MAKALAH
Disusun Oleh:
Nunung
Ika
Sofhie
Siska
Kelas : IX A
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengingat bahwa pembuatan makalah ini merupakan salah satu
penunjang
dalam
rangka
pemenuhan
salah
satu
tugas
mata
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah Apa Contoh
Perjuangan Diplomasi Dan Konfrontasi Dalam Mempertahankan Keutuhan
Negara RI?
C.
Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan Contoh Perjuangan Diplomasi Dan
Konfrontasi Dalam Mempertahankan Keutuhan Negara RI
BAB II
PEMBAHASAN
mempercepat
penyerahan
kedaulatan
ya ng
bersyarat
Indonesia
di
Yogyakarta.
Persiapan
itu
Roem-Royen
adalah
berlangsung
tanggal
10
Perjanjian
Linggarjati
memiliki
kelemahan
dan
antar
Indonesia
dengan
Belanda
mencapai
puncaknya pada dini hari pada tanggal 21 Juli 1949. Pda saat itu
Belanda memulai penyerangan yang telah di persiapkan dengan baik.
Dari Jakarta dan Bandung, dua devisi keluar untuk menduduki
sebagian besar Jawa Barat. Dari Surabaya, dua brigade bergerak
menuju ujung timur Jawa dan Madura. Kesatuan-kesatuan yang lebih
kecil serentak mulai menduduki wilayah perkebunan perkebunan
kaya di Sumatra (sekitar Medan ), instalasi minyak dan batubara dekat
Palembang, dan daerah di sekitar Semarang dan Padang.
Belanda
untuk
melakukan
serangan
terhadap
3. Puputan Marganara
Pertempuran Margarana dipicu pada tanggal 2 dan 3 Maret
1946, ketika itu lebih kurang 2.000 orang tentara Belanda mendarat di
Pulau Bali. Mereka diikuti oleh tokoh-tokoh Bali yang pro terhadap
Belanda. Ketika Belanda mendarat di Pulau Bali, pimpinan Laskar
Bali Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, sedang menghadap ke
Markas Tertinggi TKR di Yogyakarta. Kedatangannya ke Yogyakarta
bertujuan membicarakan masalah pembinaan Resimen Sunda Kecil
dan cara-cara untuk menghadapi Belanda.
Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai
menemukan pasukannya dalam keadaan porak-poranda akibat
serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai
berusaha untuk mengumpulkan kembali pasukannya yang telah porakporanda. Sementara itu, Belanda terus membujuk Ngurah Rai agar
mau bekerja sama dengan pihak Belanda. Namun ajakan itu
ditolaknya, penolakan itu terlihat dari isi surat balasannya kepada
Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyatakan bahwa: "Bali bukan
tempat untuk perundingan dan perundingan merupakan hak dari
pemimpin kami di pusat".
berhasil
menghimpun
dan
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah Indonesia merdeka ternyata perjuangan nya masih belum
berhenti. Bangsa Indonesia masih harus berjuang mempertahankannya yaitu
dengan cara perang,perundingan dan mencari dukungan di Negara lain.
Khususnya untuk mempertahankan proklamasi dengan diplomasi ini
dilakukan perundingan-perundingan sehingga menciptakan kebijakan baru
yang berpengaruh pada bangsa Indonesia. Contoh-contoh perundingan
tersebut ialah: Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville, Persetujuan
Roem-Royen, Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.
B. Saran
Diharapkan kita sebagai bangsa Indonesia dapat mempertahankan
dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini agar tidak terjajahi lagi
dan menghargai para pejuang yang telah berhasil memperjuangan Negara
Indonesia ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://yuliana4arega.blogspot.co.id/2014/06/makalah-perjuangan-diplomasi.html
http://ellandafitri.blogspot.co.id/
13