Anda di halaman 1dari 2

Berakhirnya Perang Dingin

Perang dingin mendekati akhir ketika isu ekonomi mulai menghantam, Moskow
menghabiskan 25% dari PDB untuk keperluan militer, mengabaikan konsumsi dan investasi
sipil. Sementara setelah kekalahan AS pada perang Vietnam, publik tidak lagi menghendaki
adanya kontribusi yang terlampau besar dari Amerika pada kepentingan negara-negara
tersebut. Baik Ronald Reagan ataupun Leonid Brezhnev mulai mengurangi porsi pengeluaran
perang sejak 1980.
Maret 1985, Mikhail Gorbachev selaku pemimpin baru Soviet meluncurkan Glasnost
(keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi). Berfokus dengan perbaikan ekonomi dalam
negeri dan menghentikan perlombaan militer, salah satunya dengan mengizinkan masuknya
modal asing. Hal ini diimbangi dengan perbaikan hubungan bersama George Bush (AS) dan
menyetujui reunifikasi Jerman. Kebijakan Gorbachev membuatnya kehilangan dukungan dari
militer Soviet, sehingga negara-negara satelit mulai memerdekakan diri sejak 1989. Upaya
kudeta dilakukan oleh garis keras Uni Soviet pada 1991, salah satunya dengan upaya
pembunuhan atas Gorbachev. Hal ini gagal, dan kemudian Uni Soviet dibubarkan pada 25
Desember 1991 untuk menghindari perpecahan lebih lanjut
Memang Perang Dingin membuat masyarakat di seluruh dunia mengalami ketakutan. Namun,
bersyukurlah Perang Dingin saat ini sudah berakhir. Ada beberapa faktor berakhirnya Perang
Dingin yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.
1. Adanya perjanjian mengenai nuklir
Perjanjian mengenai nuklir atau Non-Proliferation Treaty merupakan perjanjian yang dibuat
pada tahun 1968. Ada tiga negara besar yang menyetujui perjanjian ini, yaitu Inggris,
Amerika Serikat, dan Uni Soviet.
perjanjian ini berisi tentang peraturan mengenai nuklir. Mulai dari larangan membicarakan
nuklir, mengembangkan nuklir, dan menjual nuklir ke negara yang tidak mempunyai nuklir.
Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan terciptanya perdamaian dunia.
2. Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan strategis
Tidak hanya perjanjian mengenai nuklir saja yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Terdapat juga perjanjian mengenai pembatasan persenjataan strategis atau dikenal
sebagai Strategic Arms Limitation Talks (SALT).
Perjanjian ini membahas tentang pembatasan senjata rudal. Perjanjian ini terdapat dua kali
penandatanganan. Pertama, dilakukan di kota Helskinki, Finlandia. Kedua, dilakukan di dua
kota, yaitu Jenewa, Swiss dan Wina, Austria.
3. Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan perang
Setelah terciptanya perjanjian SALT, terdapat perjanjian mengenai pembatasan persenjataan
perang atau dikenal sebagai Strategic Arms Reduction Treaty (START). Isi dari perjanjian ini
adalah mengurangi jumlah nuklir yang memiliki daya ledak menengah.
Tujuannya ialah untuk mengurangi potensi digunakannya senjata ini di masa depan. Selain
itu, perjanjian ini juga memiliki tujuan untuk mengurangi ancaman yang dapat membuat
negara lain menjadi takut.
4. Tentara Uni Soviet ditarik mundur
Berakhirnya Perang Dingin tidak hanya karena terciptanya beberapa perjanjian perdamaian
saja. Faktor seperti tentara Uni Soviet yang ditarik mundur merupakan salah satu penyebab
berakhirnya Perang Dingin.
Penyebab Uni Soviet menarik mundur tentaranya karena Uni Soviet mengeluarkan kebijakan
untuk mengurangi persenjataannya. Kebijakan ini dibuat karena Uni Soviet mengalami
permasalahan pada sumber pendapatan sehingga Uni Soviet tidak mampu untuk
memperkukuh persenjataannya.

5. Runtuhnya Uni Soviet


Setelah Uni Soviet menarik seluruh tentaranya, pada akhirnya Uni Soviet mengalami
keruntuhan. Uni Soviet runtuh akibat terjadi permasalahan pada internal negaranya.Akhirnya
pada 1991, negara naungan Uni Soviet bubar dan resmi merdeka masing-masing. Dengan
begitu, Perang Dingin yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet akhirnya
berakhir.

Anda mungkin juga menyukai