Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP dan KARAKTERISTIK HUKUM ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Hukum Islam

Dosen Pengampuh : Hasanuddin Hasim, M. H

Disusunoleh:

Kelompok 3

Andriani (2120203874235052)

Muh. Hafis bin Subair (2120203874235042)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga makalah Filsafat Hukum Islam yang berjudul ‘‘Prinsip-prinsip dan
Karakteristik Hukum Islam’’ dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta
salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para
sahabatnya , yang telah memberikan tauladan baik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak
lupa pula kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya untuk dosen pembimbing kami
yang telah memberikan kami bimbingan, dorongan, sekaligus motivasi dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari, makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu , kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna
menghasilkan makalah yang lebih baik. Kami juga berharap makalah mengenai ‘‘Prinsip-prinsip
dan Karakteristik Hukum Islam’’ dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi dari pembaca.

Parepare,20 Oktober 2022

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
I. Latar Belakang.................................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
III. Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1. Prinsip-prinsip Hukum Islam...........................................................................................................5
a) Prinsip Ketauhidan.......................................................................................................................5
b) Prinsip keadilan...........................................................................................................................5
c) Prinsip kemerdekaan atau kebebasan...........................................................................................6
d) Prinsip Persamaan........................................................................................................................6
e) Prinsip al-Ta’awun.......................................................................................................................6
f) Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar..........................................................................................6
g) Prinsip Toleransi..........................................................................................................................7
2. Karakteristik Hukum Islam..............................................................................................................7
a) Sempurna.....................................................................................................................................7
c) Realistis.......................................................................................................................................8
d) Universal dan Dinamis.................................................................................................................8
e) Sistematis.....................................................................................................................................8
f) Sanksi di Dunia dan Akhirat........................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
Kesimpulan............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Manusia sebagai mahkluk hidup pasti memelurkan agama sebagai paduan atau acuan
untik kehidupan sehar-hari. Islam sebagai agama yang muncul sebagai agama yang
menyempurnakan agama terdahulunya. Allah SWT menjaadikan Syariat Islam sebagai
pedoman manusia untuk mengatur kehidupan agar menjadi lebih baik. Syariat Islam
memiliki sifat sempurna.
Dalam syariat Islam memiliki prinsip-prinsip dan karakteristik tersendiri yang bisa
dijadikam titik prmberlakuan hukum Islam. Prinsip-prinsip dan karakteristik dapat dipahami
secara luas melalui kacamata filsafat sebagai upaya membumikan syariat Islam ssesuai
dengan perubahan zaman.

II. Rumusan Masalah


1. Mengetahui Prinsip-prinsip Hukum Islam?
2. Memahami Karakteristik hukum Islam?

III. Tujuan
Untuk mengetahui mengetahui dan memahami apa saja prinsip-prinsip dan bagaimana
karakteristik hukum Islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Prinsip-prinsip Hukum Islam


Secara etimologi, prinsip adalah sebuah dasar, permulaan atau aturan pokok. Juhaya S.
Praja menjelaskan bahwa prinsip adalah permulaan yaitu tempat pemberangkatan atau titik
tolak sebuah hukum. Islam sebagai agama yang memiliki hukum juga memiliki prinsip-
prinsip hukum Islamnya.1
Ada beberapa prinsip umum dalam islam yang dikemukakan oleh beberapa ahli, prinsip-
prinsip itu antara lain;

a) Prinsip Ketauhidan.
Tauhid menjadi pondasi utama dari pada ajaran dalam Islam. Bahkan semua aspek
kehidupan manusia mempunyai pondasi transendentral, yakni ketauhidan. Dalam Islam,
tauhid menjadi dasar ajarannya seperti tasawuf, akhlaq, dan hukum. Tauhid sendiri ialah
sebuah segala yang menjadi kehendak yang maha kuasa,sehingga segala sesuatu yang
dikerjakan oleh manusia dapat terlaksana atas izin Allah SWT.2
Prinsip tauhid menghendaki dan memposisikan untuk menetapkan hukum sesuai
dengan apa yang diturunkan oleh Allah, yakni Al-Qur’an dan Sunnah. Dari prinsip tauhid
ini muncul prinsip khusus dalam ibadah yaitu prinsip pertama dan prinsip beban hukum.
-Prinsip pertama merupakan hubungan langsung dsengan Allah tanpa perantara, artinya
bahwa tidak ada seorang yang bisa disembah bahkan nabi dan rasul tidak untuk di
sembah melainkan hanya Allah yang patut kita sembah.
-Prinsip beban hukum merupakan cara untuk menjaga akidah dan iman seseorang, artinya
bahwa sebagai hamba Allah kita dibebani ibadah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat
Allah.3

b) Prinsip keadilan.
Dalam beberapa surah kita telah diharuskan bersikap adil, kewajiban untuk bersikap
adil dalam hukum Islam telah ditekankan hingga tentang disebutkan berkali-kali dalam
Al-Qur’an. Dalam surat al-Maidah ayat 8 menjelaskan bahwa betapa pentingnya sebuah
1
Husnul Fatarib, “Prinsip Dasar Hukum Islam,” Nizham Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (2017):
63–76.
2
Irzak Yuliardy Nugroho, “PRINSIP-PRINSIP DAN KARAKTERSITIK HUKUM ISLAM,”
Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 7, no. 1 (2021): 126–41.
3
Fatarib, “Prinsip Dasar Hukum Islam.”

5
keadilan. Keadilan sebuah hal yang berdiri diatas segalanya sehingga kebencian dan
permusuhan tidak dapat dijadikan sebuah alasan untuk tidak adil.
Pada surat an-Nisa ayat 58 menegaskan mengenai larangan untuk bersikap pilih kasih
dalam penetapan hukum. Allah telah memberikan amanah kepada seukuruhh manusia
untuk menetapkan hukum secara tepat dan proporsional. Ayat iru juga menegaskan
bahwa keadilan menurut Al-Qur’an ialah yang sebaik-baiknya pengajaran.

c) Prinsip kemerdekaan atau kebebasan


Islam sangat menjunjung tinggi kemuliaan manusia. Dalam surah al-Isra ayat 70
menyebutkan “dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami
ciptakan.”
Allah SWT telah memberi kebebasan kepada hambanya, baik dalam ihwal beragama,
berfikir dan menyatakan pendapat. Dalam hukum Islam dikatakan bahwa semua
kebebasan itu didasarkan pada sebuah paksaan.4

d) Prinsip Persamaan.
Prinsip ini menetang adanya perbudakan dan penghisapan darah manusia atas
manusia. Prinsip merupakan bagian penting dalam hukum Islam. Bukti dari prinsip
hukum Islam ini ialah penghapusan perbudakan dan sesama muslim akan diberlakukan
sama walau berbeda suku bahkan negara sekalipun.

e) Prinsip al-Ta’awun.
Prinsip yang mendukung untuk saling membantu antar sesama manusia seperti pada
prinsip tauhid. Prinsip ini menghendaki agar orang muslim saling menolong dalam
kebaikan dan ketaqwaan.

f) Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar


Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip ini dapat dilihat pada peran negara dalam Islam
sehingga negara tidak boleh memaksa masyarakat untuk melakukan sesuatu semena-
mena apalagi yang bertentangan dengan ajaran Islam.

g) Prinsip Toleransi
Dalam Islam, toleransi adalah sebuah jaminan agar semua hak-hak Islam dan umatnya
tidak terlanggar. Lingkup toleransi tidak hanya pada persoalan beribah tetapi juga

4
Nugroho, “PRINSIP-PRINSIP DAN KARAKTERSITIK HUKUM ISLAM.”

6
mencakup seluruh ketentuan hukum Islam. Peringan Allah mengenai toleransi disebutkan
dalam surat al-Mumtahanah ayat 8 dan 9.

Selain beberapa prinsip diatas, Hasbi Ash Shiddieqy menyebutkan enam prinsip didalam
bukunya mengenai hukum Islam antara lain ; prinsip menghadapkan khitab kepada akal,
prinsip memagari akidah dengan akhlak yang utama yang dapat menjaga kesucian jiwa,
prrinsip menjadikan beban hukum untuk kebaikan jiwa dan kesucian, prinsip mengawinkan
agama dengan dunia dalam masalah hukum, dan prinsip tabkim.5

2. Karakteristik Hukum Islam


Dalam hakikatnya, hukum Islam adalah syari’ah itu sendiri yang bersumber dari Al-
Qur’an dan sunnah Rasul. Ajaran pokok dalam Islam tertuju pada konsep tauhid yang
merupakan fondasi struktur hukum Islam. Sesuai dengan ajaran Islam, terdapat beberapa sifat
dan karakteristik hukum Islam, antara lain ;

a) Sempurna
Islam diturunkan dalam bentuk umum untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena itu
hukum-hukum yang terkandung dalam Islam itu bersifat tetap atau tidak berubah-ubah
pada perubahan zaman. Menurut M. Hasbi Ash Shiddieqy, ciri hukum Islam aadalah
takamul yang berarti lengkap, bulat, dan sempurna yang tertuju pada keberagaman
pandangan hidup. Menurutnya hukum menghimpun segala perbedaan didalam suatu
kesatuan sehingga hukum Islam tidak menghendaki adanya pertentangan mengenai
Ushul dengan Furu melainkan saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain.6

b) Elastis dan Tidak Memberatkan


Hukum Islam bersifat elastis dan memberatkan umat muslim, hal ini meliputi ssegala
bidang dan kehidupan manusia. Islam memperhatikan dari segi kehidupan seperti ibadah,
muamalah dan lain-lain. Walaupun begitu, Islam tidak bersifat keras dan memaksa.
Dalam Al-Qur’an tidak ada satupun perintah Allah yang memberatkan hambanya.
Pada surat al-Baqarah ayat 286 menegaskan “Allah SWT tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”. dari ayat itu dijelaskan bahwa manusia
dapat diberi keringanan dalam kondisi darurat, sebagai contoh ketika ingin berwudhu
tetapi tidak air maka diperbolehkan untuk melakukan tayammum.

5
Fatarib, “Prinsip Dasar Hukum Islam.”
6
Sya’ban Mauluddin, “Karakteristik Hukum Islam (Konsep Dan Implementasinya),” Jurnal Ilmiah
Al-Syir’ah 2, no. 1 (2004): 240341.

7
c) Realistis
Untuk menunjukkan sebuah ketentuan hukum, dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa
hukum Islam bersifat umum. Maka maknanya bsa diarahkan pada kenyataan yang
praktis. Hukum Islam sendiri ditetapkan pada pandangan yang nyata dalam segala hal,
sehingga dilarang dalam Islam untuk memfitnah atau menuduh tanpa adanya sebuah
bukti untuk menunjukan sebuah kesalahan karna perbuatan ini termmasuk dalam dosa.7

d) Universal dan Dinamis


Hukum Islam tidak memiliki suatu batasan yang didasari dari perbedaan daerah.
Hukum Islam berlaku bagi seluruh umat muslim yang ada didunia ini bukan hanya ada
dinegara arab yang dikenal sebagai negara muslim. Hukum Islam yang bersifat universal
ini dapat memberikan sebuah kenyamanan bagi seluruh umat muslim tanpa harus di
berlakukan berbeda karna sebuah perbedaan suku dan bahasa. Dan juga hukum Islam
selalu cocok di setiap zaman (dinamis) yang terus berubah.

e) Sistematis
Bersifat sistematis memiliki arti bahwa hukum Islam selalu memperlihatkan doktrin
yang berkaitan secara logis dan saling berhubungan satu sama lain. Seperti pada perintah
di dalam Al-Qur’an untuk melakukan shalat selalu di iringi perintah untuk melakukan
zakat. Ini karena kedua hal tersebut adalah sebuah ibadah yang wajib dan saling
berhubunngan.8

f) Sanksi di Dunia dan Akhirat


Seperti hukum-hukum yang ada pada sebuah negara, dimana sebuah kesalahan pasti
memiliki sanksi atau hukuman. Sama hal-Nya dengan Islam yang dikatakan bahwa segala
dosa yang dilakukan akan membuat kita dapat diberi karma atau azab oleh Allah, bahkan
setelah kematianpun kita juga harus mendapat hukuman di akhirat atas dosa semasa kita
hidup yaitu neraka.
Bukan hanya jika kita berbuat dosa, tetapi semua amal baik kita juga di beri ganjaran
yaitu surga yang diyakini sebagai tempat yang indah setelah kita meninggal.9

Terdapat pula beberapa ciri-ciri yang membedakan hukum Islam denganm hukum lain,
yaitu:

7
Hendra Gunawan, “Karakteristik Hukum Islam,” Jurnal Al-Maqasid: Jurnal Ilmu Kesyariahan
Dan Keperdataan 4, no. 2 (2018): 105–25.
8
Mauluddin, “Karakteristik Hukum Islam (Konsep Dan Implementasinya).”
9
Gunawan, “Karakteristik Hukum Islam.”

8
a. Didasari atas wahyu Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan dijelaskan oleh sunnah
rasul,
b. Didasari prinsip akidah dan akhlak,
c. Di ciptakan untuk seluruh umat manusia,
d. Memiliki sanksi bahkan di akhirat,
e. Mengarah kepada kebersamaan yang imbang antara individu dan masyarakat,
f. Cocok pada perubahan zaman
g. Bertujuan agar terciptanya kesejahteraan di dunia dan di akhirat.10

10
Mauluddin, “Karakteristik Hukum Islam (Konsep Dan Implementasinya).”

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Hukum Islam selalu menghadirkan sebuah dorongan untuk melakukan perbuatan baik bagi
manusia sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Keutamaan dasar dalam hukum Islam
adalah sebuah kesempurnaan berupa kaidah-kaidah yang sesuai dengan kebutuhan manusia
dalam menjalakan kehidupan. Hukum Islam juga tidak membedakan antara moral dan hukum,
seperti pada sifat dan kaakteristik diatas menjelaskan beberapa watak hukum Islam itu sendiri.
Semua karakteristiknya memberikan kenyamanan dan pengetahuan terhadap apa saja yang
mengenai hukum Islam.

10
DAFTAR PUSTAKA
Fatarib, Husnul. “Prinsip Dasar Hukum Islam.” Nizham Journal of Islamic Studies 2,
no. 1 (2017): 63–76.
Gunawan, Hendra. “Karakteristik Hukum Islam.” Jurnal Al-Maqasid: Jurnal Ilmu
Kesyariahan Dan Keperdataan 4, no. 2 (2018): 105–25.
Mauluddin, Sya’ban. “Karakteristik Hukum Islam (Konsep Dan Implementasinya).”
Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah 2, no. 1 (2004): 240341.
Nugroho, Irzak Yuliardy. “PRINSIP-PRINSIP DAN KARAKTERSITIK HUKUM
ISLAM.” Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 7, no. 1 (2021): 126–41.

11

Anda mungkin juga menyukai