Anda di halaman 1dari 3

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, yaitu appretiatus yang artinya penilaian atau

penghargaan. Appreciate dalam Bahasa Inggris berarti menentukan nilai, melihat karya, menikmati lalu
menyadari keindahan karya seni tersebut dan menghayati.

Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati serta penghargaan pada
karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran
menilai melalui cara menghayati suatu karya seni.

Jenis Jenis Apresiasi:

• Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

• Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan
sebatas indrawi saja.

• Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan
penghayatan yang mendalam.

• Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi,
analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya.

Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education, apresiasi
sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:

• Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.

• Valuing (Penilaian) : Sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya seni.

• Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian terhadap dunia seni dan
profesi seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria, dan lain-lain.

Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:

• Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap seni, namun memiliki
minat yang baik terhadap suatu karya seni.

• Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu karya seni.

Tahapan Apresiasi
Selain dari jenis-jenis apresiasi yang telah dijabarkan, untuk melakukan suatu apresiasi seni kreatif juga
memerlukan lima tahapan khusus sebagai berikut:

1. Pengamatan : Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak dilakukan dengan satu indera saja.
Namun, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan dengan
ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.

2. Aktivitas Fisiologis : Aktivitas fisiologis adalah tindakan nyata dalam melakukan suatu pengamatan.

3. Aktivitas Psikologis : Aktivitas psikologis merupakan persepsi dengan evaluasi yang kemudian dapat
menimbulan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas.

4. Aktivitas Penghayatan : Aktivitas penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek karya
seni secara mendalam.

5. Aktivitas Penghargaan : Aktivitas penghargaan merupakan suatu evaluasi terhadap objek dengan
menyampaikan saran atau kritikan.

Manfaat Apresiasi

• Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni.

• Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya seni, baik itu karya
seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan
kepada sesama manusia.

• Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta edukasi.

• Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat karya seni
dan pencipta.

• Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika menikmati karya
seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta mengembangkan suatu karya seni yang lebih
baik dan berkualitas di kemudian hari.

Tujuan Apresiasi

Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa,
bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka, dapat disimpulkan bahwa agar
masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan menilai suatu karya. Tujuan lain dari apresiasi seni rupa
adalah untuk mengembangkan nilai estetika dari suatu karya seni, serta mengembangkan kreasi dan
untuk suatu penyempurnaan hidup

Anda mungkin juga menyukai