Anda di halaman 1dari 3

Bab III

KONSEP PEMBELAJARAN APRESIASI SENI

Apresiasi seni adalah pemhaman dan pengenalan, pertimbangan,dan penilaian yang tepat
tentang hal ihwal seni. Apresiasi seni adalah menghargai seni lewat kegiatan pengamatan
yang menimbulkan respon terhadap stimulus yang berasal dari karya seni sedemikian
sehingga menimbulkan rasa keterpesonaan pada awalnya, diikuti dengan penikmatan serta
pemahaman bagi pengamatnya. Dapat disimpulkan bahwa apresiasi merupakan hubungan
timbal balik antara pencipta seni (Seniman) dengan pengamat seni (Apresiator).

1.Tujuan Apresiasi

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni
tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta
tujuannya tersampaikan.

Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat
mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.

dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya.

2.Fungsi Apresiasi Seni

Fungsi apresisi seni ada dua fungsi dari kegiatan apresiasi seni. Fungsi pertama adalah agar
kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada bangsa sendiri dan ssekaligus
kecintaan kepada sesame manusia sedangkan fungsi kedua bersifat khusus ada hubungannya
dengan kegiaatan mental kita yang penikmatan,penilaian,empati,dan hiburan.

Kemampuan kemampuan setiap orang dalam mengapresiasi karya seni sangatlah beragam.
Ini disebabkan karena latar belakang wawasan pengalaman dan rasa estetis yang beragam
pula berkaitan dengan hal tersebut tabrani (1998: 20-23) menguraikan tingkatan apresiasi
sebagai berikut:

1. Kejutan (surprise)

Kejutan akan terjadi ketika kita berhadapan dengan sesuatu karya pada pandangan pertama
sehingga jatuh cinta ini sebagai akibat ciri-ciri kreasi karya yang iseng dan novel.

2. Empati
Empati merupakan proses intuitif diiringi rasa Indah estetis (feeling into form) yang berada
antara sadar ambang sadar

3. Rasa betul estetis

Bagi para apresiasi apresiator umum sudah cukup sampai pada rasa betul estetis tapi bagi
para mahasiswa seni perlu dilengkapi dengan intuitif dan kreatif

4. Simpati

Jika kita merasa simpati pada seseorang maka kita seakan-akan merasakan sendiri apa yang
dirasakan oleh orang itu dan jika kita memusatkan diri pada suatu hasil seni maka kita
memproyeksikan diri ke kita ke dalam bentuk hasil seni itu dan perasaan kita ditentukan apa
yang kita temukan di sana oleh dimensi yang kita dapatkan

5. Rasa benar etis

Rasa benar etis bisa didekati dengan ilmu pengetahuan

6. Terpesona

Transformasi suatu karya yaitu suatu perasaan yang timbul bila berhadapan dengan suatu
karya yang integral dan jujur

7. Terharu

Proses ini terjadi dan ditandai proses penghayatan yang merupakan peleburan sadar ambang
sadar tak sadar menjadi suatu kesatuan

A. Komponen Pendekatan Pembelajaran Apresiasi

a. Pendekatan Aplikatif
Pembelajaran aplikatif adalah suatu cara pembelajaran yang berorientasi kepada praktik
untuk mengembangkan kegiatan penciptaan atau kreativitas.

b. Pendekatan Kesejarahan

Pendekatan kesejarahan yaitu apresiasi seni yang ditempuh melalui pengenalan sejarah seni

c. Pendekatan Problematik

Pendekatan problematik yaitu mengungkapkan dan menyoroti masalah serta sekaligus seni
sebagai sarana untuk dapat menikmati seni.

Komponen Metode dan Alat

Metode dan alat merupakan jembatan atau media transformasi bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Alat atau media yang lebih umum digunakan untuk
tarian anak-anak diantaranya sapu tangan, kipas, payung, cangkul, bakul,rebana,
topeng,tempurung kelapa dll

Komponen Penilaian

Komponen penilaian dalam bahasa ini lebih difokuskan pada penilaian pembelajaran Tari.
Cara penilaiannya termasuk ke dalam penilaian non tes. Adapun kriterianya adalah
kesungguhan kedisiplinan keaktifan keberanian kerjasama dan inisiatif. Untuk melakukan
penilaian hasil kriteria yang digunakan yaitu wiraga wirama wirasa dan harmoni.

Wiraga adalah ungkapan penari secara fisikal dari awal sampai akhir menari.Wiraga meliputi
hafalan teknik dan ruang.

Wirama adalah kemampuan bergerak tepat dengan irama.

Wirasa adalah kemampuan bergerak secara ekspresif atau kemampuan dalam menyertakan
ekspresi ke dalam tarian yang dibawakan.

Harmoni adalah kesan keseluruhan dari tarian yang dibawakan oleh penari.

Anda mungkin juga menyukai