-ilmu kesehatan).

2
c. Seni Rupa
Seni rupa merupakan sebah cabang seni yang hasil karyanya dapat dinikmati
melalui indra yang ada pada tubuh manusia, karya yang dapat dinikmati oleh mata,
disentuh dengan tangan, dan dirasakan melalui intuisi manusia.
Pengertian seni rupa menurut Aristoteles adalah hasil karya berdasarkan peniruan
terhadap alam namun memiliki sifat yang ideal.
Menurut Sussane K Langer pengertian seni rupa adalah bentuk hasil karya
manusia yang memiliki keindahan dan bisa dinikmati oleh orang lain. Dengan kata
lain, seni rupa adalah proses penciptaan keindahan yang tujuannya untuk dinikmati.
Berdasarkan fungsinya , seni rupa terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Seni Rupa Murni
Seni Rupa murni adalah seni rupa yang fokus terhadap nilai estetika atau nilai
seni tanpa mempertimbangkan fungsi terapan dari hasil karya yang diciptakan.
Seni ini dapat menjadi percobaan dan tidak mudak dipahami oleh masyarakat
pada umumnya. Namun seni rupa murni dapat menjadi gerakan sosial yang
dapat mudah masuk terhadap kalangan umum dan memberi pesan positif. Seni
rupa murni tidak terikat oleh permintaan klien dan dapat menerapkan aspek
komersil dan manfaat dari karya yang diciptakan.
Dalam penerapannya seni murni tidak semata-mata diciptakan tanpa dasar yang
menurut pemahamannya adalah seni, namun karya seni murni harus
memperoleh pengakuan dari seniman lainnya yang dapat mengapresiasi,
menganalisa, dan mengkritik karya seni. Para penggiat seni yang menjadi
pengapresiasi dari hasil karya seni, diantaranya : kritikus seni, akademisi,
kurator, pemilik galeri, perupa murni, dan kolektor.
Seni rupa murni berdasarkan fungsi yaitu, secara fungsinya, seni rupa murni
tidak mementingkan aspek fungsinya, dalam penciptaannya, seni rupa murni
tidak memiliki fungsi , bahkan sebagai benda dekoratif atau pajangan. Namun
pada implementasinya , seni murni merupakan bentuk penghargaan tertinggi
pada seni , maka ketika seni rupa murni diciptakan dengan baik, dan memiliki
makna positif yang dibawanya akan memiliki sudut pandang lainnya.
Berdasarkan nilai ekstrinsik, seni rupa murni dapat memiliki tujuan sebagai,
fungsi pesan sosial, seruan kebaikan atau sebaliknya, kritik terhadap issue, dan
filosofi yang terkandung dalam penciptaanya.
3
Jenis-jenis seni rupa murni :
 Seni Lukis, merupakan media utama pertama yang hadir
 Seni Patung, bentuk seni rupa murni tiga dimensi yang dapat diapresiasi dari
berbagai sudut pandang.
 Seni Instalasi, yaitu gabungan dari media dua dimensi & tiga dimensi yang
berisikan lukisan, patung, video, kriya.\
 Seni Video, menampilkan ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh seniman
secara tidak langsung.
 Seni Perfomance, aksi pertunjukan yang diperagakan oleh senimannya,
 Seni Konseptual, seni yang memiliki penekanan pada ide dan konsep yang
diciptakan, bukan berupa benda seni atau media lainnya.
 Land art, seni rupa yang tidak terbatas oleh media, dapat berupa tempat atau
sebuah gedung tinggi.
Dalam penerapannya seni rupa murni merupakan salah satu dari seni rupa yang
dapat dinikmati dan dipahami secara intuisi dan penuh pemaknaan bagi
penikmatnya. Dalam praktiknya dibutuhkan dedikasi dan risiko dalam penciptaan
seni rupa karna murni.
2. Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan yaitu seni rupa yang mengutamakan fungsi terapan yang
dapat diaplikasikan dan digunakan dalam kehidupan. desain pada produk yang
dicipta daru seni rupa terapan mengutamakan fungsionalitas dari produk
tersebut dibandingkan dengan nilai estetikanya. Karya seni rupa terapan dapat
dikatakan sebagai karya seni rupa aplikatif, Bentuk yang dibuat memiliki
tujuan dan fungsi dalam kehidupan manusia. Yang membedakan seni rupa
terapan dan desain yaitu cakupan yang lebih luas yang menjadi melingkupi
desain. Seni terapam dapat mencakup, desain, kriya terapan, dan lainnya.
Jenis-jenis seni rupa terapan :
 Desain, perancangan gambar, benda, yang diterapkan pada kebutuhan tertentu.
 Kriya Terapan, Kerajinan tangan dari keterampilan yang dimiliki penciptanya.
Seni kriya menghasilkan nilai guna dan dapat digunakan sehari-hari.
 Pakaian & perlengkapan busana, baju, syal, topi, dan perlengkapan penutup
tubuh lainnya.

4
 Patung Terapan, Seni patung yang dapat diterapkan dalam mengilustrasikan
sesuatu.
Fungsi Seni Rupa Terapan :
 Fungsi individual, Untuk memenuhi kebutuhan manusia, dari segi fisik dan
psikis,
- Fungsi fisik, memenuhu kebutuhan terhadap wujud fisik dari benda
- Fungsi Psikis, Kebutuhan batin dari benda, seperti nilai nostalgia.
 Fungsi sosial, dinikmati dan bermanfaat bersama
- Rekresasi, menghilangkan kejenuhan pribadi, beban pekerjaan.
- Sarana komunikasi, Media yang dapat memberikan informasi yang mampu
menampung keluhan orang.
- Pendidikan atau edukasi, Wujud sebagai sarana penunjang pendidikan.
- Religi atau keagamaan, media keagamaan pada alat dan pakaian yang
bernuansa religi, yang dapat memenuhi kebutuhan ibadah itu sendiri.
Pada penerapannya, seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang mengutamakan dan
menekankan pada aspek fungsi dari nilai keindahan yang terkandung dalam karya atau
benda.
d. Tema
Pengertian kata Tema menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
mengubah sajak dan sebagainya).
e. Integrasi
Pengertian Ingtegrasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat; sebuah sistem yang
mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal
dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
f. Arsitektur Organik
Menurut Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul What is Organic
Architecture, mendefinisikan arsitektur organik merupakan hasil dari perasaan
akan kehidupan, seperti integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni, keindahan,
kegembiraan dan cinta. Arsitektur organik terintegerasi dengan baik dengan tapak
dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang saling berkaitan berisi
bangunan-bangunan dan lingkungan di sekitarnya. arsitektur organik
mengharmonisasikan antara ruang luar dan ruang dalam.
5
Konsep Asitektur Organik yang dicetuskan oleh Frank Lloyd dan disampaikan oleh
Nangoy (2016) mempunyai prinsip-prinsip yang diimplementasikan dalam elemen-
elemen desain perancangan sebagai berikut :
- Building as nature
- Continues Present
- Form Follows Flow
- Of the people
- Of the hill
- Of the materials
- Youthful and unexpected
g. Society 5.0
Pengertian dari Society 5.0 menurut Yuko Harayama yaitu, masyarakat yang
berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan
penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan dunia
maya dan ruang fisik.
Konsep yang dibawa oleh Society 5.0 yaitu manusia menjadi prioritas dalam
perkembangannya, dimana orang, benda, dan sistem semuanya terhubung melalui
dunia maya dan hasil optimal yang diperoleh AI melebihi kemampuan manusia
yang diumpankan kembali ke ruang fisik. Society 5.0 hadir untuk mengatasi isu
sosial yang ada di dunia, baik nyata maupun maya.
Society 5.0 mempunyai prinsip-prinsip dan akan diterapkan dalam elemen-elemen
desain perancangan sebagai berikut :
- Gathering
- People
- Stakeholder
- Culture
- Feedback
- Evalution
2.1.2. Latar Belakang Pemilihan Judul
Kota Baru Parahyangan, yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, merupakan
salah satu kawasan suburban yang berada di Bandung raya, provinsi jawa barat
yang memiliki berbagai aktivitas sosial, ekonomi, dan lain sebagainya yang.
Dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas dari masyarakat, percepatan pembangun
yang terletak di Kabupaten Bandung Barat begitu pesat, diikuti dengan dampak
6
bagi lingkungan, yang memuat dampak positif, maupun dampak negatif.
Pembangunan Sekolah tinggi menjadi unsur dalam pembentuk sebuah kota , yang
termasuk kedalam komponen Fasilitas umum. Pembangunan yang begitu pesat
pada kawasan Bandung Barat, tempatnya di Kota Baru Parahyangan, perlu
memperhatikan aspek dari dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan, sosial,
budaya, maupun masyarakat yang berada pada kawasan terpadu Kota Baru
Parahyangan. Konsep Hayu Hejo yang sudah ada sebelumnya diterapkan dalam
pembangunan kawasan mandiri Kota Baru Parahyangan, merupakan salah satu
usaha dalam pelestarian lingkungan, dan menjadi aspek pertimbangan dalam
perencanaan Sekolah Tinggi yang konteks akan lingkungan di Kota Baru
Parahyangan.
Sekolah tinggi seni rupa, merupakan penyelenggara akademik perguruan tinggi
yang memiliki satu rumpun ilmu atau teknologi seni rupa. Pada sekolah tinggi seni
rupa umumnya, memiliki kesan yang sebagaimana umumnya sekolah tinggi yang
memiliki tipologi yang formal dan cenderung menjadi dinding pemisah antara
masyarakat dan pengguna dari Sekolah tinggi. Keterkaitan antara masyarakat
umum dan pengguna dari sekolah tinggi, perlu dikolaborasikan agar kesenjangan
sosial, budaya, ilmu pengetahuan teknologi yang melibatkan masyarakat
menengah mendapat dampak positif dari pembangunan sekolah tinggi seni rupa,
baik secara aspek bidang keilmuan, maupun teknologi yang ada di sekolah tinggi.
Melalui hal tersebut, maka perancangan Sekolah Tinggi seni rupa ini memiliki
konsep yang erat hubungannya dengan masyarakat, sosial, budaya, dan teknologi
melalui konsep society untuk dapat menghindari kesenjangan dan ketertinggalan
bidang sience, teknologi, dan inovasi yang terus berkembang seiring
berkembangnya zaman , yang saat ini dihadapkan dengan revolusi industri 4.0.
Maka dari itu , Persoalan Arsitektur menjadi solusi dalam penerapan Society
5.0 yang mampu mengatasi masalah isu sosial yang berkembang di masyarakat,
dan mampu menjadi umpan balik yang positif bagi masyarakat dan pengguna
Sekolah tinggi seni rupa yang berada di Kota Baru Parahyangan.
Integrasi Arsitektur Organik Dan Society 5.0 menjadi tema yang diangkat
untuk dapat menyelesaikan isu sosial, perkembangan teknologi, dan revolusi
industri 4.0 dengan tidak mengurangi fungsi utama, aspek lingkungan, dan
menciptakan perasaan akan kehidupan, seperti integritas, kebebasan,
persaudaraan, harmoni, keindahan, kegembiraan dan cinta.
7
2.1.3. Pernyataan Persoalan Arsitektur
- Bagaimana perancangan Sekolah tinggi seni rupa dapat di integrasikan dengan
konsep Arsitektur organik dan Society 5.0 ?
- Apa yang menjadi pertimbangan perancangan bangunan Sekolah tinggi seni
rupa yang memiliki tema itegrasi arsitektur organik dan society 5.0?
- Apa saja aspek lingkungan yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan
dalam perancangan Sekolah tinggi seni rupa?

Sasaran Pernyataan Persoalan Arsitektur


 Aspek Perancangan
- Manusia yang menjadi dasar dalam pencapaian aspek lingkungan terhadap
bangunan.
- Umpan balik dua arah antara pengguna Sekolah tinggi dan masyarakat
- Aspek lingkungan sekitar dimanfaatkan secara optimal
- Penataan sirkulasi ruang luar, mengikuti alur pada site terhap masa
bangunan.
 Aspek Bangunan
- Dapat mengoptimalkan potensi dan kendala terhadap lingkungan sekitar
- Pemenuhan kebutuhan pengguna terhadap bangunan dan lingkungan sekitar
- Fungsi bangunan yang sesuai standar dan aturan yang ditetapkan
- Estetika dan visual bangunan yang konteks dengan lingkungan sekitar
- Keamanan dan keandalan bangunan menjadi aspek penting dalam bangunan
 Aspek Lingkungan
- Regulasi kawasan, dan Regulasi pemerintah setempat menjadi standar
perancangan
- Pemahaman terhadap karakter pengguna dan lingkungan
- Pemahaman terhadap potensi dan kendala lingkungan terhadap bangunan
dan penggunanya.

8
2.1.4. Studi Preseden
a. Marseille’s Architecture School Workshop

Gambar 1.1 Marseille architecture workshop exterior


sumber: archdaily.com

Arsitek : Pan studio

Area : 450m2

Tahun : 2015

Lokasi : Rue Antoine Bourdelle, 13009 Marseille, France

Sekolah Arsitektur Marseille , terletak di lingkungan dengan permukaan


kontur tanah yang istimewa, Dibangunan pada tahun ’60 oleh arsitek rene egger,
dan dihubungkan dengan jembatan yang tertutupan, dan ini merupakan salah satu
workshop sekolah seni yang berada di perancis, dengan desain sirkulasi ruang luar
yang silang , menyesuaikan dengan kondisi lingkungan , dan terdapat jalan utama
yang berfungsi sebagai penghubung menuju sekolah seni Beaux dan
perpusatakaan.

Gambar 1.2 Marseille architecture workshop exterior


Sumber: archdaily.com

9
Gambar 1.3 Marseille architecture workshop interior
Sumber: archdaily.com

Pada bagian interior workshop atau studio dibuat dengan ruang yang bebas, atau
terbuka, dan luas. Workshop dan ruang dengan fungsi lain dipisahkan oleh ruang
penyimpanan dan kantor yang menjadi tempat ruang pemajangan untuk
memudahkan pengguna, dalam proses pembuatan sekaligus promosi dari hasil
karyanya.

Pada bagian penutup plafond , workshop dibuat seperti bengkel industri asli,
dengan jalur listrik yang direncanakan sesuai kebutuhan, tanpa penutup plafond
agar memudahkan dalam perbaikan atau kemungkinan perubahan pada ruang
workshop tersebut menggunakan partisi atau pembatas ruang lainnya.

Gambar 1.4 Marseille architecture workshop interior


Sumber: archdaily.com
10
b. University Of Law – Paris

Gambar 1.5 University Of Law Exterior


sumber: archdaily.com

Arsitek : Chartier Dalix Architectes

Area : 9710m2

Tahun : 2019

Lokasi : 10 Avenue Pierre Larousse, 92240 Malakoff, Prancis

University Of Law, Paris merupakan sekolah hukum yang terletak di malakoff,


Prancis, bangunan pendidikan tinggi ini terletak dengan kawasan konservasi
perancis, yang merupakan gedung pertahanan atau militer pada tahun 1875.
Perencanaan pada bangunan sekolah hukum paris ini mengoptimalkan aspek-aspek
lingkungan, dan konteks terhadap bangunan konservasi yang berada di sekitar
bangunan tersebut.

Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan warisan paris dengan maksimal,


melalui pendekatan yang baik, dengan mempertahankan ruang yang ada dan
melestarikan karakter bersejarah, dan bangunan konservasi. Proyek yang dibuat
berusaha untuk menyesuaikan proyek dan aktivitas baru dengan bangunan dengan
tetap mempertahankan sejarah pada masa lalu.

11
Gambar 1.6 University Of Law Interior
sumber: archdaily.com

Pada bagian interior bangunan, memiliki kesan historika dari kota paris ,
melalui kemegahan, dan sejarah pada masa lalunya. Lapangan atau ruang terbuka
hijau yang menjadi titik pusat pertemuan sebagai penghubung antar ruang,
memiliki makna sebagai permersatu, dengan lanskap yang miring kebawah untuk
mengikat akses baru menuju ruang kuliah dan ruang kelas yang berada didalam
bangunan.

Gambar 1.7 University Of Law Interior


sumber: archdaily.com

12
c. The Krishna P. Singh Center for Nanotechnology

Gambar 1.8 University Of Law Exterior


sumber: archdaily.com

Arsitek : WEISS/MANFREDI

Area : 78000 ft²

Tahun : 2013

Lokasi : Philadelphia, United States

The Krishna P. Singh Center for Nanotechnology, Merupakan kampus yang


berada di philadelphia, united states, yang berada di kota salah satu negara. The
Krishna P. Singh Center for Nanotechnology mengubah tantangan kota yang tidak
menarik menjadi landmark yang ikonik dan ramh yang menunjukan vitalitas
intelektual kampus dan aktivitas inovatif para mahasiswa dan fakultasnya.

Keberadaan kampus yang berada di dalam kota, berusaha mengkomunikasian


universitas dan peranan penn dalam penelitian ilmiah dan pendidikan. Bangunan
dan penataan lansekap akan memberikan trasisi yang estetika terhadap lingkungan
akademik dan menjadi pencapaian komitmen universtas terhadap lingkungan
sekitarnya.

13
Gambar 1.9 University Of Law Interior
sumber: archdaily.com

The Center Of Nanotechnology akan mempertemukan peneliti dari fakultas seni


dan sains serta fakultas teknik dan ilmu terapan dan memfasilitasi interaksi antara
pengguna kampus, peneliti lintas disiplin, antar universitas, dan kota. Fasilitas
laboratorium akan diatur di sekitar inti publik baru yang vital dan akan
menyediakan pertukaran dan sintesis pengertahuan yang menjadi ciri studi bidang.

Pada malam hari , pusat nanoteknoligu digunakan sebagai tempat penelitian


dan memfasilitasi dengan element seperti ruang tunggu dan kafe sebagai
pendukung hunian berkelanjutan yang dibutuhkan.

Gambar 1.9 University Of Law Interior


sumber: archdaily.com

14
2.1.5. Sumber Data

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/12TAHUN2012UU.htm
(diakses pada Kamis, 17 Maret 2020 pukul 21.00)
https://serupa.id/seni-rupa-murni-pengertian-batasan-fungsi-contoh/
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 10.00)
https://serupa.id/seni-rupa-pengertian-fungsi-wujud-dsb/
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 10.30)
https://serupa.id/seni-rupa-terapan/
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 13.00)
https://kbbi.web.id/
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 15.00)
https://youtu.be/C2uG2WmMDuA
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 16.00)
https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 20.00)
https://www.academia.edu/
2544613/2006_Organic_Architecture_of_Frank_Lloyd_Wright_Ide_Arsitektur_Or
ganik_Frank_Lloyd_Wright_Jurnal_TEKNISIA_Fakultas_Teknik_Sipil_dan_Pere
ncanaan_Universitas_Islam_Indonesia_August_2006
(diakses pada Jum’at, 18 Maret 2020 pukul 22.00)

http://e-journal.uajy.ac.id/8453/5/TA413822.pdf
(diakses pada Sabtu, 19 Maret 2020 pukul 01.00)

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/lb/article/view/32905
(diakses pada Sabtu, 19 Maret 2020 pukul 03.00)

https://www.archdaily.com/771003/marseilles-architecture-school-extension-pan-
architecture?ad_source=search&ad_medium=search_result_projects
(diakses pada Sabtu, 19 Maret 2020 pukul 08.00)
https://www.archdaily.com/927979/university-of-law-paris-i-modernisation-of-
the-lourcine-barracks-chartier-dalix-architectes?ad_medium=gallery
(diakses pada Sabtu, 19 Maret 2020 pukul 10.00)
https://www.archdaily.com/435129/krishna-p-singh-center-for-nanotechnology-
weiss-manfredi
(diakses pada Sabtu, 19 Maret 2020 pukul 14.00)

15

Anda mungkin juga menyukai