Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Seni Rupa “

Di Susun Oleh : Kelompok 3


M.Rafik
M.Hamzah Firdaus
Putri Rahmawati
Delima molly
Naila Kirania
Nazmi

KELAS : X-3

SMA NEGERI 1 CIBEBER


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SENI RUPA”.
Makalah ini berisikan tentang informasi seputar seni atau yang lebih khususnya
membahas masalah Seni Rupa. Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang seni rupa.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah saya ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita semua. Aamiin.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar Isi............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa............................................................................................... 2


B. Fungsi Karya Seni Rupa.......................................................................................... 2
C. Aliran-aliran dan Tokoh Karya Seni Rupa.............................................................. 3
D. Nilai Estetis Seni Rupa............................................................................................ 7
E. Lonceng angin dari bambu

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-
unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni
rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau
komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau
akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip
tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-
unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas
keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan
karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni
murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang
dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni
umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan
berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni, yaitu:
seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai
(applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari seni rupa?

2. Apa saja fungsi dan manfaat seni rupa yang dapat diketahui?

3. Aliran apa saja yang terdapat pada seni rupa?

4. Apa penjelasan nilai estetis yang terdapat pada seni rupa?

5. Seperti apa contoh karya seni rupa?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa


Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-
unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.Bentuk karya seni
rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau
komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau
akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip
tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-
unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas
keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

B. Fungsi Karya Seni Rupa


1) Berikut beberapa fungsi seni rupa :
 Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin
tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung
atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas.
 Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat
penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang
menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain
 Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam
kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang
memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
 Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki
kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan
sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula.
 Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa
tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu.

2
2) Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya
Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
 Fungsi individu: Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya untuk
memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja.
 Memenuhi kebutuhan fisik: Seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan berupa peralatan untuk
bekal hidup, maka karya atau produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria
yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan.
 Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi: Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan. Hiburan itu
merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan secara langsung. Sebab
jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman..
 Fungsi Komunikasi: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial dan
internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-nilai budaya
budaya mereka.

C. Aliran-aliran, dan Tokoh Karya Seni rupa


1. Aliran Primitivisme

Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja,
kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan.
Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan
latihan formal dalam pembuatannya.
Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara pengungkapannya tampak
adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan
peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh
dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan
rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-
karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional
inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan
perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa
juga primordial).
Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang
menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan

3
arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam
karya-karya yang primitif.

2. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama
persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis
dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan,
dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan
sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah,
Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.

3. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar
ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari
kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain
Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.

4. Aliran Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu bersifat
kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai
kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini akan menyebabkan
keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada
karya seni dua dimensi sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada
karya seni tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis)
Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daeerah-daerah
seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips, setengah
lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut biasanya tersusun
rapi denganteknik pengulangan, sehingga tercipta suatu harmoni. Karena penempatannya
mementingkan keteraturan dan kerapian, maka dalam bentuk tradisional komposisinya
simetris. Namun kerap pula kita jumpai dalam era modern komposisi yang bebas, seperti
pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta Hambali.

4
5. Seni Pop Art
Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek.
Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan.
Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran,
karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal,
Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.

6. Seni Optik
Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal. Dalam
seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan
menggabungkan pemahaman dan penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan
berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang melihat
karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah impresi pergerakan, benda yang
tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.
Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk
geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk
mendapat kesan yang maksimumTokoh seni optik adalah M.C Escher, Ia adalah seniman
grafik dari belanda . Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia
Karya Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang sangat
unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu berbentuk figur dan latar
dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung yang tepat dan
sempurna.

7. Seni Konseptual
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep.
Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran, gagasan
atau ide. Dengan demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide
seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari
California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang merupakan
sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt.
Seni Konseptual mencaplok (annexation) hampir semua potensi beragam seni maupun
non seni. Mereka menemukan nuansa (spectrum) baru dalam seni rupa sebagai pengganti
lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar, majalah, advertising, pos telegram, buku-buku,
katalogus, fotokopi, filem, video, anggota badan, penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan

5
medium maupun obyek seninya. Seni konseptual ibarat black hole (lubang hitam di angkasa
raya) yang sanggup menelan apa saja yang mendekatinya.

8. Aliran Seni Kontenporer


Post modern (Konteporer) adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan
berkembang sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.
Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis,
mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang
menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.

9. Aliran Seni Postmodern


Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah masa
modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia dengan
pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh modernisme itu
sendiri. Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan
gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang semakin cair dan luwes. Meskipun
banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-pakem yang dipegang oleh modernis, post
modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku hanya mengkritisi dan mencoba
merevisi kesalahan kesalahan modernisme.
Ciri – Ciri :
 menekankan emosi dari pada rasio
 menekankan media dari pada isi
 menekankan tanda dari pada makna
 menekankan kemajemukan dari pada penunggalan
 menekankan permainan dari pada keseriusan
 menekankan lokal dari pada universal
 menekankan fiksi dari pada fakta
 menekankan estetika dari pada etika

Tokoh yang terkenal adalah


 Friedrich Wilhem Nietzsche (1844-1900), dan
 Jacques Derrida (Paris, 1930-2004)

6
D. Nilai Estetis Seni Rupa
Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat.dan Estetika
adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai
Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita
rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Nilai Estetik sangat
dibutuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan
menyajikan kepada para penikmat.dan juga bisa digunakan untuk layak atau tidaknya suatu
seni untuk di pertontonkan ke masyarakat.

Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis
sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan
unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang
melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat
menyebabkan nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang
yang lainnya.

Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya
seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya
seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek
yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual
inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Nilai estetis yang bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-
unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya
atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang
dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang
tersebut merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk
terus melihatnya bahkan ingin memilikinya. walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada
karya tersebut. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni
rupa dapat bersifat subyektif.

7
E. Kerajinan Lonceng Angin Dari Bambu

Lonceng angin memiliki bunyi gemerincing yang khas. Hiasan satu ini sering digunakan
sebagai pengganti bel pintu, dan menurut feng shui termasuk dalam hiasan pembawa
keberuntungan. Ada beragam model lonceng di pasaran, beberapa diantaranya bisa kita buat
sendiri di rumah lho!

Membuat lonceng angin sendiri tidaklah sulit. Kita bisa menggunakan material apapun
sebagai bahan. Misalnya metal, kaca, keramik, bambu, atau bahkan cangkang kerang.

8
Kali ini, kita akan memelajari cara membuat lonceng angin menggunakan bambu dan batok
kelapa.

1) Alat & Bahan


 Amplas
 5 bambu ukuran sedang (15-17cm)
 5 bambu ukuran keci (7cm)
 Batok kelapa
 Bor listrik
 Gergaji potong
 Gunting
 Pisau
 Tali
 Plitur
 Kuas

2) Cara Pembuatan
 Bersihkan serat-serat bambu menggunakan pisau kecil.
 Gunakan gergaji untuk memotong bambu, bentuk bagian bawahnya menjadi melengkung
dengan jaram 8cm dari atas.
 Haluskan bambu dengan amplas.
 Lubangi bagian atas bambu menggunakan bor listrik, ini sebagai jalur masuk tali.
 Belah batok kelapa menjadi setengah lingkaran.
 Amplas batok kelapa yang telah dibelah hingga halus.
 Lubangi batok kelapa dengan bor.
 Ikat masing-masing bambu dengan tali dan sambungkan ke batok kelapa.
 Masukan tali ke lubang batok kelapa dan tarik ke atas.
 Simpul mati tali untuk menyatukan setiap bagian.

9
 Pelitur bambu dan batok kelapa agar lonceng tampak lebih indah.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengetahui bahwa, Seni
Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri
atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni
rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga
dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art).
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama,
seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Medium lukisan
bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa
dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan
syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

B. Saran

Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah inspirasi yang baru
demi kemajuan karya seni di Indonesia khusunya seni lukis. Pemerintah juga harus
mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan seni agar masyarakat lebih inspiratif.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://irmatriyani.blogspot.co.id/2016/02/makalah-seni-rupa.html
http://www.senibudaya.web.id/2015/10/fungsi-seni-rupa-atau-manfaat-seni-rupa.html
http://www.dinamikabelajar.com/2015/08/aliran-seni-rupa-primitivisme.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/01/15-aliran-seni-rupa-ciri-contoh-gambar.html
https://brainly.co.id/tugas/12370552
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/01/conceptual-art-atau-seni-konseptual.html
http://www.mikirbae.com/2016/03/simbol-dan-nilai-estetis-karya-seni.html

12

Anda mungkin juga menyukai