Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SENI RUPA MODERN

OLEH :
KELOMPOK 1 XII MIPA 2

1. PUTRI
2. RISMA RAHAYU
3. IFA NUR ZAHIRAH ANSAR
4. SAHRUL
5. MUH. ALI IMRAN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------ II

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- III

BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang------------------------------------------------------------ 1
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------- 2
C. Tujuan---------------------------------------------------------------------- 2
D. Manfaat-------------------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------- 3
A. Pengertian Seni Rupa Modern-------------------------------------- 3
B. Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)----- 3
C. Aliran-aliran Seni Rupa ----------------------------------------------- 4
D. Seniman Senirupa Moderen------------------------------------------ 7
BAB III PENUTUP--------------------------------------------------------------- 7
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------- 13
B. Saran---------------------------------------------------------------------- 13

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------ 7

ii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-
Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira
besarnya, sehingga kami kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah yang diberi
judul ”KARYA SENI RUPA MODERN ”.
Dalam penyusun makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu kami mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi kami.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini
bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang
lebih baik lagi. Kami tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang
tidak disadari oleh kami.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami mengharapkan agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pinrang, 14 Januari 2023

KELOMPOK 1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seorang seni rupa modern, pertama kita harus mengetahui sejarah seni rupa modern.
Pada perkembangan seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara estetis inilah
karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya sangat banyak baik di
Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke 19 merupakan periode pertama yang penuh
arti dalam sejarah seni lukis modern. Pada masa itu bermunculan berbagai macam corak dan gaya seni
lukis yang secara tidak langsung membedakan dengan sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula
adalah Perancis dengan kota Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga memegang
peranan penting.Bila dipakai periodisasi sejarah seni rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari
David dengan aliran neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme.
Kemudian disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti fauvisme, Die Bruke,
Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru, optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.

Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art, yakni untuk menyebut kecendrungan
internasional diantara pelukis dan pematung yang mengembalikan ide-ide mereka ke dunia obyek yang
bisa diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga pop-art disebut realisme
baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan menggunakan benda-benda seperti boneka, mesin-
mesin, botol dan kaleng minuman serta barang rongsokan.

Ditinjau dari penggunaan material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi estetis,
sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan mengeksploitasi
bahan dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20. Seni lukis modern
merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan oleh pelukis dalam bentuk-
bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap bathin pelukis sangat menentukan proses
pembuatan lukisan.

Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-
art dan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi yang mau
tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.

Di Indonesia

Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi, Indonesia masih dalam suasana
perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada yang
menganggap bahwa seni lukis modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia merupakan pelukis
yang mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik Perancis Delacroix. Jadi sesudah
zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis modern.

Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie) berlangsung sekitar 1920-1938 bisa dianggap
sebagai seni lukis modern dalam sejarah senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan bertema pemandangan
dengan teknik dan perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak dikenal dalam senilukis yang ada
sebelumnya.

Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar
Indonesia atau disingkat Persagi (1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis modern. Tokoh
yag sangat dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang dijuluki sebagai bapak
senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi pribadi, mengungkapkan kreativitas dan
kebaruan.

Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman Jepang juga dianggap sebagai karya senilukis
modern. Karya para pelukis zaman ini banyak digunakan untuk propaganda perang, namun corak dan
temanya merupakan ekspresi pribadi yang memuat nilai kebaruan dan kreativitas pelukisnya.

1
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul setelah Indonesia merdeka juga
mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka adalah pelukis otodidak yang belajar di sanggar-
sanggar, pada zaman itu belum didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka memuat kebaruan
dan kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.

Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah belajar di perguruan tinggi seni. Setelah
tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta dan Departemen Seni Rupa di
ITB Bandung. Para pelukis lulusan sekolah seni mengekspresikan gagasan-gagasan individu pelukisnya.
Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas. Kecenderungan waktu itu, para pelukis Yogyakarta
cenderung menciptakan lukisan realis. Adapun pelukis Bandung cenderung melukis abstrak atau
bertema keagamaan (kaligrafi).

Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis yang kreatif dan orisinal dimulai sejak tahun
1922.Para perintisnya adalah Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas Alibasyah. Corak lukisannya
bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya. Dimasa kini, bila seorang pelukis melihat
suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek yang menimbulkan ide.Ia bebas mengolah
menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi estetisnya..

Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang pesat. Sejumlah lukisan berhasil memenangkan
kompetensi senilukis tingkat internasional. Patron seni lukis modern adalah para kolektor lukisan,
pedagang lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kini seni lukis modern memberi
kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri teknologi yang banyak
mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni lukis modern.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri –ciri dan unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ) ?

2. Bagaimana kita bisa membedakan setiap lukisan seni rupa modern tergolong dalam aliran mana ?

3. Apakah didalam melukis kita sudah sesuai dengan ciri-ciri dan unsur modernnisme dan lukisan kita

masuk aliran mana ?

C. Tujuan
1. Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik seperti : Munculnya bentuk –

bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya seperti alat - alat transportasi,

fashion, dll.

2. Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara psikis seperti : Mengurangi

kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran baru seperti pada seni lukis dan

cabang seni lainnya.

D. Manfaat
1. Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan nama

senimannya pada setiap karya yang diciptakan.

2. Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru dari hasil

eksperimen para seniman modern.

3. Memberikan gaya tarik tersendiri bagi penikmat seni dengan banyaknya aliran seni rupa modern.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau
daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Seni rupa modern adalah
suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan
kata lain karya seni rupa pembaruan.Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai
estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan Seni modern dengan
melahirkanConceptual Art atau Seni Konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide, gagasan
atau konsep sebagai masalah yang utama dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan objek seninya
hanyalah merupakan akibat/efek samping dari konsep seniman.

B. Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)


1) Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)

• Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.

• Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

• Minimalis

• Rasionalitas/Rationality

• Dominan bentuk-bentuk geometris

• Tidak ada unsur ornament

• Universal

• Fungsionalitas diprioritaskan

• Orisinalitas/kemurnian/purity

• Penguatan dalam konsep

• Kreativitas

• Memutus hubungan dengan sejarah

2) Unsur-unsur Modernisme

• Eksperimen

• Pembaruan (Inovation)

• Kebaruan (Novelty)

• Orisinalitas

3
C. Aliran-aliran Seni Rupa
1) Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di
Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya
perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi
bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena
adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada
tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri,
sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran
Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan
serta bersifat klasik.

Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :

• Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.


• Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
• Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
• Raut muka tenang dan berkesan agung.
• Berisi cerita lingkungan istana.
• Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

2) Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques
Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga
memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan : Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang

(sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik), Eksotik, kerinduan pada masa lalu, digunakan untuk
perasaan dari penontonnya, kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis :

• Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.


• Penuh gerak dan dinamis.
• Warna bersifat kontras dan meriah.
• Pengaturan komposisi dinamis.
• Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
• Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya antara lain :Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme
adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme
berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita
tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

4
3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari
Perancis mengatakan : “TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA”, artinya
ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran
Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi,
distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan
itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang
pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.

Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.
Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik,
sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah
satu tokoh

pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan


Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave
Courbert sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya
Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis
pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).

Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju
pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet
bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan
Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste
Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana.
Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio.
Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna
yang membentuk wujud tertentu.

Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan
bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga
muncullah aliran ekspresionisme.

Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme
dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu
Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah
suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

5
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.

7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran
fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat
kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-
betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari
sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi
oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata,” Saya lebih mencintai Van Gogh dari
pada Ayah saya.”

Tokoh-tokohnya antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk
dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi
oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi
kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat


terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg
menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau
asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.

a) Abstrak kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi

tigaTokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

b) Abstrak Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di

mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama

sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futuris

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang
dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan
seperti,pesta arak-arakan, perang dll.

Tokoh aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T Marineti

6
11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil
dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung
berhenti.

D.Seniman Seni Rupa Modern Indonesia

1) Affandi Koesoema

Lukisan Affandi yang menampilkan sook pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian gaya
pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati
yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang
masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan seperti luapan gunung menuntaskan gejolak
lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain garis-garis lukisanya memunculkan energi yang meluap juga
merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya.

Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian
santunan dari orang yang lewat.Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir,
menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu.Warna coklat hitam yang membangun sook tubuh,
serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar belakang, semakin mempertajam suasana
muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.

Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-
goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objek-objek ini, komposisi
yang

dinamis. Dinamika itu juga diperkaya dengan goresan spontan dan efek-efek tekstural yang
kasar dari plototan tube cat yang menghasilkan kekuatan ekspresi.

Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya pada
kehidupan masyarakat bawah.Affandi adalah penghayat yang mudah terharu, sekaligus petualang hidup

7
yang penuh vitalitas.Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah empatinya. Oleh karenanya, ia
sering disebut sebagai seorang humanis dalam karya seninya.

Dalam berbagai pernyataan dan lukisannya, ia sering menggungkapkan bahwa matahari, tangan
dan kaki merupakan symbol kehidupannya. Matahari merupakan manifestasi dari semangat
hidup.Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam berkarya dan merealisir segala idenya.Kaki
merupakan ungkapan simbolik dari motivasi untuk terus melangkah maju dalam menjalani kehidupan.
Simbol-simbol itu memang merupakan kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses
perjalanan keseniannya yang keras dan panjang. Lewat sook pengemis dalam lukisan ini, kristalisasi
pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.

2) Raden Saleh (1807 - 1880)

Lukisan Raden Saleh yang berjudul "Badai" ini merupakan ungkapan khas karya yang beraliran

Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang
terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menvatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia
nyata yang rumit dan terpecah-pecah. Dari petualangan penghayatan itu,seniman cenderung
mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional, misterius, dan imajiner.Namun demikian para
seniman romantisme sering kali berkarya berdasarkan pada kenyataan aktual.

Dalam lukisan "Badai" ini, dapat dilihat

bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam
hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal
dan terkaman ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal.Dari sudut atas secercah sinar
matahari yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.

Walaupun Raden Saleh berada dalam bingkai romantisisme, tetapi tema-tema lukisannya kaya
variasi, dramatis dan mempunyai élan vital yang tinggi.

Karya-karya Raden Saleh tidak hanya sebatas pemandangan alam, tetapi juga kehidupan
manusia dan binatang yang bergulat dalam tragedi. Sebagai contoh adalah lukisan "Een Boschbrand"
(Kebakaran Hutan), dan "Een Overstrooming op Java" (Banjir di Jawa), "Een Jagt op Java" (Berburu di
Jawa) atau pada

8
"Gevangenneming van Diponegoro" (Penangkapan Diponegoro).

3) Kartono Yudhokusumo

Kartono merupakan pelopor untuk genre lukisan dekoratif di Indonesia.Perkembangan itu


dimulai dari lukisan-lukisan realismenya yang menggunakan warna-warna bebas.Dalam karya "Melukis
di Taman", 1952 ini, terlihat bagaimana corak dekoratif itu benar-benar menjadi jiwa. Semua objek
dalam pemandangan itu digambarkan dengan rincian detail, baik yang ada di depan maupun di latar
belakang yang jauh. Berbagai

intuisi pelukis dari pada kenyataan yang ada di alam.

Hal lain sebagai ciri genre lukisan ini adalah penggunaan perspektif udara (aerial perspective)
yang memungkinkan cakrawala terlihat ke atas dan bidang gambar menjadi lebih luas, sehingga objek-
objek lebih banyak dapat dilukiskan.

Dalam lukisan ini terungkap romantisme pelukis dengan membayangkan dunia utuh dan ideal.

Wanita-wanita berkebaya yang bercengkrama dan berkasihan, menjadi bagian penting diantara
pohon-pohon dan binatang dalam taman yang penuh warna.

Hal menarik lagi yaitu, pada sudut depan terlihat seorang laki-laki melukis model wanita dengan
pakaian lebih modern di antara kerumunan wanita lain dalam pakaian kebaya. Selain hal itu
menunjukkan setting sosial yang berkaitan dengan gaya hidup, juga bisa menjelaskan romantisisme
pada pelukisnya.

Dalam bawah sadarnya seorang romantis selalu menghadirkan dunia ideal dari kontradiksi atau
berbagai kenyataan yang terpecah-pecah.

Besar kemungkinan tokoh sentral dalam karya-karyanya adalah manifestasi dunia ide yang
dimunculkan.Namun demikian dalam kebanyakan genre corak dekoratif, ada kesadaran bahwa alam

9
adalah kosmos dan manusia hanya merupakan titik bagian dari padanya. Oleh karena itu, dalam lukisan
ini ego sang pelukis yang begitu ideal pun hanya diletakkan dalam bagian kecil, dari sudut lukisan yang
sarat dengan objek dan kaya warna.

4) Mooi Indie (Hindia Molek)

Pengertian: Mazhab atau cara pandang kolonialisme Belanda atas negeri jajahannya yaitu Hindia
Belanda ( Indonesia) yang diasumsikan sebagai alam pedesaan yang damai, adem ayem dan harmonis.
Tema seni lukis Mooi Indie

ini yaitu Lanskap / Pemandangan Alam.

Latar Belakang:

1) Munculnya usaha dari pemerintah kolonial

Hindia Belanda untuk menciptakan Hindia Belanda yang adem ayem tanpa pemberontakan.

2)Adanya pengaruh penelitian Wallace yang mengatakan nusantara adalah negeri yang tidak
cepat berubah.

3) Ketertarikan seniman-seniman eropa pada keindahan alam Indonesia.

4) Adanya usaha dari pemerintah Hindia Belanda dan pelukis-pelukis asing untuk

mengeksploitasi keindahan alam nusantara untuk dijual kepada para turis.

Ciri-ciri Seni Lukis Mooi Indie:

1)Objek lukisan didominasi oleh unsur gunung, sawah, dan pepohonan, kadang juga air.

2)Cahaya dan warna-warni alam dilukis / digambarkan semirip aslinya.

3) Suasana keindahan alam dilebih-lebihkan.

Tokoh-tokoh Pelukis Mooi Indie:

1)A AJ Payen

2) R. Abdullah Suryosubroto

10
3)Arie Smith

4) Mas Pirngadi

5)Raden Saleh

6)Van Dick

Pengaruh Mooi Indie:

1) Melahirkan seniman-seniman bercorak naturalis dan realis, seperti R. Basuki Abdullah dan
Sayid

2) Melahirkan corak lukisan Sokaraja Banyumas.

3) Memperkaya corak seni lukis Bali.

4)Menimbulkan penentangan terhadap Mooi Indie yang di pelopori oleh S.Sudjojono yang pada

akhirnya melahirkan PERSAGI ( Persatuan Ahli gambar Indonesia).

5) PERSAGI

Masa Cita Nasional Bangkitanya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada
tahun 1908.

Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita medirikan PERSAGI (Persatuan Ahli
Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta ini, berupaya mengimbangi lembaga kesenian
asing Kunstring yang

mampu menghimpun lukisan-lukisan bercorak modern.

PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia
yang sebenarnya.

Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :

1)Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana

2) S. Sudjojono

: Djongkatan, Didepan Kelambu

Terbuka, Mainan, Cap Go meh.

3) Otto Djaya

: Penggodaan, Wanita Impian

Hasil karya mereka mencerminkan:

• Mementingkan nilai-nilai psikologis

• Tema perjuangan rakyat

• Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata

• Memiliki kepribadian Indonesia

• Didasari oleh semangat dan keberanian

11
6) Achmad Sadali (1924 -1987)

Lukisan Achmad Sadali, "Gunungan Emas», 1980 ini merupakan salah satu ungkapan yang
mewakili pencapaian nilai religiusitasnya. Sebagai pelukis abstrak murni Sadali memang telah lepas dari
representasi bentuk-bentuk alam.

Namun demikian, dalam bahasa visual semua bentuk yang dihadirkan seniman dapat dibaca
dengan berbagai tingkatan penafsiran. Dalam usian peradaban yang ada, manusia telah terbangun
bawah sadarnya oleh tanda-tanda yang secara universal bisa membangkitkan spirit tertentu.

Warna-warna berat, noktah dan lubang, serta guratan- guratan pada bidang bisa mengingatkan
pada citra misteri, arhaik, dan kefanaan. Tanda segi tiga, konstruksi piramida memberikan citra tentang
religisitas. Lebih jauh lagi lelehan emas dan guratan-guratan kaligrafi Al Qur'an dapat memancarkan
spiritualitas islami. Semua tanda-tanda tersebut hadir dalam lukisan-lukisan Sadali, sehingga ekspresi
yang muncul adalah kristalisasi perenungan nilai-nilai religius, misteri dan kefanaan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai penerus seniman seni rupa modern, sebelum kita mengekpresikan rekaman objek
yang kita tuangkan pada kanvas kita harus perhatikan apakah sudah memenuhi ciri – ciri dan unsur
modernnisme ( desain dan seni rupa ).

Untuk ciri - ciri seni modern : Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi
jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas, Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu,
Minimalis, Rasionalitas/Rationality, Dominan bentuk-bentuk geometris, Tidak ada unsur ornament,
Universal, Fungsionalitas diprioritaskan,Orisinalitas/kemurnian/purity, Penguatan dalam konsep,
Kreativitas, Memutus hubungan dengan sejarah. Unsur – unsur modernnisme : Eksperimen, Pembaruan
(Inovation), Kebaruan (Novelty), Orisinalitas.

Disamping itu mengenai aliran – aliran seni rupa yang perlu kita perhatikan yaitu : Aliran Neo-
Klasik, Aliran Romantik, Aliran Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran Impresionis, Aliran Ekspresionisme,
Aliran Fauvisme, Aliran Kubisme, Aliran Abstraksionisme, Aliran Futuris, Aliran Dadaisme, Aliran
Surealisme.

B. Saran
Dalam pembuatan karya seni, sebelumnya kita harus pahami ciri – ciri dan unsur – unsur
modernnisme ( desain dan seni rupa ) selanjutnya kita pahami aliran – aliran seni, sehingga kita dapat
menjelaskan hasil karya kita kepada penikmat seni.

DAFTAR PUSTAKA

- Makalah, karya ilmiah seni rupa modern, 6 Maret 2013, oleh Ayu Q

- Makalah seni rupa modern Indonesia, 14 Agustus 2011, oleh Rendy Sutandy

13
14

Anda mungkin juga menyukai