Anda di halaman 1dari 34

PERANG VIETNAM

Dibuat oleh:

Aprilia

Eureka L.
Irna
Kania

Mira

Ririn
ORIENTASI
Perang Vietnam/Perang Indocina Kedua, perang yang terjadi tahun 1955 sampai 1975.
Terjadi sebagai hasil dari serangkaian komplikasi yang terjadi karena penjajahan Vietnam oleh Prancis, Perang
Dunia II, dan Perang Dingin.
Kubu yang berperang:
Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam), dipimpin oleh Ho Chi Minh (yang berideologi komunis) dan
didukung oleh Uni Soviet dan sekutunya melawan:
Vietnam Selatan (Republik Vietnam) yang didukung oleh Amerika Serikat sebagai negara liberal dan
sekutunya.
Perang ini, setidaknya dalam sudut pandang orang Vietnam, bertujuan untuk mempersatukan kembali wilayah
Vietnam yang terpecah karena Perang Indocina Kesatu. Akan tetapi, bagi negara-negara adidaya seperti Amerika
Serikat dan Uni Soviet yang sedang berperang dalam Perang Dingin, perang ini mereka jadikan sebagai perang
perwakilan mereka (proxy war) dalam persaingan kekuasaan dunia.
Dalam perang ini bahwa peran Amerika Serikat sangat besar, padahal sebelumnya negara ini tak begitu
memperhatikan Vietnam. Ini terjadi karena mempercayai suatu teori yaitu teori domino
Jika komunisme dianut suatu negara, maka negara lainnya juga akan terkena komunisme.
Teori inilah juga yang menjadi alasan mereka ikut terlibat dalam perang langsung dengan negara yang menganut
komunisme.
Perang ini secara umum di mata dunia terjadi sebagai persaingan kekuasaan antara kaum komunis dan
liberalis, mengingat perang ini secara arti sempit hanya sebagai penunjukkan kehebatan dari negara-negara
pendukung kubu yang berperang (Amerika Serikat dan Uni Soviet). Namun pada kenyataannya, di pihak komunis
sendiri, Uni Soviet tidak terlalu memberikan bantuan yang banyak, dan di pihak liberalis, walaupun Amerika Serikat
memberi bantuan yang banyak, pada akhirnya Amerika Serikat mengundurkan diri dari perang itu karena kesalahan
strategi dan medan pertempuran yang tak mereka duga.
Perang ini akhirnya menjadi salah satu dari insiden terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah dunia, dan
terutama, bagi Amerika Serikat, merupakan corengan yang memalukan dalam sejarahnya.
LATAR BELAKANG
Perang Vietnam sangat erat kaitannya dengan sejarah awal terbentuknya Vietnam, yaitu saat Vietnam merdeka dari penjajahnya.
Layaknya kita bangsa Indonesia yang dulu pernah dijajah Belanda, pada abad ke-19 Vietnam pernah dijajah oleh Prancis. Prancis, yang
juga berpikiran sama dengan Belanda, ingin menguasai industri-industri di dunia agar bisa menyaingi Inggris, sebagai raja perindustrian saat
itu. Karena paham kapitalisme yang berkembang saat itu, banyak negara-negara Asia Tenggara yang dijajah karena sumber dayanya, tak
terkecuali Indonesia dan Vietnam.
Penjajahan oleh Prancis ini berlangsung sampai setidaknya ketika Jepang mulai mengambil alih Vietnam. Karena walaupun Jepang
yang berkuasa, pemerintahan Prancis di Vietnam tidak diusir keluar, melainkan dijadikan pemerintahan boneka.
Penjajahan Prancis di Vietnam benar-benar berakhir ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II, yang berarti
Jepang telah melepaskan kekuasaannya di Asia Tenggara. Di saat periode vacuum of power itulah Ho Chi Minh, pemimpin gerakan
kemerdekaan Vietnam bersama Vietminh, tentara bawahannya mengambil kesempatan itu untuk memproklamirkan kemerdekaan Vietnam
tanggal 2 September 1945.
Di saat itu, hubungan Amerika Serikat dan Vietnam masih dibilang bagus, karena usaha yang dilakukan Ho Chi Minh agar negaranya
bisa bangkit sehabis dijajah.
Tetapi, walaupun begitu, Prancis ternyata masih tidak rela melepaskan Vietnam begitu saja. Dengan segala upaya Prancis ingin
berusaha masuk kembali ke Vietnam dan mengambil alih bekas jajahannya itu. Lalu karena Amerika Serikat berganti kebijakan, negara itu
malah turut membantu Prancis. Karena Ho Chi Minh tahu tak akan bisa terjadi kesepakatan damai, maka meletuslah Perang Indocina
Kesatu.
Perang inilah yang menjadikan Vietnam terpecah belah. Menerapkan politik divide et impera, Prancis yang saat itu menguasai bagian
selatan Vietnam membuat negara boneka yang nantinya menjadi Vietnam Selatan (Republik Vietnam). Walaupun pasukan Vietminh berhasil
memberikan kekalahan yang fatal pada Prancis dan Vietnam Selatan, mereka akhirnya juga berunding di Jenewa dan harus berkompromi.
Walaupun pasukan Prancis ditarik mundur, wilayah Vietnam harus terbagi dua, dengan batasnya garis paralel ke-17.
Tentu, Ho Chi Minh sangat tidak rela melihat tanah airnya dipecah, apalagi disebabkan oleh ikut campur dari luar. Ho Chi Minh pun
mulai merundingkan persatuan Vietnam dengan pimpinan Vietnam Selatan saat itu, Ngo Dinh Diem. Namun ternyata usul itu ditolak.
Sehingga para kader Vietminh di Vietnam Selatan (Viet Cong) yang juga menginginkan persatuan Vietnam mulai bergerak mengangkat
senjata dan memberontak pemerintahan Vietnam Selatan. Aksi itupun akhirnya didukung juga secara resmi oleh Vietnam Utara, sehingga
secara resmi, tak hanya mereka memberi bantuan pasukan dan logistik kepada Viet Cong, tapi juga memulai terjadinya Perang Vietnam.
INSIDEN GULF OF TONKIN
ATAU T E LU K T O N K I N

Insiden yang menjadi sebuah alasan pihak Amerika agar bisa secara
langsung terjun ke medan pertempuran namun sampai sekarang
masih diperdebatkan kebenarannya sehingga menjadi sebuah
konspirasi.
PERSEPSI PUBLIK
Di tahun awal 1960an, Amerika Serikat belum terlibat secara langsung di Perang
Vietnam, walaupun ia memberika logistik dan bantuan masif kepada Ngo Din
Dhiem, rezim kapitalis yang berkuasa di Vietnam Selatan, berseberangan dengan
saudara sebangsanya di Utara yang berhaluan komunis. Walau Vietnam Utara belum
pernah menyerang Vietnam Selatan, tapi pemerintahan komunis di sana
mempersenjatai dan mendanai pemberontak komunis di Vietnam Selatan yang
sering disebut sebagai Viet Cong. Walau tradisional, gerilyawan Viet Cong ini sukses
merongrong pemerintah Vietnam Selatan.
Melihat kondisi ini, AS menyadari pentingnya membantu Vietnam Selatan pada khususnya di peralatan
perang maritim (naval) sehingga AS memberikan pelatihan militer dan juga menghibahkan fast patrol boats (PTF)
buatan Norwegia. Tak lama, pihak Selatan memprovokasi Utara dengan membombardir instalasi radio dengan
PTF tadi serta mengerahkan militer Selatan untuk menghancurkan jembatan-jembatan Vital di perbatasan Utara.
Tapi, operasi ini tidak merugikan Vietnam Utara secara signifikan akibat kurangnya sumber intelijen yang dapat
membuat serangan lebih taktis dan mematikan.
Oleh karena itu, AS mulai mnegirimkan misi-misi patroli rutin untuk mengawankan daerah maritim yang
salah satunya dilakukan oleh Kapal Perang USS Maddox. USS Maddox dikirimkan ke perairan internasional yang
netral untuk melakukan misinya namun ia diserang oleh kapal selam Vietnam Utara. Kapal selam tersebut
menyerang USS Maddox tanggal 2 dan 4 Agustus 1964 yang mengakibatkan sebuah perang di
laut. Aftermath perang ini adalah 4 pelaut Vietnam Utara tewas dan tidak ada korban jiwa di pihak Amerika walau
kapal USS Maddox tetap mengalami kerusakan.
GULF OF TONKIN
RESOLUTION
Setelah kejadian tersebut, Presiden Amerika Serikat yang menjabat, L.
B. Johnson, mengajukan permasalahan ini ke Kongres AS untuk meminta
otorisasi penyerangan Vietnam Utara. Pengajuan itu terangkum dalam
rencana disahkannya Golf of Tonkin Resolution Pub.L. 88408,
78 Stat. 384. Hasil voting menunjukkan hanya ada 2 senator yang
menolak (88 setuju 2 menolak), sehingga pengesahan resolusi ini, pada
tanggal 10 Agustus 1964, tak mengalami hambatan signifikan.
Setelah resolusi itu dinyatakan efektif berlaku, militer AS melancarkan Operasi Rolling
Thunder, Arc Light dan operasi lainnya untuk membombardir wilayah Vietnam Utara. Jumlah
pasukan AS juga mengalami peningkatan signifikan. Awalnya hanya berjumlah 2.000 personil di
tahun 1961 menjadi 16.500 di tahun 1964. Walaupun Vietnam adalah negara yang kecil namun
perang ini tidak semudah yang dibayangkan. Perang ini berlanjut 11 tahun kedepan,
menghancurkan banyak hutan-hutan Vietnam hancur dan jutaan wanita mengalami kecacatan
hamil bahkan dengan tingkat yang lebih parah daripada hewan ternak akibat
digunakannya Agent Orange (Dioxin), sejenis senjata kimia oleh AS. Perang berakhir dengan
menangnya pihak Vietnam Utara yang berhasil melakukan reunifikasi Vietnam dibawah bendera
komunisme semenjak jatuhnya Saigon, ibu kota Vietnam Selatan, di tahun 1975. Hingga perang
ini berakhir, sekitar 3,8 juta manusia kehilangan nywanya.
FACTUAL REALITY
Adalah benar, jika disampaikan pada kita mengenai misi intilejen USS Maddaox di
perairan internasional (13 km dari Pantai Vietnam Utara) dan bagaimana ia berhadapan
dengan kapal Vietnam Utara pada tanggal 2 Agustus. Tapi, adalah salah jika dinyatakan
bahwa serangan Vietnam Utara terjadi tanpa adanya provokasi AS sama sekali.
Perlu dicatat bahwa operasi USS Maddox bukahlah patroli rutin seperti yang diklaim
AS namun jelas-jelas kapal itu melakukan manuever operasi intelijen yang agresif.
Operasi intelijen ini akan menopang serangan terkordinasi ke Vietnam Utara oleh
Angkatan Laut Vietnam Selatan dan Angkatan Udara Laos. Tak luput juga fakta bahwa
AS telah melakukan provokasi yang jelas-jelas merongrong kedaulatan Vietnam Utara.
Sejarawan Daniel C. Hallin mengatakan :
The day before, two attacks on North Vietnamhad taken place,. Those assaults were part of a campaign of increasing military
pressure on the North that the United States had been pursuing since early 1964.
Berikut juga bukti lain akan nyatanya provokasi AS atas kedaulatan Vietnam Utara :
On July 31, LDNN in Nastys (the name commandos gave to the fast attack boats) attacked a radio transmitter on the island of
Hon Nieu. On Aug. 3, they used a shipboard-mounted cannon to bombard a radar site at Cape Vinh Son. The North Vietnamese
responded by attacking hostile ships visible in the area
Saat kapal-kapal Vietnam itu mendekat pun ternyata USS Maddox lah yang menyerang duluan. Coba
perhatikan kutipan berikut :
At 1500G, Captain Herrick ordered Ogiers gun crews to open fire if the boats approached within ten thousand yards. At about
1505G, the Maddox fired three rounds to warn off the communist boats. This initial action was never reported by the Johnson
administration, which insisted that the Vietnamese boats fired first
Dari sini saja bisa kita lihat bahwa Pemerintahan Johnson tidak transaparan dan
komprehensif dalam menyajikan fakta sejarah. Itu baru insiden di tanggal 2 Agustus.
Sesungguhnya yang lebih absurd dan ganjil adalah kejadian di tanggal 4 Agustus. AS mengklaim
terjadi serangan kedua pada 4 Agustus yang akhirnya mendorong mereka untuk
mengesahkan Golf of Tonkin Resolution, mengantarkan mereka menuju peperangan panjang di
Vietnam. Tapi dari sumber NSA (National Security Agency) Amerika, didapatkan bahwa serangan
ini tidak pernah terjadi. Cermati kutipan berikut :
Squadron commander James Stockdale was one of the U.S. pilots flying overhead August 4. In the 1990s
Stockdale stated:
[I] had the best seat in the house to watch that event, and our destroyers were just
shooting at phantom targets there were no PT boats there There was nothing there
but black water and American fire power
Ternyata tidak ada kapal yang menyerang dan USS Maddox hanya
menembaki target-target palsu akibat kesalahan radar. Bahkan pihak
marinir AS sendiri yang bernama John J. Herrick meyakini bahwa tidak
ada yang menyerang kapal AS. Staff sonat mungkin salah mengira
suara propeller beat sebagai suara kapal musuh. Berikut pernyataannya :
the first boat to close the Maddox probably launched a torpedo at the Maddox
which was heard but not seen. All subsequent Maddox torpedo reports are doubtful in
that it is suspected that sonarman was hearing the ships own propeller beat
KRONOLOGIS

Perang Vietnam merupakan perang kawasan regional (Indochina)


yang juga buntut dari perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet.
Terjadi pada tahun 1965 hingga 1973.
Saat itu, Vietnam terbagi menjadi Vietnam Utara yang bersekutu
dengan pihak komunis dan Vietnam Selatan yang bersekutu dengan
Amerika Serikat.
Amerika telah mengirimkan mata-matanya di Vietnam melalui
Milisi Vietkong sebelum perang Indochina.

Pada 4 Agustus 1964, tersiar kabar mengenai penyerangan kapal


AS oleh pasukan Vietnam Utara yang akhirnya membuat Amerika
mengirim banyak personilnya ke Vietnam.
Di tahun 1973, diresmikannya perjanjian damai Paris yang berisi
penarikan dan penghentian serangan oleh pihak sekutu.

Akan tetapi, pemerintah Vietnam Selatan menolak isi perjanjian


tersebut, dan kembali melakukan penyerangan.

Akhirnya, ditahun 1975 pasukan Vietnam Utara berhasil memukul


mundur pasukan Vietnam Selatan.
Tujuan Amerika berperang di Vietnam untuk memberantas
pemikiran komunis.
Serangan Tet ditahun 1968 merupakan serangan terbesar yang
dihadapi Vietnam Selatan, telah menjadi titik balik dari Perang
Vietnam.
Rakyat AS tidak percaya pada pemerintahannya dan menuntut
menarik pasukan ke negara asalnya.
KEKUATAN TEMPUR
DALAM PERANG VIETNAM
Amerika
6,5 juta tentara darat dan laut
Jet Tempur F-105 (yang diterbangkan dari Okinawa, Jepang)
M16 (sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15)
Machine gun (M2 Browning)
Shotgun (Winchester Model 1912 )
Ranjau dan Granat (Claymore M18A1)
Flamethrowers
Tank
Racun
Napalm Bomb
Dsb.
KEKEJAMAN DALAM
PERANG VIETNAM

Agent Orange

Pembantaian May Lai (Maret 1968) -> William Calley (Letnan yang
memimpin kompi C, satu-satunya yang terbukti bersalah)

Seorang warga vietnam yang diikat kakinya dan diseret panser


AKHIR PERANG
30-4-1975 Perang Vietnam Berakhir
Vietnam Selatan menyerah tanpa syarat kepada pasukan komunis Vietnam Utara, yang sebelumnya berhasil memaksa AS keluar dari negeri
mereka lewat perjanjian damai pada 1973
Presiden Vietnam Selatan, Duong Van Minh, yang saat itu baru tiga hari menjabat menyerukan agar Pasukan Vietnam Utara dan Vietnam
Selatan menghentikan permusuhan. Pengumuman menyerah itu diikuti dengan kedatangan pasukan Vietnam Utara ke ibukota Vietnam
Selatan, Saigon.
Kedatangan mereka tidak dihalang-halangi. Sebagai akibatnya, Saigon segera berganti nama menjadi Ho Chi Minh City. Pernyataan dari
Pemerintah Revolusioner Sementara di Paris, Prancis, menjanjikan kebijakan tidak memihak, dan penyatuan secara damai di Vietnam.
Pemerintah Vietnam Selatan menyerah hanya empat jam setelah terjadi evakuasi besar-besaran warga Amerika Serikat di Saigon.
Presiden AS saat itu, Gerald Ford, bangga karena telah menyelamatkan rakyat dan tentaranya dari Vietnam melalui evakuasi dengan sejumlah
helikopter.
Namun, jalannya evakuasi itu tidak berjalan mulus karena terjadi huru-hara dan suasana putus asa di Saigon. Selain warga AS, banyak
warga Vietnam Selatan berebut menuju Kedutaan Besar AS agar ikut diungsikan dari kota itu karena merasa takut dengan kedatangan tentara
komunis.
Ford memerintahkan kapal-kapal AS untuk tetap berada di perairan Vietnam agar menjemput para pengungsi
hingga tuntas. Namun tindakan ini dicerca oleh Vietnam Utara, yang berusaha mencegah para pengungsi melarikan
diri.
Bagi para aktivis dan politisi anti perang, berakhirnya konflik di Vietnam sekaligus menutup lembaran kelam
intervensi AS di sana. Alih-alih ingin meredam pengaruh komunis di wilayah itu, AS justru mengalami
pertempuran sengit melawan Vietnam Utara selama lebih dari sepuluh tahun.
Vietnam Selatan jatuhke tangan kekuasaan komunis Vietnam Utara.
Di pihak Vietnam, perang dari 1 November 1955 hingga 30 April 1975 ini menimbulkan korban jiwa yang tak
terhingga. Perhitungan dari pemerintah Vietnam menyebutkan bahwa pasukan Vietnam Utara dan milisi Viet
Cong yang tewas sekitar 1,1 juta jiwa.
Di pihak Vietnam Selatan, jumlah tentara yang tewas sekitar 250.000 jiwa. Ini belum termasuk jumlah korban
di pihak sipil, yaitu sekitar dua juta jiwa, baik dari pihak utara dan selatan.
P E N G A RU H P E R A N G V I E T N A M
S A M PA I S E K A R A N G

- Sekitar 80 juta bom yang dijatuhkan oleh pesawat Amerika Serikat tidak langsung meledak, tapi terkubur di
lahan milik warga dan rawan untuk meledak tiba-tiba meski perang sudah selesai.- "Kami ingin lahan kami
dibersihkan dari bom, jika bukan karena bom itu, saya pasti sudah melipatgandakan hasil kebun saya" Lan
Keopanya, National Geographic 2015
- Amerika juga banyak menjatuhkan bom ke Laos pada akhir perang Vietnam, karena berlebihnya amunisi.
"ini adalah serangan pertama di seluruh dunia yang dipicu pasokan amunisi" - T.D Allman
- Pada tahun 2011, Yer Therr, seorang warga Laos bersama 3 orang sahabatnya mengadakan perkemahan ke
daerah Xiang-Khouang untuk berkemah, namun bom aktif dibawah perkemahannya meledak karena api.
- Pada tahun 2014, Amerika Serikat ,mengeluarkan 159 milliar rupiah untuk pembersihan bom di vietnam,
tapi tidak sebanding dengan 1,9 trilliun yang dihabiskan untuk kepentingan kedutaan amerika di Vietnam.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam
http://gigihleonard.blogspot.com/2010/09/senjata-pada-saat-perang-
dunia-2.html
http://catatantakesi.blogspot.com/2013/01/perang-darat-vietnam-
yang-mamatikan.html
https://www.youtube.com/watch?v=GaoNRbKw8-c
https://sejarahperang.wordpress.com/2010/10/31/krisis-teluk-
tonkin/
https://comradegilang.wordpress.com/2014/05/28/menggugat-
kebenaran-insiden-teluk-tonkin/

https://gogoleak.wordpress.com/2010/10/31/krisis-teluk-
tonkin/

Anda mungkin juga menyukai