2 . Tingkat Estetis
Estetis berarti penilaian terhadap keindahan.
Tingkatan ini berupa pengamatan dan penghayatan terhadap karya seni.
Seorang penikmat seni akan memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan,
misalnya seperti bagaimana bentuk dari sebuah karya seni, bagaimana teksturnya
(untuk seni rupa), atau bagaimana keindahan dari alunan melodinya (untuk seni
musik).Contohnya adalah ketika kita sedang menonton drama seni musikal, lalu
kita berpikir bagaimana adegan tersebut dapat dibuat dan apa fungsi dari setiap
adegan yang ditampilkan. Apakah cocok dan bagus, atau justru sebaliknya.
3. Tingkat Kritik
Tingkatan terakhir dari apresiasi seni adalah tingkat kritik.
Kritik di sini dapat berupa deskripsi, klarifikasi, menganalisis, menjelaskan, evaluasi,
sampai mengambil kesimpulan. Contohnya seperti juri yang ada di dalam sebuah
ajang pencarian bakat, misalnya kompetisi menyanyi. Para juri tersebut sudah berada
di tingkatan apresiasi kritik karena mereka memberi masukan, penilaian yang disertai
penjelasan, serta memberikan evaluasi dan kesimpulan. Dapat pula berupa karya
tulis kritik dengan membuat sebuah tulisan mengenai karya yang diulas dengan
tingkatan kritik keudian disebar luaskan melalui media, pemberitaan, atau seminar
ilmiah
Dalam bidang seni, kritik bisa mengandung suatu penilaian atau penghargaan
terhadap suatu karya seni rupa. Karya seni rupa yang umumnya di kritik berupa
lukisan/gambar, patung dan grafis. Kritik yang disampaikan untuk menilai suatu karya
seni hendaknya bersifat objektif atau tidak semata-mata didasarkan pada rasa
senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Tapi harus disertai dengan alasan
yang mendukung
Penilaian karya seni dengan objektif berarti menilai dengan ukuran kenyataan dan
menyeluruh serta berfokus kepada suatu karya seni. Misalnya, menilai karya seni
melalui komposisi gambar dan warna yang digunakan.
Bukan menggunakan ukuran subjektif dalam menilai karya seni berarti menekankan
pertimbangan dan selera pribadi atas suatu karya seni. Misalnya, suatu karya seni
akan menjadi bagus karena menggunakan warna yang disukai.
POIN PENTING DALAM MENILAI KARYA SENI
Ada beberapa poin atau hal penting dalam mengkaji atau menilai karya seni rupa,
yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
Nilai bentuk berkaitan dengan hal indrawi atau nilai artistik, misalnya garis,
bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
Nilai isi berkaitan dengan hal yang sifatnya nonfisik karena berada dalam
wujud karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan (simbol),
tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai
bentuk.
Simak Tayangan berikut yang bisa kita ambil teknisnya dalam berapreasi karya
seni.
https://www.youtube.com/watch?v=sgTdMhjXhgU
1. Deskripsi
2. Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah
karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap
ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip
penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Analisis tersebut biasanya
akan dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan semacam; kenapa memilih warna itu,
apa saja bentuk yang dibuat dan disusun, atau kenapa memilih gaya itu, dan
sebagainya. Intinya adalah, kritikus seni akan mencoba mengungkapkan apa yang
diinginkan artis/seniman sehingga mengambil keputusan tertentu. Serta mencari
koneksi, hubungan dan sebagainya dari karya seni tersebut ke lingkungan sosial,
kejadian, sejarah atau pemikiran seniman.
3. Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni, meliputi tema yang
digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan.
Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan
pengkritiknya. Tentunya, di sini waktunya ide, perasaan apriori, sensasi tertentu dan
perspektif estetis kritikus mulai dimunculkan. Bisa dikatakan, ketika masuk ke
tahapan ini, maka kritikus akan mulai menyampaikan arti, gagasan dan informasi di
dalam suatu karya seni berdasarkan deskripsi (tahap 1) dan analisis (tahap 2) yang
sudah dilakukan sebelumnya. Dalam tahapan ini, kritikus akan mulai dengan
pertanyaan seperti; apa kaitan judul karya dengan maknanya? Atau, apakah yang
sebenarnya sedang diceritakan atau disampaikan seniman? Atau, apa perasaan yang
Anda dapatkan setelah melihat karya seni ini?
4. Evaluasi (Penilaian)
Apabila tahap pertama sampai ketiga merupakan tahapan umum digunakan dalam
apresiasi karya seni, tahap keempat atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang
menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik
untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain
yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan
karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks.’ Di bagian ini,
kritikus akan mulai "memutuskan" bagaimana kualitas karya
tersebut. Pendapat yang subyektif biasa juga masuk ke dalam
tahapan ini, misalnya apakah kritikus suka atau tidak dengan karya
tersebut. Hal yang sering salah dilakukan, menurut Feldman, adalah bagian
keempat ini justru sering diletakkan di awal. Padahal, karya tersebut belum diselami
sepenuhnya. Alias, sudah memutuskan sebelum memeriksa Maka pertanyaan untuk
tahapan ini adalah, apakah seniman tersebut berhasil? Berhasil yang dimaksud
adalah, berhasil membuat karya yang berkualitas, serta berhasil menyampaikan
gagasannya secara utuh lewat karya seninya. Dan mungkin juga, berhasil secara
materi.
OKE…sooooo,
Ketika datang ke pameran seni, tiap orang dapat berbicara langsung dengan
seniman atau kurator.
Mengikuti tur galeri dan mendengarkan atau membaca penjelasan dari setiap
karya seni yang dipamerkan.
Mematuhi peraturan yang diberlakukan di ruang pameran. Di setiap ruang
pameran tentu memiliki peraturan yang berbeda-beda.
Membagikan wawasan dan apresiasi seni dalam berbagai bentuk, misalnya,
melalui media sosial (reels instagram, tiktok, dll)
Mengajak teman untuk datang ke pameran seni jika tidak memungkinkan
untuk melakukan bukti dokumentasi (foto)
Data/informasi yang
No. Input Data
dibutuhkan
1 Foto Satu Karya seni rupa
yang diapresiasi dari
berbagai sudut pandang
(wawancara untuk
mengetahui cerita dibalik
karya, teknik pembuatan,
lama pengerjaan,
ide/inspirasi sehingga
terwujud karya tersebut dll)
4 Point Deskripsi Karya seni