Untuk
Sekolah Menengah Kejuruan
Penyusun :
Toto Yanto, SpdI
SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Modul ini telah dapat kami selesaikan sebagai pegangan dalam
melaksanakan program pembelajaran khususnya di SMK Karnas.
Modul ini kami sajikan dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (Student Centered), yang menempatkan peserta didik sebagai subjek yang
melakukan kegiatan belajar.
Modul ini berisi materi, teori, dan lembar kerja yang dapat digunakan sebagai acuan
peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, dengan harapan proses
belajar melalui modul ini dapat melatih cara berpikir siswa agar lebih kreatif, inovatif,
dan berinisiatif dalam belajar, yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan
sejumlah kompetensi dalam realitas kehidupan.
Akhir kata, semoga modul ini benar-benar dapat memberikan motivasi belajar bagi
siswa dan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang cerdas, mandiri, kreatif,
inovatif, yang memiliki ketanggapan dan kepekaan terhadap perkembangan budaya
politik nasional, menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan politik dan perilaku
politik yang diharapkan.
Penulis
Daftar isi
SAMPUL ................................................................................................................
HALAMAN FRANCIS ...............................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
PETA KEDUDUKAN MODUL .....................................................................................
GLOSSARIUM ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. DESKRIPSI .........................................................................................
B.
PRASYARAT ..........................................................................................
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..........................................................
D. TUJUAN AKHIR .....................................................................................
E. KOMPETENSI .....................................................................................
F. CEK KEMAMPUAN .................................................................................
BAB II PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK .......................................................
B. KEGIATAN BELAJAR ..............................................................................
PETA KEDUDUKAN MODUL
a
B
y
d
u
u
y
a
d
B
O
P
.
D
M
K
a
r
k
d
K
o
m
n
u
b
t
e
m
k
j
u
i
d
e
n
l
a
U
K
L
N
i
s
n
a
d
m
o
k
ti
i
p
l
k
i
h
n
a
p
u
e
d
b i
d
s
g
n
a
b
r
N
K
1
2
3
0
I
P
X
k
a
r
y
m
d
s
g
n
e
b
I
n
o
d
e
m
i
n
d
a
1
2
.
t
a
a
i
s
KETERANGAN
A. KEGIATAN BELAJAR
2. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Budaya Politik
Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat
seluruhnya. Berdasarkan pengertian tersebut, muncul budaya politik yang
berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Secara umum, budaya politik terbagi
atas :
1. budaya politik apatis ( acuh, masa bodoh, pasif ).
2. budaya politik mobilisasi ( didorong atau sengaja dimobilisasi ); dan
3. budaya politik partisipatif ( aktif ).
Gb. 1.KD.1.1
Model kebudayaan politik yang berkembang dalam suatu masyarakat sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Tingkat pendidikan warga negara ( faktor kunci ).
2. Tingkat ekonomi ( semakin sejahtera rakyat maka semakin tinggi
partisipasi politiknya ).
3. Reformasi politik/political will ( semangat merevisi dan mengadopsi sistem
politik yang lebih baik ).
4. Supermasi hukum ( adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan
bebas ).
5. Media komunikasi yang independen ( berfungsi sebagai kontrol sosial,
bebas dan mandiri ).
Istilah budaya politik mengacu pada orientasi masyarakat terhadap satu sistem
politik tertentu. Sistem yang dianut bisa saja sistem yang demokratis atau
sistem yang tidak demokratis, tergantung pada pilihan masyarakat itu sendiri.
Almond dan Verba membagi orientasi politik menjadi tiga bagian.
1. Orintasi kognitif, merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem
politik, peran, dan segala kewajibannya. Misalnya, pengetahuan mengenai
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
2. Orentasi afektif, merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik
dan perannya, serta para pelaku dan penampilannya. Perasaan masyarakat
ini bisa saja merupakan persaan untuk menolak atau menerima sistem
politik atau kebijakan yang dibuat.
3. Orientasi evaluatif, merupakan keputusan dan pendapat masyarakat
tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan nilai moral yang
ada dalam masyarakat dengan kriteria informasi dan perasaan yang
mereka miliki.
Dari tiga orientasi ini, Almond dan Verba mengidentifikasi tiga objek yang dituju
Dalam orientasi politik. Ketiga objek orientasi politik terebut adalah sebagai
Berikut :
1. Peran atau struktur dari sebuah institusi politik. Contohnya adalah peran
atau strktur badan legislatiff ( DPR ) dan eksekutif ( pemerintah ) atau
birokrasi.
2. Para pemegang jabatan atau pelaku dari sebuah institusi negara, seperti
pemimpin monarki, legislator dan administrator.
3. Kebijakan, keputusan, dan penguatan keputusan yang dibuat oleh para
aktor di dalam negara.
Gb. 2.KD.1.1
Latihan
Aktivitas
Tingkat pendidikan masyarakat perkotaan lebih tinggi daripada masyarakat
pedesaan. Namun, tingkat partisipasi politik politik masyarakat perkotaan lebih
rendah. Mengapa ini bisa terjadi ? Diskusikan dengan membentuk kelompok
diskusi
b. Tipe-tipe budaya politik
Untuk mengetahui karakter budaya politik suatu bangsa, kita dapat
mengukurnya melalui beberapa dimensi. Dimensi-dimensi yang biasanya
menjadi ukuran dalam menentukan budaya politik suatu masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan umum masyarakat mengenai sistem politik
negaranya, seperti pengetahuan tentang sejarah, letak geografis, dan
konstitusi negara.
2. Pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah dalam
membuat kebijakan.
3. Pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang melipiti masukan opini
dari masyarakat dan media massa kepada pemerintah.
4. Sejauh mana partisipasi masyarakat dalam berpolitik dan bernegara, serta
sejauh mana pemahamannya mengenai hak dan kewajibannya sebagai
warga negara.
Dari beberapa dimensi yang menjadi ukuran dalam tipe kebudayaan politik
tersebut, kita akan melihat beberapa tipe budaya poltik menurut Almond dan
Verba. Menurutnya, ada tiga tipe budaya politik, yaitu budaya politik parokial,
budaya politik subjek, dan budaya politik partisipan.
1. Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila
frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik
mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat
dimensi tersebut.
2. Budaya Politik Subjek
Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai budaya politik
subjek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan
sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman
mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Namun,
frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan
kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.
3. Budaya Politik Partisipan
Budaya politik yang ketiga merupakan suatu bentuk budaya politik yang
anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai
empat dimensi penentu budaya politik
Latihan
Aktivitas
Apakah partai politik telah menjalankan salah satu fungsinya, yaitu melakukan
pendidikan politik terhadap masyarakat ? Kemukakan pendapatmu berdasarkan
fakta yang kamu temukan dari artikel surat kabar atau internet. Tulislah dalam
kertas polio. Sertakan pula guntingan artikeknya.
Gb. 3.KD.1.2
2. Budaya politik santri
Budaya politik santri adalah budaya politik masyarakat yang menekankan
aspek-aspek keagamaan khususnya agama islam. Masyarakat santri
biasanya identik dengan kelompok masyarakat yang menjalankan ibadah
atau ritual agama islam. Pekerjaan masyarakat dengan budaya politik
santri biasanya berdagang. Pada masa lalu, kelompok masyarakat santri
cenderung berafiliasi pada partai NU dan Masyumi. Kini, mereka berafiliasi
pada partai yang berbasis islam seperti PKS, PKB, PPP, dan lain-lain.
Gb. 4.KD.1.2
Latihan
1. Tiga budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
adalah.......
2. Masyarakat dengan budaya politik santri biasanya bekerja sebagai......
3. Yang dimaksud dengan priyayi adalah......
4. Kegiatan warga negara secara sukarela untuk memilih penguasa dan
menentukan kebijakan umum disebut.......
5. Pada negara yang demokratis, partisipasi politik warganya akan
mempengaruhi.......
Aktivitas
Buatlah kelompok diskusi beranggotakan 4-5 orang. Bandingkan tingkat
partisipasi masyarakat pada pemilu sebelum era reformasi dan sesudah era
reformasi. Diskusikan bagaimana partisipasi masyarakat ditinjau dari partai
peserta pemilu. Tuliskan hasil diskusimu pada kertas polio dan
persentasikan di kelas.
Soal-soal Latihan 1
1. Istilah budaya berasal dari bahasa sansakerta yaitu budhi dan daya. Budhi
artinya akal dan daya berarti......
a. pikiran d. kemampuan
b. jiwa e. nalar
c. kekayaan
2. Suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan/kebijakan publik untuk
masyarakat disebut......
a. budaya demokrasi d. politik bebas aktif
b. budaya politik e. sistem politik
c. budaya luhur
3. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi budaya politik dalam suatu
masyarakat kecuali......
a. pendidikan d. supermasi hukum
b. ekonomi e. reformasi politik
c. kesehatan
4. Indikator kemajuan budaya politik masyarakat adalah......
a. tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat
b. tingkat pendidikan masyarakat
c. tingkat pengetahuan pengetahuan masyarakat mengenai parpol
d. kesehatan masyarakat yang mulai telah diperhatikan pemerintah
e tidak ada jawaban yang benar
5. Usulan/pendapat atas proses politik yang melibatkan nilai moral dalam
masyarakat terkait dengan informasi yang menyangkut kebijakan publik
disebut......
a. orientasi kognitif d. orientasi psikomotorik
b. orientasi apektif e. orientasi pedagogik
c. orientasi evaluatif
6. Budaya politik masyarakat pedalaman biasanya tergantung pada
pilihan......
a. individu d. tokoh politik
b. kelompok e. pimpinan
c. pusat
7. Budaya poltik dimana masyarakat acuh dan berindak masa bodoh terhadap
proses politik disebut....
a. budaya politik apatis d. budaya politik abangan
b. budaya politik mobilisasi e. budaya politik subjek
c. budaya politik partisipan
Soal-soal Latihan 2
II. Uraian
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan budaya politik !
2. Budaya politik yang berkembang di masyarakat sangat dipengaruhi 5
faktor, sebutkan ke lima faktor tersebut !
3. Jelaskan tiga orientasi yang dilakukan untuk mengukur perkembangan
budaya politik dalam masyarakat !
4. Sebutkan tiga objek yang dikaji dalam budaya politik !
5. Uraikan perbedaan antara budaya politik parokial dengan budaya
politik partisiapan !