Penilaian setiap individu juga berbeda satu sama lain karena pada dasarnya
setiap individu memiliki karakter yang beda antara satu dengan yang lainnya,
sehingga hal yang disukai maupun yang dinilai juga berbeda. Jika menurut apresiator
yang pertama karya tersebut sesuai seperti dengan pribadinya, belum tentu apresitor
satunya mengatakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan:
Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat
ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan
pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan
klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil
penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan
mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Apresiasi Karya Seni Rupa 2 dimensi adalah suatu penilaian terhadap suatu
karya seni baik mengenali,menilai dan menghargai bobot bobot seni atau nilai nilai
yang terkandung dalam seni tersebut.
Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art
Education, apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:
Feeling (Perasaan) :
Valuing (Penilaian) :
Emphatizing (Empati) :
Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian terhadap dunia seni dan profesi
seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria, dan lain-lain.
Siapa yang dapat melakukan apresiasi seni rupa? Siapa saja dapat melakukan apresiasi
terhadap karya seni rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap
seni, namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu
karya seni.
Tahapan Apresiasi
Selain dari jenis-jenis apresiasi yang telah dijabarkan, untuk melakukan suatu apresiasi seni
kreatif juga memerlukan lima tahapan khusus sebagai berikut:
Pengamatan :
Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak dilakukan dengan satu indera saja.
Namun, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga
dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.
Aktivitas Fisiologis :
Aktivitas Psikologis :
[Date]
Aktivitas penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek karya seni
secara mendalam.
Aktivitas Penghargaan :
Manfaat Apresiasi
Mengapa seseorang melakukan kegiatan apresiasi terhadap karya seni rupa? Tentunya banyak
sekali manfaat yang dapat kita peroleh jika kita melakukan apresiasi terhadap suatu karya
seni rupa, beberapa di antaranya adalah:
1. Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya tahu
bahwa itu adalah karya seni, tapi kita memahami karya seni tersebut dari segala sisi.
2. Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya
seni, baik itu karya seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat
meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada sesama manusia.
3. Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta
edukasi.
4. Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara
penikmat karya seni dan pencipta.
5. Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika
menikmati karya seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta
mengembangkan suatu karya seni yang lebih baik dan berkualitas di kemudian hari.
Tujuan Apresiasi
Dari sense of beauty atau rasa keindahan yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia,
apresiasi seni rupa berbeda dari setiap individu yang menilai suatu karya seni tersebut.
Apresiasi yang diberikan juga tidak melulu bernilai positif saja, kadang bisa juga bernilai
negatif. Namun, mengapa ada apresiasi seni rupa?
Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat agar tahu
apa, bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka, dapat disimpulkan
bahwa agar masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan menilai suatu karya. Tujuan lain
dari apresiasi seni rupa adalah untuk mengembangkan nilai estetika dari suatu karya seni,
serta mengembangkan kreasi dan untuk suatu penyempurnaan hidup.
Setelah mengetahui apa serta bagaimana apresiasi karya seni rupa. Tentu, kita jadi penasaran
dengan seperti apa seni rupa yang ada di sekitar kita. Di Indonesia, karya seni rupa ada
berbagai jenis, bentuk, gaya, media, teknik, dan fungsi. Beberapa di antaranya ada:
1. Pakaian
Dari segi bentuk dan bahan setiap pakaian yang dibuat sangatlah beragam dengan fungsi
yang juga berbeda-beda. Bahan yang digunakan bisa berasal dari budai daya tumbuhan,
seperti kapas yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi kain dan dibentuk menjadi
sebuah pakaian.
[Date]
Sejak peradapan manusia sudah ada yang namanya menghias tubuh mulai dari bagian kepala,
telinga, hidung, leher, dan lain sebagainya. Bahan yang digukana bisa dari serat tumbuhan
atau ranting atau bagian tubuh binatang seperti taring atau kulit bahkan kepala yang
diawetkan. Juga ada yang terbuat dari aneka batu dan logam.
3. Senjata
Dari jaman dulu, masyarakat juga menyenangi senjata. Terutama senjata tradisional dari
berbagai daerah. Karena senjata jenis ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk,
bahan, teknik pembuatan, atau hiasannya.
Di Indonesia juga ada jenis karya seni rupa yang berkaitan dengan seni lain seperti tari,
musik, dan teater yakni, topeng dan wayang
[Date]