Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Apresiasi Seni, Tujuan, Manfaat,

Jenis,Macam Macam Tingkatan.


Apresiasi Karya Seni
Secara etimologi, apresiasi berasal dari bahasa latin yaitu Apreciatio yang berarti
menghargai. Dalam bahasa Inggris “appreciate” yang berarti menyadari,
memahami, menghargai, dan menilai. Sedangkan secara terminologi, Apresiasi
adalah proses penilaian atau penghargaan positif yang diberikan seseorang
terhadap sesuatu.
Sedangkan pengertian apresiasi seni adalah penilian terhadap karya seni dari
mulai mengenali, memberi nilai hingga menghargai seni.

Fungsi Apresiasi Seni


Adapun fungsi apresiasi seni yaitu:

a. Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni


Apresiasi ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan rasa cinta terhadap
karya seni.

b. Untuk Menciptakan Penilaian


Penilaian ini dapat berupa sarana dalam menikmati, memberi empati, mendapatkan
hiburan dan menambah wawasan serta pengetahuan.

c. Untuk Mengembangkan Kemampuan


d. Untuk Membangun Hubungan

e.Sebagai sarana meningkatkan rasa cinta terhadap karya anak bangsa Indonesia,
sekaligus peduli terhadap sesama.

f.Sarana untuk penilaian, penikmatan, empati, hiburan dan edukasi.

g.Sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam beberapa hal.

Selain itu, apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara
penikmat karya seni (apresiator) dan pembuat (seniman). Karena hal inilah, diharapkan seniman
mampu menciptakan karya seni yang jauh lebih baik dan berkualitas dari sebelumnya.
Tujuan Apresiasi Seni
Adapun tujuan apresiasi seni yaitu untuk memperkenalkan atau mempublikasi
karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau
masyarakat juga maksud serta tujuan seni tersampaikan.

Tujuan apresiasi seni yaitu mengembangkan nilai estetika karya seni,


mengembangkan daya kreasi, dan menyempurnakan karya seni tersebut.

Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat


agar tahu apa, bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka,
dapat disimpulkan bahwa agar masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan
menilai suatu karya. Tujuan lain dari apresiasi seni rupa adalah untuk
mengembangkan nilai estetika dari suatu karya seni, serta mengembangkan
kreasi dan untuk suatu penyempurnaan hidup.

Manfaat Apresiasi Seni


Manfaat apresiasi seni yaitu:

 Dapat mengenal bentuk karya seni


 Dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan terhadap karya seni
 Sebagai sarana untuk melakukan penilsaian, penikmatan, empati, hiburan
dan juga edukasi
 Sebagai sarana untuk menimbulkan timbal balik positif antara pencipta dan
penikmat karya seni
 Mendapatkan pengalaman dan ilmu baru saat menikmati karya seni yang
bisa dijasikan bekal untuk menciptakan dan mengembangkan karya seni
dikemudian hari.
 Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya
tahu bahwa itu adalah karya seni, tapi kita memahami karya seni tersebut
dari segala sisi.
 Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu
karya seni, baik itu karya seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta,
juga dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada sesama manusia.
 Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati,
hiburan, serta edukasi.
 Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif
antara penikmat karya seni dan pencipta.
 Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru
ketika menikmati karya seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk
menciptakan serta mengembangkan suatu karya seni yang lebih baik dan
berkualitas di kemudian hari.

Jenis Jenis Apresiasi

Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

 Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang
dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
 Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan
melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
 Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan
melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta
menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini
dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.

Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in


Art Education, apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:

 Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.


 Valuing (Penilaian) : Sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya
seni.
 Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian
terhadap dunia seni dan profesi seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis,
pedesain, pekria, dan lain-lain.

Siapa yang dapat melakukan apresiasi seni rupa? Siapa saja dapat melakukan
apresiasi terhadap karya seni rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe,
yakni:

 Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam
terhadap seni, namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
 Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu
menilai suatu karya seni.
Macam Macam Tingkatan Dalam Apresiasi Karya Seni
 Dalam berapresiasi karya seni dikenal beberapa tingkatan, yaitu sebagai
berikut :
 1. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang
baiknya sebuah karya seni berdasarkan penglihatan mata (indrawi).
 2. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi yang menilai keindahan disertai
pengamatan dan perasaan yang mendalam.
 3. Apresiasi kritis, yaitu apresiasi yang sudah dalam tingkatan
penganalisisan. Jadi, penilaian di sini tidak sekadar memiliki, tetapi
dianalisis secara akurat sehingga hasilnya akan lebih jelas dan terurai.

“Sense of Beauty”, atau rasa keindahan pasti sudah dimiliki setiap orang di dunia
ini. Jika seseorang menilai, tentu akan berbeda dengan yang lainnya. Penilaian si A
tentu berbeda dengan penilaian si B, tergantung bagaimana seseorang
menghayatinya. Ada yang beranggapan bahwa karya seni itu bernilai negatif ada
juga yang menilai negatif. Itu semua tergantung dari sudut pandang pengamat
mengenai keindahan yang dianutnya.
Mengapresiasi tidak hanya untuk menilai karya seni saja. Kita dapat menerapkan
kegiatan apresiasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita hendak membeli
baju di Mall, dan terdapat banyak sekali pilihan baju. Kemudian kita memilih salah
satu baju sesuai selera kita dan memakainya. Kemudian orang lain menganggap
penampilan kita menjadi lebih gagah/menawan. Namun, ada juga orang yang
memilih baju lainnya (yang menurutnya cocok dengan kepribadiannya ). Itupun
bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk apresiasi.

Dari contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa persepsi orang itu benar-
benar berbeda antara satu dengan lainnya.

Secara lebih spesifik, hal ini timbul karena :

 Status sosial yang berbeda-beda.


 Tingkat intelektual.
 Pemahaman terhadap seni dan tingkat penilaian seseorang itu beragam.

Nah, karena itulah kemudian muncul suatu tingkatan dalam apresiasi.

Lalu, apa saja tingkatan apresiasi itu ? Dan apa pengertiannya ?


 Apresiasi empatik : suatu sikap apresiasi yang menilai karya seni dengan
tangkapan indrawi saja. Dengan kata lain, penilaian baik dan buruknya suatu
karya dilakukan dengan pengamatan semata. Biasanya, apresiasi jenis ini
dilakukan oleh orang awam yang kurang mengerti dunia seni.
 Apresiasi estetis : sikap apresiasi yang menilai keindahan karya seni
disertai pengamatan dan penghayatan yang lebih mendalam.
 Apresiasi kritis : apresiasi yang menilai karya seni dengan mengklasifikasi,
mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan/menginterpretasi dan
mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya secara akurat dan
bertanggung jawab. Dengan kata lain, apresiasi ini dilakukan dengan cara
ilmiah dan lebih bersifat keilmuan. Biasanya dilakukan oleh kritikus yang
memang sudah mendalami bidang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai