Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dapat dikatakan Vietnam mengukir sejarah paling panjang karena


permasalahan intern yang dihadapi negaranya yakni antara Vietnam Selatan
dan juga Vietnam Utara. Permasalahan ini disebut sebagai perang Vietnam
yang dikenal dengan nama “Perang Indocina Kedua”.

Perang ini terjadi antara tahun 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini
berlangsung selama 12 tahun, 2 bulan dan 29 hari. Perang Vietnam secara
resmi dimulai 8 Maret 1965.Perang ini merupakan bagian dari perang dingin
antara dua kubu ideologi besar yaitu Uni Soviet dengan ideologi Komunisnya
dan Amerika Serikat dengan Ideologi Liberal Kapitalisnya. Hal inilah
kemudian menyebabkan pecahnya perang terbuka antara Vietnam dengan
Amerika Serikat. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua
kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.

Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam


Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika
Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang
bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan,
sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea
Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang
berideologi komunis.

1.2 Tujuan

a) Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Perang Vietnam

1
b) Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai runtuhnya
Vietnam Selatan
c) Untuk memberikan penjelasan bagaimana konflik tersebut dapat terjadi
d) Untuk memenuhi tugas Sejarah Peminatan

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan Vietnam terpecah?


2. Bagaimana latar belakang terjadinya Perang Vietnam?
3. Bgaimana jalannya Perang Vietnam dan akhir dari perang tersebut?
4. Bagaimana keterlibatan Amerika Serikat di Vietnam Selatan?
5. Bagaimana proses Vietnam Selatan dan Vietnam Utara dapat bersatu?

BAB 2

Isi

2.1 Pecahnya Vietnam

Setelah PD II berakhir, Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah


jajahan Perancis. Perancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa
perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi
kekuasaan Perancis disebabkan keinginan untuk menyaingi
kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi
seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Perancis untuk
menyaingi penguasaan industri Britania Raya.
Semasa pemerintahan Perancis, golongan rakyat Vietnam dibakar
semangat nasionalisme dan ingin merdeka dari Perancis. Beberapa
pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi

2
usaha mereka gagal. Pada tahun 1919, semasa Perjanjian
Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama membuat
perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaan tersebut ditolak
dan Vietnam beserta seluruh Indochina terus menjadi jajahan Perancis.
Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil
mengusir Perancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai
oleh Jepang. Pemerintah Perancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang
mengantar tentara ke Indochina sebagai pasukan yang berkuasa secara de
facto di kawasan tersebut. Pemerintah Perancis Vichy tetap menjalankan
pemerintahan seperti biasa sampai tahun 1944 ketika Perancis Vichy jatuh
setelah tentara sekutu menaklukan Perancis dan jendral Charles de
Gaulle diangkat sebagai pemimpin Perancis.
Setelah pemerintah Perancis Vichy tumbang,
pemerintah Jepang menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di
kalangan rakyat ( Vietnam ). Pada akhir (Perang Dunia II ), ( Vietnam )
diberikan kemerdekaan oleh pihak ( Jepang ). ( Ho Chí Minh ) kembali ke
Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan
asing. Ia menerima bantuan kelompok OSS yang akan berubah menjadi ( CIA )
nantinya.
Pada akhir ( Perang Dunia II ), pergerakan ( Viet Minh ) di bawah
pimpinan (Ho Chí Minh ) berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah,
tetapi keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak ( jepang )
menangkap pemerintah Perancis dan memberikan Vietnam satu bentuk
“kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk "membebaskan"
bumi ( Asia )dari penjajahan barat.
Setelah itu, pada April 26-20 Juli 1954, Prancis, Inggris, China, Uni Soviet,
dan Amerika Serikat, serta pemerintah Viet Minh bertemu di Genewa, Swiss.
Untuk melakukan perundingan.

3
Perundingan tersebut menghasilkan sebuah persetujuan yang dikenal
dengan persetujuan Genewa. Konvensi Jenewa terdiri dari Konvensi I s.d IV
dan dilengkapi dengan dua Protokol Tambahan I dan II tahun 1977. Keempat
Konvensi Jenewa 1949 tersebut menetapkan bahwa penduduk sipil dan
orang-orang yang tidak lagi ikut serta secara aktif dalam tindakan permusuhan
harus diselamatkan dan diperlakukan secara manusiawi. Sedangkan Konvensi
Jenewa yang mengatur langsung perlindungan kepada para penduduk sipil
dalam peperangan adalah Konvensi Jenewa IV 1949.

Konvensi ini mengatur permasalahan masalah orang-orang sipil yang


berada dibawah kekuasaan musuh. Dua Protokol Tambahan tahun 1977
merupakan pelengkap bagi konvensi-konvensi Jenewa yang bertujuan
membatasi penggunaan kekerasan dan melindungi penduduk sipil dengan
memperkuat aturan-aturan yang mengatur tindak permusuhan.

Perundingan ini terbentuk atas 6 Bab dan 47 Pasal. Secara garis besar dapat
disimpulkan sebagai berikut:

a. Mengakui kemerdekaan penuh Kamboja, Laos dan Vietnam


b. Pembagian Vietnam menjadi dua ( Utara dan Selatan )
c. Prancis dan Republik Vietnam Selatan menarik pasukan yang ada di
Utara
d. Republik Demokrasi Vietnam harus pula menarik pasukan dari seluruh
Vietnam

4
e. Republik Demokrasi Vietnam yang menguasai daerah Utara diakui
secara de facto
f. Untuk penyatuan Vietnam akan diadakan pemilu pda bulan juli 1965
dibawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.

Dengan perundingan ini Vietnam resmi di bagi atas 2 wilayah yakni


Vietnam Selatan yang pada dasarnya nonkomunis yang di campur tangani oleh
Amerika Serikat dan Vietnam Utara yang berlandaskan komunis yang di
campur tangani oleh Rusia dan juga RRC.Namun dalam perundingan ini juga
dijelaskan bahwa kelak pada Juli 1956 akan dilakukan pemilihan umum yang
akan menyatukan kedua wilayah ini dalam satu pemerintahan.

2.2 Latar belakang Perang Saudara ( Vietnam Utara dan


Vietnam Selatan )

Vietnam menjadi Negara jajahan Perancis di abas ke-19. Hal ini terjadi
setelah Perancis melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari
tahun 1840-an.Rakyat Vietnam sangat ingin merdeka dari Perancis, sehingga
terjadi banyak sekali pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
nasionalis.

Pada tahun 1919 terjadi perundingan Perjanjian Versailles. Ho Chi Minh


meminta agar Vietnam dapat merdeka, namun permintaan tersebut ditolak
sehingga Vietnam masih menjadi wilayah jajahan Perancis.Ho Chi Minh
mendirikan Liga untuk Kemerdekaan Vietnam (Viet Nam Doc Lap Dong
Minh atau Viet Minh) pada tahun 1941. Viet Minh terdiri dari para nasionalis
Vietnam dan kelompok komunis yang mendukung kemerdekaan Vietnam
dengan berjuang melawan penjajahan Perancis.

Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan dan berhasil mengusir


Perancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai oleh
Jepang.Pada akhir Perang Dunia II, Jepang menarik pasukannya pada tahun
1945. Setelah itu Ho Chi Minh memimpin Viet Minh bergerilya untuk
menguasai kota-kota besar di Vietnam. Ho Chi Minh kemudian
mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam pada 2
September 1945 dan dia menjabat sebagai presiden pertama.

5
Namun tidak lama kemudian, Perancis berhasil menaklukkan Vietnam
Selatan kembali dan mengajak kaum komunis Vietnam untuk berunding.
Kemudian Perancis menyerang kota Haiphong di bagian utara Vietnam akibat
tidak tercapainya perundingan tersebut. Penyerangan tersebut menewaskan
ribuan orang Vietnam.

Kemudian Viet Minh menyerang Perancis, sebagai tanggapan serangan


tersebut. Serangan dilakukan pada 19 Desember 1945 di kota Hanoi dan
peristiwa ini menandai berawalnya Perang Indocina.

Perancis mengalami kekalahan besar di Dien Bien Phu pada tahun 1954
dan memulai adanya perundingan damaiPerundingan Jenewa menghasilkan
beberapa keputusan, salah satunya pembagian Vietnam menjadi Vietnam Utara
yang dipimpin Ho Chi Minh dan Vietnam Selatan yang dikuasai oleh Kaisar
Bao Dai.

Akan tetapi Ho Chi Minh tidak menyetujui adanya pemisahan wilayah


Vietnam. Dia menganggap pembentukan Vietnam Selatan sebagai penghalang
tercapainya persatuan seluruh Vietnam.Kemudian terjadilah perang saudara
antara pendukung Ho Chi Minh (sebagian besar di Vietnam Utara) dan
Vietnam Selatan di bawah pengaruh Amerika Serikat.

2.3 Jalannya Perang Vietnam

Perang Vietnam ini bermula sejak tanggal 20 November 1953, dimana


kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000
pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang

6
perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu. Perancis
bermaksud untuk menguasai daerah perbatasan diantara kedua negara.

Militer Perancis pada masa itu percaya bahwa Lembah Dien Bien
Phu, yang memiliki panjang 19 km dan lebar 13 km tersebut merupakan
tempat yang aman untuk terhindar dari serangan Viet minh. Viet Minh atau
Viet Nam Dong Minh Hoi ini adalah sebuah liga kemerdekaan, yang bertujuan
untuk memperjuangkan kemerdekaan vietnam dari Perancis dan untuk
menghalau pendudukan Jepang.

Namun, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, telah


menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari
200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur
pengangkatan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien
Bien Phu tersebut.

Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan terhadap pasukan
Perancis di Dien Bien Phu. Tepatnya pada tanggal 7 Mei 1954, akhirnya
mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. Perang antara Viet Minh
dengan Perancis ini terjadi selama sembilan tahun, dan telah menelan korban
jiwa dalam jumlah yang sangat besar, yang terdiri dari lebih dari satu juta
warga sipil, 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih dari 95.000
anggota pasukan kolonial Perancis harus kehilangan nyawa dalam perang
tersebut.

7
Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah Selatan, dan
memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam Selatan, yang
dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos dan Kamboja.

Di tahun 1954, Perancis meninggalkan daratan tersebut, dan Amerika yang


menggantikannya. 4 tahun kemudian Amerika telah memiliki lebih dari
500.000 pasukan di Vietnam Selatan. Amerika dibawah presidennya, secara
berturut-turut telah melibatkan negaranya untuk terjun kedalam sebuah perang
panjang dengan jarak yang sangat jauh.

Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh
kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Pada bulan Maret 1965,
pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder atau pemboman
besar-besaran Amerika terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun
kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya 2
kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada perang dunia II.

Puncak perang Vietnam terjadi pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirim
lebih dari setengah juta bala tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia,
Selandia Baru, Korea Selatan, Filiphina dan Thailand, semuanya berjumlah
90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1.5 Juta orang.
Front Pembebasan Nasional dibawah kepemimpinan komunis yang diberi nama
Vietkong oleh AS ini memiliki kekuatan 400.000 pasukan.

Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke


wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. Secara perlahan, AS
mulai menarik kembali pasukannya dari Vietnam. Perang panjang yang

8
terjadi selama 10 tahun ini, merupakan pengalaman yang sangat berharga
bagi Amerika.

Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam


Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS
dari Vietnam. Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS
telah mengurangi pasukannya sekitar 100.000 orang.

Dalam perang panjang dan perjuangan berdarah ini, terdapat tiga hal yang
dilakukan secara terpisah, perang melawan masyarakat negerinya sendiri,
perang melawan gerilyawan musuh di Vietnam Selatan, dan perang melawan
kekuatan udara Vietnam Utara.

Pada bulan maret 1973, pasukan terakhir Amerika telah meninggalkan


Vietnam. Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan
memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan,
namun pada tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon
yang mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga
puluh tahun tersebut.

Ternyata posisi pendaratan Hambleton dapat dimonitor Vietcong, yang


langsung menuju ketempat dimana dia berada. Sementara itu, Jimmie Kempton
telah terbang ke Selatan, kedaerah kawan, melakukan radio call, untuk
melakukan tindakan pertolongan. Segera dia kembali dengan 4 helikopter
Angkatan Darat-2 Cobra Gunship dan 2 helikopter penumpang.

Pada perang Vienam, inilah untuk pertama kalinya digunakan secara


besar-besaran Surface-to-Air Missile (SAM) sebagai salah satu komponen
penting dalam sistem pertahanan udara. Penggunaan kapal induk sebagai
pangkalan pesawat-pesawat tempur menjadi begitu berperan dibanding dengan
apa yang dilakukan pada perang dunia II.

Disamping itu, dalam perang Vietnam ini pula lah dikembangkan sistem
pengisian bahan bakar pesawat di udara, oleh pesawat terbang tanker, sebagai

9
upaya AS dalam meningkatkan radius of action, serta kemampuan manuver
pesawat-pesawat tempurnya dalam melawan pesawat-pesawat produk Rusia.

Dalam ajang perang Vietnam ini terlihat AS agak kewalahan dalam


menghadapi keampuhan pesawat-pesawat tempur buatan Rusia.
Untuk Air-to-air Combat, Vietnam menggunakan MIG-17 dan MIG-19,
sementara AS hanya mengandalkan F-4 Phantom-nya untuk menghadapi
serangan ini.

Sedangkan pesawat AS lainnya yang banyak terlibat dalam perang


Vietnam antara lain F-100, OV-10 Bronco, C123, C-130 dan C-7 Trash
Haulers, selain itu mereka menggunakan pula F-105, F-111 dan B52 sebagai
pembom.

Dan akibat dari Perang Vietnam tersebut, sejarah mencatat bahwa negara
Amerika Serikat, yang dikenal dengan negara adikuasa pernah menelan
kekalahan. Perang ini sendiri telah menghabiskan sekitar 50 ribu personel
militer Amerika, dan membuat sekitar 150 ribu lainnya cacat akibat luka.

Berakhirnya perang vietnam ditandai dengan keputusan Pemerintah


Vietnam Selatan di Kota Saigon, yang menyerah tanpa syarat kepada pasukan
Vietnam Utara.

Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa Presiden Vietnam


Selatan yang baru menjabat selama tiga hari, Duong Van Minh, memerintahkan
pasukannya untuk meletakkan senjata dan menyerukan agar Pasukan Vietnam
Utara dan Vietnam Selatan menghentikan permusuhan. Pengumuman
menyerah itu diikuti dengan kedatangan pasukan Vietnam Utara.

Kedatangan mereka tidak dihalang-halangi. Sebagai akibatnya, Saigon


segera berganti nama menjadi Ho Chi Minh City. Pernyataan dari Pemerintah
Revolusioner Sementara di Paris, Prancis, menjanjikan kebijakan tidak
memihak, dan penyatuan secara damai di Vietnam.

Pemerintah Vietnam Selatan menyerah hanya empat jam setelah terjadi


evakuasi besar-besaran warga Amerika Serikat di Saigon. Presiden AS saat itu,
Gerald Ford, yang meminta bantuan kemanusiaan bagi Vietnam, bangga karena
telah menyelamatkan masyarakat Vietnam dengan melakukan evakuasi warga
AS menggunakan helikopter.

Namun, evakuasi itu merupakan penghinaan bagi pemerintahan AS karena


terjadi huru-hara dan putus asa dalam beberapa jam terakhir kehadiran warga
AS di Vietnam. Ford memerintahkan kapal-kapal AS untuk tetap berada di

10
perairan Vietnam untuk menjemput para pengungsi. Namun tindakan ini
dicerca oleh Vietnam Utara, yang berusaha mencegah para pengungsi
melarikan diri.

Pada 23 Januari 1973 Perang Vietnam Dinyatakan Berakhir Di layar


televisi, Presiden Richard Nixon mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam.
Amerika Serikat dan Vietnam Utara menandatangani perjanjian perdamaian di
Paris, Prancis, untuk menuntaskan perang terpanjang dalam sejarah Amerika
tersebut.

Kepada rakyat Vietnam Selatan, yang menjadi sekutunya, Nixon


menyatakan, “Atas keberanian dan pengorbanan Anda, Anda telah memenangi
hak untuk menentukan masa depan sendiri dan Anda semua telah membangun
kekuatan untuk mempertahankan hak tersebut.”
Sementara itu, kepada para pemimpin Vietnam Utara, Nixon berujar, “Setelah
kita mengakhiri perang melalui perundingan, mari kita bangun perdamaian dan
rekonsiliasi.”

Perang benar-benar selesai secara efektif sejak Sabtu tengah malam, 27


Januari 1973. Untuk memonitornya, diturunkan pasukan penjaga perdamaian
PBB dari Kanada, Polandia, Hungaria, dan Indonesia. Tentara terakhir
Amerika meninggalkan Hanoi pada 29 Maret 1973. Pada kenyataannya, sampai
beberapa bulan usai kesepakatan perdamaian, bentrok senjata masih kerap
terjadi.

Amerika terlibat perang itu sejak 1967 atau sepuluh tahun setelah konflik
berkobar. Mereka berpihak pada Vietnam Selatan untuk melawan Vietnam
Utara yang berhaluan komunis dan disokong Republik Rakyat China. Sebanyak
500 ribu serdadu Yankees diterjunkan di sana.
Banyak pihak berpendapat, Amerika telah takluk dalam perang itu dengan
lebih dari 50 ribu serdadu mereka tewas. Pada 1976, Vietnam bersatu dan
menjadi negara komunis.

2.4 Keterlibatan Amerika Serikat di Vietnam Selatan

Keberpihakan as terhadap perancis Ho Chi Minh mengharapkan bantuan


Amerika untuk bisa lepas dari Perancis dan menegaskan bahwa dirinya bukan

11
Komunis. Ho Chi Minh mengharapkan negara Amerika Serikat akan
menyokong negara baru di Vietnam, walaupun negara baru itu sebuah negara
di bawah pengaruh Komunis. Harapan beliau Amerika Serikat akan
mengkotakan ucapan-ucapan Franklin D. Roosevelt yang menentang
kolonialisme Eropa selepas Perang Dunia II. Franklin D. Roosevelt ingin agar
rakyat negara-negara Dunia Ketiga menentukan nasib mereka sendiri.

Ho Chi Minh pun mengirimkan surat terpisah kepada dua belas petinggi
gedung putih dan juga ke komisi luar negeri senat AS agar mereka memahami
atau memberi dukungan moral untuk menyuarakan perjuangannya lepas dari
kolonialisme Perancis. Namun AS tidak membaca suratnya dan menolak
permintaan bantuannya dan justru melibatkan diri di Vietnam dengan
membantu Perancis.

Di bawah pimpinan Harry S. Truman, Amerika Serikat tidak membantah


Perancis menduduki semula tanah-tanah jajahannya, termasuk Vietnam,
selepas tamat perang. Amerika bahkan menawarkan ke pihak prancis dua bom
atom, yang dengan penuh maaf ditolak oleh Perancis. Setelah gagal
mendapatkan bantuan dari Amerika, akhirnya Ho Chi Minh berpaling mencari
bantuan ke pihak Komunis (Uni Soviet dan Cina).

Ho Chi Minh berhasil mengalahkan lawannya dalam pertempuran di Dien


Bien Phu, 7 Mei 1954 dengan kemenangan telak. Setelah kemenangan tersebut,
diadakan perundingan di Jenewa antara pihak Viet Minh dan Perancis, dan
mereka menandatangani beberapa kesepakatan. Kesepakatan penting dalam
perjanjian tersebut membagi Vietnam untuk sementara waktu menjadi 2
dengan garis lintang 17 derajat sebagai batas.

Orang-orang Komunis di bawah Ho Chi Minh mendapatkan mendapatkan


bagian utara, sedangakan rezim Bao Dai diberi wilayah selatan. Dalam
perundingan tersebut juga disepakati tentang penyelenggaraan pemilu akan
diselenggarakan dua tahun lagi untuk menyatukan kembali Negara tersebut.
Amerika serikat menentang penyelenggaraan pemilu nasional karena khawatir
Ho Chi Minh akan keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu, AS menolak
untuk menandatangani persetujuan Jenewa. Bagi Amerika, jika pemilu nasional
diadakan bulan 1956 dan jika Viet Minh tidak berkeberatan hampir bisa akan
menang. Itulah mengapa AS berusaha membekengi Vietnam selatan untuk
menolak pemilu tersebut. Semua orang yang memahami masalah indocina
selalu mengatakan bahwa jika pemilu diselenggarakan di masa perjuangan,

12
kemungkinan 80 persen penduduk akan lebih memilih Ho Chi Minh sebagai
pemimpin mereka.

Dalam usahanya mengalahkan Ho Chi Minh, CIA menempatkan Ngo Dhin


Diem yang fasistik untuk menguasai bagian selatan. CIA pun menyebarkan
propaganda buruk tentang Ho Chi Minh. Menakut-nakuti orang selatan bahwa
Ho sedang mengerahkan orang-orang utara untuk menyerbu ke selatan.
Informasi seperti ini diharapkan dapat turut memunculkan dorongan dari warga
Amerika agar Amerika secepatnya melakukan tindakan terhadap Ho.
Pihak Komunis memang bersiap sedia untuk menyerang Vietnam Selatan,
sejak sebelum Perjanjian Geneva ditandatangani. Persiapan ini dibuat sekiranya
penyatuan tidak dapat dicapai melalui kemenangan dalam pilihanraya. Ho Chi
Minh memerintahkan beribu-ribu orang agen Komunis untuk menyusup masuk
ke Vietnam Selatan, dan menyediakan tempat tersembunyi untuk simpanan
senjata.

Taktik CIA selanjutnya, yakni pada tahun 1954, CIA memanaskan situasi
dengan menjalankan Operasi Phoenix sehingga pemilu nasional yang
direncanakan berlangsung pada tahun 1956, sesuai dengan persetujuan Jenewa,
gagal dilaksanakan. Terdapat 2 pelanggaran terhadap persetujuan Jenewa yang
dilakukan oleh pihak selatan. Yang pertama, Ngo Dhin Diem, dibawah
perlindungan AS melakukan pelanggaran terhadap persetujuan jenewa dengan
menolak berpartisipasi pada pemilu nasional itu. Uni Soviet mengusulkan
pemisahan permanen antara Vietnam utara dan Vietnam selatan, menjadi dua
Negara yang diakui oleh PBB. Usul ini ditolak oleh AS yang tidak mau
mengakui Vietnam yang Komunis. Pada akhirnya diadakan pemilu, namun
hanya diadakan di Selatan dan peristiwa ini menandai terbentuknya Republik
Vietnam (dikenal luas dengan nama Vietnam Selatan) dengan Ngo Dhin Diem
sebagai presiden pertamanya. Pelanggaran yang ke dua terhadap persetujuan
Jenewa dilakukan secara langsung oleh AS dengan mengirimkan
penasehat-penasehat militernya untuk melatih tentara Republik Vietnam.

Dampak yang dialami keduanya pun mulai muncul yakni dari pihak
Amerika Serikat Dari awal perang sampai penarikan pasukan pada tahun 1973,
Amerika Serikat mengalami kerugian yang besar. Sebanyak 57.605 tentara
Amerika Serikat tewas dan 303.700 personel militer yang terluka. Pertempuran
ini menghabiskan 165 milyar dollar.

13
Masalah domestic yang semula terabaikan karena Amerika Serikat terlalu
sibuk dan focus pada perang Vietnam semakin menunjukkan kemerosotan,
seperti masalah kemerosotan pemerintahan di beberapa kota, masalah polusi
lingkungan, dan masalah tunjangan kesejahteraan. Sehingga hal tersebut
membuat rakyat Amerika Serikat menentang kebijakan luar negeri pemerintah
setelah perang Vietnam berlangsung beberapa tahun.

Pada awal tahun 1960-an bidang-bidang seperti industry konstruksi


keadaanya terlihat paling terpukul dibandingkan industri-industri lainnya. Awal
tahun 1970-an, inflasi yang terjadi merupakan peristiwa terburuk yang dialami
Negara ini setelah Perang Dunia II.

Pada tahun 1974, Amerika Serikat masuk dalam keadaan resesi yang
menimbulkan efek bagi seluruh dunia. Biaya yang dikeluarkan untuk perang
semakin besar. Angka pengangguran meningkat, sehingga jumlah orang yang
menerima sokongan kesejahteraan menanjak terus, terutama di kota-kota besar.
Hal ini membuat tumpang tindih inflasi dan resesi yang dialami. Konsekuensi
perang Vietnam bagi Amerika Serikat bukan hanya terbatas pada keadaan
perekonomian domestik, tetapi juga posisi Amerika Serikat secara
Internasional.

Presiden Richard M. Nixon telah kehilangan dukungan dan kepercayaan


dari rakyatnya. Pada saat kampanye, Nixon berjanji akan mengakhiri perang di
Vietnam dan menarik pasukan Amerika Serikat perlahan-lahan sambil
mengusahakan suatu penyelesaian perdamaian dengan jalan perundingan.

Pada saat ia terpilih pada tahun 1968, ia tidak merealisasikan hal tersebut.
Tiga tahun sebelum perang Vietnam berakhir, Nixon telah kehilangan
dukungan dari rakyat. Menjelang tahun 1970-1971, oposisi melawan perang
Vietnam meningkat.

Pada Juli 1974 komisi penyidik menghasilkan tuduhan kepada presiden Nixon
atas penyalahgunaan wewenang eksekutif dan menghambat keadilan. Pada blan
Agustus, Nixon mengundurkan diri karena menghadapi kepastian bahwa senat
akan melimpahkan tuduhan kepadanya. Nixon menyerahkan jabatannya kepada
wakil presiden Gerald Ford. Namun pada tahun 1976 Jimmy Charter
mengungguli Ford dalam nominasi partai Demokrasi dan terpilih menjadi
Presiden Amerika Serikat.

Kemudian dampak bagi Vietnam Selatan adalah Kerugian yang diderita


oleh Vietnam lebih banyak dibandingkan dengan Amerika Serikat. Orang
Vietnam Selatan yang terluka dan tewas diperkirakan sebanyak 499.000 dan

14
223.748. Sedangkan orang Vietnam Utara dan Viet Cong sulit diperkirakan,
namun Amerika Serikat menafsir sebanyak 444.000. Jumlah korban komunis
tidak diketahui. Ratusan hingga ribuan orang sipil tewasselama perang, dan
kebanyakan akibat pengeboman di bagian Utara. Sekitar setengah populasi
penduduk di Selatan manjadi pengungsi hingga perang berakhir.

Perang pada tahun 1961-1973 telah menghancurkan perekonomian di


kedua Negara, produksi pertanian mengalami penurunan dan bergantung pada
import. Seperlima bagian hutan di Vietnam Selatan telah dicemari oleh
herbisida dan mengalami kerusakan. Herbisida kimia di Vietnam Selatan telah
menghancurkan bahan makanan untuk 600.000 penduduk selama setahun dan
batang kayu yang cukup untuk kebutuhan Negara selama 30 tahun.
Perdagangan di Vietnam Selatan mengalami deficit 696 juta dolar pada tahun
1974 dan harga barang kebutuhan naik hingga 800% sejak tahun 1963.

Untuk beberapa dekade, ekonomi Vietnam terganggu oleh ketidak


efisienan dan korupsi dalam program-program Negara, kualitas buruk dan
dibawah target produksi dan pembatasan pada kegiatan perekonomian dan
perdagangan. Vietnam juga mnderita akibat embargo perdagangan oleh
Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Eropa setelah perang Vietnam.
Setelah partner-pertner perdagangan dengan blok-blok.

Komunis mulai surut. Pada 1986, kongres Partai Keenam memperkenalkan


reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai
bagian dari paket reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi).
Kepemilikanswasta digenjot dalam bidang industri, pertanian dan perdagangan.
Dalam satu pihak, Vietnam berhasil mencapai pertumbuhan GDP tahunan
sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 1997 dan berlanjut sekitar 7% dari tahun
2000 hingga 2005,membuat Vietnam sebagai Negara dengan pertumbuhan
ekonomi tercepat kedua di dunia. Pada saat yang bersamaan, investasi asing
tumbuh tiga kali lipat dan simpanan domestic tumbuh empat kali lipat.

Dampak positif perang yang dialami oleh Vietnam adalah, kedua bagian
Vietnam telah mengalami proses modernisasi secara signifikan. Masyarakat
mulai mengenal keahlian baru dan mulai meninggalkan cara berfikir yang lama.
Banyak penduduk yang berperan dalam medan pertempuran dan dalam bidang
ekonomi, administrasi dan politik.

2.5 Proses Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bersatu

15
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan terpisah kurang lebih 20 tahun, Saat
itu, secara resmi di Hanoi disiarkan bahwa para pemimpin Vietnam Utara dan
Selatan telah melakukan konsolidasi pemerintahan. Melalui pemungutan suara
secara tertutup di Majelis Besar beranggotakan 492 orang, ditetapkan lah
beberapa pemimpin baru.

Selain itu, ditetapkan juga bendera, lagu kebangsaan dan lambang negara,
yang mengadopsi milik Vietnam Utara.

"Lembaran baru untuk sejarah Vietnam telah dimulai," demikian bunyi siaran
radio kepada seluruh rakyat seperti dimuat New York Times.

"Pada kesempatan ini, 2 Juli 1976, pukul 08.30 pagi ditetapkan sebuah negara
baru, negara sosialis yang membentang dari Cao Lang ke Cau Mau."

Cao Lang adalah bagian paling utara dari Vietnam Utara. Sementara Cau
Mau adalah semenanjung paling selatan dari Vietnam Selatan.

Kendati demikian, siaran radio dari Hanoi ini tak menjelaskan secara rinci
seperti apa proses penyatuan dan pemerintahan ke depan. Sehingga meski
mendeklarasikan telah bersatu. kepala pemerintahan tidak terpusat seolah-olah
tetap terbagi dua.

Ada kepala negara yakni seorang presiden yang dijabat oleh Ton Duc
Thang, mantan Kepala Negara Vietnam Utara. Lalu Perdana Menteri sebagai
kepala pemerintahan yang dijabat oleh Pham Van Dong, juga dari Vietnam
Utara.

Kemudian sang presiden akan dibantu oleh dua wakil presiden, yakni Dr
Nguyen Huu yang sebelumnya merupakan Presiden Revolusioner Vietnam
Selatan. Wakil presiden lainnya adalah Nguyen Luong Bang, mantan presiden
Vietnam Utara sejak 1969.

Meski demikian, pada akhirnya Vietnam sukses berjalan menjadi negara


berkembang hingga saat ini. Dengan populasi sekitar 84 juta jiwa, Vietnam
menjadi negara terpadat nomor 13 di dunia.

Vietnam kemudian termasuk di dalam grup ekonomi "Next Eleven", yang


menurut pemerintah, GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17% pada tahun 2006 --
negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur dan pertama di Asia
Tenggara.

16
Sebelumnya Vietnam dibagi menjadi dua bagian pada tahun 1954,
berdasarkan Perjanjian Jenewa setelah Sekutu berhasil mengalahkan Prancis
yang selama ini menjajah Vietnam.

Vietnam Utara dan Selatan kemudian berperang dalam kurun waktu 1957
dan 1975. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu
ideologi besar,yakni Komunis dan SEATO.

Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dibantu Amerika Serikat, Korea


Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (dengan bantuan
militer Taiwan dan Spanyol). Sedangkan Republik Demokratik Vietnam
(Vietnam Utara) didukung Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan
Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara


lain, terutama Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya.
Sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang
cukup besar.

Tokoh yang menyatukan kedua wilayah terpisah ini ialah Ho Chi Minh. Ho
Chi Minh merupakan tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan Vietnam. Ia
berhasil menyatukan Vietnam Utara dan Selatan. Ia menjadi tokoh revolusi dan
negarawan Vietnam. Bahkan, ia menjadi Perdana Menteri (1954) dan Presiden
Vietnam Utara (1954-1969).

Pejuang ini lahir di Desa Kiem Lien, Provinsi Nghe An, Vietnam, pada 18
Mei 1890. Ia memiliki nama asli Nguyen Sinh Chung atau juga dikenal sebagai
Nguyen Tat Thanh. Dalam perkembangannya, ia dikenal dengan sebutan Bac
Ho (Paman Ho).

Paman Ho merupakan tokoh kemerdekaan Vietnam di zaman Soekarno.


Bahkan, keduanya merupakan sahabat dalam mengusir penjajahan di
negaranya masing-masing. Paman Ho memimpin rakyat Vietnam untuk
melakukan perlawanan terhadap kaum kapitalis-imperialis Amerika serta para
bonekanya selama 21 tahun, hingga akhirnya Vietnam Utara dan Selatan dapat
bersatu kembali di tahun 1975.

Pada saat Ho muda berumur 17 tahun, ia secara resmi ikut serta dalam
gerakan revolusioner rahasia. Gerakan revolusioner yang dipimpin oleh para
pejuang revolusioner tua seperti Pan Chau Trinh, Phan Boi Chau, dan Hoang
Hoa Tham. Tugas Ho muda adalah menyampaikan berbagai berita (sebagai
kurir). Selama ikut dalam keanggotaan organisasi itu, Ho muda banyak belajar

17
tentang arti nasionalisme, mencintai dan mengabdi kepada rakyat.

Karena melihat penguasa kolonial Perancis yang sewenang-wenang di


negerinya, Ho muda menetapkan niat di dalam hatinya bahwa dia harus pergi
menuju Eropa (Perancis) untuk menyaksikan bagaimana orang Barat mengatur
negaranya. Maka, tahun 1912-1913, Ho muda meninggalkan negerinya,
menyelundup, menumpang kapal yang mengantar surat ke Perancis.

Berkat pertolongan para pekerja kapal, Ho dapat selamat sampai ke


Perancis. Selama di kapal, dia senantiasa berada di dapur, membantu beragam
pekerjaan di dapur itu. Di kapal itu, ia banyak bergaul dengan orang-orang
Perancis sambil belajar bahasa Perancis dari mereka.

Sesampainya di Perancis, Ho mendapat pengalaman berharga. Ia mendapati


bahwa orang-orang Perancis di negerinya sendiri banyak yang lebih peramah
dan memiliki sopan santun daripada orang Perancis yang berada di Vietnam.

Dari perjalanan berharganya tersebut, muncullah semangat membara di


benak Ho untuk memerdekakan Vietnam dari tangan Perancis. Akhirnya, ia
bersama dengan tokoh pejuang lainnya berhasil membuat gerakan rakyat untuk
melawan dan menumbangkan kekuasaan Perancis di wilayahnya. Ho sendiri
kala itu sedang sakit dan tidak bisa ikut dalam peperangan, namun ia menulis
surat yang disampaikan kepada rakyatnya untuk menyemangati perjuangan
mereka. Bara semangat kemerdekaan rakyat Vietnam pun kian membara,
hingga Perancis akhirnya dapat terusir. Ho pun menjadi pemimpin tertinggi di
Vietnam. Akan tetapi, setelah Perancis pergi, datanglah AS, negara adidaya
yang ingin menancapkan pengaruhnya di Vietnam.

Saat terjadi perjanjian Jenewa, Vietnam terbagi menjadi Vietnam Utara dan
Vietnam selatan. Namun, Ho tidak sepakat dengan perjanjian tersebut. Ia
berpendapat bahwa pembentukan Vietnam Selatan dianggapnya sebagai
penghalang terciptanya persatuan seluruh Vietnam. Untuk keperluan
menghancurkan Vietnam Selatan, maka Paman Ho mengirimkan pasukan Viet
Minh agar menyusup ke Selatan. Ternyata, usaha menghancurkan Vietnam
Selatan mendapat bantuan dari negara komunis, Uni Soviet dan Cina.

Blok Barat (Sekutu) yang mengetahui tindakan tersebut langsung memberi


bantuan kepada Vietnam selatan. AS bahkan memerintahkan pasukannya
membantu Vietnam Selatan. Perang Vietnam meruapakan contoh konkret
perebutan pengaruh dua negara adidaya dalam masa Perang Dingin.
Sementara itu, selain mengirim pasukan, pemerintah Vietnam Utara juga
menyusupkan kader-kader komunisnya ke Vietnam Selatan. Di sana, mereka
berhasil mempengaruhi rakyat untuk menentang pemerintahannya sendiri dan

18
berhasil membentuk serta membantu gerilyawan komunis di Vietnam.

Gerilyawan komunis dari Vietnam Selatan disebut Vietkong. Menghadapi


gerilyawan ini, pasukan AS yang ditugaskan di Vietnam Selatan tidak dapat
bekerja secara efektif karena banyak tentara Vietkong yang menyamar menjadi
rakyat biasa. Tentara AS kesulitan dalam membedakan antara tentara Vietnam
Selatan dan Utara.

Selain bergerilya, pasukan Vietkong juga membuat terowongan bawah


tanah (jalur tikus) dalam mematahkan perlawanan tentara AS. Ranjau dan
jebakan dari bambu runcing pun dipakai untuk mengalahkan pihak Sekutu. Hal
ini membuat pasukan AS menyerang secara membabi buta dalam upaya
melumpuhkan Vietkong.

Sehingga, terjadilah pertempuran hebat antara pasukan Vietnam Utara dan


pasukan Vietnam Selatan yang dibantu AS pada tahun 1968. Hal ini membuat
kedua belah pihak menderita kerugian dalam jumlah yang besar. Menyadari
bahwa Perang Vietnam telah berlangsung lama dan memakan korban jiwa yang
tidak sedikit, usaha mencapai perdamaian pun digelar pada sekitar tahun 1970.
Pemerintah Vietnam Utara, pemerintah Vietnam Selatan, dan pemerintah AS
melakukan perundingan di Paris.
Akan tetapi, karena ingin merdeka dan menyatukan Vietnam, Vietkong
terus menggempur Vietnam Selatan hingga akhirnya perang pun berkecamuk
kembali. Kali ini, AS dan Uni Soviet membantu. Sementara itu, di dalam
negeri Vietnam sendiri terjadi keretakan. Sehingga, pada tanggal 30 April 1975,
presiden baru Vietnam Selatan yang baru dilantik tanggal 28 April 1975,
Duong Van Minh, menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Vietkong. Untuk
merayakan kemengan itu, Vietkong mengubah nama Saigon, ibu kota Vietnam
Selatan, menjadi Ho Chi Minh yang berarti nama Paman Ho. Sejak saat itu,
Vietnam bersatu.

19
BAB 3

PENUTUP

20
3.1 Kesimpulan

Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah


sebuah perangyang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini
merupakan bagian dari Perang Dinginantara dua kubu ideologi besar,
yakni Komunis dan Liberal.

Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam


Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika
Serikat, Korea Selatan, Thailand,Australia, Selandia
Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni
Soviet dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak
Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara


lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya,
sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang
cukup besar. Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun
bersatu pada tahun 1976.

3.2 Saran

Dalam materi “Runtuhnya Vietnam Selatan” dapat diketahui bahwa materi


yang ada begitu rumit dan susah dimengerti. Sehingga diharapkan dapat
diperjelas kembali karena materi ini merupakan salah satu komponen penting
dalam bab ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://zulkhanfarid.blogspot.co.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam

http://munirlatansa.blogspot.co.id/

https://www.satujam.com/perang-vietnam/

http://kabarvanditta.blogspot.co.id/2010/12/sejarah-awal-mula-terjadinya-
perang.html

http://www.ark21.com/history/awal-mula-terjadinya-perang-vietnam-yan
g-mengerikan/

https://www.kaskus.co.id/thread/513dd6c95b2acf1e49000003/5-negara-y
ang-terpecah-akibat-perang-dunia-ii/

http://sejarah-indonesia-lengkap.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-singkat-p
erang-vietnam.html

22
https://anggaassasin.wordpress.com/2012/11/03/perang-vietnam-kekalaha
n-paling-memalukan-dalam-sejarah-amerika/

https://indra093.wordpress.com/2009/06/14/akhir-perang-vietnam/

http://www.viva.co.id/berita/dunia/147658-perang-vietnam-berakhir

https://archive.kaskus.co.id/thread/13641677/1

23

Anda mungkin juga menyukai