Anda di halaman 1dari 40

UPAYA MINIMALISASI SISA KAIN

RUMAH PRODUKSI BONEKA


SUKAMULYA INDAH,
BANDUNG

Di susun oleh :

Dewi Anggraeni (161411007)


Novianti (161411023)

Kelas : 3A-D3 Teknik Kimia

Dosen Mata Kuliah : Ir. Emma Hermawati, MT


AGENDA LAYOUT
TAHAP
EVALUASI
KELAYAKAN
DAN
REKOMENDASI
4
Data dan Sintesis Evaluasi Uji Kelayakan Teknis
Evaluasi Uji Kelayakan Ekonomis
TAHAP 3 TAHAP
Rekomendasi
ASSESMENT
KESETIMBANGA
Surat Komitmen, Satuan N MATERIAL
Tugas, Tujuan, Ruang 2
Lingkup, Rencana Kerja
Desk Study, Kunjugan Lapangan

1
TAHAP
PERSIAPAN
1

TAHAP PERSIAPAN
SURAT KOMITMEN
Waktu Kegiatan

Proses audit produksi bersih


penggunaan kain di Rumah
Produksi Boneka dilaksanakan mulai
bulan Mei 2019 sampai Juni 2019
Form Satuan Tugas
No. Jabatan Nama Tanggung Jawab

1. Ketua Dewi  Melakukan koordinasi dengan pemilik


Anggraeni rumah produksi boneka
 Bekerja sama dengan anggota dalam
pelaksanaan audit produksi bersih
 Bertanggung jawab terhadap hasil dan
solusi dari peluang yang direkomendasikan
 Mensintesis solusi dari peluang produksi
bersih yang dapat diterapkan
2. Anggot Novianti  Melaksanakan pendataan bahan baku dan
a limbah pada rumah produksi boneka
 Melaksanakan pendataan jumlah boneka
yang dihasilkan perhari
Tujuan

Meminimalisasi sisa kain


hingga 70% setiap
produksi
Ruang Lingkup

 Audit terhadap Manajemen Produksi Bersih


Kebijakan atau peraturan pemilik rumah
produksi boneka mengenai produksi bersih

 Audit terhadap Produksi Bersih


Limbah kain yang dihasilkan
Rencana Kegiatan

Tahap Persiapan
Minggu ke 2 Mei 2019

Tahap Assesment
Minggu ke 3 Mei 2019

Tahap Penyusunan Kesetimbangan Material


dan Energi
Minggu ke 4, Mei 2019

Tahap Evaluasi dan Rekomendasi


Minggu ke 3, Juni 2019
2

TAHAP ASSESMENT
Desk Study

Desk study merupakan tahap


pengumpulan data berbagai aspek yang
terkait dengan produksi bersih upaya
minimalisasi sisa kain di Rumah Produksi
Boneka.
Desk Study
Tabel Aspek Pengumpulan Data
Aspek Data/Informasi
Umum  Peraturan Perundangan Produksi Bersih
 SNI ISO 8124 (1), SNI ISO 8124 (2), SNI ISO 8124 (3), SNI 7617:2010
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 81 tahun 2012 tentang
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tangga, pasal 5 ayat (1) dan pasal 10 ayat (2).
 Undang- Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah pasal 20 ayat (4)
Proses  Flowchart proses pembuatan boneka
Produk dan Bahan  Jenis – jenis kain, dan jumlah kain yang digunakan
 Bahan pendukung
 Jumlah boneka yang dihasilkan
Ekonomis  Biaya pembelian kain
 Biaya pembelian bahan pendukung
 Hasil penjualan boneka
 Biaya pengolahan sisa kain
Lingkungan Hidup  Limbah padat anorganik
 Penanganan limbah
Umum
a. Peraturan Perundangan Produksi
Bersih

Berdasarkan Peraturan Perundangan nomor 23 tahun Pembangunan yang terus meningkat,


1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, mengandung dampak pencemaran dan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kerusakan lingkungan. Pencemaran dan
lingkungan merupakan upaya sadar terencana yang kerusakan lingkungan hidup ini dapat
memadukan lingkungan hidup termasuk sumber menjadi beban sosial dan masyarakat, serta
daya kedalam proses pembangunan untuk menjamin pemerintah. Oleh sebab itu diperlukan
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi pemanfaatan teknologi yang efisien dan
masa kini dan masa depan. Secara umum prinsip efektif dalam menunjang pembangunan
pembangunan berkelanjutan sebagai pelaksanaan berkelanjutan di negara Indonesia.
pembangunan masa kini tanpa mengorbankan
kemampuan membangun generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
Umum
SNI ISO 8124 (2), mengatur tentang kategori bahan
b. Standar Nasional Indonesia Mainan mudah terbakar yang dilarang digunakan pada
Anak semua mainan, dan persyaratan mudah terbakar
pada mainan tertentu ketika terkena sumber api
SNI ISO 8124 (1), Standar ini berlaku untuk mainan
yang kecil.
pada saat awal diterima konsumen, dan sebagai
tambahan, setelah mainan digunakan pada kondisi
SNI ISO 8124 (3), menentukan persyaratan
normal serta perlakuan kasar kecuali ada keterangan
maksimum dan metoda sampling dan ekstraksi
khusus. Selain itu, aturan ini menerangkan kriteria yang
sebelum uji untuk migrasi dari unsur antimoni, arsen,
dapat diterima untuk karakteristik struktur mainan,
barium, kadmium, kromium, timbal, merkuri dan
seperti bentuk, ukuran, kontur, pengaturan jarak
selenium dari bahan mainan dan bagian mainan
(misalnya kerincingan, bagian-bagian kecil, ujung dan
kecuali bahan yang tidak dapat diakses.
tepi tajam, dan celah garis engsel) sebagaimana kriteria
yang dapat diterima untuk sifat tertentu dari beberapa
SNI 7617:2010 (Tekstil) Persyaratan zat warna azo,
kategori mainan. Seperti nilai energi kinetik maksimum
kadar formaldehida dan kadar logam terekstraksi
untuk proyektil yang ujungnya tidak memantul (non-
pada kain untuk pakaian bayi dan anak. Standar ini
resilient tipped projectile) dan sudut ujung minimum
menetapkan persyaratan mutu zat warna azo dan
(minimum tip angles) untuk mainan yang dinaiki (ride-
kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi
on toys).
dan anak dari berbagai jenis serat tekstil meliputi
kain tenun dan kain rajut
Umum
c. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 81 Tahun 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 81 TAHUN 2012
TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH Bagian Kesatu
SEJENIS Umum
SAMPAH RUMAH TANGGA
Pasal 10 ayat (2):
Setiap orang wajib melakukan pengurangan
Pasal 5 ayat (1)
sampah dan penanganan sampah.
Kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal (4) paling sedikit memuat:
a.arah kebijakan pengurangan dan penanganan sampah; dan
b. program-program pengurangan dan penanganan sampah.
Umum
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 18 TAHUN 2008
TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH

Bagian Kesatu
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pengurangan sampah

Pasal 20 ayat (4) :


Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.
Proses pembuatan boneka
Proses
Persiapan Bahan Baku Pengisian Silikon
Bahan yang disiapkan berupa kain dengan jenis yang Pengisian Silikon; dalam proses penjahitan tidak semua
diinginkan, pola dari kertas duplex, benang, silicon, dijahit hal ini dikarenakan nantinya boneka akan
aksesoris boneka yaitu mata, hidung benang kasur dan lain dimasukkan isi dalam. Isi dalam yang sering digunakan
sebagainya. adalah busa dan silikon. Pengisisan pun tidak dilakukan
sampai padat namun secukupnya tanpa harus mengurangi
Pembuatan Pola keindahan bentuk.
Pembuatan pola; sama seperti membuat rancangan
Penjahitan Lubang boneka
pakaian, dalam pembuatan boneka,bentuk dan ukurannya
Lubang yang belum terjahit pada boneka setelah dilakukan
biasanya disesuaikan dengan permintaan pelanggan. pengisian silicon dijahit secara manual dengan jarum dan
benang.
Pembentukan MAL ( moulding)
Pembentukan MAL(moulding); mal disini adalah cetakan Penambahan Aksesoris Boneka
yakni contoh produk yang telah jadi dan siap untuk di Penambahan aksesoris boneka; ini adalah langkah terakhir
produksi. Ukuran dan bentuk dalam MAL ini berarti tak dalam produksi sebelum diual dipasar. Disini boneka yang
boleh diubah-ubah lagi. sudah dimasukkan silikon akan diberi aksesoris sesuai
kebutuhan.
Proses Penjahitan
Kain yang telah di bentuk pola boneka selanjutnya di jahit Pengemasan Boneka / Packaging
dengan mesin jahit sesuai dengan pola yang telah Umumnya boneka yang akan dipasarkan akan dikemas
ddibentuk. menggunakan plastik.
Identifikasi Potensi
Limbah

Limbah yang dihasilkan dari produksi boneka


ini yaitu limbah padat anorganik yaitu kain sisa
yang dihasilkan dari proses membuat pola
boneka.
N Jenis Kain Jumlah kain yang digunakan
o Produk dan Bahan
1 Pelboa 65 yard / 500 boneka
2 Laspur 16 yard / 500 boneka
3 Nylex 20 yard / 500 boneka
4 Flanel 65 yard / 1000 kepala boneka

No bahan Jumlah yang digunakan


1 Silikon 25 kg / 150 boneka sedang
2 Aksesoris 2 kg/ 300 boneka

No Jenis ukuran boneka Jumlah


boneka yang
dihasilkan
1 kecil 250 / hari
2 Sedang 150 / hari
3 Besar 100 / hari
4 Kepala boneka 1000 / hari
Biaya pembelian kain
No Jenis Harga Kebutuhan kain Biaya Ekonomis
Kain Kain pembelian

1 Velboa 27.5000 65 Yard 17.875.000

2 Rasfur 38.000 16 Yard 608.000


3 Nylex 12. 500 15 Yard 187.500
4 Flanel 65.000 65 Yard 4.225.000

Biaya pembelian bahan pendukung


No bahan Harga
1 Silikon 575.000 / 25 kg
2 Aksesoris 115000 / 2 kg

Hasil Penjualan
No Jenis ukuran Jumlah boneka Hasil penjualan boneka
boneka yang dijual

1 Kecil 6000 / bulan 45.000.000

2 Sedang 2000 / bulan 42.000.000

3 Besar 20 / bulan 2.700.000

Biaya pengolahan sisa kain


No Jumlah sisa Biaya pengolahan limbah
kain yang kain
dihasilkan (kg)
1 100 kg 100.000
Lingkungan Hidup

 Limbah Padat Anorganik


Limbah padat yang dihasilkan
berupa kain yang tidak terpakai
pada proses pembuatan pola
boneka

 Penanganan Limbah
Sisa kain yang tidak terpakai
ditangani oleh pihak ketiga
Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan merupakan cara efektif


untuk mengetahui secara langsung kondisi
yang terjadi di lapangan. Dalam audit
produksi bersih ini dilakukan beberapa
wawancara kepada pemilik dari Rumah
Produksi Boneka Sukamulya Indah. Dengan
dilakukannya kunjungan lapangan ini
tujuannya agar data yang diperoleh tepat dan
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Persiapan Kunjungan Lapangan Lembar Kerja Kunjungan Lapangan

Lembar
Topik Sumber
Kerja
LK.
Kajian Awal Literatur/Jurnal
No.1
Tanggal Rencana Pelakasanaan : 26 Mei 2019 LK. Manajemen dan Sumber
Pemilik pabrik
No.2 Daya Manusia
Tempat : Rumah LK. Bahan Baku Utama dan
Produksi Boneka Sukamulya Indah Suppliers
No.3 Tambahan
LK.
Narasumber : Bapak Yanto Proses Produksi Wawancara
No.4
Rukmana LK.
Peralatan Supliers
No.5
Jabatan : Pemilik Rumah LK.
Produksi Boneka Penggunaan Air Bersih Sumur
No.6
LK.
Gas Buang -
No.7
LK. Saluran dan pengolahan Pembuatan Pola
No.8 limbah Boneka
Energi Listrik dan Bahan
LK No.9 PLN
Metoda Pelaksanaan Survey Lapangan a. Identifikasi peralatan dan fasilitas
pendukung

Salah satu kunci keberhasilan proses Audit


Produksi Bersih adalah adanya metode
identifikasi yang tepat sehingga hasilnya
diharapkan bisa optimal sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang direncanakan.

No. Aktivitas Audit Metode


Identifikasi
1. Kunjungan Industri Video
Stasiun 1 (Penjahitan Pola Boneka)
Foto Menggunakan Mesin Jahit berjumlah 9 buah
2. Pengamatan Peralatan Literatur dengan daya 250 watt
dan Fasilitas Pendukung Penjelasan
Narasumber
Foto
Video
3. Wawancara Pemilik Pabrik Lembar Kerja
Tatap Muka
b. Proses Pembuatan Boneka
c. Hasil Wawancara

1) Kapan rumah produksi boneka mulai beroperasi? 3) Bagaimana proses pembuatan boneka ?

Jawab : sejak tahun 1995 Jawab : proses pembuatan boneka diawali dengan
menyiapkan bahan baku, membuat design produk boneka
2) Apa saja bahan baku yang digunakan? yang diiginkan, kemudian membuat pola (MAL) sebagai
cetakan kain yang akan dibentuk pola, selanjutnya kain
Jawab : Kain velboa, kain rasfur,kain nylex, kain flannel, disesuaikan dengan MAL dengan cara menggambar MAL
benang, silicon, aksesoris berupa mata, hidung, benang dalam kain, selanjutnya kain yang telah digambar sesuia
kasur, dan pita dengan MAL dipotong sesuai pola, setelah itu bagian pola
di sambungkan dengan mesin jahit hingga membentuk
boneka, pola boneka yang sudah dijahit diisi dengan silicon,
pembentukan muka / penambahan aksesoris pada boneka
yaitu mata, mulut dan hidung, dilakukan pengemasan
dengan menggunakan plastic
c. Hasil Wawancara

4) Kapastas produksi dalam sehari? 8) Berapa harga telinga dan telapak boneka bila polanya
saja?
Jawab : Dalam satu hari bias menghasilkan boneka
sekitar 250 buah Jawab : Sekitar Rp 350

5) Berapa banyak sisa kain yang dihasilkan dalam 9) Berapa jumlah pekerja yang bapak miliki?
sehari?
Jawab : 22 orang.
Jawab : Sebanyak ± 3 kg.
10) Berapa daya listrik yang digunakan dan berapa biaya
6) apakah sisa kain itu dimanfaatkan kembali? yang dikeluarkan untuk membayar listrik?

Jawab : Tidak, sisa kainnya diolah oleh pihak ketiga Jawab : 3600 watt, dalam sebulan kurang lebih Rp
1.150.000 untuk bayar listrik.
7) Berapa biaya dari pengolahan sisa kain dalam
sehari?

Jawab : Sebanyak ± Rp.3000


THANK YOU
A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far


away, behind the word
mountains

First
Time
L O R E M

mountains,
I P S U M

far from the


D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


countries Vokalia
Consonantia, there live the blind texts. Separated
they live in Bookmarksgrove right at the coast of
and

the Semantics, a large language ocean.


HIGHLIGHT CONCEPT
Concep
A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far


away, behind the word
mountains
t!
L O R E M I P S U M

far from the


D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


mountains, countries Vokalia
Consonantia, there live the blind texts. Separated
they live in Bookmarksgrove right at the coast of
the Semantics, a large language ocean.
and
PORT-
FO-
A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far

Lio!
away, behind the word
mountains
A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far


Momen
L O R E M I P S U M D O L O R

t!
away, behind the word Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind
mountains the word mountains, far from the
countries Vokalia and Consonantia, there
live
Fashion
Here!
L O R E M I P S U M D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind


the word mountains, far from the
countries Vokalia and Consonantia, there
live the blind texts. Separated they live
in Bookmarksgrove right at the coast of
the Semantics, a large language ocean.
Fashion
Here!
L O R E M I P S U M D O L O R

A B O U T U S Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


Lorem Ipsum Dolor Far far mountains, far from the countries Vokalia and
away, behind the word Consonantia, there live the blind texts. Separated
mountains they live in Bookmarksgrove right at the coast of the
Semantics, a large language ocean.
a Plane!
L O R E M I P S U M D O L O R
A B O U T U S
Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word
mountains, far from the countries Vokalia and Lorem Ipsum Dolor Far far

Consonantia, there live the blind texts. Separated away, behind the word

they live in Bookmarksgrove right at the coast of the mountains

Semantics, a large language ocean.


Fashion
Week!
L O R E M I P S U M D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


mountains, far from the countries Vokalia and
Consonantia, there live the blind texts. Separated
they live in Bookmarksgrove right at the coast of the
Semantics, a large language ocean.

A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far


away, behind the word
mountains
Creativity!
L O R E M I P S U M D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


mountains, far from the countries Vokalia and
Consonantia, there live the blind texts. Separated
they live in Bookmarksgrove right at the coast of the
Semantics, a large language ocean.

A B O U T U S

Lorem Ipsum Dolor Far far


away, behind the word
mountains
Creativity!
L O R E M I P S U M D O L O R

Lorem Ipsum Dolor Far far away, behind the word


mountains, far from the countries Vokalia and
Consonantia, there live the blind texts. Separated
they live in Bookmarksgrove right at the coast of the
Semantics, a large language ocean.

Anda mungkin juga menyukai