Kompetensi dasar
Tujuan pembelajaran
Memberikan apresiasi kepada orang lain terhadap karya yang ia buat akan memberikan dampak
yang bagi individu dan atau kelompok. Berikut ini merupakan manfaat yang bisa didapat jika
diterapkan dengan baik:
1. Agar kita memahami mengenai hal yang berkenaan dengan karya seni dari berbagai sisi.
2. Menumbuhkan dan Meningkatkan rasa kecintaan terhadap karya seni dan sesama
manusia.
3. Sarana mengedukasi, hiburan, empati, dan lainnya.
4. Meningkatkan dan mengembangkan suatu karya seni menjadi lebih baik di masa
mendatang.
Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita bisa lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya.
Sementara ada tujuan yang paling pokok dari tujuan-tujuan yang lain , dalam hal ini ada tiga
poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut.
Selanjutnya, pada saat penikmat seni tersebut melihat-melihat, beberapa karya seni rupa ada
salah satu dari karya tersebut yang mampu menarik perhatian penikmat seni tersebut dan
membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.
Menurutnya beberapa karya tersebut sangatlah baik dan detailnyapun menarik, hanya saja kurang
warna. Dan dia mengungkapkan penialiannya tersebut pada teman-teman lain yang juuga sang
seniman.
Gambar 6.1Apresiasi yang diberikan seseorang terhadap suatu karya bisa berbeda antara
satu sama yang lain
Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan
sebatas indrawi saja.
Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan
dan penghayatan yang mendalam.
Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi,
deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau
penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara
langsung dan nyata.
Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art
Education, apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:
Siapa yang dapat melakukan apresiasi seni rupa? Siapa saja dapat melakukan apresiasi terhadap
karya seni rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap seni, namun
memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu karya
Tahapan Apresiasi
Selain dari jenis-jenis apresiasi yang telah dijabarkan, untuk melakukan suatu apresiasi seni
kreatif juga memerlukan lima tahapan khusus sebagai berikut:
Pengamatan : Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak dilakukan dengan satu indera saja.
Namun, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan
dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.
Aktivitas Fisiologis : Aktivitas fisiologis adalah tindakan nyata dalam melakukan suatu
pengamatan.
Aktivitas Psikologis : Aktivitas psikologis merupakan persepsi dengan evaluasi yang kemudian
dapat menimbulan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas.
Aktivitas Penghayatan : Aktivitas penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek
karya seni secara mendalam.
Aktivitas Penghargaan : Aktivitas penghargaan merupakan suatu evaluasi terhadap objek
dengan menyampaikan saran atau kritikan.
Manfaat Apresiasi
Mengapa seseorang melakukan kegiatan apresiasi terhadap karya seni rupa? Tentunya banyak
sekali manfaat yang dapat kita peroleh jika kita melakukan apresiasi terhadap suatu karya seni
rupa, beberapa di antaranya adalah:
1. Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya tahu bahwa itu
adalah karya seni, tapi kita memahami karya seni tersebut dari segala sisi.
2. Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya seni, baik itu
karya seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat meningkatkan dan memupuk
kecintaan kepada sesama manusia.
3. Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta edukasi.
4. Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat karya
seni dan pencipta.
5. Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika menikmati
karya seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta mengembangkan suatu karya
seni yang lebih baik dan berkualitas di kemudian hari.
Tujuan Apresiasi
Dari sense of beauty atau rasa keindahan yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia, apresiasi
seni rupa berbeda dari setiap individu yang menilai suatu karya seni tersebut. Apresiasi yang
diberikan juga tidak melulu bernilai positif saja, kadang bisa juga bernilai negatif. Namun,
mengapa ada apresiasi seni rupa?
Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa,
bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka, dapat disimpulkan bahwa agar
masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan menilai suatu karya. Tujuan lain dari apresiasi
seni rupa adalah untuk mengembangkan nilai estetika dari suatu karya seni, serta
mengembangkan kreasi dan untuk suatu penyempurnaan hidup.
Setelah mengetahui apa serta bagaimana apresiasi karya seni rupa. Tentu, kita jadi penasaran
dengan seperti apa seni rupa yang ada di sekitar kita. Di Indonesia, karya seni rupa ada berbagai
jenis, bentuk, gaya, media, teknik, dan fungsi. Beberapa di antaranya ada:
1. Pakaian
Dari segi bentuk dan bahan setiap pakaian yang dibuat sangatlah beragam dengan fungsi yang
juga berbeda-beda. Bahan yang digunakan bisa berasal dari budai daya tumbuhan, seperti kapas
yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi kain dan dibentuk menjadi sebuah pakaian.
2. Perhiasan
Sejak peradapan manusia sudah ada yang namanya menghias tubuh mulai dari bagian kepala,
telinga, hidung, leher, dan lain sebagainya. Bahan yang digukana bisa dari serat tumbuhan atau
ranting atau bagian tubuh binatang seperti taring atau kulit bahkan kepala yang diawetkan. Juga
ada yang terbuat dari aneka batu dan logam.
3. Senjata
Dari jaman dulu, masyarakat juga menyenangi senjata. Terutama senjata tradisional dari
berbagai daerah. Karena senjata jenis ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk,
bahan, teknik pembuatan, atau hiasannya.
4. Topeng dan Wayang
Di Indonesia juga ada jenis karya seni rupa yang berkaitan dengan seni lain seperti tari, musik,
dan teater yakni, topeng dan wayang.
1. Pengamatan
Dalam pengamatan ini apresiator larut dalam proses reaksi terhadap rangsangan yang
datang dari obyek. Rangsang tersebut akan menghasilkan penginderaan, observasi, dan
analisa terhadap obyek.
2. Penghayatan
Setelah melalui tahap pengamatan seorang apresiator akan menyatu dengan jiwa yang
terpancar dari suatu karya seni. Hal ini disebabkan secara emosional apresiator mampu
menerima nilai-nilai estetika obyek sesuai dengan pengalaman estetis yang dimilikinya.
Karena terpesona, seringkali ia bahkan tidak mampu memberikan kritik terhadap obyek
tersebut.
3. Evaluasi
Penilaian terhadap suatu karya seni sering dilakukan oleh seorang kritikus seni. Adapun
yang dinilai adalah bobot nilai estetika suatu obyek. Penilaian diberikan dalam bentuk
kritik.
4. Apresiasi
Penyatuan perasaan apresiator dengan alur getar suatu karya seni menjadikan ia mampu
menjadikan karya seni tersebut sebagai sarana komunikasi dengan seniman pencipta
karya seni tersebut. Keterhanyutan perasaan seorang apresiator diiringi kemampuan
untuk memberi evaluasi dan kritik terhadap karya seni itu sendiri. Kritik dan penilaian itu
sendiri tidak mengurangi rasa simpati terhadap obyek.