Anda di halaman 1dari 27

SMA NEGERI 1 RANTAU

www.sman1rantau.sch.id

LAPORAN
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
MELESTARIKAN SENI BELADIRI TRADISIONAL
BAKUNTAU

DISUSUN OLEH :

1. Ahmad Bambang Wirayudha


2. Muhammad Naqib
3. Afra Haifa
4. Naila Rahma
5. Nisa Dwi Ardhita
6. Siti Rabi’ah Kamil Putri

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMAN 1 RANTAU
Jl. Brigjend H. Hasan Basri, Rantau Kiwa, Kec. Tapin Utara, Kab. Tapin, 71152
NNS : 310150407001 | NPSN : 3001491 | Website : https://sman1rantau.sch.id
Rantau – Kabupaten Tapin
HALAMAN PENGESAHAN

MELESTARIKAN SENI BELA DIRI


BAKUNTAU

Karya tulis ini disusun sebagai tugas penyelesaian Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka Topik 1 Kearifan Lokal dan salah satu syarat
lulus untuk melanjutkan projek topik 2 Kewirausahaan.

Menyetujui:

Koordinator Projek Guru Pendamping

Hj. Lailan Jamilah, S.Pd Noordiana, S.Pd.


NIP. 197405192007012011 NIP. 197705102006042040

Kepala Sekolah

Muhammad Farid Amrullah, S.Pd., M.M.Pd


NIP. 197109082000121005

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan pada kami dalam
menyusun dan menyelesaikan tuga laporan kegiatan P5 ini. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada junjungan kita yakni Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Sebelumnya, izinkan kami memperkenalkan diri, kami dari kelompok 2 yang


beranggotakan 6 orang sebagai berikut:
1. Ahmad Bambang Wirayudha sebagai Ketua kelompok
2. Siti Rabi’ah Kamil Putri sebagai Sekretaris
3. Naila Rahma sebagai Dokumentasi
4. Muhammad Naqib sebagai Reporter/wartawan
5. Afra Haifa sebagai Anggota
6. Nisa Dwi Ardhita sebagai Anggota

Tak lupa pula, kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas selesainya tugas makalah
ini, kepada:
1. Bapak Muhammad Farid Amrullah, S.Pd., M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1
Rantau
2. Ibu Hj. Lailan Jamilah, S.Pd selaku Koordinator P5
3. Ibu Yoana Dyastina selaku Guru Wali Kelas X-3
4. Ibu Noordiana, S.Pd selaku Guru Pembimbing kelompok 2
5. Para pelatih Bakuntau di SMAN 1 Rantau
6. Semua pihak yang tak mampu kami sebutkan satu per satu

Semoga dengan adanya laporan dari kami ini dapat memberikan manfaat kedepannya,
untuk itu kami ucapkan terimakasih, dan maaf atas segala kekurangan dari penulisan dan
penyusunan laporan kami kali ini.

Rantau, November 2022


Siti Rabi’ah Kamil Putri

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................................................ 2
BAB II MELESTARIKAN SENI BELADIRI BAKUNTAU TAPIN ........................................................ 3
2.1 Pengertian Seni Beladiri .................................................................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Seni Bela Diri Tradisional ....................................................................................... 3
2.3 Kuntau (Sejarah dan ciri-ciri) ............................................................................................................ 4
2.4 Nilai-Nilai dalam Kuntau .................................................................................................................. 5
2.5 Cara Melestarikan Seni Bela Diri Kuntau ......................................................................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 8
3.1 Simpulan ..................................................................................................................................... 8
3.2 Saran-saran.................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 10
LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 11
JADWAL LATIHAN KUNTAU .......................................................................................................... 11
JADWAL PEMBAGIAN MATERI P5 ................................................................................................ 12
JURNAL PEMBELAJARAN P5 DI KELAS X ................................................................................... 13
JADWAL PEMBUATAN PROYEK P5 .............................................................................................. 14
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ....................................................................................... 15
HASIL WAWANCARA....................................................................................................................... 16
FOTO KEGIATAN .............................................................................................................................. 19
VIDEO KEGIATAN ............................................................................................................................ 22
RUBRIK PENILAIAN ......................................................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kearifan lokal merupakan bagian budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan
dari bahasa masyarakat itu sendiri, yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal
dan merupakan hasil proses adaptasi turun temurun dalam periode waktu yang sangat lama
terhadap suatu lingkungan alam tempat mereka tinggal, Kearifan lokal biasanya diwariskan secara
turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Kearifan lokal di Kalimantan Selatan sendiri,
ada berbagai macam, contohnya, kain khas daerah yakni Sasirangan, berbagai tari-tarian adat
tradisional maupun modern asal daerah, lagu-lagu khas daerah, Permainan tradisional seperti
bagasing, balugu, dan badandang, serta masih banyak lagi. Tema yang kami angkat pada
penyusunan makalah atau laporan ini sendiri adalah mengenai Bakuntau Tapin yang juga
merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal di Tapin sendiri.
Kuntau adalah salah satu jenis kearifan lokal yang ada di Kalimantan Selatan dan berwujud
seni bela diri. seni bela diri ini dibawa oleh imigran Cina yang berprofesi sebagai pedangang buruh
dan profesi lainnya, jurus di dalam kuntau disebut bunga, kuntau merupakan salah satu bela diri
yang populer pada saat zaman kerajaan sampai akhir zaman penjajahan. Namun sayangnya,
sekarang seni bela diri Kuntau ini sudah sangat jarang ditemui di kalimantan bahkan hampir
terancam hilang, sangat disayangkan karena ini merupakan salah satu peninggalan budaya daerah
yang ada dikalimantan selatan, jika pun ada yang bisa menguasai gerakan kuntau kebanyakan
hanyalah pendekar berumur, perguruan pun juga banyak yang tutup, ditambah dengan masuknya
beberapa bela diri luar seperti karate, taekwondo, kungfu dll yang lebih diminati masyarakat dari
pada kuntau membuatnya semakin menghilang, oleh karena itu SMAN 1 RANTAU melakukan
proyek P5 dengan topik melestarikan kearifan lokal yang ada di kalimantan selatan terutama Tapin
yang salah satunya adalah belajar seni bela diri kuntau.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat lebih mengenal tentang seni bela diri tradisional kuntau tapin
2. Agar siswa sman 1 rantau lebih tertarik terhadap seni bela diri tradisional kuntau tapin
3. Dapat melestarikan keberadaan seni bela diri tradisional kuntau tapin

1
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan tujuan penulisan diatas, terdapatkan Rumusan masalah yakni antara lain
sebagai berikut.
1. Mengapa seni bela diri kuntau kurang peminat?
2. Bagaimanakah cara agar seni bela diri kuntau lebih dikenal dimasyarakat?
3. Apakah dengan projek p5 ini dapat membuat seni bela diri kuntau dikenal dikalangan
siswa?
4. bagaimana jenis latihan pada proyek tersebut

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan pada penulisan dan perancangan atau penyusunan
laporan kegiatan P5dari kelompok 2 kali ini adalah dengan Metode Deskriptif, yang merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa
sekarang atau yang sedang berlangsung, bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang terjadi
sebagaimana mestinya pada saat penelitian dilakukan. Selain itu, kami juga menggunakan metode
lain yaitu Metode wawancara/interview merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/
orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.
dilakukan dengan cara langsung mewawancarai para pelatih dan ahli untuk memperoleh informasi
yang berguna dalam tugas kali ini.

2
BAB II
MELESTARIKAN SENI BELADIRI BAKUNTAU TAPIN

2.1 Pengertian Seni Beladiri

Seni bela diri adalah kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk
mempertahankan atau membela diri, yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela
diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai
insting untuk selalu melindungi diri dari segala sesuatu yang mengancam hidupnya.Bela diri
merupakan salah satu berntuk pertahanan diri yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Selain
sebagai pertahanan diri, bela diri juga dipelajari sebagai pengolahan tubuh untuk menjaga
kesehatan. Menurut KBBI, bela diri adalah seni mempertahankan diri yang mengutamakan
ketahanan dan kekuatan fisik, tersebar di seluruh dunia dengan teknik dan ciri khas masing-
masing. Di Indonesia sendiri ada berbagai macam seni beladiri, salah satunya yaitu Seni Beladiri
Bakuntau, Seni Beladiri Kuntau adalah salah satu jenis seni bela diri yang ada di Kalimantan
Selatan, Jurus di dalam kuntau di sebut bunga, kuntau menjadi salah satu bela diri yang banyak
dimiliki para pendekar pada masa kerajaan hingga jaman perjuangan melawan penjajahan
Belanda. Atraksi para pendekar bela diri kuntau kerap ditampilkan pada saat acara perkawinan,
hajatan maupun even-even budaya daerah.

2.2 Macam-Macam Seni Bela Diri Tradisional

Seperti halnya kuntau, Indonesia memiliki banyak seni bela tradisional di berbagai daerah salah
satunya adalah sebagai berikut:

1. Kuntau
Di Kalimantan, terdapat sebuah seni bela diri yang hampir punah, yaitu kuntau.
Secara harfiah, kuntau mempunyai arti seni pertempuran. Uniknya, jurus atau teknis
gerakan kuntau cenderung tertutup dan biasanya hanya diketahui oleh sesama anggota
satu clan.
2. Silek Minangkabau
Masyarakat Minangkabau mempunyai sebuah seni bela diri tradisional yang biasa
disebut silek. Pada umumnya, silek terbagi menjadi 2 macam, yaitu silek duduak dan silek
tagak. Silek duduak merupakan sebuah ajaran untuk menjadi orang yang selalu bijaksana
dan arif.
3. Pencak Silat
Seni bela diri pencak silat merupakan jenis bela diri yang paling populer di
Indonesia. Beberapa contoh perguruan pencak silat yang populer di Indonesia adalah
Persaudaraan Setia Hati Terate(PSHT), Tapak Suci, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri,
hingga Merpati Putih.

3
4. Debus
Debus merupakan salah satu jenis bela diri yang berasal dari Banten. Seni bela diri
ini cukup unik karena biasanya menampilkan atraksi yang ekstrem seperti menusuk perut,
memakan api, dan lain-lain. Debus sering ditampilkan di acara-acara besar seperti
peringatan hari jadi sebuah kabupaten atau kota.
5. Mepantigan
Di Bali, terdapat sebuah seni bela diri yang sangat unik, yaitu mepantigan.
Mepantigan juga sering disebut gulat lumpur baik dari masyarakat setempat maupun para
wisatawan. Mepantigan sendiri mempunyai arti membanting.
6. Tarung Derajat
Seni bela diri Tarung Derajat berasal dari Bandung dan diciptakan oleh seseorang
yang bernama Achmad Dradjat. Gerakan yang ada di seni bela diri ini merupakan hasil
pengalamannya selama bertarung pada tahun 1960an. Seni bela diri ini juga merupakan
sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat.

2.3 Kuntau (Sejarah dan ciri-ciri)

A. Sejarah Bakuntau
Menurut penuturan praktisi dan sejarawan, seni bela diri kuntau ini berasal dari China yang
berkembang pada jaman Kesultanan Banjar, seperti Menurut K.Anwar Beck, seniman Palembang
seni bela diri tradisional kuntau ini dibawa oleh para imigran yang datang dari Cina dan berprofesi
diantaranya sebagai pedagang, buruh, dan profesi lainnya. Mereka datang ke Palembang di saat
berkuasanya kesultanan Palembang Darussalam. Dan menurut hasil wawancara kami dengan
bapak madun asal usulnya, yang mempunyai ilmu beladiri bakuntau ini bernama guru angkir, guru
usur, guru jainuri, yang lalu diturunkan kepada guru ba'ah, lalu diturunkan lagi kepada guru supian,
dan seterusnya, guru supian menurunkan pada kami, dan dibawah kami pun masih ada lagi".

B. Ciri-ciri Bakuntau
Kuntau memiliki ciri khas yang unik seperti:
 latihannya yang tertutup, yang terbatas pada daerah tertentu, keluarga tertentu, kampung
tertentu, dan kelompok tertentu serta tidak dibagikan ke kelompok lain.
 Atraksi para pendekar bela diri kuntau kerap ditampilkan pada saat acara perkawinan,
hajatan maupun, even-even budaya daerah.
 Jurus atau teknik yang ditampilkan sangat ringkas dan praktis terdapat 12 jurus atau teknik
yang digabungkan dalam satu tarian seni bela diri tradisional kuntau.

4
2.4 Nilai-Nilai dalam Kuntau

Bakuntau adalah seni bela diri yang sarat akan budaya dan nilai-nilai islami yang
terkandung di dalamnya taat syariat agama Islam, menghormati orang lain, percaya diri, dan
rendah hati merupakan karakter yang dibentuk melalui seni bela diri kuntau, dan itu tidak terlepas
dari peran kharismatik dari guru kuntau terdahulu yang masih berlanjut sampai sekarang, Ketua
perguruan Rajapati, Taufik Rahman (31) kepada Teras7.com juga mengatakan bahwa pihaknya
bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa Kuntau adalah kegiatan yang positif
karena memiliki nilai Islami. Adapun dari hasil wawancara kelompok 2 kelas X-3 bersama bapak
Madun, diketahui bahwasannya nilai-nilai dalam kuntau ada "Mempercepat gerakan, menambah
kekuatan, menambah power, dan menambah repflek”.
Jenis latihan Kuntau Tapin yang menjadi tema kegiatan pada P5 di SMAN 1 Rantau ini
dilaksanakan dengan metode yang sama seperti latihan bela diri pada umumnya, yang dimana
diawali dengan gerakan dasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan gerakan yang
dirangkai dan lebih sulit. Saat praktek, para pelatih akan memperagakan atau mencontohkan
terlebih dahulu gerakannya yang kemudian akan diikuti oleh para siswa, pelatih akan mengecek
para murid satu persatu dan membenarkan jikalau ada gerakan dan posisi yang keliru, jika seluruh
murid sudah benar dalam memposisikan gerakan maka akan ditambah atau dilanjutkan ke gerakan
berikutnya, selain mempelajari gerakan kuntau Tapin, para siswa juga mempelajari tentang
sejarah, ciri-ciri, unsur-unsur, nilai-nilai yang terkandung dalam kuntau secara teori.

2.5 Cara Melestarikan Seni Bela Diri Kuntau

Salah satu cara untuk melestarikam seni bela diri bakuntau adalah dengan kegiatan P5
namun sebelum melestarikan seni bela diri kuntau ada beberapa rumusan ataupun faktor penting
yang perlu diketahui, sebagai berikut:

1. mengapa seni bela diri kuntau kurang peminat?

Tak bisa dipungkiri lagi kini keberadaan kuntau kian lama kian pudar sudah banyak
perguruan kuntau yang tutup hanya beberapa wilayah saja yang masih melestarikan seni
bela diri kuntau seperti Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Tapin, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan (HSS), Balangan, dan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) atau
Banua Enam. Praktisi kuntau asal Alalak Tengah, Banjarmasin, Mahyuni yang menjadi
penerus generasi kedua usai sang ayahnya yang menjadi guru besar perguruan kuntau di
Kampung Labat, Berangas Alalak Barito Kuala mengakui kuntau semakin menepi seperti
kata ucapan beliau: Memang di era sekarang, kuntau seperti ditinggalkan. Hanya bisa
dihitung dengan jari, orang-orang yang mempelajari dan melestarikannya. Apalagi, guru-
guru kuntau juga sangat jarang, dibandingkan bela diri seperti karate atau silat,” tuturnya.
Ya memang benar dengan pendapat bapak wahyuni. Keberadaan bela diri lain bahkan bela
diri luar yang masuk ke indonesia seperti karate dan taekwondo lebih terkenal dimata
masyarakat dari pada kuntau itu sendiri. Selain itu kuntau juga memiliki sistem yang unik
dimana pola serta teknik latih. Kuntau cenderung tertutup dan terbatas hanya pada suatu,
clan atau keluarga, kampung, maupun suatu kelompok tertentu saja secara turun temurun,

5
kebiasaan menutup diri ini masih terjadi sampai saat ini yang membuat orang biasa sulit
belajar kuntau.
Selain itu, salah satu pemicu yang membuat seni bela diri kuntau kurang peminat
adalah karena banyaknya perguruan yang tutup di Kalimantan Selatan serta kebanyakan
pendekar yang tersisa hanyalah pendekar berumur yang kadang sudah tidak menerima
murid, ditambah jarangnya ada acara-acara yang menampilkan kuntau sebagai
pertunjukan, membuat seni bela diri kuntau semakin kurang peminat.

2. Bagaimanakah cara agar seni bela diri kuntau lebih dikenal dimasyarakat?

Salah satu faktor kurangnya peminat kuntau adalah tradisi yang mereka emban
seperti yang sudah dijelas kan di 2.1, kuntau memiliki tradisi menutup diri yang
mengakibatkan kuntau berkembang hanya pada komunitas yang kecil, maka seharusnya
tadisi tersebut harus dihilangkan jika ingin kuntau lebih dikenal. Kemudian, karena banyak
perguruan kuntau yang tutup maka pemerintah dapat berusaha menambah perguruan
kuntau sebagai upaya pelestarian budaya seni beladiri tradisional bakuntau. Jumlah
perlombaan juga menjadi factor kurangnya peminat kuntau, jika banyak perlombaan yang
menampilkan kuntau maka akan membuat masyarakat lebih mengenal kuntau, khususnya
di kalangan pemuda penerus yang bisa melestarikan beladiri kuntau di generasi berikutnya,
sekaligus untuk memicu semangat kompetisi masyarakat khususnya jiwa kompetitif dan
semangat yang dimiliki para pemuda, sehingga dapat memicu timbulnya keinginan belajar
kuntau, perlombaan juga bisa diganti dengan pertunjukan yang menampiljan kuntau. Selain
itu, jumlah perguruan kuntau itu sendiri sekarang kurang lebih hanya 30 perguruan kuntau
yang ada di Kalimantan Selatan maka pendekar kuntau dapat berinisiatif untuk membuka
perguruan kuntau mereka atau hanya sekedar mengajarkannya pada masyarakat saat ada
acara atau kegiatan, seperti yang terjadi di SMAN 1 Rantau dalam Projek Penguatan Profil
Pemuda Pancasila(P5) yang bertema melestarikan seni bela diri tradisional kuntau Tapin
dimana dalam proyek tersebut siswa kelas 10 belajar tentang gerakan dan sejarah kuntau
Tapin.

6
3. Apakah dengan projek p5 ini dapat membuat seni bela diri kuntau dikenal dikalangan
siswa?

Sebelumnya, tujuan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini adalah
untuk menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. Di
SMAN 1 Rantau sendiri mengangkat tema kearifan lokal untuk Projek P5-nya, yang
bertujuan untuk mengenalkan kearifan lokal daerah yaitu berupa seni beladiri tradisional
bakuntau kepada seluruh siswa kelas 10. Di dalam proyek ini siswa kelas 10 belajar tentang
kuntau yang meliputi gerakan yang diajarkan oleh pelatih kuntaunya langsung, sejarah/asal
usul, nilai-nilai, ciri-ciri, unsur-unsur yang diajarkan guru pengajar masing-masing. Tidak
hanya kelas 10 saja yang dapat lebih mengenal tentang kuntau kelas 11 dan 12 juga dapat
lebih mengenal dengan memperhatikan latihan kuntau yang dilakukan kelas 10. Sehingga
dalam projek P5 ini dapat membuat siswa-siswi di SMAN 1 Rantau dapat lebih mengenal
bahkan dapat mempelajari tentang kuntau. Selain itu tentunya dengan adanya projek ini
akan memicu timbulnya rasa ketertarikan dan penasaran terhadap seni bela diri bakuntau
ini, sehingga mereka bias terus mengembangkan diri mereka sekaligus melestarikan seni
beladiri bakuntau. Ditambah lagi, dengan adanya pemilihan siswa-siswi yang berpotesi
baik dalam hal gerakan, postur dan ketelitian yang tepat dalam mempraktekkan gerakan,
yang dimana akan dipilah lalu ditampilkan pada saat HUT SMAN 1 Rantau nanti, yang
tentunya membangkitkan rasa semangat juang dan kekompetitifan para siswa siswi untuk
menunjukkan yang terbaik supaya dapat dipilih dan mengharumkan mana baik sekolah.

4. bagaimana jenis latihan pada proyek tersebut?

Jenis latihan Kuntau Tapin yang menjadi tema kegiatan pada P5 di SMAN 1 Rantau
ini dilaksanakan dengan metode yang sama seperti latihan bela diri pada umumnya, yang
dimana diawali dengan gerakan dasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
gerakan yang dirangkai dan lebih sulit. Saat praktek, para pelatih akan memperagakan atau
mencontohkan terlebih dahulu gerakannya yang kemudian akan diikuti oleh para siswa,
pelatih akan mengecek para murid satu persatu dan membenarkan jikalau ada gerakan dan
posisi yang keliru, jika seluruh murid sudah benar dalam memposisikan gerakan maka akan
ditambah atau dilanjutkan ke gerakan berikutnya, selain mempelajari gerakan kuntau
Tapin, para siswa juga mempelajari tentang sejarah, ciri-ciri, unsur-unsur, nilai-nilai yang
terkandung dalam kuntau secara teori.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Seperti yang diketahui bahwa kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di
SMAN 1 Rantau ini telah berjalan dengan baik dan lancar, serta diharapkan dapat memperoleh
hasil yang baik bagi segala pihak yang terlibat, adapun kesimpulan yang bias kami sampaikan
dari hasil penyusunan dan pembuatan laporan P5 kelompok 2 ini adalah sebagai berikut:

1. Kearifan lokal merupakan bagian budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan
dari bahasa masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah seni beladiri tradisional yaitu
bakuntau yang berasal dari Kalimantan Selatan.

2. Indonesia memiliki beragam jenis kearifan lokal, salah satunya seni beladiri tradisional
yang bermacam-macam, antara lain adalah kuntau, silek minangkabau, pencak silat,
debus, mepantigan, dan tarung derajat.

3. Berdasarkan data-data yang kami dapatkan dilapangan banyak murid kelas 10 yang
tertarik dalam kegiatan bakuntau ini maka dapat dikatakan kegiatan P5 ini dapat
membuat seni bela diri tradisional bakuntau semakin dikenal dan dapat melestarikannya
dikalangan siswa SMAN 1 Rantau, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan
P5 ini dapat menjadi metode yang dapat melestarikan serta menjaga kearifan lokal seperti
yang terjadi di SMAN 1 Rantau yaitu melestarikan seni bela diri tradisional Tapin
Bakuntau.

4. Setelah mengikuti dan menelusuri lebih lanjut mengenai bakuntau untuk kebutuhan
penyusunan laporan ini, dapat disimpuklan bahwasannya dengan adanya kegiatan P5 ini
dapat efektif untuk memperkenalkan budaya lokal, baik secara teori maupun praktek.

5. Berdasarkan isi bab 2 pada 2.3 dan 2.4, bias diketahui bahwa seni beladiri kuntau
memiliki sejarah, nilai-nilai, dan ciri khas yang unik, tentunya menjadi kebanggaan
tersendiri bagi kita masyarakat Kabupaten Tapin.

8
3.2 Saran-saran

Dengan melihat dan mengikuti kegiatan P5 di SMAN 1 Rantau, tentunya dapat


mendatangkan manfaat bagi generasi muda berkaitan dengan melestarikan kearifan lokal, namun
sebagaimana diketahui bahwasannya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 1
Rantau tahun ini adalah yang pertama kali atau perdana, jadi tentunya masih ada kekurangan-
kekurangan dalam pelaksanaannya, maka dari itu saran saran yang dapat kami berikan adalah
antara lain sebagai berikut.

1. perbanyak jam istirahat dalam pelaksaan praktek gerakan bakuntau, dikarenakan praktek
gerakan kuntau yang cukup menguras tenaga.

2. Teruntuk kelas yang mendapat jadwal latihan diatas jam 10, alangkah lebih baik jika
latihan di indoor atau dalam ruangan, misalnya saja di aula SMAN 1 Rantau, hal ini
disebabkan karena pada jam itu cuaca sudah panas.

3. Lebih menambah waktu latihan untuk praktek gerakan kuntau, dikarena hanya diberi
waktu yang terbatas yaitu selama 2 minggu.

4. Memberi tambahan waktu untuk penyusunan ataupun pembuatan laporan P5, agar lebih
maksimal.

9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
1.1 Latar Balakang
Dikutip pada 4 November 2022 dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kearifan_lokal
https://m.mediaindonesia.com/nusantara/508634/kuntau-seni-bela-diri-tradisional-banjar
https://jejakrekam.com/2021/06/19/seni-bela-diri-kuntau-di-masyarakat-banjar-yang-makin-
menepi/
1.4 Metode Penulisan
Dikutip pada 10 November 2022 dari
http://repository.upi.edu/1605/6/S_ADP_0705056_Chapter3.pdf
Dan
https://osf.io/cy9de/download/?format=pdf#:~:text=Metode%20wawancara%2Finterview%
20juga%20merupakan,menggunakan%20pedoman%20(guide)%20wawancara
BAB II
2.1 Pengertian Seni Bela Diri Tradisional
Dikutip pada 5 November 2022 dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri#:~:text=Seni%20bela%20diri%20adalah%20
kesenian,berkembang%20dari%20masa%20ke%20masa.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/26/163147569/olahraga-bela-diri-pengertian-
teknik-dasar-jenis-dan-fungsinya
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/02/28/apa-itu-olahraga-bela-diri-berikut-
pengertian-teknik-dasar-jenis-dan-fungsinya
2.2 Macam-macam Seni Bela Diri Tradisional
Dikutip pada 5 November 2022 dari
https://www.idntimes.com/sport/arena/anoraga-ilafi/mengenal-6-kesenian-bela-diri-
tradisional-yang-ada-di-indonesia-c1c2
2.3 Bakuntau (sejarah/asal-usul)
Dikutip pada 7 November 2022 dari
https://m.mediaindonesia.com/nusantara/508634/kuntau-seni-bela-diri-tradisional-banjar
Dan
https://www.kompasiana.com/syarbani_haira/5d66b17c0d82302c804c7c83/mengenal-seni-
bela-diri-kuntau-di-nusantara
2.4 Nilai-nilai dalam Bakuntau
Dikutip pada 7 November 2022 dari
https://www.teras7.com/nilai-islam-dalam-bela-diri-bakuntau/
Madun, diwawancarai oleh Ahmad Bambang Wirayudha, Siti Rabi’ah Kamil Putri,
November 2022, SMAN 1 Rantau, Kabupaten Tapin, Indonesia.
2.5 Cara Melestarikan Seni Bela Diri Bakuntau
Dikutip pada 8 November 2022 dari
Wawancara bapak mahyuni di
https://jejakrekam.com/2021/06/19/seni-bela-diri-kuntau-di-masyarakat-banjar-yang-makin-
menepi/

10
LAMPIRAN

JADWAL LATIHAN KUNTAU

JAM KE SENIN SELASA RABU KAMIS

1 X1 X2 X3 X4

2 X2 X3 X4 X5

3 X3 X4 X5 X1

4 X4 X5 X1 X2

5 X5 X1 X2 X3

 KETERANGAN

JAM KE SENIN SELASA-KAMIS

1 08.30 – 09.05 07.45 – 08.20

2 09.05 – 09.40 08.20 – 08.55

3 09.40 – 10.15 08.55 – 09.30

4 10.15 - 10.50 09.30 – 10.05

5 10.50 – 11.25 10.05 – 10.40

ISTIRAHAT 11.25 – 11.45 10.40 – 11.00

11
JADWAL PEMBAGIAN MATERI P5

No. Hari/Tanggal Jam Kelas Nama Pemateri Materi


Ke
1 Senin, 31/10/22 6,7 X3 H. M. Ardi Yannoor, M.Pd Identifikasi diri dan kelompok
8-9 X3 Noordiana, S.Pd Konsep, fungsi, dan contoh-
contoh kearifan lokal dari
Kalimantan Selatan
10-11 X3 Lailan Jamilah, S.Pd Mengenal salah satu kearifan
lokal di Tapin yaitu Bakuntau
(sejarah, ciri-ciri Bakuntau Tapin)
2 Selasa, 1/11/22 5-6 X3 Titut Munjiyati, S.Pd + Pengetahuan mengenai
Tina Dyah P, S.Pd penelitian/penelusuran tentang
seni beladiri Bakuntau
7-8 X3 Tina Dyah P, S.Pd + Syarifah Membuat intrimen wawancara
Yoshita, S.Pd dari setiap kelompok tentang seni
beladiri Bakuntau
9-10 X3 Ikrimah, S.Pd Persiapan pembuatan naskah
scenario video documenter seni
beladiri Bakuntau
3 Rabu, 2/11/22 5-6 X3 Arbasiah, S.Pd.I Pelaksanaan wawancara
melakukan dokumentasi untuk
mengumpulkan data dan
informasi tentang seni bela diri
Bakuntau dari narasumber
7-8 X3 Rezna Rufiza, M.Pd Observasi langsung ke lokasi
pelatihanseni beldiri Bakuntau
9-11 X3 Murliyani, S. Pd Memahami prosedur pengolahan
data dan informasi
4 Kamis, 3/11/22 5-7 X3 Noordiana, S.Pd + Rencana tindak lanjut dalm upaya
Lailan Jamilah, S.pd pelestarian kearifan lokal secara
berkelompok
8-10 X3 Noorlatifah, S.Pd + Evaluasi terhadap projek yang
Arbasiah, S.Pd.I telah dilaksanakan
5 Jumat, 4/11/22 1 X3 Rezna Rufiza, M.Pd Lanjutan presentasi foto, video,
maupun dokumentasi hasil projek
secara berkelompok
2 X3 Yoana Dyastina, S.Pd Mengunggah foto atau video hasil
projek ke media sosial pribadi
3-4 X3 Murliyani, S.Pd Mengunggah foto atau video hasil
projek ke media sosial pribadi
6 Senin, 7/11 s/d
Jum’at, 11/11 X3 Proses penyusunan laporan P5
2022

12
JURNAL PEMBELAJARAN P5 DI KELAS X

13
JADWAL PEMBUATAN PROYEK P5

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1 Jum’at, 4/11/2022 Pembuatan latar belakang, tujuan penulisan,rumusan masalah, dan


metode penulisan
2 Sabtu, 5/11/2022 Kerja kelompok melanjutkan pembuatan latar belakang dan
pembuatan 2.1 pengertian seni bela diri, dan 2.2 macam-macam
seni bela diri
3 Senin, 7/11/2022 Mewawancarai pelatih kuntau, guru muni dan kelas lain, serta
pembuatan 2.3 Kuntau (Sejarah dan ciri-ciri) dan 2.4 Nilai-Nilai
dalam Kuntau
4 Selasa, 8/11/2022 pembuatan 2.5 Cara Melestarikan Seni Bela Diri Kuntau
5 Rabu, 9/11/2022 pembuatan kesimpulan, saran-saran dan lampiran, membuat video
dokumentasi
6 Kamis, 10/11/2022 Pembuatan lampiran

14
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Salah satu metode dari penyusunan laporan ini adalah dengan wawancara, dilakukan
bersama pihak-pihak yang telah terlibat dalam kegiatan P5 ini, antara lain bersama Pelatih
Bakuntau Tapin, Guru pengajar kelas 10 sekaligus selaku salah satu koordinator, dan juga siswa
siswi SMAN 1 Rantau yang ikut serta dalam kegiatan P5 ini.
Berikut daftar pertanyaan bersama pelatih Bakuntau Tapin, atas nama Bapak Madun.
1. Sejak kapan bapak tertarik mempelajari bakuntau?
2. Bisakah bapak menceritakan sejarah Bakuntau di Tapin?
3. Setelah Bapak mempelajari Bakuntau, apa yang bapak rasakan?
4. Ada berapa gerakan yang ada dalam bakuntau dan apa saja nama gerakan tersebut?
5. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam bakuntau?
6. Menurut Bapak, apakah generasi muda saat ini masih banyak yang tertarik mempelajari
bakuntau?
7. Andai sedikit yang tertarik, bagaimana cara bapak mengajak mereka agar mau belajar
kuntau dan melestarikannya?
8. Apakah beladiri bakuntau juga diperlombakan pak, kalau dilombakan, bapak sudah
pernah ikut lomba dimana saja?
9. Apa harapan bapak untuk generasi muda sehubungan dengan bakuntau ini?
Selanjutnya, daftar pertanyaan wawancara bersama salahsatu siswa-siswi kelas X-5
SMAN 1 Rantau yang ikut serta dalam kegiatan praktek bakuntau, atas nama fahrul dan nida.
Disini kami menggunaan bahasa daerah yakni bahasa banjar dalam rangka menjaga kearifan
lokal.
1. Rami lah parasa pian latihan bakuntaunya ti?
(Seru tidak menurut kalian latihan bakuntau tadi?)
2. Kayapa keluh kesah pian pas latihan tadi?
(Bagaimana keluh kesah kalian saat latihan tadi?)
3. kayapa perasaan pian misalnya tapilih jadi perwakilan bakuntau sma pas hud kaina?
(Bagaimana perasaan kalian jika terpilih menjadi perwakilan bakuntau SMA saat HUD
nanti)

Terakhir, daftar pertanyaan wawancara bersama ibu munik selaku salah satu dewan guru
yang mengajar kelas 10 sekaligus coordinator kegiatan P5
1. Bagaimana pendapat ibu terhadap kegiatan P5 ini?
2. Apakah ibu/bapak merasakan dampak P5 ini dalam kegiatan belajar mengajar?
3. Apakah kegiatan P5 ini sudah sesuai dengan harapan ibu/bapa atau masih ada yang
kurang?
4. Apakah menurut bapak/ibu kegiatan P5 ini lebih baik dari pada kegiatan belajar mengajar
yang biasa atau malah sebaliknya?
5. Apakah harapan ibu/bapak terhadap kegiatan P5 ini?

15
HASIL WAWANCARA
Wawancara oleh kelompok 2 bersama bapak Madun selaku salah satu pelatih kuntau di
SMAN 1 Rantau, mengenai perjalanan beliau, sejarah kuntau, nama-nama gerakan kuntau, nilai-
nilai kuntau, serta tanggapan beliau tentang kuntau dikalangan generasi muda saat ini.

1. Sejak kapan bapak tertarik mempelajari bakuntau?


Jawaban: "Sudah lama, dari umur 10 tahun atau kelas 3 sd, sampai sekarang masih aktif"
2. Bisakah bapak menceritakan sejarah Bakuntau di Tapin?
Jawaban: "asal usulnya, yang mempunyai ilmu beladiri bakuntau ini bernama guru
angkir, guru usur, guru jainuri, yang lalu diturunkan kepada guru ba'ah, lalu diturunkan
lagi kepada guru supian, dan seterusnya, guru supian menurunkan pada kami, dan
dibawah kami pun masih ada lagi"
3. Setelah Bapak mempelajari Bakuntau, apa yang bapak rasakan?
jawaban: "Merasa sehat dan bahagia"
4. Ada berapa gerakan yang ada dalam bakuntau dan apa saja nama gerakan tersebut?
Jawaban: "kalau gerakan ada banyak, sebagian dari banyak gerakan itu ada gerakan pacit,
galung, pukul sembilan, patikaman, pukul 4, dan banyak lagi
5. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam bakuntau?
Jawaban: "Mempercepat gerakan, menambah kekuatan, menambah power, dan
menambah repflek
6. Menurut Bapak, apakah generasi muda saat ini masih banyak yang tertarik mempelajari
bakuntau?
Jawaban: "Sebagian masih banyak, karena asli budaya banua kita"
7. Andai sedikit yang tertarik, bagaimana cara bapak mengajak mereka agar mau belajar
kuntau dan melestarikannya
Jawaban: "yang pertama melatih untuk anak kita sendiri, lalu juga bisa dengan
mengadakan festival antar perguruan, bisa menjadi jalur silaturahmi juga"
8. Apakah beladiri bakuntau juga diperlombakan pak, kalau dilombakan, bapak sudah
pernah ikut lomba dimana saja?
jawaban: "ada, semuanya lah sudah diikuti, mulai dari sekabupaten, se-provinsi, sampai
ke nasional, bahkan paling jauh ke palembang, tahun tadi ke Palembang, Alhamdulillah
mendapatkan medali emas"
9. Apa harapan bapak untuk generasi muda sehubungan dengan bakuntau ini?
Jawaban: "harapannya lebih di perhatikan lagi lah, lebih dilestarikan, karena beladiri
kuntau ini asli beladiri banua kita"

Selanjutnya, wawancara oleh kelompok 2 bersama salahsatu siswa-siswi kelas X-5


SMAN 1 Rantau yang ikut serta dalam kegiatan praktek bakuntau, atas nama fahrul dan nida.

16
Disini kami menggunaan bahasa daerah yakni bahasa banjar dalam rangka menjaga kearifan
lokal.

1. Rami lah parasa pian latihan bakuntaunya ti?


(Seru tidak menurut kalian latihan bakuntau tadi?)
Jawaban: “Rami banar, ada lapahnya jua karna kita ni hanyar pertama kali jua kaini,
lawan latihan bakuntau ni jua gasan melestarikan budaya Tapin”
(Seru sekali, ada lelahnya juga karena kita ini baru pertamakali juga seperti ini, dan juga
latihan bakuntau ini untuk melestarikan budaya Tapin)
2. Kayapa keluh kesah pian pas latihan tadi?
(Bagaimana keluh kesah kalian saat latihan tadi?)
Jawaban: Ramilah, Mantap gayanya, ya ada yang ngalih jua
(Seru gayanya ada yang mantap, ada yang sulit juga)
3. kayapa perasaan pian misalnya tapilih jadi perwakilan bakuntau sma pas hud kaina?
(Bagaimana perasaan kalian jika terpilih menjadi perwakilan bakuntau SMA saat HUD
nanti)
Jawaban: Bangga pastinya, kawa mewakili SMA lo, apalagi di HUDnya
(Pastinya bangga dapat terpilih apalagi di hut SMA)

Yang terakhir, wawancara kelompok 2 bersama ibu munik selaku salah satu dewan guru
yang mengajar kelas 10 sekaligus coordinator kegiatan P5
1. Bagaimana pendapat ibu terhadap kegiatan P5 ini?
Jawaban: “Menurut saya sudah sangat bagus karena yang pertama dapat mengembangkan
bakat anak dan dapat melestarikan bakuntau supaya generasi muda dapat mengenalnya,
karena kalo sudah kenal kan cinta nah kalo sudah cinta pasti melestarikan
2. Apakah ibu/bapak merasakan dampak P5 ini dalam kegiatan belajar mengajar?
Jawaban: kegiatan P5 ini bagus ya , karena kan ada proyek tuh yang harus dilaksanakan
supaya terampil, kalo kuntau ini kan anak-anak belum tau nah pas latihan ini kan anak-
anak jadi suka kemudian juga kenal dengan teman-temanya kenal dengan gerakan-
gerakan kuntau kemudian setelah ditelaah anak-anak juga antusias dan ya saya sangat
bahagia juga sebagai guru dan koordinator P5
3. apakah kegiatan P5 ini sudah sesuai dengan harapan ibu/bapa atau masih ada yang
kurang?
Jawaban: ya kalo yang sekarang ini sebenarnya namanya kita juga baru pertama ya jadi
belum seluruhnya, tapi alhamdulilah itu yang pertama sudah semua kelas mengikuti tapi
mungkin dari gurunya kadang-kadang ada yang belum paham rencananya itu nanti kita
evaluasi bersama-sama dimana letak kekurangan dan kelemahannya, dan alhamdulillah
sudah dapat dan karena anak-anak hampir semuanya mengikuti sudah sangat
menyenangkan

17
4. Apakah menurut bapak/ibu kegiatan P5 ini lebih baik dari pada kegiatan belajar mengajar
yang biasa atau malah sebaliknya?
Jawaban: Menurut saya keduanya saling melengkapi lah ya karena kalo misalnya kita
belajar terus-menerus kita kan bosan juga, bakuntau terus atau gak belajar membosankan
juga, jadi menurut saya saling melengkapi karena penting juga berpikir secara keilmuan
maksudnya pakai buku tapi penting juga mengajarkan ketrampilan kepada anak-anak
sehingga keduanya saling melengkapi
5. Apakah harapan ibu/bapak terhadap kegiatan P5 ini?
Jawaban: ya harapan saya untuk P5 ini nanti bisa ditingkatkan kemudian semua anak-
anak juga di didik kalo untuk kedepannya jadwal nya diperbagus kemudian tema nya
nanti lebih banyak sehingga anak-anak lebih leluasa menyalurkan bakatnya tidak itu-itu
aja, jadi banyak yang bisa kita pelajari

18
FOTO KEGIATAN

Adapun untuk hasil dokumentasi dari kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dengan tema Kearifan Lokal yaitu Seni Bela Diri Bakuntau yang dilaksanakan selama 2 minggu
yaitu pada 31 Oktober s/d 11 November Tahun 2022 di SMAN 1 Rantau, oleh kelompok 2 adalah
sebagai berikut.

Gambar disamping merupakan salah satu


potret dari kegiatan praktek Bakuntau di SMA,
bisa dilihat bahwa kegiatan ini tak lepas dari
pengawasan para guru pengajar maupun guru
pembimbing.
Para murid pun mengikuti kegiatan
praktek dengan lancer, baik dan tertib, selain
karena pengawasan dari guru juga karena rasa
antusiasme terhadap proyek ini.

Seperti yang terlihat pula


pada gambar disamping, para pelatih
sedang mengajari siswa siswi kelas
10 SMAN 1 Rantau, mereka dengan
teliti mengecek satu per satu gerakan,
posisi, maupun postur dari para siswa,
agar tidak salah dan keliru dalam
mempraktekkan gerakan Seni Bela
Diri Bakuntau ini.

19
Antusias dan semangat para siswa
siswi nampaknya begitu kokoh, bias kita lihat
pada gambar disamping ini, walau panas
matahari terik menerpa tubuh mereka tetapi
tidak merobohkan semangat dan terus
melanjutkan kegiatan proyek dengan tertib,
sangat jarang terlihat siswa yang mengikuti
praktek dengan keadaan lesu, letih, atau tak
bersemangat.
Begitu juga dengan para pelatih dan
guru guru pengajar/pembimbing yang setia
menemani tanpa memperlihatkan
kelelahannya demi mengajari dan
membimbing anak murid agar dapat
mengikuti kegiatan dengan lancer dan
memperoleh manfaatnya.

Beginilah penampakan kegiatan


praktek Bakuntau jika dilihat dari atas atau
lantai 2 gedung kantor SMAN 1 Rantau. Tak
jauh beda dengan foto-foto sebelumnya, pada
foto ini pun juga memperlihatkan para siswa
siswi kelas 10 SMAN 1 Rantau yang
mengikuti kegiatan praktek Bakuntau dengan
baik dan tertib.

20
Terlihat pada gambar disamping, para
siswa dan siswi melaksanakan kegiatan
praktek Bakuntau didalam ruangan
dikarenakan cuaca di luar yang tidak
memadai yakni sedang terjadinya hujan.
Nampaknya, saking para siswa begitu
antusiasnya terhadap kegiatan ini, sampai tak
menggoyahkan semangat mereka untuk ikut
serta dalam kegiatan, walau panas menerjang
ataupun hujan menerpa, tak menjadi
penghalang sekalipun bagi mereka agar tetab
semangat.

21
VIDEO KEGIATAN

Video dokumentasi kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang
bertemakan Kearifan Lokal yakni Bakuntau dari kelompok 2 ini telah kami rangkum mejadi satu
dengan sebaik-baiknya sebisa kami, sebelumnya kami memohon maaf jika ada kekurangan dalam
pembuatan Video rangkaian hasil dokumentasi ini, untuk videonya sendiri telah kami uploud ke
Google Drive dan bias di akses lewat link berikut:
https://drive.google.com/file/d/1kMGU7Jnn3sB5o9eqIyhCidp8FODjEiOx/view?usp=drivesdk
Adapun pengambilan video serta pengeditan dilakukan sendiri oleh rekan kami Naila Rahma
selaku dokumentasi, dan bias kami pastikan kami tidak memplagiat atau pun melanggar hak
cipta dalam pembuatan video dokumentasi ini.

22
RUBRIK PENILAIAN

23

Anda mungkin juga menyukai