Anda di halaman 1dari 1

Musyawarah Nasional Pembangunan atau Munap adalah sebuah jalan keluar bagi kesenjangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah pada masa Kabinet Djuanda. Tujuan diadakannya Munap
adalah untuk mengubah rencana pembangunan yang sudah ada sehingga dapat memenuhi harapan
daerah. Namun, Munap tidak dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan beberapa masalah yang
timbul seperti Peristiwa Cikini, yaitu ketika adanya peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden
Soekarno pada 30 November 1957, lalu kesulitan untuk menentukan skala prioritas, dan timbulnya
pemberontakan PRRI/Permesta sehingga membutuhkan biaya yang besar untuk penumpasannya.

alasan Musyawarah Nasional Pembangunan atau Munap tidak dapat dilaksanakan dengan baik adalah
karena adanya Peristiwa Cikini, kesulitan menentukan skala prioritas, dan timbulnya pemberontakan
PRRI/Permesta yang membutuhkan biaya besar dalam penumpasannya. Jadi, alasan Musyawarah
Nasional Pembangunan atau Munap tidak dapat dilaksanakan dengan baik adalah karena adanya
Peristiwa Cikini, kesulitan menentukan skala prioritas, dan timbulnya pemberontakan PRRI/Permesta
yang membutuhkan biaya besar dalam penumpasannya.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang. Musrenbang Desa


adalah forum rembug warga desa yang dilakukan untuk membicarakan masalah dan potensi desa agar
teridentifikasi dengan baik untuk memberikan arah yang jelas atas tindakan yang layak menurut skala
prioritas dan dilaksanakan dalam mengatasi masalah atau memaksimalkan potensi yang dimiliki sebagai
dasar program kerja pemerintah desa melaksanakan penganggaran dan kegiatan tahunan desa.

Dalam bukunya Musyawarah Untuk Mufakat, Yudi Suprayanto menjelaskan bahwa musyawarah harus
dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab dan didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.
Maka dari itu, berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan musyawarah.

1. Persoalan yang dibicarakan harus menyangkut kepentingan bersama.

2. Peserta musyawarah bebas mengeluarkan pendapat, gagasan, atau pikiran. Selain itu, peserta
musyawarah juga berhak memberikan saran atau kritik yang membangun dengan tetap memerhatikan
nilai dan norma yang berlaku.

3. Setiap peserta musyawarah harus mampu saling mengharagai pendapat satu sama lain.

4. Peserta musyawarah harus menghargai dan menghormati perasaan orang lain.

5. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

6. Menciptakan suasana kekeluargaan.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725696/tujuan-dilaksanakan-musyawarah-beserta-
pengertian-dan-ciri-ciri

https://roboguru.ruangguru.com/question/mengapa-musyawarah-nasional-pembangunan-atau-munap-
tidak-dapat-dilaksanakan-dengan-baik-_QU-C20LO5PX?action=login&_tracker=question_detail_lock

Anda mungkin juga menyukai