KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Dalam materi apresiasi seni ini pada dasarnya terdiri atas beberapa pokok
bahasan diantaranya adalah pengertian mengenai apresiasi seni rupa,
pengetahuan mengenai seni rupa, kepakaan estetik, sikap penghargaan
terhadap seni rupa, dan berbagai pendekatan dalam melakukan apresiasi
seni rupa. Berikut ini adalah pembahasan mengenai materi apresiasi seni
rupa.
5
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
6
Kegiatan Pembelajaran
1: Apresiasi Seni
Rupa
perlakuannya dilihat dari jenis dan gaya karya seni, misalnya antara
karya seni rupa realis dan abstrak. Pada jenis karya realis segera dapat
diidentifikasi kemampuan senimannya dalam mewujudkan kenyataan,
sedang dalam karya abstrak agak rumit karena menyangkut
kemampuan artikulasi abstraksi senimannya terhadap konsep yang
ditampilkannya. Untuk itu, dibutuhkan ekstra kepekaan estetik dalam
melihat hubungan aspek dan unsur yang ada di dalamnya. Dalam
melakukan apresiasi ada beberapa pendekatan diantaranya adalah
pendekatan analitik, dan pendekatan kognitif. Pada dasarnya
pendekatan analitik adalah lebih bersifat kritik seni, namun sifatnya lebih
mendalam, sedangkan pendekatan kognitif merupakan pentahapan
kamampuan dalam mengidentifikasikan suatu karya seni.
8
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
Seni rupa adalah suatu wujud hasil karya manusia yang diterima dengan
indra penglihatan, dan secara garis besar dibagi menjai seni murni dan
seni terapan. Pertama, seni murni merupakan istilah untuk menandai
bahwa karya yang dihasilkan tidak dimaksudakan untuk memenuhi
tujuan praktis atau fungsional, tetapi murni sebagai media ekspresi,
seperti seni lukis, seni patung, dan seni grafis dengan berbagai teknik
beserta aliran- alirannya, seperti realisme, naturalisme, abstrak,
surealisme, dan lain- lain. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai
media ekspresi, seni murni juga mewadahi seni lingkungan, seni
instalasi, seni pertunjukan
9
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
media rupa, seni peristiwa, dan lain sebagainya. sebagai media ekspresi
seni murni dapat menumbuhkan rasa senang, rasa haru, dan empati
yang ditimbulkan karena adanya keterpaduan dari unsur-unsur bentuk
yang menunjang wujud utuh dari karya tersebut, seperti komposisi
warna, unsur garis yang digunakan, berbagai bentuk bidang, kemiripan
bentuk dengan acuannya atau justru menghadirkan bentuk baru yang
tidak ada acuannya di alam, dan lain sebagainya. sedangkan pengertian
sederhana keindahan dalam konteks seni murni adalah sesuatu yang
memberikan rasa senang tanpa pamrih pada orang yang melihatnya.
Kesenangan yang ditimbulkan muncul karena keindahan dari karya itu
sendiri.
Kedua, seni terapan sering juga disebut dengan istilah desain yang
berasal dari bahasa Itali designo yang artinya gambar. Pada abad ke-17
kata desain diberi makna baru dalam bahasa Inggris yang semakna
dengan kata craft. Dalam dunia seni rupa di Indonesia, kata desain
sering disepadankan dengan kata reka bentuk, reka rupa, tata ruang,
perupaan, anggitan, rancangan, dan lain-lain. Dalam perkembangannya
di Indonesia, kegiatan desain dibagi menjadi desain interior, desain
arsitektur, desain tekstil, desain grafis, dan desain produk industri.
Istilah seni kriya mempunyai makna berbeda dengan seni murni dan
desain. Kriya merupakan kata khas dan asli Indonesia yang bermakna
keahlian, kepiawaian, kerajinan, dan ketekunan. Pembagian jenis seni
kriya biasanya berdasarkan bahan dan teknik pembuatannya, yaitu kriya
kayu dengan teknik ukir atau pahat; kriya logam dengan teknik wudulan,
filligre, dan tuang atau cor; kriya bambu dengan teknik ukir dan anyam;
kriya tekstil dengan teknik anyam, sablon, tenun, dan batik; kriya kulit
dengan teknik pahat atau anyam; dan lain sebagainya.
10
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
terbagi dalam beberapa kategori, yaitu seni murni, desain, dan kriya. Di
bawah ini akan dikemukakan penggolongan seni rupa dilihat dari sudut
padang kegunaannya.
a. Seni Murni
1) Seni Lukis
11
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
2) Seni Patung
Seni Patung adalah salah satu jenis seni murni berwujud tiga
dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-
bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain. Seni
patung merupakan hasil karya seni yang dihasilkan dengan
berbagai teknik dan bahan yang dapat dinikmati dari berbagai
arah. Berbeda dengan karya seni lukis yang hanya dapat
dinikmati dari satu arah saja, karya seni patung memiliki
keistimewaan dapat dilihat dari berbagai arah, seperti depan,
belakang, kanan, kiri, atas dan bawah. Seni patung telah
mengalami banyak perkembangan dari masa ke masa. Dahulu
patung yang dapat
12
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
3) Seni Grafis
13
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
b. Desain
14
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
1) Desain Produk
2) Desain Grafis
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk
memecahkan kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang
dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar,
logo perusahan, kemasan, buku, dan bahkan juga cerita
bergambar (komik), ilustrasi, dan karikatur. Desain grafis
kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan
masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama
desain komunikasi visual dengan penambahan cakupannya
meliputi multimedia dan fotografi. Desain grafis sekarang ini telah
banyak berkembang dan telah berbaur dengan perkembangan
15
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
3) Desain Arsitektur
16
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
4) Desain Interior
17
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
c. Kriya
18
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
1) Kerajinan Kayu
19
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
2) Kerajinan Logam
20
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
3) Kerajinan Keramik
beberapa
21
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
22
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
4) Kerajinan Anyam
23
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
24
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
5) Kerajinan Batik
25
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
6) Kerajinan Kulit
27
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
a. Titik
Titik merupakan sebuah unsur dalam seni rupa yang dalam proses
terjadinya dikarenakan penekanan sekali dari sebuah benda yang
runcing ujungnya, misalnya adalah pensil, pena, canting, paku, dan
sebagainya pada kertas, kain, papan atau bidang datar lainnya. Titik
merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud
28
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian,
bila berkumpul atau berwarna beda. Titik dalam sebuah kumpulan
yang disusun secara baik akan menimbulkan sebuah gradasi yang
menimbulkan kesan ruang atau menunjukkan jarak. Hal tersebut
dapat dilihat seperti contoh gambar di bawah ini.
b. Garis
29
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
30
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang
terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang terjadi dari perpotongan
atau pertemuan garis-garis. Menurut bentuknya bidang dapat dibagi
menjadi 2 macam, yaitu bidang geometris dan bidang organis. Bidang
geometris adalah bidang yang beraturan dan dapat dihitung, baik
luasnya mupun ukurannya; bidang-bindang ini contohnya adalah bidang
dengan bentuk lingkaran, segiempat, segilima, segitiga, dan lain
sebagainya. Bidang ini biasanya bersifat dinamis.
Sedangkan bidang organis adalah bidang dengan bentuk yang tidak
beraturan yang sulit untuk diukur; bidang ini biasanya berbentuk tidak
menentu dan sangat bebas tidak terikat oleh ukuran dan bentuk. Bidang
ini biasanya bersifat statis.
31
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
d. Ruang
32
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
e. Warna
sebenarnya,
33
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
34
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata
maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga
halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-
lain.
35
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Layaknya cabang seni yang lain, seni rupa juga memiliki prinsip dalam
menyusun unsur-unsur seni rupa yang telah dijelaskan di atas. Adanya
unsur-unsur tersebut pada dasarnya tidak akan ada artinya apabila tidak
diolah sedemikian rupa membentuk sebuah karya seni. Maka dari itu,
diperlukan sebuah prinsip untuk menyusun unsur-unsur tersebut,
sehingga membentuk sebuah karya seni yang memiliki nilai estetis.
Pada dasarnya yang banyak dikenal, prinsip penyusunan unsur seni
rupa terbagi atas beberapa macam, yaitu proporsi, kesimbangan,
kesatuan, irama, klimaks, dan harmoni. Berikut ini adalah penjabaran
dari prinsip penyusunan tersebut.
a. Proporsi
36
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
b. Keseimbangan
37
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
c. Irama
38
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
Dalam mencapai irama yang baik, ada lima macam cara penyusunan
unsur seni rupa, yaitu:
Pertama, irama tetap dan teratur. Pada konsep ini unsur seni rupa
disusun secara tetap, baik bentuk maupun proses pengulangannya.
Misalnya adalah unsur bidang bulat yang disusun secara teratur dan
diulang-ulang. Dengan cara semacam ini, akan menimbulkan kesan
satu kesatuan yang statis, monoton, dan sangat menjemukan
pandangan. Namun, hal ini juga diperlukan jika menghendaki
susunan yang tenang dan polos.
39
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Keempat, irama dengan gerak garis terusan. Dalam irama ini garis
memiliki peranan yang penting dimana sebuah kedinamisan adalah
tujuannya. Gerak garis dapat berupa sebuah gelombang besar
maupun kecil, namun pengulangannya tetap ditaati sampai
penyusunannya memenuhi karya seni tersebut.
Kelima, irama bebas. Irama ini merupakan sebuah hasil dari gejolak
dari perasaan yang menuntut adanya kebaruan. Dalam prinsipnya
irama ini menuntut adanya kesatuan yang utuh. Namun, demikian
irama bebas ini sulit dilakukan bagi beberapa individu yang belum
berpengalaman dan memiliki kepekaan estetis. Namun demikian,
harus diakui bahwa hasil karya yang diwujudkan sangat menarik dan
menggairahkan.
d. Klimaks
Klimaks disebut juga dominan, adalah fokus dari susunan karya seni
yang mendatangkan perhatian. Oleh sebab itu, istilah klimaks sering
disebut dengan istilah centre of interest (pusat perhatian). Untuk
menciptakan pusat perhatian pada karya desain, tempatkan salah
40
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
satu unsur secara tersendiri atau berbeda dari unsur lainnya. Dalam
upaya untuk pencapaian sebuah klimaks dapat dilakukan dengan
cara (1) mengelompokkan objek-objek tertentu, (2) menggunakan
kontras warna, (3) menerapkan suatu unsur yang kecil tetapi
memiliki pengaruh besar terhadap keluasan ruang desain, (4)
membuat latar belakang yang sederhana di sekeliling objek, dan (5)
menempatkan sesuatu yang lain dalam penyusunan unsur tersebut,
sehingga timbul sesuatu yang merupakan klimaks. Demikian cara
untuk menentukan klimaks dalam suatu penyusunan unsur seni
rupa.
Gambar 22. Karya Seni Rupa dengan Klimaks yang Sangat Jelas
Sumber: etalaseseni.blogspot.com
e. Kesatuan
unsur desain hingga tercapailah suatu karya seni atau sebuah karya
desain yang menarik dan harmonis. Kesatuan merupakan sebuah
prinsip penggabungan menjadi satu. Penggabungan yang dimaksud
adalah agar setiap unsur dapat saling mengisi dan melengkapi serta
tidak terlihat penonjolan yang menyolok dari setiap unsur tersebut.
Dalam sebuah karya seni yang harus dimengerti dalam kesatuan
adalah keatuan statis dan dinamis, kesatuan ide, dan kesatuan gaya
dan watak.
Kedua, kesatuan ide. Sebuah karya seni rupa pastilah dibuat dengan
dasar kesatuan ide atau kesatuan gagasan yang akan mengantarkan
pada sebuah keutuhan. Sebaliknya apabila sebuah karya seni dibuat
dari berbagai macam ide yang dipadukan tanpa adanya kompromi,
maka hasilnya akan kacau balau. Kesatuan ide merupakan sebuah
gagasan atau konsep yang terkandung dalam sebuah karya
tersebut. Misalnya mengambil tema kebun, maka yang tergambar
diantaranya adalah adanya unsur tumbuhan, tanah, air, binatang,
awan, dan lain sebagainya. Kesatuan ide juga pada dasarnya akan
membimbing pada salah satu informasi pokok dan membuat
kesinambungan antara unsur satu dengan yang lainnya.
Ketiga, kesatuan gaya dan watak. Kesatuan ini pada dasarnya sulit
untuk dipahami dan misterius. Sebagai contoh, lukisan Afandi
mempunyai ciri khas yang sangat menonjol. Dalam masalah
kesatuan tidak perlu ditanyakan atau dipersoalkan lagi. Gaya lukisan
tidak mencerminkan watak atau kepribadian si pelukis, sebab lukisan
tersebut hanyalah hasil ekspresinya yang cukup unik dan sukar
ditiru. Namun, mengenai cara kerja dan teknik kerja dapat diuraikan
secara
42
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
Gambar 23. Karya Seni Rupa dengan Penyusunan Kesatuan yang Baik
Sumber: senirupa.blogspot.com
f. Harmoni
43
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
g. Kepekaan Estetik
yang satu terlalu dominan, atau bentuk yang satu tidak sesuai
dengan bentuk di sebelahnya atau karya tersebut kurang seimbang.
Hal penting lainnya selain memiliki kepekaan estetik adalah dapat
mengidentifikasi keterampilan teknis yang sangat menentukan
keberhasilan sebuah karya seni. Tidak ada karya seni rupa yang
berkualitas baik tanpa kematangan teknik. Hal ini karena dengan
kematangan teknik sangat memengaruhi kualitas unsur yang
digunakan sebagai media untuk mengekspresikan gagasan sang
seniman.
45
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
46
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
47
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
1) Pendekatan Analitik
a) Deskripsi
48
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
49
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
b) Analisis
50
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
c) Interpretasi
51
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
d) Judgement
2) Pendekatan Kognitif
52
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
Aspek judgement terdiri dari dua hal yaitu kriteria untuk menilai
karya seni dan apresiator sebagai penilai, aspek ini dimulai dari
tahap kedua hingga kelima. Lebih detail mengenai tingkatan
tersebut adalah sebagai berikut.
a) Favoritisme
53
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
54
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
c) Ekspresi
adalah interpretasi,
55
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
56
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
57
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
e) Otonomi
3) Pendekatan Aplikatif
58
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
4) Pendekatan Kesejarahan
59
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
5) Pendekatan Problematik
6) Pendekatan Semiotik
61
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
sebagai
63
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melihat berbagai karya seni yang
ada di sekitar peserta didik, seperti lukisan, kerajinan, baliho, dan lain
sebagainya atau kegiatan yang sedang berlangsung di sekitar peserta
didik, seperti pameran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Kunjungilah pameran seni rupa di sekitar kalian
b. Amatilah keseluruhan bentuk karya seni rupa
65
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
2. Menanya
3. Mengeksplorasi
4. Mengasosiasi
66
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
5. Mengomunikasikan
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan amatilah berbagai karya
seni rupa yang ada di sekitarmu, kemudian buatlah sebuah analisis
terkait dengan karya seni rupa tersebut. Dalam hal ini meliputi proses
penciptaan, alat dan bahan yang digunakan, teknik pembuatan, dan
makna yang terkandung di dalamnya.
67
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar dengan memberi tanda (X)
pada pilihan jawaban yang benar!
68
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
5. Kesan yang didapat karena adanya daya tarik yang sama antara satu
bagian dengan bagian lainnya pada susunan karya seni adalah
penjabaran dari prinsip penyusunan unsur seni rupa, yaitu ...
a. Center of interest
b. Balance
c. Proportion
d. Unity
69
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
10. Dalam sebuah karya seni rupa seringkali terdapat sebuah tanda yang
dapat dilihat untuk menyampaikan sebuah informasi kepada
penikmatnya. Ilmu yang mempelajari mengenai tanda dalam sebuah
karya seni disebut ...
a. Favoritisme
b. History
c. Judgement
d. Semiotika
F. Rangkuman
Pengetahuan seni rupa pada dasarnya meliputi beberapa hal pokok, yaitu
mengenai unsur-unsur seni rupa dan prinsip penyususnan unsur seni rupa.
Dalam unsur-unsur seni rupa pada dasarnya terdiri dari titik ,garis, bidang,
warna, dan tekstur. Sedangkan prinsip penyususnan unsur seni rupa
tersebut, meliputi keseimbangan, pusat perhatian, irama, kesatuan, dan
harmoni.
70
Kegiatan Pembelajaran 1:
Apresiasi Seni Rupa
Pendekatan dalam melakukan apresiasi seni rupa pada dasarnya terdiri dari
beberapa jenis, yaitu pendekatan analitik, kognitif, aplikatif, kesejarahan,
problematik, dan semiotik. Pendekatan analitik merupakan suatu cara
melakukan apresiasi dengan melakukan analisis terhadap sebuah karya
seni rupa dilihat dari beberapa sudut pandang dan tahapan yakni deskripsi,
analsis, interpretasi, dan judgement. Pendekatan kognitif berarti setiap
orang berbeda dalam memberikan respon terhadap karya seni karena
tergantung dari perkembangan kognitifnya yang berhubungan dengan karya
seni. Pendekatan aplikatif pada dasarnya bersangkutan erat dengan
keterlibatan langsung dalam pembuatan karya seni rupa. pendekatan
kesejarahan merupakan apresiasi seni rupa melalui sejarah perkembangan
seni, dari periode ke periode, lahirnya seni mengikuti perkembangan
masyarakat.
71
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Sebagai umpan balik atas apa yang telah Anda pelajari dalam modul ini,
sekiranya hal ini dapat dijadikan refleksi setelah Anda mempelajari modul
ini:
1. Apakah pembelajaran dalam modul ini menyenangkan?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari unit pembelajaran
modul ini?
3. Apakah hal-hal baru yang dapat Anda peroleh dalam unit pembelajaran
modul ini?
4. Apakah yang perlu ditambahkan dalam unit pembelajaran modul ini?
5. Apakah modul ini ada kaitannya dengan modul lainnya?
72
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan
Dalam materi ini indikator pencapaian kompetensi adalah peserta didik dapat:
1. Mengkaji kritik seni rupa yang ada di Indonesia.
2. Mendeskripsikan tujuan dan fungsi kritik seni rupa secara umum.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur kritik seni rupa secara menyeluruh.
4. Mengidentifikasi berbagai jenis kritik seni yang ada di Indonesia.
5. Melakukan kritik seni terhadap karya seni rupa di Indonesia.
C. Uraian Materi
Dalam berbagai kegiatan dan pemaknaan, sering kali kata kritik disalah
artikan sebagai sesuatu yang mengandung sifat negatif, sedangkan
dalam segi kebahasaan kata kritik memiliki makna yang lebih bersifat
membangun dan mendeskripsikan sesuatu. Istilah “kritik seni”, dalam
bahasa Indonesia, sering disebut dengan istilah “ulas seni”, “kupas seni”,
“bahas seni” atau “bincang seni”. Hal itu disebabkan istilah “kritik” bagi
sebagian orang sering berkonotasi negatif yang berarti kecaman, celaan,
73
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Berbagai bidang keilmuan yang tidak terkecuali seni rupa, kritik juga
memiliki tujuan dan fungsi di dalamnya. Tujuan dari kritik seni adalah
memahami karya seni rupa, dan ingin menemukan suatu cara untuk
mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni dihasilkan,
serta memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya,
sehingga hasil kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat
dinyatakan baik dan buruknya sebuah karya. Pada prinsipnya tujuan
akhir dari kritik seni adalah supaya orang yang melihat karya seni
memperoleh informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu
suatu karya seni, dan menumbuhkan apresiasi serta tanggapan
terhadap karya seni (Feldman,
74
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
kebutuhan
75
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
a. Deskripsi
76
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
b. Analisis Formal
c. Interpretasi
77
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
d. Penilaian
Tahap penilaian karya seni ini dapat dilihat pada tingkat keberhasilan
suatu karya seni dalam menyampaikan pesan yang sesuai dengan
keinginan penciptanya. Tahap evaluasi atau penilaian ini pada
dasarnya merupakan proses pentapan derajat karya seni rupa bila
dibandingkan dengan karya seni rupa lainnya yang sejenis. Tingkat
penilainnya ditetapkan berdasarkan nilai estetiknya secara relatif dan
kontekstual.
a. Gaya Perseorangan
79
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Gambar 31. Gaya Lukisan Afandi yang Khas, Perahu dan Matahari
Sumber: blog-senirupa.blogspot.com
b. Tema
80
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
c. Kreativitas
81
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Gambar 32. Kreativitas Mengolah Bahan, Kerajinan Ukiran Patung dari Akar Bambu
Sumber: www.republika.com
82
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
mewujudkan karyanya.
Gambar 33. Salah Satu Teknik Berkarya Seni Rupa, Teknik Ukir
Sumber: carajuki.com
83
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
Kritik seni pada dasarnya terbagi atas beberapa jenis yang di dalamnya
mengandung ciri khas yang berbeda. Menurut Feldman ( 1967) kritik
seni terbagi atas empat jenis, yaitu kritik jurnalistik, pedagogik, ilmiah,
dan populer. Berikut ini adalah sajian ulasan mengenai berbagai jenis
kritik seni.
a. Kritik Jurnalistik
Sesuai dengan namanya, kritik ini adalah tipe yang disajikan kepada
pembaca koran dan majalah. Sudah menjadi rahasia umum jika yang
menjadi pembaca koran dan majalah adalah berbagai kalangan,
seperti masyarakat heterogen, pelajar, mahasiswa, pedagang,
pegawai negeri, pengusaha, pejabat pemerintah, dan lain
sebagainya. Kritik jurnalistik merupakan upaya mengulas suatu karya
seni biasanya ketika ada pameran. Ciri-ciri dari kritik jurnalistik ini
bahasanya mudah dimengert, singkat, dan padat tetapi ulasannya
tidak mendalam. Kritik ini semacam berita dengan ulasan ringan
ditujukan kepada pembaca berita surat kabar dan majalah sebagai
informasi tentang peristiwa seni yang sedang berlangsung dengan
tambahan ringkasan tentang tema yang diungkap dalam karya yang
dipamerkan. Tujuan dari kritik ini adalah memberikan pengetahuan
kepada masyarakat luas secara umum agar mudah untuk diterima
dan dipahami. Namun demikian, keterbatasan kritik ini karena
jangkauannya kepada masyarakat umum bukan masyarakat
penggemar seni sehingga tidak menggunakan
84
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
b. Kritik Pedagogik
mendorong
85
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
d. Kritik Populer
Kritik populer merupakan jenis kritik seni rupa yang dapat dilakukan
oleh setiap orang yang tertarik dalam bidang seni. Hasil kritik
berbeda- beda sesuai dengan perhatian dan intensitas lingkungan
individu masing-masing, namun kecendrungan secara keseluruhan
populasi dalam menentukan kualitas seni ditentukan oleh pendapat
mayoritas. Sebagaimana halnya kontes menari dan menyanyi di
televisi yang penilaiannya dilakukan pula oleh publik. Namun yang
menentukan
86
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
a. Kontekstual
b. Intrinsik
87
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
c. Komparatif
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melihat berbagai karya seni yang
ada di sekitar peserta didik, seperti lukisan, kerajinan, mural, dan lain
sebagainya. hal tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Mengamati keseluruhan bentuk karya seni rupa.
b. Mengamati bahan yang digunakan untuk pembuatan karya seni rupa.
c. Mengamati warna yang terdapat pada karya seni rupa.
d. Mengamati tujuan dan fungsi dari karya seni rupa.
e. Mengamati cara pembuatan karya seni rupa.
f. Mengamati finishing dari pembuatan karya seni rupa.
88
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
2. Menanya
Tanyakan kepada guru mengenai hal yang berkaitan dengan kritik seni
rupa, seperti:
a. Apa saja kesalahpahaman mengenai pengertian kritik seni selama ini?
b. Apa yang menjadi tujuan dan fungsi kritik seni rupa?
c. Bagaimana cara melakukan kritik seni rupa?
d. Apa sajakah aspek yang dapat dikritik dalam karya seni rupa?
e. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis kritik seni rupa?
3. Mengeksplorasi
4. Mengasosiasi
5. Mengkomunikasikan
89
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
c. Diskusikan bila ada hal yang kurang atau belum termasuk dalam
hasil pengamatan dan mohon masukan dari pembimbing.
d. Catat segala kritik, saran serta masukan guna perbaikan tugas
pembimbing selanjutnya.
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Rangkuman
Secara umum kritik seni berarti proses penyelidikan yang ilmiah dari naskah
atau dokumen yang terkait dengan kesustraan dalam hubungannya dengan
berbagai hal, seperti keaslian, teks, komposisi, atau sejarahnya. Tujuan
kritik seni rupa adalah supaya orang yang melihat karya seni memperoleh
informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu suatu karya seni,
dan menumbuhkan apresiasi serta tanggapan terhadap karya seni. Kritik
seni berfungsi sebagai jembatan atau mediator antara pencipta dengan
peminatnya.
Unsur kritik seni menjadi empat komponen utama, yaitu deskripsi, analisis
formal, interpretasi, dan penilaian. Deskripsi dalam kritik seni adalah suatu
proses penggambaran atau pelukisan dengan kata-kata apa saja yang
tersaji dalam karya seni rupa yang ditampilkan. Analisis formal merupakan
tahap di mana percobaan mengenai penjelasan objek yang dikritik dengan
dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Interpretasi yaitu
proses
90
Kegiatan Pembelajaran 2:
Kritik Seni Rupa
Jenis kritik seni terdiri dari 4 jenis, yaitu kritik jurnalistik, kritik pedagogik,
kritik ilmiah, dan kritik populer. Kritik jurnalistik adalah kritik yang dalam
pembahasannya mudah dimengerti namun ulasannya tidak mendalam tetapi
singkat dan padat yang biasanya diterbitkan dalam koran maupun majalah.
Kritik pedagogik adalah kritik yang digunakan guru untuk memotivasi
siswanya agar dapat berkreasi lebih baik, biasanya kritik ini bersifat
membangun dan mengarahkan siswa untuk lebih berkembang secara
maksimal. Kritik ilmiah adalah jenis kritik yang menampilkan analisis yang
mendalam dengan menggunakan data-data lengkap dan hasil evaluasi yang
dapat dipertanggungjawabkan. Kritik populer merupakan jenis kritik seni
rupa yang dapat dilakukan oleh setiap orang yang tertarik dalam bidang
seni.
Gaya kritik seni pada dasarnya terdiri dari 3 pokok bahasan, yaitu
kontekstual, intrinsik, dan komparatif. Gaya kontekstual adalah kritik yang
didasarkan pada berbagai aspek dalam masyarakat, seperti moral,
psikologi, sosiologi, dan religi. Gaya intrinsik adalah kritik yang dalam
ulasannya hanya membahas mengenai murni untuk kepentingan estetik
Sebagai umpan balik atas apa yang telah Anda pelajari dalam modul ini,
sekiranya hal ini dapat dijadikan refleksi setelah Anda mempelajari modul
ini:
1. Apakah pembelajaran dalam modul ini menyenangkan?
2. Manfaat apa yang kalian peroleh setelah mempelajari unit pembelajaran
modul ini?
3. Apakah hal-hal baru yang dapat Anda peroleh dalam unit pembelajaran
modul ini?
4. Apakah yang perlu ditambahkan dalam unit pembelajaran modul ini?
5. Apakah modul ini ada kaitannya dengan modul lainnya?
92
Penutup
PENUTUP
Sebagai penutup dalam modul ini, harapannya modul ini dapat memberikan
pengetahuan mendasar mengenai bagaimana melakukan apresiasi seni rupa.
Selain itu, diharapkan pula agar modul ini dapat dijadikan referensi untuk belajar
mengenai apresiasi, pengetahuan dan kritik seni rupa. Hal ini didasari karena
selama ini apresiasi hanya sebatas pengetahuan mengenai seni rupa. Tetapi
belum merujuk pada sikap dan perilaku menanggapi adanya karya seni rupa.
Dalam kepenulisan modul ini pastilah masih ada kekurangan dan belum
sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk menjadikan
modul ini menjadi lebih baik lagi, dari sisi materi maupun berhubungan dengan
kepenulisan. Dengan demikian, modul ini nantinya dapat menjadi modul yang
memiliki kualitas yang lebih baik.
93
Penutup
EVALUASI
2. Apresiasi seni adalah suatu proses sadar yang dilakukan seseorang dalam
menghadapi dan memahami karya seni. Pernyataan tersebut merupakan
hasil dari pemahaman menurut?
a. Nooryan Bahari
b. Aminudin
c. Fildman
d. John Dewey
95
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
5. Berikut ini yang merupakan hal yang diperlukan untuk melakukan apresiasi
seni rupa kecuali...
a. Kepekaan estetis
b. Pengetahuan dasar seni rupa
c. Kepekaan yang berhubungan dengan keindahan
d. Pengetahuan mengenai berperasaan
96
Penutup
13. Kesan yang didapatkan karena adanya daya tarik yang sama antara satu
bagian dengan bagian yang lain disebut...
a. Ritme
b. Balance
c. Center of interest
d. Proportion
97
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
16. Bagaimana sikapmu yang dapat dilakukan pada saat melihat lukisan di
pameran?
a. Memperhatikan setiap lukisan dengan seksama
b. Mencari nilai-nilai posotif dari setiap karya
c. Mengamati, menganalisis, menghargai, dan menilai karya seni
d. Menghayati setiap karya dengan penuh rasa keindahan
17. Apa yang dapat dilakukan untuk mengapresiasi karya seni dalam
kehidupan sehari-hari?
a. Memberikan tanda tangan pada setiap karya seni yang ditemui
b. Membersihkan lukisan yang ada di rumah setiap hari
c. Menghargai dan memberikan pendapat pada karya seni milik teman
d. Mencermati setiap karya seni yang ada dengan teliti dan cermat
98
Penutup
20. Berikut ini yang merupakan pendekatan dalam melakukan apresiasi seni rupa,
kecuali...
a. Deskripsi
b. Instrospeksi
c. Analisis
d. Interpretasi
99
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
24. Dalam pendekatan aplikatif dikenal dengan istilah Learning by Doing. Apa
maksud dari istilah tersebut?
a. Pengetahuan yang mendalam
b. Pengerjaan secara langsung
c. Pembelajaran dasar
d. Belajar dengan melakukan
28. Berikut ini yang merupakan tujuan dari kritik seni, kecuali...
a. Memahami karya seni rupa
b. Memberikan komentar terhadap karya seni
c. Mengetahui latar belakang penciptaan karya seni
d. Memahami apa yang ingin disampaikan seniman
100
Penutup
32. Apa yang menjadi indikator penilaian atas keberhasilan suatu karya seni
dalam menyampaikan pesan yang ingin disampakan seniman...
a. Apresiator mengembangkan karya seni yang dibuat seniman
b. Apresiator menghayati karya seni dari seniman
c. Apresiator mengerti dan memahami pesan yang ingin disampaikan
seniman
d. Apresiator mengetahui cara pembuatan karya seni yang dibuat seniman
33. Berikut ini faktor yang memengaruhi gaya seorang seniman dalam
membuat karya seni rupa, kecuali...
a. Kebiasaan
b. Norma-norma
c. Lingkungan dan kebudayaan
d. Kepribadian
101
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
34. Apakah yang dimaksud dengan tema dalam aspek yang dapat di kritik?
a. Keseragaman bentuk dari karya-karya yang dibuat
b. Gagasan dari sebuah konsep karya seni rupa
c. Informasi yang hendak disampaikan oleh seniman
d. Kerangka pikir dari karya yang dibuat seniman
35. Bagaimana cara menilai sebuah karya seni rupa berdasarkan kreativitasnya?
a. Menilai karya seni dari sisi keindahannya
b. Menilai karya seni dari sudut pandang kegunaannya
c. Menilai karya seni dari padangan latar belakang seniman
d. Menilai karya seni dari kebaruannya
36. Penggunaan bahasa yang singkat dan jelas serta pembahasan yang ringan
adalah salah satu ciri dari kritik jenis...
a. Jurnalistik
b. Pedagogik
c. Ilmiah
d. Populer
38. Dalam kalangan akademisi dan perguruan tinggi, untuk mengkaji lebih
dalam mengenai sebuah karya seni, dapat dilakukan dengan kritik seni...
a. Jurnalistik
b. Pedagogik
c. Populer
d. Ilmiah
102
Penutup
39. Dalam gaya kritik seni sering dikenal dengan istilah instrinsik, apa
maksudnya?
a. Deskripsi karya seni dengan fokus utama tentang estetikanya
b. Pembahasan karya seni berdasarkan kepentingan umum
c. Pengkajian yang mengandalkan kemampuan berkesenian
d. Proses pembandingan karya seni dengan karya yang lain
40. Dalam gaya kritik seni kontekstual konsep yang digunakan bukan saja
mengenai estetikanya saja. Berikut ini yang tidak termasuk dalam
pertimbangan gaya kritik seni kontekstual adalah...
a. Moral
b. Sosialisasi
c. Psikologi
d. Religi
103