Desty Rina P 2. Halida 3. Hustino P 4. Pujiyarti 5. Winny A Legenda Putri Rambut Putih
Putri rambut putih merupakan leganda yang menampilkan dua
bersaudara Langkusa dan Putri rambut putih, yang merupakan gambaran hubungan kekuasaan keratin di Palembang dengan masyarakat pedalaman, khususnya desa perigi. Shunan Palembang, sebagai penguasa di Palembang, ternyata tidak dapat melaksanakan kehendaknya dengan mudah terhadap masyarakat di pedalaman. Demikian pula orang-orang di pedalaman, meskipun mereka menyatakan penghormataannya terhadap lembaga kesuhunan di Palembang, tetapi tetap mempertahankan harga diri, harkat dan maratabat sebagai manusia yang mandiri dan Otonom. Hiduplah dua bersaudara yaitu Langkusa dan Putri Rambut Putih di kesuhunan palembang yaitu tepatnya di desa perigi, pada suatu hari langkusa telah lulus dari ujian untuk mendapatkan ilmu yang diinginkannya dari gurunya, setelah dia mendapatkan ilmu tersebut maka dia pulang kembali kerumahnya tepatnya di desa perigi. Pada saat Langkusa sedang mencari kayu bakar, ia mendengar suara teriakan perempuan yang ternyata merupakan teman dari putri rambut putih yang ternyata hampir diperkosa oleh laki-laki pada saat mereka hendak pulang dari mencuci disungai, maka terjadilah perkelahian yang sengit dan akhirnya Langkusa memenangkan perkelahian tersebut. Di tengah sawah pada siang hari para petani sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Langkusa juga sibuk bekerja di ladangnya, dari kejauhan tampak putrid rambut putih berjalan kearahnya sambil membawa bakul berisi nasi dan lauk pauk. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang saudagar dan anak buahnya. Karena kecantikan dari putri rambut putih saudagar itupun terpana dan menanyakan mau kemana putri rambut putih, namun tidak digubrisnya sama sekali. Karena penasaran maka saudagar itu mencari rumah dari putri rambut putih untuk meminangnya dan menjadikannya istrinya, namun ternyata sesampainya ia disana justru diludahi kepalanya sehingga rambut saudagar tersebut menjadi berwarna putih. Karena peristiwa tersebut maka Puteri Rambut Putih mulai dikenal namanya bahkan sampai terdengar ke telinga shunan Palembang.karena mendengar berita kecantikan putri rambut putih maka ia memerintahkan utusannya untuk meminang putrid rambut putih,. Sesampainya utusan raja di rumah putri rambut putih dan mereka mengutarakan bahwa shunan Palembang ingin meminangnya, putri rambut putih justru marah dan meludahi kepala utusan shunan Palembang. Karena merasa terhina maka utusan tersebut pulang dan mengadukan yang terjadi pada mereka, karena itulah shunan mengirim mata-mata untuk mengawasi putri rambut putih. Dan meraka mengetahui bahwa putri rambut putih memiliki seorang kakak yang sangat sakti, maka untuk melaksanakan keinginannya untuk meminang putri rambut putih maka ia melakukan tipu muslihat yaitu dengan memerintahkan langkusa membunuh kerbau liar, namun ternyata langkusa berhasil membunuh kerbau tersebut, maka shunan palembang memerintahkan untuk mengambil cincin permatanya yang ada di sumur yang didalamnya terdapat tombak yang mata panahnya mengarah keatas, namun ia tidak juga mati. Karena mengalami kegagalan itulah maka suhunan bersama pengawal kembali ke Palembang dengan rencana baru yaitu membuat sungai untuk jalan pintas dari Teloko sampai Tanjung Agung agar dapat dipergunakan sebagai sebagai jalan lintas membawa pindah puteri si rambut putih. Waktu putri sirambut putih sedang asyik membuat periuk dan keran dari tanah, datang serombongan orang dari kasuhunan , dengan paksa putri si rambut putih dapat mereka bawa ke kapal. Rupanya ada diantara penduduk setempat melihat dan memberitahukan berita penculikan itu kepada langkusa. Segera dengan kesaktiannya ia melompat kekapal. Kapal itu menjadi miring dan hamper tenggelam. Beberapa saat ia pun berhasil mengambil adiknya kembali. Pada waktu melompat, tongabai (tusuk konde) puteri si rambut putih jatuh kesungai. Sampai sekarang tempat itu disebut dengan nama lubuk tongabai (berada didaerah perigi). Karena merasa sakit hati suhunan Palembang bersumpah bahwa siapa saja dari keturunannya mulai saat itu yang mempersunting orang Kayuagung dia tidak akan selamat. Itulah yang diucapkan. Sampai saat ini sumpah itu masih diingat orang, dan diyakini sebagai peristiwa yang memang pernah ada dalam sejarah.