Anda di halaman 1dari 5

Kompetensi Dasar 3.

4 :
Memahami konsep, prosedur dan fungsi kritik dalam karya seni rupa
Materi Pembelajaran :

APRESIASI SENI RUPA


1. Pengertian Apresiasi Seni
Menurut etimologi (segi bahasa), apresiasi berasal dari Bahasa Latin, “appretiatius” yang berarti
suatu penghargaan atau penilaian. Kata apresiasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indoneria berarti
penilaian atau penghargaan. Apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan menghargai bobot seni atau
nilai seni. Selain itu, di dalam Bahasa Inggris kita mengenalnya dengan appreciate” yang artinya melihat
karya, menentukan nilai, menikmati ,menyadari keindahan, dan menghayatinya. Secara lebih sederhana
pengertian apresiasi adalah proses penilaian atau penghargaan positif yang diberikan seseorang terhadap
suatu karya. Karya yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia dan membuahkan hasil.
Menurut Brent G. Wilson (buku : Evaluation of Learning in Art Education), apresiasi menyangkut
tiga bagian yaitu feeling, valuing dan emphatizing.
a. Feeling (Perasaan)
Apresiasi pada prinsipnya bukanlah sebuah proses pasif, melainkan merupakan proses aktif dan
kreatif, agar secara efektif mengerti nilai suatu karya seni, dan mendapatkan pengalaman estetik (Fildman,
1981). Kepekaan estetik merupakan hal yang utama dalam melakukan apresiasi seni rupa. Kepekaan estetik
dapat diandaikan sebagai pemahaman terhadap bahasa visual, dapat mengidentifikasi kualitas unsur karya
seni rupa yaitu dapat merasakan kondisi warna, garis, bentuk, dan teksturnya. Dikatakan kepekaan karena
dalam hal ini berkaitan erat dengan perasaan seseorang untuk dapat merasakan apa yang terkandung
dalam sebuah karya seni. Misalnya dapat merasakan bahwa karya tersebut dingin, dinamis, tenang,
mencekam, magis dan sebagainya. Adapaun pengalaman estetik seperti yang dinyatakan oleh John Dewey
(1934) adalah pengalaman yang dihasilkan dari proses penghayatan karya seni.
Seorang apresiator yang sedang mengamati karya seni diharapkan memiliki pemahaman mengenai
unsur seni dan prisip penyusunannya, sehingga muncul suatu kesadaran dalam penghayatan karya seni.
Bahwa proses apresiasi seni berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan. Dalam kegaiatan
apresiasi dibutuhkan kepekaan perasaan dari apresiator untuk dapat menangkap nilai estetis atau
keindahan pada karya seni.
Sedangkan untuk memiliki kepekaan dibutuhkan pengalaman atau pengetahuan dasar tentang seni.
Pengetahuan dimaksud meliputi pengertian seni, unsur-unsur seni, prinsip seni dan aliran-aliran seni.
Dalam mengapresiasi karya seni rupa (contoh sebuah lukisan) maka yang ditangkap oleh penglihatan
apresiator adalah bentuk yang tampak pada lukisan tersebut. Hakikat bentuk adalah susunan dari unsur-
unsur seni yang meliputi garis, bidang, tekstur, gelap-terang dan warna. Adapaun penyususunan unsur-
unsur seni diatur dengan prinsip seni atau komposisi yang meliputi proporsi, keseimbangan, kesatuan,
pengaturan kontras dan harmonis, serta irama dan repetisi. Dengan dilandasi pengetahuan tentang seni
yang memadai, maka apresiator akan memiliki kemampuan merasakan keindahan bentuk yang tampak
atau dapat dilihat pada karya seni.

b. Valuing (Penilaian)
Dalam New Webster’s Encyclopedic Dictionary diartikan sebagai “ ...the act of valuing or estimating”
(kegiatan menilai atau menafsirkan), ...awareness of aesthetic value (kesadaran untuk menilai estetika
karya). Dengan demikian, pengertian apresiasi seni adalah suatu kegiatan dalam menafsirkan nilai karya
seni khususnya seni rupa sehingga menyadari dan dapat menghargai terhadap nilai yang terkandung di
dalamnya.
Menurut Nooryan Bahari (2014:148) apresiasi seni merupakan suatu proses sadar yang dilakukan
seseorang dalam menghadapi dan memahami karya seni. Lebih lanjut ia juga menjelaskan mengenai
mengapresiasi, adalah suatu proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam sebuah
karya seni.
Nilai dari sebuah karya seni dalam apresiasi adalah sebuah kesan akhir yang dapat ditangkap secara
batiniah oleh apresiator setelah melalui tahapan melihat bentuk seni. Nilai karya seni juga sering disebut
dengan makna karya seni. Berkaitan dengan nilai karya seni, maka dibutuhkan pengetahuan tentang
hakikat penciptaan seni dan sifat-sifat dasar seni. Hakikat penciptaan seni adalah totalitas gagasan yang
dituangkan menjadi karya seni melalui proses kreatif. Sedangkan pengetahuan tentang sifat seni dalam
proses apresiasi adalah suatu pemahaman secara psikologis bahwa seni merupakan ekspresi atau
ungkapan dengan perasaan untuk meyampaikan pesan tertentu. Oleh karena seni bersifat perasaan, maka
apresiator untuk dapat menangkap pesan makna seni juga harus melalui perasaan. Dalam proses apresiasi
ini sering disebut denga istilah penghayatan karya seni.
c. Emphatizing (Empati)
Bagian akhir dari proses apresiasi adalah rasa empati, yaitu kekaguman terhadap karya seni dan
kreatornya. Bentuk kekaguman terhadap karya seni dapat berupa kesan yang mendalam yang mungkin
sulit untuk melupakan keindahan bentuk dan maknanya. Sedangkan yang dimaksud rasa empati kepada
kreator adalah kekaguman yang berkaitan dengan penghormatan atau penghargaan terhadap seniman
pembuatnya. Dari kekaguman dan penghargaan melalui proses apresiasi ini, banyak para apresiator yang
akhirnya ingin memiliki karya yang paling berkesan dengan cara mengkoleksi.
2. Tujuan dan Manfaat Apresiasi Seni
Kegiatan apresiasi seni secara umum dalam kehidupan masyarakat telah berjalan. Karena pada
dasarnya masyarakat menyukai keindahan dan mencintai suasana yang menyenangkan. Dalam hal ini seni
menjadi kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu bahkan menjadi nilai keabadian.
Tujuan utama dari apresiasi seni yang sebenarnya adalah agar publik tahu maksud dan tujuan dari
pembuatan karya seni. Akhirnya, masyarakat pun dapat menilai, menanggapi dan menikmati suatu karya
seni yang telah ada.

Adapun tujuan akhir apresiasi seni antara lain yaitu :


a. Untuk mengevaluasi dan mengembangkan nilai keindahan karya seni
b. Untuk mengembangkan daya kreasi dan imajinasi
c. Untuk menyempurnakan karya seni.

3. Fungsi dari Apresiasi


Dalam kegiatan mengapresiasi karya seni, kita tentu perlu tahu apa sebenarnya fungsi dari apresiasi.
Adapun fungsi tersebut antara lain :
a. Sebagai sarana meningkatkan rasa cinta terhadap karya.
b. Sarana untuk penilaian, penikmatan, empati, hiburan dan edukasi.
c. Sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam beberapa hal.
d. Sebagai sarana hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat karya seni (apresiator) dengan
pembuat (seniman).

4. Jenis Apresiasi Seni


Apresiasi seni dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Apresiasi pasif
Yaitu apresiasi yang umumnya dilakukan oleh orang yang masih awam terhadap seni, namun
memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
b. Apresiasi aktif
Yaitu apresiasi yang memunculkan tanggapan setelah apresiator dapat menangkap keseluruhan
bentuk dan makna suatu karya seni.
5. Tingkatan dalam Apresiasi Karya Seni
“Sense of Beauty”, atau rasa keindahan pasti sudah dimiliki setiap orang di dunia ini, walaupun rasa
keindahan itu tidak bermakna sama pada setiap orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi orang
itu benar-benar berbeda antara satu dengan lainnya. Secara lebih spesifik, hal ini timbul karena
dipengaruhi :
a. Status sosial yang berbeda-beda.
b. Tingkat intelektual.
c. Cara pemahaman terhadap seni
d. Tingkat penilaian yang beragam.

Tingkatan dalam apresiasi :


a. Apresiasi empatik : suatu sikap apresiasi yang menilai karya seni dengan tangkapan indrawi saja.
Dengan kata lain, penilaian baik dan buruknya suatu karya dilakukan dengan pengamatan semata.
Biasanya, apresiasi jenis ini dilakukan oleh orang awam yang kurang mengerti secara mendalam
wawasan seni.
b. Apresiasi estetis : sikap apresiasi yang menilai keindahan karya seni disertai pengamatan dan
penghayatan yang lebih mendalam.
c. Apresiasi kritis : apresiasi yang menilai karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi,
menjelaskan, menganalisis, menafsirkan/menginterpretasi dan mengevaluasi serta menyimpulkan
hasil pengamatannya secara akurat dan bertanggung jawab. Dengan kata lain, apresiasi ini
dilakukan dengan cara ilmiah dan lebih bersifat keilmuan. Biasanya dilakukan oleh kritikus yang
memang sudah mendalami bidang tersebut.

TUGAS APRESIASI SENI RUPA :

MENGAGUMI KARYA SENI RUPA DAN PEMBUATNYA.

Untuk dapat mengenal lebih dekat tentang karya seni rupa dan pembuatnya, maka silakan kalian bisa
melihat, mengamati, menilai dan mengagumi karya seni dan senimannya, melalui YouTube pada Canel :

Nusantara “Affandi Koesoema-Kanvas demi Kanva Affandi”

Melawan Lupa – Basuki Abdullah Sang Maestro

Melawan Lupa – Jiwa dan Lukisan Raden Saleh

Nusantara “Nasirun” DAAI TV


Kemudian kalian diminta untuk membuat deskripsi tentang :

MENGAGUMI KARYA SENI RUPA DAN PEMBUATNYA

(Yang harus kalian susun pada pertemuan KBM minggu depan)

Anda mungkin juga menyukai