I. PERKEMBANGAN SENI
Bentuk karya seni rupa, aliran-aliran seni rupa dan gaya penciptaan seniman terus berkembang.
Munculnya aliran romantisme (menonjolkan khayalan yang indah-indah saja) disebabkan karena
kekecewaan masyarakat terhadap Napoleon. Penemuan listrik dan teknologi mesin
memunculkan banyak bentuk karya seni seperti aliran abstak, seni cetak sablon, desain komputer
grafis dan sebagainya. Jika ditinjau dari perkembangannya sejarah bentuk seni sekarang ini
dapat dikelompokkan menjadi :
– Seniman mulai berani melakukan eksperimen terhadap bahan, media dan teknik
– Karya seni tradisional (primitif) mendapat tempat yang baik karena dianggap sebagai
karya seni dengan ekspresi yang murni
– Muncul aliran seni rupa yang terinspirasi dari bentuk karya seni primitif seperti aliran
kubisme
e. Reaksi masyarakat terhadap keadaan sekitarnya
– Seniman mulai tidak merasa puas dengan ciptaannya dan terus mencari yang baru.
– Kritikus seni mulai muncul dengan sikap pro dan kontra terhadap penyimpangan seniman
dalam berkarya.
Seni rupa Indonesia sudah ada sejak jaman nenek moyang. Tema, bentuk, media dan teknik
yang digunakan terus berkembang. Perkembangan seni rupa di Indonesia secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi :
Tema-tema yang diambil biasanya hewan-hewan buruan, cerita pemburuan dan sebagainya
dengan warna-warna sederhana yang diperoleh dari darah, bubuk tulang atau lumpur tanah.
Karya yang dibuat masih “anonim” yaitu tidak mewakili perseorangan.
Masa ini dimulai sejak tahun 1800 an ketika seniman tradisi Indonesia mulai meninggalkan
bentuk-bentuk lama. Mereka mulai kreatif mencipta karya seni yang lepas dari kepercayaan.
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807-1880) dianggap seniman Indonesia pertama yang
berkesempatan belajar teknik modern dalam berkarya seni khususnya seni lukis.
Masa ini dikenal dengan masa Indonesia Molek (Mooi Indie) karena tema-tema yang dibuat
menampilkan suasana Indonesia yang digambarkan sangat indah, elok, hijau subur, makmur.
Bentuk-bentuk gunung, sawah, pohon kelapa dengan sungai yang jernih menjadi ciri khas masa
ini.
Muncul semangat Nasionalisme yang banyak berpengaruh pada tema dan gaya seniman waktu
itu. Karya-karya seni yang muncul sering digunakan sebagai alat atau sarana untuk memompa
semangat juang para gerilya.
Pemerintah Jepang menyediakan lembaga untuk menampung kegiatan para seni-man. Karena
mereka ingin karya seniman Indonesia menjadi alat propaganda yang efektif dan membantu
pemerintah dalam kekuasaannya. Kelompok kesenian yang terkenal masa ini adalah Keimin
Bhunka Sidhoso yang diketuai oleh Agus Jaya.
III. SENI RUPA BARAT
Seni rupa Barat sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seni rupa di Indonesia, karena
sejak lama seniman dari luar negeri datang ke Indonesia. Mereka datang berkarya lalu menetap,
berkeluarga dengan gadis Indonesia. Sehingga perlu juga kita mmepelajari perkembangan seni
rupa Barat yang diawali dengan :
Tema-tema yang diambil biasanya bentuk dewa-dewa Yunani yang dibuat patungnya dengan
proporsi yang sempurna. Begitu juga dengan seni dua dimensinya, semua bentuk realis mirip
dengan aslinya menjadi sesuatu yang wajib bagi seniman. Namun jaman ini mulai surut sejak
Kristen masuk Eropa.
Dikenal dengan jaman Renaisance dengan tema agama yang sangat menonjol dan bentuk-
bentuknya yang sangat realis. Pada jaman ini pulalah tercipta lukisan yang sangat terkenal yaitu
Monalisa karya pelukis Leonardo Da Vinci.
Berlaku aturan yang pasti mengenai karya seni yang baik dan tidak baik. Jika sebuah karya
menyimpang, maka dikatakan tidak artistik. Masa Barok ini dikenal juga dengan nama masa
Klasik Akademik karena banyak bermunculkan tempat-tempat pendidikan para calon seniman.
Tema yang banyak dipilih adalah tema keagamaan, kerajaan dan keluarganya.
Perkembangan serta gejolak yang terjadi di masyarakat secara sosial maupun politik mem-
punyai pengaruh yang besar bagi seniman dalam berkarya. Karena me-reka berkarya dengan
mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Sehingga dari waktu ke waktu konsep dan
bentuk karya seni rupa yang diciptakan selalu be-rubah dan berkembang. Berikut ini bebe-rapa
aliran seni rupa dengan para tokoh atau pe-nganut alirannya :
a. Romantisme
b. Realisme
Aliran yang menampilkan karya dengan tema apa adanya sesuai dengan kenyataan dan bertolak
dari perilaku manusia. Merupakan bentuk ketidaksetujuan dengan aliran Romantisme. Tokohnya
antaralain Gustave Coubert, Dullah dan Hendra (Indonesia).
c. Naturalisme
Hampir sama dengan aliran Realisme yang menggambarkan bentuk-bentuk alam nyata, bedanya
aliran ini lebih menampilkan kenyataan yang indah-indah saja. Tokohnya Wahdi Sumanta,
Basuki Abdullah dari Indonesia.
d. Impresionisme
Dikenal dengan paham lukisan cepat. Karena aliran ini menangkap keindahan yang ada pada
saat tertentu yang harus segera dipindahkan menjadi karya seni. Setiap waktu berubah, maka
keadaan ikut berubah dan keindahan yang tertangkap oleh penglihatan ikut berubah juga.
Sehingga paham ini tidak mementingkan detil melainkan kesan sesaat. Tokohnya Monet dan
Pissaro.
e. Pointilisme
Mengikuti aliran yang sudah ada yaitu impresionisme, tetapi dengan teknik yang berbeda yaitu
dengan menggunakan titik-titik untuk menampilkan kesan yang dilihat mata. Tokoh dalam
aliran ini G. Seurat.
f. Ekspresionisme
Ungkapan kebebasan dan keberanian berekspresi terhadap bentuk, warna sangat kuat dalam
aliran ini. Tokohnya Affandi (Indonesia), Vincent Van Gogh.
g. Kubisme
Benda-benda yang menjadi obyek karyanya dibuat menjadi bentuk sederhana mirip bentuk-
bentuk kubus. Dibedakan menjadi kubisme analisis (obyek dipecah-pecah menjadi bentuk
geometris) dan kubisme sintetik (bentuk geometris disusun menjadi obyek). Tokohnyanya Pablo
Picasso.
h. Surealisme
Paham adanya sesuatu yang nyata dan tidak nyata melatarbelakangi aliran ini yang menyukai
gambaran alam mimpi yang imajinatif dan kadang menakjubkan. Tokohnya Salvador Dali.
Seperti halnya seni tari di Indonesia, ragam Seni Tari Mancanegara juga dibedakan
menjadi 2
1) Gerak seni tari klasik,
Yang didukung oleh para kaum bangsawan, terpelajar. Oleh karena itu ragam gerakannya banyak
menggunakan garis-garis lengkung yang lemah gemulai serta lembut seperti terdapat pada tari
Balet dan Ballroom dance
2) Gerak seni tari kerakyatan
Yang didukung oleh kaum buruh dan para pekerja sehingga ragam gerakan yang muncul adalah
gerak cepat, dinamis, dan romantic
Jika dibandingkan dengan tarian Indonesia, ada beberapa gerakan kita yang teerdapat
kesamaan, sepeerti tari Lilin Syiwa dari Pelembang dan tari Sembah dari Lampung. Gerakannya
memiliki kecendrungan tari India dengan kekuatan komunikasi pada gesture dan hasta, namun
temponya lebih lamban, menekankan pada kehalusan gerak, dan ekspresinya tidak sehidup
tarian India.
Pada tarian Bali, Jawa, dan Sunda, sisa-sisa pengaruh India masi ada mesti terbatas pada
drama tari yang ambil dari kisah Ramayana dan Mahabharata. Bedanya pada tarian jawa ada 4
gerak hasta, yaitu ; ngruji atau ngrayung, nyekithing, nyempurit, dan ngepel. Sedang tari India
dikatagorikan sebagai gerak maknawi, posisi tangan pada tarian Jawa, Bali, dan Sunda tidak
memiliki makna namun lebih mementingkan keindahan dari pada makna
KESIMPULAN
Perkembangan serta gejolak yang terjadi di masyarakat secara sosial maupun politik mem-
punyai pengaruh yang besar bagi seniman dalam berkarya. Karena me-reka berkarya dengan
mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Sehingga dari waktu ke waktu konsep dan
bentuk karya seni rupa yang diciptakan selalu be-rubah dan berkembang DAN Tema-tema yang
menjiwai hasil karya seni maupun gaya penyajiannya, selalu berubah dan berkembang sesuai
dengan perubahan yang terjadi di masyarakat dan kondisi lingkungannya.
MAKALAH
MENENTUKAN APRESIASI SENI BUDAYA MANCANEGARA
MELIPUTI
DI
SYAKIA WAHDA
ADEL
UMMU SALAMAH
DEWI
HERAWATI
WHIDY WULAN