Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam”

Dosen Pengampu :

Nikmah Dalimunthe,S.Ag.,M.H

Disusun Oleh:

RIVIA DWI ARTIKA


(2212230001)

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan karunia,
rahmat dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul
“CRITICAL JURNAL REVIEW” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah biokimia. Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, yang mana telah memberi informasi dan kami tak dapat
menyebutkannya satu per satu. Tak lupa pula kami juga mengucapkan terimaksih
kepada Ibuk Dosen yang mana telah memberi bimbingan kepada kami dalam
penyelesaian tugas ini. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan, namun kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun dari segi yang lainnya. Oleh
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
di pembuatan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi untuk Memahami dan


Memaknai asam dan protein dan juga dapat menambah wawasan para pembaca. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terimakasih.

Medan, 19 Nov 2022

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL .............................................................................3

BAB III KEUNGGULAN JURNAL & KELEMAHAN JURNAL...............................8

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan manusia secara
penuh dilakukan oleh manusia, antar manusia, dan untuk manusia. Dengan demikian
berbicara tentang pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang manusia.
Banyak pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada
umumya sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselengarakan dalam rangka
mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif. Melalui pendidikan,
manusia diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi
pemberian Tuhan kepadanya sehingga menjadi manusia yang lebih baik, lebih
berbudaya, dan lebih manusiawi. Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan harus terarah,
sehingga hasilnya berupa pengembangan potensi manusia, yang nantinya dapat berdaya
gunaa dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan
pemahaman yang tepat, utuh, dan komprehensif tentang hakikat manusia.
Manusia, pada hakikatnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah SWT,
menurut kisah yang diterangkan dalam sumber utama ajaran Islam yaitu Al-Quran,
bahwa Allah menciptakan manusia berikut dengan tugas-tugas mulia yang diembannya.
Islam menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia berasal dari tanah,
kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk
Allah SWT yang paling sempurna dan memiliki berbagai kemampuan. Allah SWT
sudah menciptakan manusia ahsanu taqwim, yaitu sebaik-baik cipta dan menundukkan
alam beserta isinya bagi manusia agar manusia dapat memelihara dan mengelola serta
melestarikan kelangsungan hidup di alam semesta ini.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui kekurangan dan kelebihan jurnal
2. Memahami materi pada jurnal dengan baik
3. Memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam

PAGE \* MERGEFORMAT ii
1.3 Manfaat

1. Menambah wawasan pembaca mengenai materi yang ada pada jurnal


2. Mengetahui latar belakang jurnal tersebut dibuat
3. Melatih mahasiswa agar lebih cermat dalam menilai suatu jurnal yang telah
dibaca

PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


 Jurnal 1
Judul Jurnal : Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan
Barat
Nama Jurnal : Jurnal Imiah Didaktika
Edisi Terbit : Februari 2013
Pengarang : Siti Khasinah
Kota Terbit : Banda Aceh
Volume danNomor Jurnal : 13 (2)

 Jurnal 2
Judul Jurnal : Manusia Dalam Persfektif Islam
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Islam
Edisi Terbit : Mei 2016
Pengarang : Heru Juabdin Sada
Kota Terbit : Lampung
Volume Jurnal : 7

2.2 Isi Jurnal


 Jurnal 1
Hakikat Manusia Menurut Pandangan Barat
Dalam bagian ini dibahas teori-teori yang berkaitan dengan beberapa
pandangan terkait hakikat manusia meliputi beberapa pandangan yang sedikit
banyaknya memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa sebenarnya yang
dimaksud dengan hakikat manusia, potensi-potensi manusia, usaha-usaha yang
dapat dilakukan dalam upaya pengembangan potensi-potensi manusia tersebut.
Beberapa pandangan mengenai hakikat manusia:
1. Pandangan Psikoanalitik

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa pada hakikatnya manusia
digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Hal
ini menyebabkan tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh kekuatan
psikologis yang memang ada dalam diri manusia. Terkait hal ini diri manusia tidak
memegang kendali atau tidak menentukan atas nasibnya seseorang
tapi tingkah laku seseorang itu semata-mata diarahkan untuk mememuaskan
kebutuhan dan insting biologisnya.
2. Pandangan Humanistik
Para humanis menyatakan bahwa manusia memiliki dorongan-dorongan
dari dalam dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif.
Mereka menganggap manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
Hal ini membuat manusia itu terus berubah dan berkembang untuk menjadi pribadi
yang lebih baik dan lebih sempurna. Manusia dapat pula menjadi anggota
kelompok masyarakat dengan tingkah laku yang baik. Mereka juga mengatakan
selain adanya dorongan-dorongan tersebut, manusia dalam hidupnya juga
digerakkan oleh rasa tanggung jawab sosial dan keinginan mendapatkan sesuatu.
Dalam hal ini manusia dianggap sebagai makhluk individu dan juga sebagai
makhluk sosial.
3. Pandangan Martin Buber
Martin Buber mengatakan bahwa pada hakikatnya manusia tidak bisa
disebut ‘ini’ atau ‘itu’. Menurutnya manusia adalah sebuah eksistensi atau
keberadaan yang memiliki potensi namun dibatasi oleh kesemestaan alam. Dalam
pandangan ini manusia berpotensi untuk menjadi ‘baik’ atau ‘jahat’, tergantung
kecenderungan mana yang lebih besar dalam diri manusia. Hal ini memungkinkan
manusia yang ‘baik’ kadang-kadang juga melakukan ‘kesalahan’.
4. Pandangan Behavioristik
Pada dasarnya kelompok behavioristik menganggap manusia sebagai
makhluk yang reaktif dan tingkah lakunya dikendalikan oleh faktor-faktor dari luar
dirinya, yaitu lingkungannya. Mereka juga meyakini bahwa baik dan buruk itu
adalah karena pengaruh lingkungan.

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam
Ada beberapa dimensi manusia dalam pandangan Islam, yaitu:
1. Manusia Sebagai Hamba Allah (Abd Allah)
Sebagai hamba Allah, manusia wajib mengabdi dan taat kepada Allah
selaku Pencipta karena adalah hak Allah untuk disembah dan tidak disekutukan.
Dalam surah adz- Dzariyat Allah menjelaskan:“Tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.”(Q.S 51:56).Dengan
demikian manusia sebagai hamba Allah akan menjadi manusia yang taat, patuh
dan mampu melakoni perannya sebagai hamba yang hanya mengharapkan ridha
Allah.
2. Manusia Sebagai al- Nas
Manusia, di dalam al- Qur’an juga disebut dengan al- nas. Konsep al- nas ini
cenderung mengacu pada status manusia dalam kaitannya dengan lingkungan
masyarakat di sekitarnya.
3. Manusia Sebagai khalifah Allah
Hakikat manusia sebagai khalifah Allah di bumi dijelaskan dalam surah al-
Baqarah ayat 30. Dari kedua ayat di atas dapat dijelaskan bahwa sebutan
khalifah itu merupakan anugerah dari Allah kepada manusia, dan selanjutnya
manusia diberikan beban untuk menjalankan fungsi khalifah tersebut sebagai
amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
4. Manusia Sebagai Bani Adam
Sebutan manusia sebagai bani Adam merujuk kepada berbagai keterangan
dalam al- Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia adalah keturunan Adam
danbukan berasal dari hasil evolusi dari makhluk lain seperti yang dikemukakan
oleh Charles Darwin. Konsep bani Adam mengacu pada penghormatan kepada
nilai nilai kemanusiaan. Konsep ini menitikbertakan pembinaan hubungan
persaudaraan antar sesama manusia dan menyatakan bahwa semua manusia
berasal dari keturunan yang sama.
5. Manusia Sebagai al- Insan
Manusia disebut al- insan dalam al- Qur’an mengacu pada potensi yang
diberikan Tuhan kepadanya. Potensi antara lain adalah kemampuan berbicara
(QS:55:4), kemampuan menguasai ilmu pengetahuan melalui proses tertentu

PAGE \* MERGEFORMAT ii
(QS:6:4-5), dan lain-lain.
6. Manusia Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)
Hasan Langgulung mengatakan bahwa sebagai makhluk biologis manusia
terdiri atas unsur materi, sehingga memiliki bentuk fisik berupa tubuh kasar
(ragawi). Dengan kata lain manusia adalah makhluk jasmaniah yang secara umum
terikat kepada kaedah umum makhluk biologis seperti berkembang
biak,mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan, serta memerlukan
makanan untuk hidup, dan pada akhirnya mengalami kematian.

 Jurnal 2
Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk,
mukalaf, mukaram, mukhaiyar, dan mukjizat. Manusia adalah makhluk yang
mempunyai nilai-nilai fitri dan sifat-sifat insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-
Nisa: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab: 72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan,
(Faathir: 15), kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat, (al- Israa: 67), syukur (al-
Insan:3), serta fujur dan taqwa (asy-Syams: 8). Selain itu juga tugas manusia
diciptakan yaitu untuk mengimplementasikan tugas-tugas ilahiah yang
mengandung banyak kemaslahatan dalam kehidupannya. Manusia membawa
amanah dari Allah yang mesti diimplementasikan pada kehidupan nyata.
Keberadaan manusia di dunia memiliki tugas yang mulia, yaitu sebagai khilafah.
Keberadaannya tidaklah untuk sia-sia dan tanpa tujuan.
Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
ciptaan-Nya yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia,
seperti akal manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk,
kemudian memilihnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya
cipta (ahsanu taqwim), dan menundukkan alam semesta baginya agar dia dapat
memakmurkan dan memelihara kemudian melestarikan keberlangsungan hidup di
alam semesta ini. Dengan hatinya manusia dapat memutuskan sesuatu sesuai dengan
petunjuk Rabbnya, dengan raganya, diharapkan aktif untuk menciptakan karya besar
dan tindakan yang benar, hingga ia tetap pada posisi kemuliaan yang sudah diberikan
Allah kepadanya seperti ahsanu taqwim, ulul albab, rabbaniun dan lain-lain. Manusia,
di muka bumi ini mengemban tugas utama, yaitu beribadah dan mengabdi kepada
Allah SWT. Beribadah baik ibadah mahdoh yaitu menjaga hubungan manusia dengan

PAGE \* MERGEFORMAT ii
sang Maha Pencipta Allah SWT sedangkan ibadah ghairu mahdoh, merupakan usaha
sadar yang harus dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial yaitu menjaga
hubungan baik dengan sesama manusia.

BAB III
PEMBAHASAN

PAGE \* MERGEFORMAT ii
3.1 Kelebihan Jurnal:
Jurnal 1
 Dilihat dari aspek layout dan cara penulisan dalam jurnal ini sistematika
penulisan sudah cukup rapi
 Pada bagian abstrak, isi dari jurnal dirangkum secara ringkas dan dilengkapi
dengan tujuan dari penulisan jurnal tersebut
 Materi yang dijelaskan oleh penulis disajikan sesuai dengan latar belakang
penulisan jurnal tersebut
 Referensi yang digunakan penulis cukup lengkap dan berisi pandangan
tentang hakikat manusia menurut para ahli

Jurnal 2
 Definisi yang dituliskan pada jurnal ini dituliskan lebih sederhana dan
secara garis besar.
 Penjelasan materi pada setiap bab diterangkan dengan menggunakan bahasa
yang sederhana dan mudah untuk dipahami
 Pada jurnal ini lebih menekankan bagaimana peran manusia di muka bumi
dan sedikit memuat tentang pandangan para ahli mengenai hakikat manusia.

3.2 Kekurangan Jurnal :


Jurnal 1
 Definisi yang dijelaskan tidak secara garis besar, dan memuat penjelasan
yang sulit dipahami oleh pembaca
 Lebih banyak membahas materi secara teorinya saja dan penjelasan tentang
bagaimana cara mengimplementasikannya sangat minim
 Pada jurnal ini hanya berupa studi pustaka dan tidak terdapat penelitian
tentang bagaimana agar peran manusia dalam konteks Islam dapat
diimplementasikan dengan baik

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Jurnal 2
 Tidak terdapat tujuan dari penulisan jurnal tersebut pada bagian abstrak
 Pada bagian abstrak pada jurnal tersebut tidak dijelaskan dalam bahasa
Indonesia dan hanya bahasa Inggris saja sementara jurnal tersebut
merupakan jurnal bahasa Indonesia
 Pada jurnal ini hanya berupa studi pustaka dan tidak terdapat penelitian
tentang bagaimana agar peran manusia dalam konteks Islam dapat
diimplementasikan dengan baik

BAB IV
PENUTUP

PAGE \* MERGEFORMAT ii
4.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dan dalam berbagai ayat
al- Qur’an dijelaskan tentang kesempurnaan penciptaan manusia tersebut.
Kesempurnaan penciptaan manusia itu kemudian semakin “disempurnakan” oleh Allah
dengan mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi yang mengatur dan
memanfaatkan alam. Allah juga melengkapi manusia dengan berbagai potensi yang
dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di antara
potensi-potensi tersebut adalah potensi emosional, potensi fisikal. potensi akal dan
potensi spritual. Keseluruhan potensi manusia ini harus dikembangkan sesuai dengan
fungsi dan tujuan pemberiannya oleh Tuhan.
Ada berbagai pandangan dan pendapat seputar pengembangan potensi manusia,
seperti pandangan filosofis, kronologis, fungsional dan sosial. Di samping memiliki
berbagai potensi manusia juga memiliki berbagai karakteristik atau ciri khas yang dapat
membedakannya dengan hewan yang merupakan wujud dari sifat hakikat manusia.
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
manusia berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain seperti hewan ditinjau dari
karakteristiknya, potensi-potensi yang dimilikinya dan kemampuan manusia dalam
mengembangkan potensinya.

DAFTAR PUSTAKA

PAGE \* MERGEFORMAT ii
Khasinah, Siti., (2013), Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat, Jurnal
Ilmiah Didaktika, 13 (2) : 296-317
Sada, H.J., (2016), Manusia Dalam Perspektif Agama Islam, Jurnal Pendidikan Islam, 7
: 129-142

PAGE \* MERGEFORMAT ii

Anda mungkin juga menyukai