Anda di halaman 1dari 3

Perang Indochina Pertama

Perang Indochina Pertama juga disebut Perang Indochina Prancis atau


Perang Prancis-Vietnam dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II pada
19 Desember 1946 hingga 1 Agustus 1954.
Negara bagian Indochina telah menjadi koloni Prancis sejak abad ke-19.
Namun, pada Maret 1945, Jepang menahan semua pasukan dan pejabat
Prancis, dan menyerahkan semua pemerintahan sipil kepada otoritas lokal.

Kekosongan kekuasaan ini memungkinkan Viet Minh, sebuah organisasi


revolusioner yang kuat, muncul di seluruh Vietnam. Setelah perlawanan
panjang, pasukan Viet Minh yang dipimpin oleh Ho Chi Minh dan Vo
Nguyen Giap, mengklaim kemenangan (Revolusi Agustus) setelah
pasukan Jepang dan Prancis Vichy menyerah di Vietnam Utara pada 15
Agustus 1945. Ketika Prancis kembali ke Vietnam Utara, insiden antara
pasukan Prancis dan Viet Minh tidak terhindarkan.
Negosiasi di antara keduanya juga gagal hingga akhirnya Prancis memilih
solusi militer. Viet Minh yang didukung oleh China dan Uni Soviet akhirnya
menang pada 7 Mei 1954. Sebuah perjanjian pun ditandatangani di
Jenewa pada 21 Juli 1954, yang salah satunya menyatakan untuk
membagi Vietnam menjadi dua, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Vietnam Utara dikuasai Ho Chi Minh dengan ibu kota di Hanoi, sementara
Vietnam Selatan dikuasai Kaisar Bao Dai dan PM Ngo Dinh Diem dengan
ibu kota di Saigon. Selain itu, Prancis harus menarik semua pasukannya
untuk keluar dari Indochina.

Perang Indochina II
Perang Indochina II atau Perang Vietnam berlangsung dari 1 November
1955 hingga 30 April 1975.
Kubu yang berperang adalah Vietnam Selatan, yang didukung oleh
Amerika Serikat, dengan Vietnam Utara.
Perang ini juga bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar,
yakni Komunis dan SEATO.
Selain Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru
dan Filipina juga bersekutu dengan Vietnam Selatan.
Sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba
mendukung Vietnam Utara yang berideologi Komunis.
Pada 1975, pemerintah Vietnam Selatan akhirnya runtuh dan digantikan
oleh rezim yang didominasi oleh Komunis.
Pada kurun waktu ini, juga terjadi Perang Saudara Kamboja (1967-1975)
dan Perang Saudara Laos (1959-1975).

Perang Indochina III


Perang Indochina III adalah periode konflik berkepanjangan setelah
kemenangan Komunis di Perang Vietnam. Beberapa perang yang terjadi
pada periode ini di antaranya:
a. Perang Kamboja-Vietnam
Perang ini yang dimulai ketika Vietnam menginvasi Kamboja untuk
menggulingkan rezim Khmer Merah. Perang Kamboja-Vietnam
berlangsung dari Mei 1975 hingga Desember 1989.
b. Perang Tiongkok-Vietnam
Perang singkat antara Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Sosialis
Vietnam ini terjadi pada Februari hingga Maret 1979. Tiongkok
melancarkan ekspedisi hukuman sebagai pembalasan atas invasi Vietnam
ke Kamboja, dan mundur sebulan kemudian. Tetapi, pertempuran di
sepanjang perbatasan berlanjut hingga November 1991.
c. Pemberontakan anti-komunis di Laos
Thailand, yang mendukung pemberontak Laos, serta pasukan anti-Vietnam
dalam Perang Indocina III melakukan beberapa pertempuran kecil dengan
Vietnam pada 1984. Pemberontakan FULRO melawan Vietnam - Front
Persatuan untuk Pembebasan Ras Tertindas
d. Pemberontakan Partai Komunis Thailand
Partai Komunis Thailand melakukan pemberontakan dari 1965 hingga
1989.
Mereka menerima dukungan dari Laos dan Vietnam dari tahun 1975
hingga 1979 tetapi diusir dari pangkalan mereka dan kehilangan sebagian
besar jalur pasokan setelah memihak Kamboja-Cina, daripada rezim
Vietnam dan Laos yang pro-Soviet.

Anda mungkin juga menyukai