Anda di halaman 1dari 3

KELAS 11 MIPA 7

KELOMPOK 4
 DESI ENENGSI  NANDA MAHARANI
 EHSAN ENRAWAN  NUR HAZIZAH
 GUSNA  PUTRI JAFAR
 MUH. ILHAM

Materi :

SENI RUPA KONTEMPORER &


SENI RUPA KONSEPTUAL
SENI RUPA KONTEMPORER
 Pengertian :

Kontemporer berasal dari kata “Co” bersama dan “tempo” waktu dan dalam kamus
besar bahasa Indonesia berarti “pada waktu yang sama”, “semasa”,”pada masa
kini”,”dewasa ini/kekinian”. Jadi seni rupa kontemporer ialah cabang seni rupa yang
terpengaruh oleh dampak modernisasi , tidak terikat oleh zaman dan selalu mengikuti
trend yang berlaku pada saat itu seiring berjalannya waktu.

 Sejarah Perkembangan :
Di Indonesia istilah kontemporer pertama kali muncul di tahun 70’an. Tokoh yang
pertama kali menggunakan istilah kontemporer adalah Gregorius Sidharta Soegijo
(Yogyakarta, 30 November 1932 – Surakarta, 04 Oktober 2006) untuk menamai karya
seninya . Beliau adalah seniman yang berkecimpung di dunia seni patung dari indonesia,
bahkan karya nya sudah mendunia salah satu karya nya yang terkenal ialah “Tangisan
Dewi Betari” dan “Tonggak Samudra. Sejak saat itu istilah kontemporer banyak digunakan
oleh Pematung Terkenal Asal Indonesia untuk menamai karya-karya mereka serta
seringkali diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

 Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer :

Agak sulit untuk menentukan apakah suatu lukisan/karya tergolong seni


kontemporer atau bukan. Namun, kita bisa mengetahuinya dari ciri-cirinya sebagai berikut

 Karya seni/Lukisan mengikuti perkembangan zaman


 Terlihat unik dan modern/tidak kuno
 Terbentuk dari inspirasi recycle yang sangat indah
 Tidak terikat zaman
 Bersifat bebas, tidak tersekat atau terikat oleh disiplin-disiplin seni masa lalu
 Cenderung lebih disukai media massa
 Meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, karya, teater, tari, music,
hingga aksi politik.
 Memiliki arti yang sangat mendalam.

 Contoh Seni Rupa Kontemporer :

Guna memberikan pengertian dan pemahaman yang mendalam dibawah ini akan
diuraikan contoh-contohnya, gambar ini diambil dari pameran seni kontemporer yang
diadakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

1. Knalpot (Tema: Air Polution By: I Made Wanita)

Knalpot biasanya berfungsi sebagai pembuangan sisa dari mesin bagian


dalam,siapa sangka knalpot bekas ini bisa disulap menjadi karya yang sangat unik
cocok bagi mereka yang menyukai dunia otomotif. Karya ini menggambarkan
banyaknya polusi yang sudah kita sumbangkan kepada alam. Ironis ya?!.

2. Kaca dan potongan Peta Indonesia ( Tema: Mencari Indonesia, By: Dipo Andi)

Lukisan ini terbuat dari potongan-potongan kaca , kertas warna warni dan
potongan-potongan peta Indonesia. Bertema Mencari Indonesia, karya ini
menggambarkan bahwa kita masih mencari jati diri Negara yang sebenarnya.

3. Amplop Mail (Tema: 11101 Envelope By: Yuara Martunua)

Karya yang ini bisa dibilang sangat sederhana, tapi memberikan keindahan
estetika yang menawan mata. Pasalnya karya ini terinspirasi dari kop amplop surat
merah biru. Terbuat dari alumunium dan fiberglass warna merah dan biru dengan luas
375x260x20cm terbentang luas. Rencananya karya ini akan diletakan di museum pos
Indonesia.

SENI RUPA KONSEPTUAL


Pengertian :

Istilah konseptual pertama kali dikemukakan oleh Edward Keinholz dan Herru Flint
yang berasal dari California, tahun 1960. Istilah konseptual adalah sinonim dari idea art.
Conseptus dalam bahasa Latin berarti: pikiran, gagasan, atau ide. Jadi konseptual adalah
sesuatu yang berkaitan dengan konsep.
Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual
disatukan oleh satu sikap penggunaan bahasa verbal dan non verbal, analogi atau ilmu
bahasa menjadi esensi dan seni.

Seni konseptual sangat kontroversial, menjungkirbalikkan segala kemapanan seni


nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni, dan sebagainya. Para seniman konseptual menggunakan
semiotika, feminisme dan budaya populer dalam berkarya, sehingga berlainan sekali
dengan karya-karya seni konvensional. Karena itu konseptualisme akhirnya menjadi
paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni yang tidak berwujud piktorial dan
skulptural seperti body art, eart art, video art, performance art, process art, instalation art,
dan lain-lain.

Seni konseptual menemukan spektrum baru dalam seni rupa, sebagai pengganti
kiasan atau pantun dalam bahasa, surat kabar, majalah, periklanan, pos, telegram, buku-
buku, katalogus, foto kopi, ilm, video, anggota badan, bahkan dunia ini bisa dijadikan
medium atau objek seni.

Sejak kehadiran seni konseptual batas-batas antara seni secara fisik mulai kabur,
sebab seni konseptual mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.

Anda mungkin juga menyukai