Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA

ULASAN KARYA SENI RUPA KONTEMPORER

OLEH :
I Dewa Gede Ari Pradnyana 201706039

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2019
ULASAN KARYA SENI RUPA KONTEMPORER

Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktekseni rupa
di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern.
Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “antimodern”. Hal ini
disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang
menolak moernisme.Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh
dampakmodernisasi.

Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalahsesuatu yang sama
dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporeradalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuaizaman sekarang. Ciri-ciri seni
kontemporer antara lain sebagai berikut:

 Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara
seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga
aksi politik.
 Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan
penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
 Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi
berkembang sesuai zaman.
 Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan
politik sebagai tesis.
 Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas
pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
 Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi,
video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.
 Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya : jender, HAM,
multikultural, budaya etnik, lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan lain-
lain.
Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman dantidak
adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara senilukis,
patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik. Contohnya sepertikarya-karya
happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.

Adapun bagian-bagian dari Seni Rupa Kontemporer adalah sebagai berikut :

 Seni Instalasi

Seni Instalasi (Installation) berkembang sejak tahun 1970an terutamadi Amerika


Serikat dan juga Eropa.Makna seni Instalasi erat terkait dengan lokasi di mana karya
inidipasang sekaligus dipamerkan, baik di galeri biasa maupun di tempat tertentu
berdasarkan konsep sang perupa.

Karya yang dipamerkanumumnya tidak untuk dijual karena objeknya dapat


berupa apa sajaseperti dengan memanfaatkan ribuan kertas yang disusun
sedemikianrupa di dalam sebuah ruangan sehingga mirip lingkungan di bawah airatau
dunia khayal.Seni Instalasi juga tumbuh di Indonesia dan mula-mula muncul padasaat
Gerakan Seni Rupa Baru muncul pada tahun 1975. Berikut adalah contohnya:

Les Deux Plateaux Karya dari Daniel Buren (1985)


Les Deux Plateaux, lebih dikenal sebagai Colonnes de Buren, adalah instalasi
seni yang sangat kontroversial yang dibuat oleh seniman Prancis Daniel Buren pada
tahun 1985–1986. Terletak di halaman dalam (Cour d'Honneur) dari Palais Royal di
Paris, Prancis. Colonnes de Buren di Cour d'Honneur di Palais-Royal.

Karya ini berupa sebuah objek berbentuk tabung menyerupai pilar yang memilki
tinggi beragam. Dengan warna hitam dan putih. Menurut Andrew Ayers, seorang arsitek
dari Prancis mengatakan karya Buren mengambil bentuk kotak konseptual yang
dipaksakan di halaman, yang persimpangannya ditandai oleh kolom bergaris-garis
hitam-putih dengan ketinggian yang berbeda-beda yang muncul dari lantai halaman
seperti batang kayu dan batu di tepi laut. Dalam satu hal, instalasi dapat dibaca sebagai
eksplorasi persepsi dan proyeksi intelektual ruang. Sebenarnya, karya ini digunakan
untuk menggantikan bekas tempat parkir halaman dan dirancang untuk
menyembunyikan lubang ventilasi untuk perluasan bawah tanah dari tempat
kementerian budaya, Prancis. Beberapa kolom memanjang di bawah tingkat halaman
dan dikelilingi oleh genangan air tempat orang yang lewat melempar koin. Proyek itu
adalah "gagasan" menteri kebudayaan Jack Lang dan menimbulkan banyak kontroversi
pada saat itu. Itu diserang karena biaya dan tidak sesuai.

 Seni Lingkungan

Pada pertumbuhan seni rupa kontemporer di pertengahan tahun1960an hingga


1970an ada kecenderungan para perupa untukmemanfaatkan lingkungan alam sebagai
bagian atau bahkan inti darikarya seni yang digagasnya. Mereka mengusung dua tujuan
utama,yakni penolakan atas komersialisasi seni dan mendukung gerakancinta
lingkungan. Contoh karya dari seni ini adalah :
Non Site - Site Uncertain Karya dari Robert Smithson (1968)

Karya ini berjudul “Non Site- Site” yang berarti berasal dari “Bukan Situs”
menuju “Situs” Karya ini diciptakan oleh Robert Smithson pada tahun 1968. Karya yang
diciptakannya ini merupakan bangun geometris persegi yang memilki ukuran berbeda
beda, semakin ke atas ukurannya semakin membesar. Pada karya ini, ia memanfaatkan
bahan alam berupa kayu dan kepingan baja hitam.

Karyanya ini dapat digolongkan sebagai karya dengan aliran


postminimalis. Karyanya ini berawal dari keprihatinan ekologisnya dengan alam dan
geologi, dan gagasan sinisnya tentang seni publik.

 Seni Video

Istilah Seni Video merupakan terjemahan dari Video Art yang


mulai berkembang pada pertengahan tahun 1960an. Seni Video adalah karya rekaman
video yang dibuat oleh seorang perupa. Pengaruhnya bersifat internasional, termasuk ke
Indonesia.Di Indonesia perupa Krisna Murti adalah salah seorang tokohpenting seni
baru ini.
Pada praktiknya pula karya rekaman video seni ini kadang menjadi elemen Seni
Instalasi atau Seni Rupa Pertunjukan. Kecenderungan para perupa untuk memanfaatkan
teknologi sebagaimedia berekspresi melahirkan beragam bentuk seni rupa alternatif
yang inovatif atau baru sama sekali.Adapun contoh dari seni video ini adalah sebagai
berikut ini :

Video Mapping Prambanan (2010)

Video mapping di Candi Prambanan & Panggung Sendratari Ramayana ini


merupakan bentuk dukungan dan kepedulian Epson Indonesia terhadap konservasi
warisan budaya Indonesia. Konservasi tersebut tidak hanya melingkupi bangunan
fisiknya saja, namun konservasi nilai budaya yang positif melalui transfer pengetahuan.
Pertunjukan Video Mapping Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana
merupakan sebuah gabungan eksplorasi permainan medium cahaya yang ditembakkan
pada beberapa bidang tembak yang berada di kawasan Candi Prambanan, yaitu dinding
serta lantai Panggung Sendratari Ramayana, dan permukaan 3 buah Candi utama
Prambanan. Kemegahan pertunjukan akan ditambah dengan 3D trick art atau
anamorphic perspective pada area lantai Panggung Sendratari yang merupakan bidang
datar.
Video Mapping Candi Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana
merupakan usaha untuk melihat Prambanan dari perspektif yang lebih luas, tidak hanya
sebagai destinasi wisata semata. Pemaknaan kembali dibalik arti peninggalan sejarah
sesungguhnya dari Candi Prambanan, sebuah simbol eksistensi toleransi umat beragama
pada masanya, bertahan untuk tetap ada selama mengarungi perjalanan waktu yang
cukup panjang. Candi Prambanan adalah salah satu bukti jati diri bangsa Indonesia yang
ber-Bhineka Tunggal Ika. Walau berbeda-beda namun tetap satu.

 Seni Rupa Pertunjukan

Seni Rupa Pertunjukan atau Performance Art mulai berkembang padaakhir


tahun 1960an dan bersifat mendunia. Istilah kecenderungan dalam seni ini berkaitan
dengan Body Art, Happenings, Actions,Fluxus, dan Feminist Art. Konsep utama para
perupanya adalah bahwa diperlukan media ekspresi baru yang dapat memadukan aspek
gerakdan bunyi dengan aspek rupa.

Elemen-elemen musik, tari, teater, danvideo pun turut membentuk cabang seni
yang unik dan menganggap peristiwa senilah yang paling utama dalam hal ini.
Padapertunjukannya, aspek improvisasi yang teatrikal amat menguatsehingga terkadang
agak sulit dimengerti penonton. Bahkan adakalanya penonton pun dilibatkan sebagai
bagian dari karya yang dilangsungkan. Adapun contoh dari seni rupa ini adalah :

Pertunjukan Teater Karo Hip Hop Kontemporer


KAI (2010)
Pertunjukan ini berawal dari sebuah ide untuk mengkolaborasikan tradisi Karo
dengan budaya populer. Dengan cara seperti ini pertunjukan bisa dinikmati tanpa
batasan bahasa dan budaya. Proses menggabungkan dua budaya yang berbeda
merupakan bentuk budaya hibrida dan terjadi akibat proses globalisasi. Melalui proses
pengendapan pengamatan dan kesan yang kuat, pertunjukan ini dibawa ke dalam bentuk
Hip Hop. Pertunjukan ini merupakan bagian dari sebuah tragedi modern dengan karakter
destruktif, mengeksplorasi emosi dan menyampaikannya kepada penonton. Eksplorasi
budaya Karo dan tari Hip Hop sebagai bahasa simbol mampu memperkuat kata-kata.
Gerak tidak diungkapkan dengan kata lisan tetapi disajikan melalui gerak tari Hip Hop.
Penafsiran legenda dan teks ke dalam gerak, melalui proses pelatihan di laboratorium
sebagai proses pencarian dan eksperimentasi diwujudkan dengan mempertimbangkan
unsur-unsur dasar dari Hip Hop, unsur budaya Karo dan tontonan. Karo Hip Hop
diharapkan menjadi bentuk estetika teater modern yang diinginkan tanpa kehilangan
tradisi.

Anda mungkin juga menyukai