Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN SENI RUPA

“KRITIK SENI”

Dosen Pengampuh :

I Made Bambang Oka Sudira S.Sn. M.sn.

Disusun Oleh :

Mochamad Faris Akhram (2415163530)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Seorang kritikus seni menggunakan analisis untuk sebuah karya seni sesuai dengan
struktur, makna, dan masalah; membandingkan mereka dengan karya-karya lain, dan
mengevaluasi karya yang menggunakan karakteristik, teori atau informasi lain sangat
berharga untuk benar memahami relevansi mereka kepada masyarakat. Sebagai contoh,
sebuah karya tanpa judul akan membuat kesulitan kritikus seni pada poin yang sukar
dipahami. Tidak hanya untuk memulai atau penghakiman tetapi juga untuk membangun
beberapa poin penting untuk membantu masyarakat (audience) dalam memahami
makna dan keadaan sekeliling penciptaan karya seni tersebut.
Hal ini penting untuk diketahui. Namun, penghukuman atas karya ini mirip dengan
penghakiman yang berlangsung di pengadilan. Dalam pengadilan hukum, hakim akan
menggunakan fakta-fakta yang tersedia dan biasanya disajikan dalam bentuk bukti,
untuk menghakimi kasus individu atau kelompok. Jadi jika semua bukti tidak cukup
kuat untuk sebuah klaim atau sebaliknya, maka hanya akan dibuang atau berkelanjutan.
Implikasi dari kasus-kasus yang baik adalah sebagai individu atau kelompok akan atau
tidak akan kehilangan kasus yang mendukung lawan atau mungkin jadi sebagai kasus
baru. Sudut pandang berperan penting dalam melancarkan metode dalam kritik seni.

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dalam
menilai atau mengkritik suatu karya, seorang kritikus harus memahami metode atau
tahapan dalam mengkritik karya. Sudut pandang dapat diartikan sebagai cara seseorang
dalam menilai sesuatu yang bisa dipaparkan baik secara lisan maupun tulisan. Sudut
pandang juga diperlukan dalam hal ini, karena dalam menilai pun, seorang kritikus harus
mengetahui dari berbagai sudut pandang dalam sebuah karya.

1.2 Sudut Pandang

Menurut KBBI arti kata sudut pandang adalah suatu cara melukiskan suatu benda
pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi
(panjang, lebar, dan tingginya).

Pengertian sudut pandang/ perspektif menurut beberapa ahli:

a. Perspektif adalah kerangka konseptual, perangkat asumsi, perangkat nilai, dan


perangkat gagasan yang mempengaruhi persepsi seseorang sehingga pada akhirnya
akan mempengaruhi tindakan seseorang dalam situasi tertentu. (Joel M Charon).
b. Perspektif adalah suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi, atau
sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat suatu fenomena. (Martono
:2010)
c. Pespektif adalah suatu cara pandang atau sudut pandang kita terhadap sesuatu.
(Ardianto dan Q-Anees :2007)

Dari beberapa pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa perspektif atau sudut
pandang adalah cara seseorang dalam menilai sesuatu yang bisa dipaparkan baik secara
lisan maupun tulisan. Hampir dalam setiap hari orang- orang selalu mengungkapkan
perspektif dan sudut pandang mereka mengenai berbagai macam hal.
1.3 jenis perspektif atau sudut pandang

a. perspektif mata burung

Jenis perpektif ini adalah cara pandang dengan melihat objek dari atas, sehingga dengan
cara tersebut dapat mempermudah untuk menggambarkan sebuah ruangan, mulai dari
bentuk, warna, dan lainnya.

b. perspektif mata manusia

Perspektif ini menggunakan cara pandang dengan melihat sejajar objek yang dituju,
sehingga dengan cara tersebut dapat mempermudah menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.

C. perspektif mata cacing

Cara pandang ini dapat dilakukan dengan melihat objek dari bawah, sehingga dengan cara
tersebut dapat menghasilkan sudut pandang yang berkesan dramatis.

1.4 Metode atau tahapan kritik

a. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dimana seorang kritikus harus dapat menentukan,
mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dillihat apa adanya dan
tidak berusaha mengambil kesimpulan atau analisis. Agar dapat
mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-
istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa
pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan
fenomena karya yang dilihatnya.
b. Analisis Formal
Analisis formal merupakan tahapan dalam mengkritik karya seni untuk
menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur- unsur
pembentukanya.
c. Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema
yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang
dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut
pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik
biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.
d. Evaluasi atau penilaian
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum
digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi
merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau
penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu
karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan
dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik
aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Mengkaitkan sebanyak- banyaknya karya yang dinilai dengan karya
yang sejenis.
 Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
 Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari
yang telah ada sebelumnya.
 Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan dari
segi tertentu yang melatarbelakanginya.
BAB II
Kritik Karya

2.1 Contoh karya :

Banksy “ Girl With Ballon”

Karya ini dibuat menggunakan teknik stencil, dan hanya menggunakan warna hitam
putih pada gambar perempuan, dan warna merah pada gambar balon.

Karya ini dicetak diatas dinding rumah dengan media cat semprot.

Konsep yang terdapat dalam karya banksy menggambarkan seorang anak kecil yang
kehilangan hati atau kasih sayang dari orang disekelilingnya yang di visualisasikan dengan
balon berbentuk hati, keseluruhan konsep dari karya banksy ditujukan pada seluruh
masyarakat khususnya peran orang tua terhadap bagiannya dalam mendidik dan melindungi
anak, karena maraknya kasus yang terjadi pada anak anak dipenjuru dunia seperti
penelantaran anak, memperkerjakan anak usia dini bahkan tindak asusila terhadap anak
yang akhir akhir ini ramai diperbincangkan, melalui karya ini banksy berusaha
menyadarkan masyarakat untuk bertindak tegas demi mengurangi kasus kasus yang terjadi
pada anak anak dipenjuru dunia.

Karya Banksy ini dikategorikan sebagai street art yang memiliki pesan yang sangat
mendalam dan mampu membuat orang tercengang akan visual yang simple namun
memiliki konsep yang mendalam. Karena street art biasanya di cap vandalisme yang
membuat kebanyakan orang resah. Berbeda dengan hasil karya- karya buatan Banksy yang
kini membuat namanya melesat dan membuat karyanya bernilai jual tinggi.
Daftar isi :
https://triayuningsih.wordpress.com/2012/03/07/tahapan-dalam-kritik-seni/
https://jawa.be/karya-seni-dari-sudut-pandang-kritikus.html
https://www.itsnicethat.com/news/banksy-uk-favourite-artwork-260717

Anda mungkin juga menyukai