Mengenai : • Pengertian • Latar belakang • Tujuan • Penyelenggaraan • Perjanjian Paris • Dampak Bagi Indonesia Pengertian Jakarta Informal Meeting atau yang biasa disingkat menjadi JIM adalah salah satu bentuk upaya Indonesia dalam menjaga perdamaian di ASEAN. Jakarta Informal Meeting adalah suatu perundingan perdamaian antara Kamboja dan Vietnam yang difasilitasi oleh Indonesia. Latar Belakang • Jakarta Informal Meeting dilatarbelakangi oleh Perang Indocina III. Perang Indocina III merupakan perang antara Republik Sosialis Vietnam melawan Pemerintah Demokratik Kamboja yang berlangsung sejak tahun 1975. • Kamboja dan Vietnam adalah negara tetangga yang telah lama berselisih. Puncak konflik keduanya terjadi saat Vietnam menginvasi Kamboja dan menggulingkan pemerintahannya. Dilansir dari The Diplomat, pada 7 Januari 1979 tentara Vietnam menyerang Phnom Penh dan menggulingkan pemerintahan Khmer merah. Tujuan • tujuan Diadakan di Bogor pada 5-28 Juli 1988 dan Jakarta pada 19-21 Februari 1989, Jakarta Informal Meeting bertujuan untuk mewujudkan perdamaian atau menyelesaikan konflik bersenjata antara dua negara bertetangga di Semenanjung Indocina, Kamboja dan Vietnam. Penyelenggaraan • JIM dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada Juli 1987 dan Februari 1989 di Jakarta. Hasil dari JIM I adalah tercapainya gencatan senjata setelah Kamboja dan Vietnam dipertemukan. Selain itu, Vietnam bersedia menarik pasukannya dari Kamboja dan diturunkannya pasukan PBB ke perbatasan Kamboja. • Sekitar tujuh bulan kemudian tepatnya 19-21 Februari 1989 di Jakarta digelar Jakarta Informal Meeting kedua. Kali ini dihadiri oleh 6 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN, Menlu Vietnam, dan kelompok yang bertikai di Kamboja. Hasil dari Jakarta Informal Meeting adalah:1. Gencatan senjata di seluruh wilayah Kamboja2. Segera setelah gencatan senjata diikuti penarikan pasukan dan persenjataan Vietnam dari Kamboja paling lambat tanggal 30 September 1989.3. Akan dibentuk pemerintahan yang mengikutsertakan keempat kelompok yang bertikai di Kamboja4. Pengawasan internasional atas penarikan pasukan tersebut serta aspek yang berkaitan.Pada akhirnya, konflik Kamboja-Vietnam berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Paris pada 23 Oktober 1991. Indonesia ikut ambil bagian dalam pasukan perdamaian United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) melalui pengiriman pasukan kontingen Garuda ke Kamboja sebanyak 3.957 personil pada tahun 1992-1993. Perjanjian Paris • Perjanjian ParisUpaya Indonesia dalam menyikapi konflik yang terjadi di Kamboja melalui JIM kemudian dilanjutkan dengan Perjanjian Paris atau Paris Peace Agreee ment, yang disetujui oleh 19 negara, termasuk Kamboja dan Vietnam. Kesepakatan ini menjadi tanda berakhirnya perang antara Vietnam dan Kamboja. PBB juga turut mengirim pasukannya ke Kamboja untuk menjaga perbatasan serta membantu mengatasi kerusakan masif yang diakibatkan oleh perang. • Seluruh tawanan perang dibebaskan, serta seluruh pasukan militer Vietnam ditarik dari Kamboja.Setelah perjanjian Paris ditandatangani, Kamboja mulai membangun kembali pemerintahannya yang dibantu oleh negara-negara lain di bawah PBB. Dampak Bagi Indonesia • dampak bagi IndonesiaDampak dari adanya JIM adalah Indonesia berperan aktif dalam menghentikan konflik yang dimana terjadi antar negara ASEAN, yaitu Thailand dan Kamboja hingga Kamboja dan Vietnam. Nama Kelompok • Ahmat Fauzi (06) • Kevin Puji P (18) • Saka Surya Negara (26)
Bab Ini Akan Membahas Proses Konflik Kamboja Dari Awal Terjadinya Konflik Hingga Terselenggaranya the Paris International Conference on Cambodia Pada Tahun 1991 Yang Menandai Berakhirnya Konflik Kamboja