Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGERTIAN, CIRI2 ISTILAH TEKNIS ,RUANG

LINGKUP ,OBJEK SISTEMATIKA ,DAN ISTILAH DALAM


HUKUM ISLAM

Di Susun Oleh:
Andi Tenry Mutmainnah
04020220050

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONEISA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen untuk mata kuliah Hukum Islam

Makalah ini membahas mengenai pengertian, ciri-ciri istilah teknis, ruang lingkup, objek
sistematika, dan istilah dalam hukum Islam. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memperluas pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut serta
meningkatkan kemampuan dalam mengeksplorasi dan mengorganisir informasi.

Dalam pembuatan makalah ini, kami merujuk pada berbagai sumber yang dianggap
relevan dan dapat diandalkan. Kami juga berusaha memaparkan informasi secara sistematis dan
jelas agar pembaca dapat memahami dengan mudah.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menjadi referensi yang bermanfaat bagi pembaca.

Makassar,16 mei 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................................................... 2

BAB II............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

A. Pengertian Hukum Islam...................................................................................................... 3

B. ciri-ciri istilah teknis dalam hukum Islam ........................................................................... 4

C. Ruang Lngkup Hukum Islam ............................................................................................... 6

D. Objek Sistematika Hukum Islam ......................................................................................... 8

E. istilah dalam hukum Islam yang perlu dipahami ............................................................... 10

BAB III ......................................................................................................................................... 13

PENUTUP..................................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13

B. Saran .................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang
pengertian, ciri-ciri istilah teknis, ruang lingkup, objek sistematika, dan istilah dalam hukum
Islam. Hukum Islam adalah sistem hukum yang didasarkan pada ajaran Islam yang mencakup
aturan-aturan dan perintah yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits.

Pengertian istilah teknis dalam hukum Islam adalah istilah-istilah yang digunakan dalam
sistem hukum Islam dengan makna yang spesifik dan terbatas. Istilah teknis dalam hukum Islam
ini biasanya digunakan oleh para ulama hukum Islam dalam menjelaskan hukum-hukum Islam
dan aturan-aturan yang terkait dengan hukum Islam.

Ciri-ciri istilah teknis dalam hukum Islam adalah memiliki makna yang spesifik dan
terbatas, digunakan oleh para ulama hukum Islam dalam menjelaskan hukum Islam, serta
memiliki definisi yang diberikan oleh para ulama hukum Islam.

Ruang lingkup hukum Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, baik kehidupan pribadi
maupun sosial. Hukum Islam mencakup peraturan tentang ibadah, muamalah, dan akhlak yang
harus diikuti oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Objek sistematika dalam hukum Islam mencakup aspek-aspek hukum Islam yang diatur
dalam sistem hukum Islam. Objek sistematika ini meliputi tiga bidang yaitu hukum pidana,
hukum perdata, dan hukum tata negara.

Istilah dalam hukum Islam meliputi berbagai macam istilah yang digunakan dalam sistem
hukum Islam. Istilah-istilah ini memiliki makna dan pengertian yang khusus dalam konteks
hukum Islam, sehingga perlu dipahami dengan baik oleh para ahli hukum Islam.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang pengertian, ciri-ciri istilah teknis, ruang lingkup, objek sistematika, dan istilah dalam
hukum Islam. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran yang

1
lebih jelas tentang sistem hukum Islam dan pentingnya untuk memahami istilah-istilah teknis
dalam hukum Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian hukum Islam?

2. Apa saja ciri-ciri istilah teknis dalam hukum Islam?

3. Apa saja ruang lingkup hukum Islam?

4. Apa objek sistematika hukum Islam?

5. Apa saja istilah dalam hukum Islam yang perlu dipahami?

C. Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang baik dan jelas mengenai hukum
Islam dan istilah-istilah teknis yang terkait dengannya. Selain itu, tujuan penulisan ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai ruang lingkup dan objek sistematika hukum Islam serta istilah-istilah
dalam hukum Islam yang perlu dipahami. Diharapkan dengan adanya penulisan ini, pembaca akan
memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mendalam mengenai hukum Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Islam

Hukum Islam merupakan seperangkat aturan dan prinsip yang ditegakkan oleh agama
Islam untuk mengatur kehidupan manusia. Hukum Islam tidak hanya terbatas pada aspek
keagamaan, tetapi juga mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, dan hukum pidana. Hukum
Islam dipandang sebagai sebuah sistem hukum yang lengkap dan sempurna yang diberikan oleh
Allah SWT melalui kitab suci Al-Quran dan Hadits sebagai sumber hukum utama.

Konsep hukum Islam telah berkembang sejak awal kemunculan agama Islam pada abad
ke-7 di Arab Saudi. Dalam sejarahnya, hukum Islam telah mengalami perkembangan dan
perubahan seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan masyarakat Islam. Hukum Islam
yang ditegakkan pada awal kemunculannya merupakan hukum yang sederhana dan fleksibel,
namun seiring dengan berkembangnya masyarakat Islam, maka hukum Islam juga semakin
kompleks dan terperinci.

Hukum Islam dibangun atas dua sumber hukum utama, yaitu Al-Quran dan Hadits. Al-
Quran merupakan sumber hukum tertinggi dalam agama Islam dan dianggap sebagai firman
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril.
Sedangkan Hadits merupakan catatan tentang ucapan, tindakan, dan perbuatan Nabi Muhammad
SAW yang dijadikan sumber hukum kedua dalam Islam.

Hukum Islam mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti ibadah, muamalah
(perdagangan dan ekonomi), nikah dan keluarga, pidana, dan lain sebagainya. Dalam bidang
ibadah, hukum Islam mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan
Tuhan, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Dalam bidang muamalah, hukum Islam mengatur
segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesama manusia, seperti
perdagangan, keuangan, dan bisnis.

Ciri khas dari hukum Islam adalah adanya konsep syariah yang meliputi hukum-hukum
yang berasal dari Allah SWT. Syariah adalah aturan dan prinsip-prinsip yang mengatur
kehidupan manusia berdasarkan ajaran Islam. Selain itu, hukum Islam juga memiliki sifat

3
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan perubahan masyarakat Islam.
Meskipun demikian, hukum Islam memiliki prinsip-prinsip dasar yang tidak dapat diubah dan
tetap berlaku hingga saat ini.

Dalam prakteknya, hukum Islam diterapkan melalui sistem pengadilan syariah atau
Mahkamah Syar’iyah. Sistem pengadilan syariah ini mempunyai kewenangan untuk
menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan hukum Islam. Selain itu, hukum Islam juga
diterapkan melalui undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku di negara-negara yang
menganut sistem hukum Islam

Dalam kesimpulannya, hukum Islam merupakan sistem hukum yang mengatur kehidupan
manusia berdasarkan ajaran Islam. Hukum Islam terdiri dari berbagai aspek kehidupan manusia,
dan dibangun atas dua sumber hukum utama, yaitu Al-Quran dan Hadits. Hukum Islam memiliki
konsep syariah yang mencakup hukum-hukum yang berasal dari Allah SWT. Hukum Islam juga
memiliki sifat fleksibel yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan masyarakat
Islam. Dalam prakteknya, hukum Islam diterapkan melalui sistem pengadilan syariah dan
undang-undang yang berlaku di negara-negara yang menganut sistem hukum Islam. Sebagai
seorang muslim, memahami dan mengamalkan hukum Islam merupakan suatu kewajiban untuk
mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

B. ciri-ciri istilah teknis dalam hukum Islam

Istilah teknis dalam hukum Islam memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan
istilah-istilah umum atau sehari-hari. Istilah teknis dalam hukum Islam ini mengacu pada istilah-
istilah yang digunakan dalam al-Qur'an, Hadis, dan literatur hukum Islam lainnya. Dalam
konteks hukum Islam, istilah teknis digunakan untuk memudahkan pemahaman dan interpretasi
hukum Islam. Berikut adalah beberapa ciri-ciri istilah teknis dalam hukum Islam.

1. Definisi yang Tepat dan Jelas

Istilah teknis dalam hukum Islam memiliki definisi yang tepat dan jelas. Istilah tersebut
sering kali didefinisikan secara khusus dalam sumber-sumber hukum Islam untuk menghindari
kebingungan atau kesalahpahaman dalam pemahaman hukum Islam. Contohnya, istilah "Riba"

4
didefinisikan secara jelas sebagai keuntungan yang diperoleh dari suatu pinjaman yang melebihi
jumlah yang dipinjamkan.

2. Keterkaitan dengan Hukum Islam

Istilah teknis dalam hukum Islam selalu berkaitan dengan hukum Islam dan digunakan
untuk mengatur tata cara kehidupan umat Islam. Contohnya, istilah "Zakat" yang merujuk pada
kewajiban memberikan sebagian dari kekayaan untuk membantu orang yang membutuhkan.

3. Sering Digunakan dalam Sumber-sumber Hukum Islam

Istilah teknis dalam hukum Islam seringkali digunakan dalam sumber-sumber hukum Islam
seperti al-Qur'an, Hadis, dan literatur hukum Islam lainnya. Istilah tersebut digunakan untuk
menjelaskan konsep-konsep yang diperlukan dalam interpretasi dan penerapan hukum Islam.
Contohnya, istilah "Ijtihad" seringkali digunakan dalam Hadis dan literatur hukum Islam untuk
menjelaskan konsep penafsiran hukum Islam.

4. Bersifat Konseptual

Istilah teknis dalam hukum Islam memiliki sifat yang bersifat konseptual. Istilah tersebut
seringkali digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit dipahami dan sulit dijelaskan
dengan kata-kata biasa. Contohnya, istilah "Shari'ah" digunakan untuk menjelaskan konsep
sistem hukum Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan umat Islam.

5. Dipahami oleh Para Pakar Hukum Islam

Istilah teknis dalam hukum Islam dipahami oleh para pakar hukum Islam dan seringkali
digunakan dalam diskusi dan debat di antara mereka. Hal ini menunjukkan bahwa istilah-istilah
tersebut memiliki signifikansi yang besar dalam hukum Islam dan penting dalam penerapan
hukum Islam di masyarakat.

Dalam kesimpulannya, istilah teknis dalam hukum Islam memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan istilah-istilah umum atau sehari-hari. Definisi yang tepat dan jelas,
keterkaitan dengan hukum Islam, sering

5
digunakan dalam sumber-sumber hukum Islam, bersifat konseptual, dan dipahami oleh
para pakar hukum Islam adalah beberapa ciri-ciri penting yang membedakan istilah teknis dalam
hukum Islam. Penting bagi para pelajar dan pengkaji hukum Islam untuk memahami istilah-
istilah teknis ini dengan baik agar dapat memahami dan menerapkan hukum Islam dengan benar
dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam hukum Islam. Selain itu, pemahaman yang
baik tentang istilah teknis dalam hukum Islam juga dapat membantu kita dalam memahami dan
menghargai kekayaan budaya dan intelektualitas yang dimiliki oleh masyarakat muslim.

C. Ruang Lngkup Hukum Islam

Ruang lingkup hukum Islam meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam hal
ibadah maupun muamalah atau perkara dunia. Hukum Islam mencakup semua aspek kehidupan
manusia dari lahir hingga mati, dari individu hingga masyarakat, dan dari kehidupan dunia
hingga kehidupan akhirat. Secara umum, ruang lingkup hukum Islam dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu:

1. Ibadah

Ibadah adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ruang lingkup hukum Islam dalam ibadah meliputi berbagai aspek, seperti syahadat, shalat,
zakat, puasa, dan haji. Seluruh ibadah tersebut memiliki peraturan-peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang harus diikuti oleh umat Muslim.

2. Muamalah

Muamalah adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sosial dan
ekonomi manusia. Ruang lingkup hukum Islam dalam muamalah meliputi berbagai aspek,
seperti pernikahan, warisan, perdagangan, jual beli, hutang piutang, dan lain sebagainya. Hukum
Islam memberikan aturan-aturan yang harus diikuti dalam setiap aspek muamalah agar
kehidupan manusia berjalan dengan adil dan berkeadilan.

6
Ruang lingkup hukum Islam dalam muamalah juga mencakup prinsip-prinsip hukum
Islam, seperti prinsip keadilan, kemaslahatan, dan kesetaraan. Hukum Islam menekankan
pentingnya kesetaraan dalam segala aspek kehidupan, sehingga tidak ada diskriminasi terhadap
seseorang karena jenis kelamin, ras, atau agama. Prinsip keadilan dan kemaslahatan juga menjadi
dasar dalam menentukan hukum Islam dalam muamalah.

Selain itu, ruang lingkup hukum Islam dalam muamalah juga meliputi masalah pidana dan
perdata. Dalam hukum pidana, hukuman diberikan kepada seseorang yang melakukan tindakan
kejahatan, seperti pencurian, pembunuhan, zina, dan sebagainya. Sedangkan dalam hukum
perdata, hukum Islam memberikan aturan-aturan tentang hak dan kewajiban dalam pernikahan,
warisan, jual beli, hutang piutang, dan lain sebagainya.

Secara keseluruhan, ruang lingkup hukum Islam sangat luas dan mencakup semua aspek
kehidupan manusia. Hukum Islam memberikan aturan-aturan yang harus diikuti oleh umat
Muslim dalam ibadah dan muamalah agar kehidupan manusia berjalan dengan adil dan
berkeadilan. Hukum Islam juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip hukum Islam, seperti
keadilan, kemaslahatan, dan kesetaraan, dalam setiap aspek kehidupan.

Ruang lingkup hukum Islam juga meliputi peraturan mengenai kehidupan sosial dan
ekonomi. Dalam hal ini, hukum Islam mengatur mengenai hubungan sosial antarindividu,
keluarga, dan masyarakat. Misalnya, hukum Islam memiliki aturan tentang pernikahan,
perceraian, warisan, dan zakat. Selain itu, hukum Islam juga mengatur mengenai kegiatan
ekonomi seperti perdagangan, pinjaman, riba, dan wakaf.

Selain itu, ruang lingkup hukum Islam juga meliputi aspek keamanan dan pertahanan.
Hukum Islam memiliki aturan-aturan mengenai perang dan perdamaian. Aturan ini meliputi
hukum perang, perlindungan terhadap non-kombatan, dan hukuman bagi penjahat perang.

Dalam konteks modern, ruang lingkup hukum Islam juga mencakup aspek keamanan siber
dan perlindungan data pribadi. Dalam era digital ini, hukum Islam mengatur mengenai
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta menjamin perlindungan hak-hak individu
dalam dunia maya.

7
Secara keseluruhan, ruang lingkup hukum Islam sangat luas dan mencakup berbagai aspek
kehidupan. Hukum Islam hadir untuk memberikan panduan bagi umat Muslim dalam
menjalankan kehidupan mereka secara benar dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

D. Objek Sistematika Hukum Islam

Objek sistematika hukum Islam meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang
bersifat individual maupun sosial. Objek sistematika ini sangat luas, mulai dari persoalan ritual
dan ibadah, muamalah (transaksi perdagangan dan keuangan), hukum pidana, hukum keluarga,
hukum perdata, hingga hukum internasional. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hukum
Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

Dalam praktiknya, hukum Islam dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori objek
sistematika, antara lain:

1. Ibadah dan ritual: Hukum Islam mengatur ibadah dan ritual dalam Islam seperti shalat, puasa,
zakat, dan haji.

2. Muamalah: Hukum Islam mengatur transaksi perdagangan dan keuangan dalam Islam seperti
jual beli, sewa menyewa, gadai, dan riba.

3. Hukum pidana: Hukum Islam mengatur sanksi pidana bagi pelaku kejahatan seperti pencurian,
perampokan, pembunuhan, dan zina.

4. Hukum keluarga: Hukum Islam mengatur hubungan antara suami dan istri, anak dan orang
tua, serta waris dan pewaris.

5. Hukum perdata: Hukum Islam mengatur segala bentuk perjanjian dan kontrak antara individu
atau kelompok.

6. Hukum internasional: Hukum Islam mengatur hubungan antara negara-negara Islam dan
negara-negara lain dalam hal perdamaian, perdagangan, dan perlindungan hak asasi manusia.

Kategori objek sistematika hukum Islam tersebut dapat dijabarkan lebih rinci lagi sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan negara Islam pada masa kini. Seiring

8
dengan perkembangan zaman dan teknologi, hukum Islam juga berkembang dan mengalami
penyesuaian sehingga mampu mengatasi berbagai permasalahan kontemporer yang dihadapi oleh
umat Islam.

Dalam mempelajari objek sistematika hukum Islam, terdapat beberapa hal penting yang
perlu dipahami. Pertama, hukum Islam memiliki objek yang berbeda dengan hukum positif pada
umumnya. Objek hukum Islam terdiri dari ketentuan-ketentuan syariat Islam, yaitu hukum-
hukum yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, serta ijtihad para ulama.

Kedua, dalam memahami objek sistematika hukum Islam, perlu diperhatikan juga bahwa
hukum Islam bersifat kaffah atau menyeluruh. Artinya, hukum Islam mencakup segala aspek
kehidupan manusia, baik yang bersifat individual maupun sosial.

Ketiga, objek sistematika hukum Islam terdiri dari dua bagian utama, yaitu hukum ibadah
dan hukum muamalah. Hukum ibadah membahas tentang kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan oleh seorang muslim dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah, seperti shalat,
puasa, zakat, haji, dan sebagainya. Sedangkan hukum muamalah membahas tentang hubungan
antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti hubungan dalam keluarga, bisnis, perdata,
pidana, dan sebagainya.

Keempat, objek sistematika hukum Islam juga mencakup aspek-aspek yang berkaitan
dengan pemerintahan, yaitu hukum yang mengatur tentang tata cara berpemerintahan dan
kebijakan publik dalam Islam. Hal ini termasuk juga hukum perang, hukum internasional, dan
hukum negara.

Kelima, dalam memahami objek sistematika hukum Islam, perlu diperhatikan bahwa hukum
Islam juga mencakup aspek-aspek moral dan akhlak. Hukum Islam tidak hanya mengatur tentang
perbuatan yang dilarang dan diperbolehkan, namun juga mengajarkan etika dan moral yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, objek sistematika hukum Islam juga mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan
kehidupan spiritual dan psikologis manusia. Hukum Islam mengajarkan manusia untuk
senantiasa memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kehidupannya baik secara material
maupun spiritual. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti taqwa, tazkiyah an-nafs, dan
sebagainya.

9
E. istilah dalam hukum Islam yang perlu dipahami

Dalam mempelajari hukum Islam, terdapat sejumlah istilah yang perlu dipahami karena memiliki
peranan penting dalam memahami konsep-konsep hukum Islam. Berikut adalah beberapa istilah dalam
hukum Islam yang perlu dipahami:

1. Syariat: Merujuk pada aturan-aturan hukum yang bersumber dari Al-Quran, Hadits, dan ijtihad
para ulama. Syariat merupakan panduan hidup bagi umat Muslim dan mencakup berbagai
aspek kehidupan, baik ibadah maupun muamalah.

2. Fiqh: Merupakan ilmu yang mempelajari hukum Islam secara mendalam. Fiqh berfokus pada
interpretasi dan aplikasi hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Para ahli fiqh berusaha
memahami dan menjelaskan maksud serta tujuan hukum-hukum Islam.

3. Ijtihad: Merupakan upaya interpretasi hukum yang dilakukan oleh para ulama untuk
menghasilkan fatwa atau pendapat hukum dalam situasi atau permasalahan yang baru.
Ijtihad dilakukan berdasarkan metode-metode penalaran hukum Islam, dengan tujuan
memahami dan menerapkan hukum Islam dengan tepat.

4. Fatwa: Merupakan pendapat hukum yang dikeluarkan oleh seorang mufti atau ulama yang
memiliki otoritas dalam memberikan penjelasan atau solusi terhadap suatu permasalahan
hukum. Fatwa dapat berfungsi sebagai pedoman bagi umat Muslim dalam menghadapi
situasi atau permasalahan tertentu.

5. Hukum Wajib: Merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim dan akan
mendapatkan pahala jika dilaksanakan atau hukuman jika tidak dilaksanakan. Hukum wajib
termasuk dalam kategori hukum yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam
agama Islam.

6. Hukum Haram: Merupakan larangan dalam Islam yang jika dilanggar akan mendapatkan dosa
dan hukuman. Hukum haram berfungsi sebagai pembatasan terhadap perbuatan-perbuatan
yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

7. Hukum Sunnah: Merupakan perbuatan, ucapan, atau persetujuan dari Nabi Muhammad SAW
yang menjadi contoh atau teladan yang dianjurkan dalam agama Islam. Hukum sunnah

10
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam menjalankan ajaran Islam, meskipun tidak
wajib dilaksanakan.

8. Bid'ah: Merujuk pada inovasi atau perubahan dalam agama Islam yang tidak memiliki dasar
atau landasan dalam ajaran Islam yang sebenarnya. Bid'ah dianggap tidak diterima dalam
Islam dan dapat berpotensi menyimpang dari ajaran yang telah ditetapkan.

9. Mahkamah Syariah: Merupakan lembaga peradilan yang berwenang mengadili perkara-perkara


yang berkaitan dengan hukum Islam. Mahkamah Syariah memiliki yurisdiksi khusus dalam
menangani perkara-perkara yang berkaitan dengan pernikahan, waris, zakat, dan lain-lain.

10. Khalifah: Merupakan pemimpin dalam system pemerintahan Islam yang bertanggung jawab
dalam menjalankan dan menegakkan hukum Islam serta mengatur kehidupan umat Muslim
dalam aspek-aspek sosial, politik, dan ekonomi.

11. Qiyas: Merupakan metode penalaran hukum yang dilakukan dengan membandingkan suatu
masalah baru dengan kasus yang telah ada dalam Al-Quran, Hadits, atau ijtihad para ulama.
Qiyas digunakan untuk mengambil hukum dari kasus yang serupa dan menerapkannya pada
kasus yang baru.

12. Ijma: Merupakan kesepakatan ulama yang dicapai dalam suatu masalah hukum. Ijma berfungsi
sebagai sumber hukum yang kuat dalam Islam dan diperoleh melalui musyawarah dan
konsensus para ulama tentang interpretasi dan aplikasi hukum Islam.

13. Istihsan: Merupakan metode penalaran hukum yang dilakukan dengan memberikan penilaian
atau pendapat yang lebih baik dalam suatu masalah hukum yang tidak jelas atau
kontradiktif. Istihsan digunakan ketika hukum yang ada tidak sepenuhnya relevan atau
ketika menurut pendapat ulama, terdapat solusi yang lebih adil dan maslahat (kebaikan)
bagi umat Muslim.

14. Taqlid: Merupakan tindakan mengikuti pendapat hukum yang telah disepakati oleh seorang
mujtahid atau ulama yang dianggap memiliki otoritas dalam menjelaskan hukum Islam.
Taqlid dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan ijtihad
sendiri, dan mereka mengikuti pendapat ulama yang dianggap lebih kompeten.

15. Hudud: Merupakan hukum-hukum yang ditetapkan dalam Islam sebagai hukuman yang telah
ditentukan secara jelas untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu. Hukum hudud meliputi

11
pelanggaran seperti zina (perbuatan seks di luar nikah), pencurian, qazaf (fitnah terhadap
kehormatan seseorang), minuman keras, dan lain-lain.

16. Tazir: Merupakan hukuman yang ditetapkan oleh hakim dalam Islam untuk pelanggaran-
pelanggaran yang tidak diatur secara khusus dalam hukum hudud. Hukuman tazir
ditentukan berdasarkan kebijaksanaan hakim dengan mempertimbangkan kepentingan
masyarakat dan tujuan hukum Islam.

17. Siyasah Syar'iyyah: Merupakan prinsip atau konsep dalam hukum Islam yang berkaitan dengan
pemerintahan dan kebijakan negara. Siyasah Syar'iyyah menekankan pentingnya
menjalankan pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam dan tujuan syariat
dalam mencapai kemaslahatan umat.

18. Hisbah: Merupakan sistem pengawasan sosial dalam Islam yang berfungsi untuk memastikan
kepatuhan umat Muslim terhadap hukum-hukum Islam. Hisbah melibatkan tugas
pengawasan, pencegahan, dan perbaikan dalam masyarakat Muslim.

19. Waqf: Merupakan institusi atau lembaga amal dalam Islam yang diperuntukkan untuk tujuan
kebajikan umum. Waqf melibatkan penyisihan dan penggunaan sebagian harta atau
properti sebagai donasi untuk kepentingan umat Muslim, seperti mendirikan masjid,
sekolah, rumah sakit, dan lembaga amal lainnya.

20. Jizyah: Merupakan pajak yang dikenakan kepada non-Muslim yang tinggal di negara Islam
sebagai bentuk kontribusi untuk perlindungan dan keamanan yang diberikan oleh negara
kepada mereka. Jizyah dikenakan sebagai pengganti zakat yang wajib bagi umat Muslim.

Demikianlah beberapa istilah dalam hukum Islam yang perlu dipahami. Penting untuk
mempelajari dan memahami istilah-istilah ini agar kita dapat memiliki pemahaman yang lebih
mendalam tentang prinsip-prinsip hukum dalam Islam.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam hukum Islam, terdapat berbagai istilah teknis, ruang lingkup, objek sistematika, dan
istilah yang perlu dipahami. Istilah teknis dalam hukum Islam memiliki ciri-ciri khusus,
termasuk kejelasan definisi, pemakaian khusus, dan keterkaitan dengan sumber-sumber hukum
Islam. Ruang lingkup hukum Islam meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah,
muamalah, tazir, hukum waris, dan banyak lagi. Objek sistematika hukum Islam mencakup
hukum-hukum yang diatur dalam Al-Quran, Hadits, ijtihad ulama, dan prinsip-prinsip syariat.
Sedangkan istilah dalam hukum Islam yang perlu dipahami meliputi qiyas, ijma, istihsan, taqlid,
hudud, tazir, siyasah syar'iyyah, hisbah, waqf, dan jizyah.

B. Saran
1. Pemahaman yang mendalam tentang istilah-istilah dalam hukum Islam sangat penting untuk
memahami prinsip-prinsip hukum dalam Islam secara menyeluruh. Disarankan untuk membaca
literatur khusus tentang hukum Islam dan mengkaji penjelasan para ulama yang kompeten.

2. Selain memahami istilah-istilah, penting juga untuk memahami konteks sejarah dan
kontemporer dalam pengembangan hukum Islam. Studi komparatif antara hukum Islam dengan
hukum sekuler juga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.

3. Konsultasikan dengan para ahli hukum Islam atau ulama yang berpengalaman dalam
memahami dan mengaplikasikan hukum Islam. Diskusi dan tanya jawab akan membantu
memperdalam pemahaman dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul.

4. Dalam menjalankan hukum Islam, penting untuk memperhatikan aspek kemanfaatan,


keadilan, dan kemaslahatan umat. Hukum Islam diarahkan untuk memberikan keadilan dan
kebaikan bagi umat Muslim dan masyarakat pada umumnya.

Dengan pemahaman yang baik tentang istilah teknis, ruang lingkup, objek sistematika, dan
istilah dalam hukum Islam, kita dapat menghargai dan menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam
dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih baik, sehingga dapat memperoleh keadilan,
kesejahteraan, dan keberkahan dalam hidup kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Surya, Achmad. (2015). Hukum Islam: Pengertian, Ciri-ciri, dan Implementasinya. Jakarta:
Pustaka Cipta.

2. Huda, Nurul. (2012). Kamus Istilah Hukum Islam. Yogyakarta: Gama Media.

3. Subekti, R. (2010). Hukum Islam di Indonesia: Ruang Lingkup dan Implementasinya. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

4. Ali, Mashudi. (2008). Sistematika Hukum Islam: Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia.

5. Hasan, Moh. Khudori. (2005). Objek Hukum Islam: Kajian dalam Perspektif Kontemporer.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.

6. Al-Kasani, Abu Bakr. (2003). Bada'i As-Sana'i: Kitab Fiqh Paling Lengkap. Surabaya: Pustaka
Al-Kautsar.

14

Anda mungkin juga menyukai