Anda di halaman 1dari 8

UKBM

ANALISIS KARYA SENI RUPA

a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya (Rupa)

b. Semester : 4/ Genap

c. Kompetensi Dasar (KD) :3.2. Menganalisis karya seni rupa berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai estetisnya
4.2. Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi objek

a. Materi Pokok : jenis, tema, fungsi, dan nilai estetis karya seni rupa

b. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

c. Materi Pembelajaran

 Buku Teks Pelajaran (BTP) seni budaya Kemendikbud 2017

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek


serta pendekatan saintifik, peserta didik dapat menjelaskan tentang pameran, merancang ,
menyelenggarakan pameran karya seni dud dan tiga dimensi hasil modifikasi dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah, berpikir kritis,komunikasi, kolaborasi, kreativitas
(4C).

Page 1 of 8
UKBM

KegiatanBelajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Buku pegangan siswa halaman 1 s/d 4.

Pengertian analisis yaitu penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam berbagai macam bagian komponennya dengan maksud agar kita dapat
mengidentifikasi atau mengevaluasi berbagai macam masalah yang akan timbul
pada sistem, sehingga masalah tersebut dapat di tanggulangi,di perbaikan atau
juga dilakukan pengembangan. Kata Analisis sendiri berasal dari kata analisa,
dimana penggunaan pada kata ini mempunyai arti kata yang berbeda
tergantung bagaimana sobat meletakkan kata ini.

Fungsi dan Tujuan Analisis


Adapun fungsi dari analisis sendiri yaitu untuk mengumpulkan data-data yang terdapat
pada suatu lingkungan tertentu. Yang mana dapat diterapkan diberbagai jenis
lingkungan dan juga keadaan. Analisis akan lebih optimal dipergunakan dalam
keadaan kritis serta juga untuk keadaan yang membutuhkan strategi. Karena analisis
dapat mengetahui keadaan mengenai lingkungan secara mendetail.

Sementara tujuan dari analisis yaitu untuk mengumpulkan data yang kemudian dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pelaku analisis. Biasanya akan digunakan dalam
menyelesaikan krisis atau juga konflik, atau dapat saja hanya digunakan sebagai
arsip. Analisis di dalam bidang pendidikan digunakan untuk melakukan sebuah
penelitian dalam berbagai subjek keilmuan.

Page 2 of 8
UKBM

Menganalisis karya seni rupa

Menganalisis karya seni rupa merupakan suatu kegiatan yang bisa jadi cukup
membingungkan bagi beberapa kalangan. Namun, sebetulnya kita dapat
memulainya dengan mengapresiasinya dengan baik terlebih dahulu. Saat kita
mampu mengapresiasinya dengan baik, maka kita akan mulai melihat berbagai sisi
yang selama ini belum kita temukan.

Namun apresiasi sendiri kadang kala tidak semudah itu untuk dilakukan. Apalagi
jika karya yang ingin kita apresiasi tidak menarik perhatian kita. Oleh sebab itu,
memilih karya yang menarik perhatian kita merupakan salah satu cara untuk
melatihnya. Jika kita menyukai karya yang kita amati, maka akan jauh lebih mudah
bagi kita untuk mengapresiasinya secara penuh.

Saat kita mampu mengapresiasinya dengan penuh maka pendapat, pandangan,


atau interpretasi kita terhadap karya akan mengalir sehingga menghasilkan
penafsiran yang mungkin pencipta karyanya sendiri tidak pernah memikirkan atau
bermaksud pada apa yang kita rasakan. Hal ini adalah salah satu puncak dari
apresiasi, di mana kita sebagai apresiator justru menciptakan ulang karya yang kita
apresiasi.

Analisis yang Holistik

Meskipun begitu, cara pandang kita pada hal yang kita sukai sebetulnya memiliki
kelemahan. Yakni daya apresiasi kita menjadi subjektif, personal, atau dilakukan
karena kita menyukainya. Saat sesuatu memiliki syarat seperti itu, besar
kemungkinan analisis yang kita lakukan tidak objektif atau berat sebelah. Seseorang
yang sudah terlanjur jatuh hati pada seseorang akan bersedia untuk “melakukan
apa pun” baginya bukan? Saat ini terjadi, maka hasil analisis kita pun kemungkinan
besar tidak valid.
Page 3 of 8
UKBM

Selain dari sisi subjektif, kita juga harus mampu melakukan analisis dari sisi objektif.
Analisis yang dilakukan secara objektif tidak pandang bulu dan tidak mau tahu
seperti apa karya yang dianalisis. Saat melakukannya dengan cara ini, maka kita
mampu melakukan analisis serta kritik membangun yang adil dan setara bagi
seluruh karya yang ada. Bagaimana caranya? Dengan melihat wujud formalnya
melalui analisis berdasarkan bentuk konkret yang ada seperti unsur & prinsip seni
rupa.

Oleh karena itu, analisa yang baik akan diterapkan pada berbagai segi yang
menyelubungi karya atau secara holistik, tidak terpecah menjadi satu sisi saja
(pragmatik). Tentunya ada bermacam pisau analisa yang dapat digunakan untuk
melakukannya selain unsur dan prinsip seni rupa di atas. Namun, kita dapat
memulainya dari kacamata umum terlebih dahulu, yakni menganalisis karya seni
rupa berdasarkan jenis, fungsi, tema, dan tokoh.

Jenis

Jika kita menganalisis seni patung dan lukisan untuk dilihat yang mana yang lebih
baik maka kita tidak akan mampu menjawabnya secara adil. Mengapa? Karena
keduanya merupakan jenis karya seni yang berbeda. Menganalisis karya seni rupa
haruslah dilakukan berdasarkan jenisnya. Bukan hanya jenis fisik, saat kita menilai
karya seni murni dan terapan juga maka hal yang sama akan terjadi. Keduanya
memiliki persepsi dan konsepsi penciptaan yang berbeda.

Lengkapnya, menurut Tim Kemdikbud (2018, hlm. 16) pengklasifikasian seni rupa
dapat dibuat berdasarkan jenisnya, yakni:

1. Seni Rupa Murni seperti lukisan, patung, dan grafis,


2. Seni Rupa Terapan seperti desain dan kriya.

Sedangkan dari segi bentuk dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yakni:

Page 4 of 8
UKBM

1. Seni Rupa Dua Dimensi,


2. Seni Rupa Tiga Dimensi,
3. Seni Rupa Multi Dimensi, seperti Seni Rupa Pertunjukan (performance
art), environment art, happening art, video art, dan banyak lagi, termasuk seni-seni
yang dikategorikan menggunakan media baru (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 16).

Pastikan terlebih dahulu jenisnya saat kita menganalisis karya seni rupa. Setiap jenis
karya seni rupa juga memiliki literasi yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk mengklasifikasikan jenisnya terlebih dahulu sebelum mulai
menganalisisnya, agar apa yang kita lakukan tepat guna.

Fungsi

Edmund Burke Feldman (dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 16) membagi fungsi
seni menjadi tiga bagian, yakni: fungsi seni secara personal, fungsi seni secara
sosial, dan fungsi seni secara fisikal. Seni bagi perupa murni adalah media ekspresi,
sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis
dan nilai seni.

Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah penciptaan benda fungsional
yang estetis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, bagi
masyarakat, desain atau kriya berfungsi memenuhi kebutuhan fisik yang sifatnya
praktis dan sekaligus indah.

Oleh karena itu, kita harus mampu mengklasifikasikan karya berdasarkan fungsinya
pula pada saat menganalisis karya seni rupa. Hal ini untuk memastikan bahwa kita
benar-benar mengetahui fungsi dibalik karya yang kita analisis, apakah termasuk
seni terapan? Seni murni? Atau justru berupa desain produk yang berusaha untuk
menyelesaikan suatu permasalahan sehari-hari.

Tema
Page 5 of 8
UKBM

Apa yang dimaksud dengan analisis tema dari suatu karya seni rupa? Tema adalah
masalah pokok atau subject matter dari suatu karya seni. Contohnya tema yang
diusung adalah tema cinta, pendidikan, pesan moral dan sosial, atau mungkin
hanya sebatas pendapat dan ekspresi senimannya saja.

Tema dapat bersumber dari realitas internal dan realitas eksternal.

1. Realitas internal contohnya adalah harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi,


gairah, khayal, dan kepribadian seorang perupa diekspresikan melalui karya seni.
2. Sedangkan realitas eksternal adalah ekspresi interaksi perupa dengan
kepercayaan, religius, kemiskinan, ketidakadilan, nasionalisme, politik (tema sosial),
hubungan perupa dengan alam, (tema lingkungan), dan lain sebagainya.

Tokoh

Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa terapan (pendesain, pengkriya) dalam


lingkup lokal, nasional, dan internasional adalah hal yang penting dalam rangka
meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. Terkadang beberapa tokoh akan
memiliki gaya yang unik dan bisa jadi melawan berbagai konsepsi dan teori seni
yang telah mapan. Oleh karena itu, agar mampu menganalisisnya kita harus
mengenal tokoh tersebut.

Selanjutnya, analisis yang dilakukan dapat mencakup :

1. aspek visual, yakni menguraikan keberadaan rupa dengan katakata;


2. aspek proses kreasi seni, yaitu menguraikan tahapan teknis penciptaan, skill
atau keterampilan;
3. aspek konseptual, yakni menemukan inspirasi dan gagasan seni; dan
4. aspek kreativitas, yaitu menetapkan tingkat pencapaian kreativitas.

Page 6 of 8
UKBM

Ayo Belajar menganalisa karya seni


1. Pada tahapan ini silahkan kalian mencari dan memeilih satu karya seni untuk kalian analisa
terkait jenis, tema, fungsi dan aspek-aspek tertentu yang kalian temukan dalam karya seni
tersebut

FORMAT ANALISIS KARYA SENI RUPA

NO KOMPONEN DESKRIPSI ANALISIS


PENGAMAT

1 Konsep/ Jenis Seni rupa murni 2 dimensi Menggambarkan abstraksi


lukisan yang berjudul Gubernur
JenderalDaendels dari Jalan raya
post

2 Tema Gouvernount-generaal Mengungkapkan konflik politik


Daendels en de Grote Postweg dan tragedi yang ditimbulkan
(1838) oleh penindasan kolonialisme
dan imperalisme

Page 7 of 8
UKBM

3 Fungsi Menuangkan ide dan imajinasi Mengungkapkan bahwa Daendels


sebagai sosok Jenderal Hindia-
Belanda dan seorang penguasa
yang sewenang-wenang. Dengan
otoritasnya kemudian menindas
kaum pribumi untuk melakukan “
Mega Proyek” yang
menguntungkan strategi dan
kolonial, yakni dengan
membangun jalan raya pos anyer
panarukan selama 2 tahun dan
memakan banyak korban jiwa

4 Nilai Estetika Objel/Intrinsik Gaya pada lukisan ini dapat


dikategorikan sebagai gaya
ketetapan objektif. Raden Saleh
sebagaimana pelukis-pelukis di
Eropa abad-19 menganut gaya
atau aliran romantik yang
senantiasa melukiskan peristiwa-
peristiwa dahsyat

2. Hasil belajar kalian silahkan di upload d elearning dalam bentuk atau fomat word atau pdf

NAMA : ALAMSYAH HANAFI

KELAS :XI MIA 4

ABSEN : 04

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai