Anda di halaman 1dari 4

Apresiasi Seni: Pengertian, Fungsi, Tujuan,

Tingkatan & Contoh Lengkap


Apakah kamu pernah mendengar mengenai apresiasi terhadap seni? Mungkin ada banyak
kegiatan yang kamu lakukan atau orang lain lakukan berupa apresiasi seni tapi kamu tidak
menyadarinya. Apresiasi terhadap seni memang mengalir tanpa direncanakan karena setiap dari
kita memiliki rasa atau selera seni sendiri-sendiri.

Misalnya saat kamu mendengarkan musik, menyaksikan pertunjukan seni, atau juga
mengunjungi galeri seni.

Pasti secara alami kamu memiliki penilaian terhadap bentuk seni-seni tersebut.

Jadi, apakah itu apresiasi dalam seni? Jelaskan pengertian apresiasi seni! Bagaimana bentuknya?
Sebelumnya tahukan kamu apa itu apresiasi dan apa itu seni?

Yuk, kita bahas bersama lebih mendalam mengenai apresiasi seni yang mudah kita temui dalam
sehari-hari.

Pengertian Apresiasi Seni

Apresiasi mempunyai arti secara kamus besar berupa penilaian terhadap sesuatu. Sehingga
kegiatan apresiasi ini tidak hanya berhubungan dengan seni, tetapi apa pun yang memang dapat
diapresiasikan.

Sementara seni mempunyai arti secara kamus besar yaitu karya yang bermutu dan memiliki nilai.
Dari sini kita dapat mengambil bahwa apresiasi seni adalah penilaian terhadap karya seni.

Pengertian apresiasi seni lebih dalam lagi ialah penilaian terhadap karya seni mulai dari
mengenali, memberi nilai, hingga menghargai.

Bentuk dari apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang menikmatinya. Sebab
sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda.

Kegiatan apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya seni yang telah
diciptakan.

Fungsi Apresiasi Seni

Apresiasi dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah disebutkan mengenai
pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan mengenali, memberi penilaian, juga
menghargai di mana akan memperngaruhi karya seni tersebut serta seniman atau pembuat seni
yang terlibat.

Ada empat fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih memahami mengenai
apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai berikut.

 1. Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni

Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni. Atau dapat juga
dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa cinta terhadap karya seni khususnya
karya seni yang dibuat oleh anak-anak Indonesia.

 2. Untuk Menciptakan Penilaian

Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa sarana dalam
menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta menambah wawasan dan pengetahuan
atau edukasi.

 3. Untuk Mengembangkan Kemampuan

Fungsi ketiga adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang merupakan


keanggupan diri sendiri dapat berupa mampu menciptakan karya seni atau lain-lain. Sebagai
penikmat seni yang memberi apresiasi, terkadang banyak bagian dari kegiatan apresiasi tersebut
yang mengasah kemampuan.

 4. Untuk Membangun Hubungan

Fungsi keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan tersebut berupa
hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni dengan penikmat seni.

Tujuan Apresiasi Seni

Selain memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua macam tujuan yaitu
tujuan pokok dan tujuan akhir.

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni
tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta
tujuannya tersampaikan.

Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat
mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.

Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya.
Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut.
 Mengembangkan nilai estetika karya seni

Estetika adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat kita lebih cepat
menyadari unsur seni pada karya seni.

 Mengembangkan daya kreasi

Selain estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi. Karena kita menjadi lebih
peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka daya kreasi kita juga dapat bertambah.

 Menyempurnakan

Apresiasi pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-karya seni itu sendiri.

Tingkatan Apresiasi

Dalam apresiasi seni atau karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang mendeskripsikan apresiasi
seni tersebut. Tiga tingkatan dalam apresiasi seni meliputi Empatik, Estetis, dan Kritik.

Berikut penjelasan mengenai tiga tingkatan tersebut beserta contohnya.

 Tingkat Empatik

Empatik dalam kamus berarti melibatkan pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi seni ini lebih
berupa tangkapan indrawi aatau tangkapan dari indera-indera.

Contohnya ketika mendengar sebuah karya seni musik, kita merasa nyaman dan betah
mendengar karya tersebut, lalu timbulah penilaian bahwa karya tersebut bagus.

 Tingkat Estetis

Estetis dalam kamus merupakan penilaian terhadap keindahan tersebut. Tingkat apresiasi seni ini
berupa pengamatan dan penghayatan.

Di tingkat ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan,
bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa karya seni tersebut dapat menjadi karya
seni.

Contohnya saat menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana adega tersebut dapat
dibuat dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah pas dan bagus, atau tidak.

 Tingkat Kritik
Kamu pastinya sudah dapat membayangkan bagaimana tingkatan pada tingkat apresiasi ini.
Kritik di sini dapat berbentuk klarifikasi, deskripsi, menjelaskan, menganalisis, evaluasi, hingga
mengambil kesimpulan.

Contohnya kamu dapat melihat juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di televisi misalnya ajang
bernyanyi.

Tingkat apresiasi mereka sudah berada di tingkat ini di mana akan memberi masukan, menilai
dengan tidak lupa memberi penjelasan, dan memberi evaluasi juga kesimpulan.

Itu dia bagian-bagian dalam apresiasi seni yang tidak dapat dipisahkan.

Ada pun pengertian yang dikemukan oleh para ahli di antaranya menurut Brent G. Wilson,
apresiasi pada seni meliputi feeling, valualing, dan emphatizing.

Ketiga poin tersebut adalah suatu tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan perasaan,
penilaian, dan rasa empati.

Bentuk rupa dari ketiga poin itu juga berbeda dan tergantung pasa masing-masing penikmat seni.
Agar kamu lebih mengerti lagi mengenai apresiasi dalam karya seni, di bawah ini ada beberapa
contoh apresiasi seni yang dapat kamu telusuri.

Contoh Apresiasi Seni

Contohnya, ada seorang penikmat seni yang diundang untuk datang ke pameran seni yang
digelar oleh beberapa seniman. Penikmat seni tersebut datang karena ini mengenal dan melihat
hasil karya seni yang dipamerkan.

Selanjutnya, saat melihat-melihat, beberapa karya seni mampu menarik perhatian penikmat seni
tersebut dan membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.

Menurutnya beberapa karya tersebut menarik, tetapi kurang warna. Dan dia mengungkapkan
penialiannya tersebut pada teman-teman lain juga sang seniman.

Nah, inilah kegiatan apresiasi terhadap seni yang sederhana.

Sebenarnya bentuk dari kegiatan yang termasuk dalam apresiasi seni memang sederhana dan
mudah kita temui dalam keseharian kita.

Sebab karya seni sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana pun kamu
melangkah, maka akan bertemu dengan hasil-hasil karya seni, meski terkadang kamu tidak
menyadarinya. Semoga ulasan ini menambah informasi dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai