Anda di halaman 1dari 12

PROSES PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Makalah Ini Di Susun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Administrasi Kebijakan

D. PENGAMPU :
BERTIN AYU WANDIRA S.Km.,M.Kes

DI SUSUN OLEH :
NURAIN AYUDIAH
P10120123

KELAS : C

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji kepada yang maha Kuasa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Palu, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2.RUMUSAN MASALAH...........................................................................1
1.3.TUJUAN.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1.PENGERTIAN KEBIJAKAN....................................................................2
2.2.CIRI-CIRI KEBIJAKAN KESEHATAN..................................................2
2.3.KOMPONEN KEBIJAKAN......................................................................3
2.4.PROSES PERKEMBANGAN KEBIJAKAN KESEHATAN...................5
2.5.ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN.................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
3.1.KESIMPULAN..........................................................................................8
3.2.SARAN.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kebijakan kesehatan adalah tujuan dan sasaran, sebagai instrumen, proses dan gaya
darisuatu keputusan oleh pengambil keputusan, termasuk implementasi serta penilaian
(lee bose & fustukian, 2002) Tinjauan kepustakaan ini mengulas pengetahuan tentang
kebijakan kesehatan, ciri-ciri, proses, implementasi, analisis, hasil penelitian yang
dimanfaatkan untuk pengembangan kebijakan kesehatan Tujuannya adalah untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman akan kebijakan kesehatan serta hubungan
antara kebijakan kesehatan dankesehatan, sehingga memungkinkan untuk menangani
persoalan-persoalan dari kesehatan masyarakat

kebijakan kesehatan, pembaca diarahkan untuk mengetahui lingkup dan memahami


dasar kebijakan publik dan kebijakan kesehatan. Bab ini dimulai dengan menyajikan
tentang pentingnya kesehatan serta pengertian kebijakan publik yang kemudian
dilanjutkan dengan kebijakan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan publik. Disajikan
juga gambaran mengenai kebijakan kesehatan di beberapa negara, serta contoh
kebijakan kesehatan yang ada di Indonesia.
.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan pengertian dari kebijakan?
2. Jelaskan pengertian analisis kebijakan?
3. Bagaimana proses pengembangan kebijakan?

1.3. TUJUAN
Makalah ini di bentuk untuk menjawab rumusan masalah yang menjadi topik
dari Makalah ini sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai sumber informasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KEBIJAKAN

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi,


yang bersifat mengikat dan mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan
tata nilai baru masyarakat. Kebijakan akan menjadi kunci utama para anggota
organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kebijakan mengatur “apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan.”
Kebijakan kesehatan adalah keputusan, rencana dan tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan kesehatan tertentu di dalam suatu masyarakat1 .
Urgensi kebijakan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan publik semakin
menguat mengingat karakteristik unik yang ada pada sektor kesehatan yaitu sektor
kesehatan amat kompleks karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan
kepentingan masyarakat luas dan ketidakpastian kondisi sakit (Ayuningtyas,
2014).
Kebijakan  Kesehatan  (Health  Policy) adalah melingkupi berbagai upaya
dan tindakan pengambilan keputusan yang meliputi aspek teknis medis pelayanan
kesehatan, serta keterlibatan pelaku baik pada individu maupun organisasi atau
institusi dari pemerintah, swasta, LSM, dan individu maupun dan masyarakat
lainnya yang membawa dampak pada kesehatan.
Untuk membuat sebuah kebijakan kesehatan, perlu memperhatikan segitiga
kebijakan yang terdiri dari aktor, konten, konteks dan proses. Pada kenyataannya,
aktor baik individu, kelompok, atau organisasi dipengaruhi oleh konteks,
lingkungan di mana aktor hidup dan bekerja. Konteks dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti politik, ideologi, sejarah, budaya, ekonomi, dan sosial baik yang
terjadi pada skala nasional maupun internasional yang memengaruhi kebijakan
kesehatan.

2.2. CIRI-CIRI KEBIJAKAN KESEHATAN

Konsep dari kebijakan publik dapat diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan memiliki
kewenangan serta legistimasi, di mana mewakili suatu masyarakat dengan menggunakan administrasi
dan teknik yang berkompeten terhadap keuangan dan implementasi dalam mengatur kebijakan.
Kebijakan adalah suatu konsensus atau kesepakatan terhadap suatu persoalan, di mana sasaran dan
tujuannya diarahkan pada suatu prioritas yang bertujuan, dan memiliki petunjuk utama untuk
mencapainya ( Evans & Manning, 2003 ).
Terdapat beberapa ciri penting kebijakan:
 Kebijakan adalah suatu tindakan pemerintah yang bertujuan
menciptakan kesejahteraan kesehatan masyarakat.
 Kebijakan dibuat melalui tahap-tahap yang sistematis sehingga semua
variabel pokok dari semua permasalahan yang akan dipecahkan
tercakup.
 Kebijakan harus dapat dilaksanakan oleh unit organisasi kesehatan
pelaksana.
 Kebijakan perlu dievaluasi sehingga diketahui berhasil atau tidaknya
dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

Pengembangan kebijakan biasanya top-down di mana Departemen Kesehatan


memeiliki kewenangan dalam penyiapan kebijakan. Implementasi dan
strateginya adalah bottom-up. Kebijakan kesehatan harus berdasarkan
pembuktian yang menggunakan pendekatan problem solving secara linear.
Tujuan dari kebijakan kesehatan adalah untuk menyediakan pola pencegahan,
pelayanan yang terfokus pada pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit
dan perlindungan terhadap kaum rentan ( Gormley, 1999 ). Kebijakan
kesehatan juga peduli terhadap dampak dari lingkungan dan sosial ekonomi
terhadap kesehatan ( Poter, Ogden and Pronyk, 1999 ). Contohnya,
pembiayaan kesehatan dari pemerintash dan swasta atau kebijakan dalam hal
pemantapan pelayanan kesehatan ibu dan anak ( Walt,1994 ).

2.3. KOMPONEN KEBIJAKAN

Para ahli kebijakan kesehatan membagi kebijakan ke dalam empat komponen yaitu konten,
process, konteks dan aktor ( Frenk J, 1993; Buse, Walt and Gilson, 1994; May & Walt,
2005 ).
1. Konten

Konten kebijakan berhubungan dengan teknis dan istitusi. Konten kebijakan


memiliki empat tingkat dalam pengoprasiannya yaitu :

a. Sistemik atau menyeluruh di mana dasar dari tujuan dan prinsip-prinsip


diputuskan.

b. Programatik adalah prioritas-prioritas yang berupa perangkat untuk


mengintervensi dan dapat dijabarkan ke dalam petunjuk pelaksanaan untuk
pelayanan kesehatan

c. Organisasi di mana difokuskan kepada struktur dari isntitusi yang bertanggung


jawab terhadap implementasi kebijakan.

d. Instrumen yang memfokuskan untuk mendapatkan informasi demi meningkatkan


fungsi dari sistem kesehatan.

2. Proses

Proses kebijakan adalah suatu agenda yang teratus melalui suatu proses rancang
dan implementasi. Ada perbedaan model yang digunakan oleh analisis kebijakan
antara lain :

a. Model perspektif (rational model) yaitu semua asumsi yang mengformulasikan


kebijakan yang masuk akal berdasarkan informasi yang benar.

b. Model incrementalist (prioritas pilihan) yaitu membuat kebujakan secara pelan


dan bernegosiasi dengan kelompok-kelompok yang berminat untuk menyeleksi
kebijakan yang diprioritaskan.

c. Model retional (mixedscanning model) di mana penentu kebijakan mengambil


langkah mereview secara menyeluruh dan membuat suatu negosiasi dengan
kelompok-kelompok yang memprioritaskan model kebijakan.

d. Model puncuated equilibria yaitu kebijakan difokuskan kepada isu yang menjadi
pokok perhatian utama dari penentu kebijakan.

3. Konteks
Konteks kebijakan adalah lingkungan atau setting di mana kebijakan itu dibuat
dan diiplementasikan ( Kitson, Ahmed, Harvey, Seers, Thompson< 1996 ). Faktor-
faktor yang berada di dalamnya antara lain politik, ekonomi, sosial dan kultur di
mana hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap formulasi dari proses kebijakan
( Walt, 1994 ).

4. Aktor

Aktor adalah mereka yang berada pasa pusat kerangka kebijakan kesehatan.
Aktor-aktor ini biasanya memengaruhi proses pada tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota. Hubungan dari aktor dan peranannya (kekuasaannya) sebagai
pengambil keputusan adalah sangat tergantung kepada kompromi politk, daripada
dengan hal-hal dalam debat-debat kebijakan yang masuk diakal ( Buse, Walt and
Gilson, 1994 ).

2.4. PROSES PERKEMBANGAN KEBIJAKAN KESEHATAN

Proses kebijakan adalah cara dari kebijakan itu diinisiasi, dikembangkan


atau diformulasikan, dinegosiasikan, dikomunikasikan, diimplementasi dan
dievaluasi. Proses pengembangan kebijakan menurut Brehaut dan Juzwishin
adalah mengumpulkan, memproses, dan mendesiminasikan informasi yang
berhubungan dengan kebijakan yang akan dikembangkan; mempromosikan
pilihan-pilihan untuk langkah yang akan diambil; mengimplementasi pada
pengambil keputusan; memberikan sanksi bagi yang tidak bisa mentaati; dan
mengevaluasi hasil pencapaian (Brehaut & Juzwishin, 2005).
Pendekatan yang paling sering digunakan untuk mengerti suatu proses
kebijakan adalah yang disebut “stages heuristic” yaitu memilah proses kebijakan
tersebut ke dalam suatu rangkaian tingkatan dengan menggunakan teori dan
model serta tidak mewakili apa yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Menurut
Pollard & Court, 2005, hal-hal yang perlu di lakukan dalam proses pengembangan
kebijakan, antara lain:
1. indentifikasi masalah dan pengenalan akan hal-hal yang baru termasuk
besar persoalan-persoalannya. Pada langkah ini dieksplorasi bagaimana
hal-hal yang menjadi perhatian masuk dalam ke dalam agenda.
2. formulasi kebijakan yang mengexplorasi siapa-siapa saja yang terlibat
dalam perumusan kebijakan, bagaimana kebijakan itu disepakati dan
bagaimana akan dikomunikasikan.
3. implementasi kebijakan. Tahap ini sering kali diabaikan namun
demikian merupakan fase yang sangat penting dalam membuat suatu
kebijakan, karena apabila kebijakan tidak diimplementasikan maka
dapat dianggap keliru.
4. evaluasi kebijakan dimana diidentifikasi apa saja yang terjadi termasuk
hal-hal yang muncul dan tidak diharapkan dari suatu kebijakan.

2.5. ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

Analisis kebijakan merupakan kegiatan yang bersifat sosial dan politis,


sehingga seorang analis kebijakan publik bertanggung jawab secara moral dan
intelektual untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Elemen-elemen
apakah yang sebaiknya dianalisis terhadap suatu kebijakan Kesehatan publik,
Knoepfel dkk (2007) membuat suatu model analisis kebijakan yang difokuskan
pada empat elemen yaitu:

1. Pelaku (actors). Pelaku atau stakeholder terdiri dari tiga pihak utama (basic
triangle) yaitu otoritas politik-administratif, kelompok sasaran, dan penerima
manfaat akhir dari kebijakan.
2. Sumberdaya (resources). Sumberdaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
kebijakan publik meliputi: hukum, personel, kekuatan/kekuasaan, finansial,
informasi, organisasi, consensus, dukungan politik, waktu, dan infrastruktur.
3. Konten substantive dan institusional dari produk kebijakan (substantive and
institutional content of policy products). Konten produk kebijakan tersebut
secara politis meliputi: masalah politik, program politik-administratif, rancangan
politikadministratif, rencana aksi, aksi implementatif, dan pernyataan evaluative
terhadap efek politis.
4. Aturan institusional yang bersifat umum (general institution rules). Elemen ini
disebut juga aturan-aturan spesifik pada suatu institusi yang dianalisis untuk
diaplikasikan pada seluruh kebijakan publik.
Menurut Springate, Baginski & Soussan, 2007, ada beberapa tujuan untuk
melaksanakan suatu analisis dari kebijakan yaitu:
 Untuk dapat memahami proses kebijakan yang dikembangkan dan
diimplementasi.
 Untuk mengetahui tujuan dan motivasi di balik kebijakan yang
diimplementasi termasuk fokus pada pendekatan pendapatan keluarga
dan kemiskinan.
 Untuk memahami cara kebijakan tersebut berpengaruh terhadap area
keberadaan pendapatan keluarga.
 Untuk memahami area-area yang potensial untuk diintervensi dalam
proses kebijakan. Dalam hal ini untuk mendapatkan efek pemantapan
dalam pengembangan kebijakan dan proses implementasi.
Analisis dari kebijakan umumnya bersifat retrospektif yaitu dengan
mengexplorasi determinandeterminan kebijakan (bagaimana memasukkan dalam
agenda yang diawali dari perumusan) dan apa kontennya. analisis dari kebijakan
bersifat prospektif dengan melihat ke depan hal-hal yang berhubungan.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal


organisasi, yang bersifat mengikat dan mengatur perilaku dengan tujuan untuk
menciptakan tata nilai baru masyarakat. Kebijakan akan menjadi kunci utama para
anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa kebijakan mengatur “apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dilakukan.”

Proses pengembangan kebijakan adalah mengumpulkan, memproses, dan


mendesiminasikan informasi yang berhubungan dengan kebijakan yang akan
dikembangkan; mempromosikan pilihan-pilihan untuk langkah yang akan
diambil; mengimplementasi pada pengambil keputusan; memberikan sanksi bagi
yang tidak bisa mentaati; dan mengevaluasi hasil pencapaian (Brehaut &
Juzwishin, 2005).

3.2. SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Roy G.A. Massie “Kebijakan Kesehatan: Proses, Implementasi, Analisis Dan


Penelitian” Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 12 No. 4 Oktober 2009: 409–417
https://media.neliti.com/media/publications/21293-ID-kebijakan-kesehatan-proses-
implementasi-analisis-dan-penelitian.pdf

https://www.academia.edu/19018926/KEBIJAKAN_KESEHATAN

http://ledychintia.blogspot.com/2017/11/makalah-kebijakan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai