Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEGIATAN

AKSI NYATA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA BERTEMA


KEARIFAN LOKAL DENGAN SUB-TEMA MALAM SELIKURAN

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk melaksanakan kegiatan aksi nyata

Disusun oleh :
Kelas X-3

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR


PANCASILA TEMA KEARIFAN LOKAL
SMA N 2 PURWOREJO
2022/2023

1
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan sebuah proposal
kegiatan aksi nyata Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu fasilitator yang telah membantu kami
secara materi maupun non-materi dalam proses penyusunan proposal ini.
Kami menyadari, bahwa proposal kegiatan aksi nyata P5 yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.
Semoga proposal kegiatan aksi nayat P5 ini bisa menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kutoarjo, 18 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………3
Pembukaan
a. Latar belakang…………………………………………………………………..4
b. Tujuan kegiatan…………………………………………………………………4
Isi Proposal
a. Tema…………………………………………………………………………….5
b. Macam-macam Kegiatan……………………………………………………….5
c. Peserta kegiatan………………………………………………………………...5
Susunan Kepanitiaan…………………………………………………………………...6
Jadwal Kegiatan……………………………………………………………………..…6
Rencana Anggaran…………………………………………………………………..…7
Penutup…………………………………………………………………………...……7
I.

3
II. PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, peringatan keagamaan telah menjadi agenda inti bagi umat
beragama . Berbagai peringatan agama telah berjalan di seluruh dunia setiap
tahunnya, termasuk peringatan hari besar agama dalam Islam. Islam selalu
merayakan hari-hari besar agama dengan acara yang menarik dan bermakna.
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Salah satu perayaan hari besar agama yang ada di Indonesia adalah Malam
selikuran atau malam keduapuluh satu, yang di laksanakan setiap malam ke-21
Ramadhan setiap tahunnya. Malam selikuran kerap dilakukan oleh masyarakat Jawa
untuk memperingati malam ke-21 Ramadhan atau hari-hari yang disebut Lailatul
Qadar. Malam selikuran ini juga sebagai bentuk amal dalam menyambut malam
Lailatul Qadar.
Malam selikuran ini dilaksanakan dengan membuat tumpeng sebagai bentuk
sedekah dari warga dan untuk warga yang akhirnya memakannya Bersama-sama. Tata
cara malam selikuran di setiap daerah berbeda-beda, tergantung budaya yang dianut
masyarakat setempat, seperti dalam adat Kasunanan Surakarta. Sehingga malam
selikuran menyimbolkan keagamaan, kebersamaan, dan juga kebudayaan.
Pelaksanaaan malam selikuran bisa dibilang lebih mudah dibanding dengan
pelaksanaan acara keagamaan lain seperti Muludan, dan lainnya. Biaya operasional
malam selikuran juga relatif terjangkau dan mudah diaplikasikan, bahkan dalam adat
Sebagian Desa Bayan, malam selikuran diperingati dengan hampir tidak
mengeluarkan biaya. Karena berbagai faktor tersebut, kelas kami memilih malam
selikuran sebagai sub-tema kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ke-2
SMA N 2 Purworejo.

B. Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan malam selikuran sebagai berikut :


1. Untuk melestarikan budaya lokal tradisional masyarakat.
2. Untuk meningkatkan sistem religi pada era globalisasi.
3. Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kearifan lokal.
4. Untuk memahami tata cara pelaksanaaan salah satu kegiatan religi di masyarakat.
5. Untuk melaksanakan dan mendalami makna serta filosofi salah satu kegiatan
keagamaan.

4
III. ISI PROPOSAL

A. TEMA
Tema yang di ambil adalah “Membumikan Kearifan Lokal” sebagai kekayaan
budaya sub-tema yang di ambil adalah sistem religius. Kegiatan yang kami ambil
adalah Selikuran.
Selikuran adalah tradisi yang di lakukan untuk munyambut datangnya malam
lailatul qodar di bulan ramadhan. Malam selikuran di rayakan setiap tangal 20
ramadhan atau malam 21 ramadhan di setiap tahun. Tradisi selikuran yang kami ambil
berasal dari keraton surakarta dimana akan dilakukan kirab yang membawa jedhong
yang berisi makanan dan membawa lampu ting. Tradisi malam selikuran diharapkan
menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, introspeksi diri, dan juga
meningkatkan ibadah-ibadah lain dalam sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan.

B. Macam-macam Kegiatan
Adapun rincian kegiatan dari Malam Selikuran adalah sebagai berikut:
Peserta kirab melakukan persiapan di pintu masuk GWK dengan berbaris sesuai
dengan urutan, dimulai dari patih diikuti dengan imam serta pembaca Qur’an
kemudian punggawa yang membawa lampu ting, punggawa membawa jedhong
(berisi nasi tumpeng) dan emban membawa makanan ringan yang berjumlah enam,
dan diikuti oleh masyarakat. Pihak keraton serta masyarakat mengarak tumpeng dari
pintu masuk GWK menuju atas panggung GWK, setelah itu meletakkan tumpeng di
tengah panggung dan duduk melingkar.Pembacaan Al-Qur’an oleh salah satu peserta
selikuran lalu dilanjutkan dengan sholawat dan doa-doa secara bersama. Lalu
diadakan pembagian makanan secara merata oleh para emban kepada para peserta
selikuran.Setelah itu imam menyuarakan adzan magrib para peserta beruka puasa
dengan makanan yang telah di bagikan. Acara kegiatan di akhiri dengan sholat magrib
bersama.
C. Peserta Kegiatan
 PUNGGAWA 5. Intan Puspita Sari
1. Irfan Saputra 6. Mafelya Ardine Rasendria
2. Ikhsan KhoirulAnan  IMAM
3. Satria Avrilian Salam 1. Aziz Dicky Wibowo
4. Ramadian Satria Nugraha 2. Fachri Alfarenza Ramadhan
5. Irza Ardiyan Yudhistira  KHOTMIL
6. Yusuf Krisna Dioviko Putra Tasdik 1. Jibran Silvano
 EMBAN 2. Sindu Giyan Pratiwi
1. Alya Nur Rizki  PATI
2. Nahda Putri Salsabila Mokhamad Zeinuva Akbar Rifai
3. Pamela Deadhema Fadhila  RAKYAT BIASA
Pambudi Selain siswa yang ditulis di atas
4. Mayluna Nur Amanah

5
IV. SUSUNAN KEPANITIAAN
Adapun susunan kepanitiaan untuk kegiatan malam selikuran adalah sebagai berikut:

I. PENANGGUNG JAWAB : Bapak M. Fatkul. Ngamali, S.Pd


II. KETUA PANITIA : DEVITA NAJLARANI AZIZA
III. SEKRETARIS : ADJIE AKBAR PAIZAL
IV. BENDAHARA : IRFAN SAPUTRA
V. KOORDINATOR : - AZIZ DICKY WIBOWO
- ZALFA GHANIYA SYIFA
VI. SEKSI PENTAS : - KHOIRUNNISA ARIYANTI
- RISMA LUTFIKA
- FAIRUZ TSANI ROFIFAH
VII. SEKSI PERLENGKAPAN : -LUTHFI LATIF HAFIDI
-RADYMA BAGUZ SAPUTRA
-NABILA AZALIA SALMA.I
-AFIFAH NUR FATIMAH
VIII. SEKSI HUMAS : -AMELIA DWI SYAFITRI
: -PAMELA DEADHEMA F.P
IX. SEKSI ACARA : - DEVY NIA RACHMAWATI
: -SYIFA AULIA CAEZA.P
X. DOKUMENTASI : -FAUZI GAGA ARDILLA
: - ARETA FADIYAH PRATEJO

V. JADWAL KEGIATAN
Dilakukan pada tanggal 1 sampai degan 3 Februari dengan rincian perencanaan
sebagai berikut :
NO Waktu Kegiatan Kegiatan yang dilakukan
1 Minggu pertama Pembukaan dan pemberian materi tentang kearifan lokal
melalui kelas umum dan diskusi kelas untuk pemilihan
kegiatan dari tema yang telah ditentukan secara mendalam
melalui penyusunan kepanitiaan kegiatan, pemeran yang
terkait dengan kegiatan, dan pembuatan proposal kegiatan.
2 Minggu kedua Persiapan pelatihan kegiatan yang telah ditentukan yakni
Malam Selikuran dengan melakukan Tadarus Al-Qur’an
setiap hari dan mempelajari surat ataupun doa yang akan
dibaca dalam kegiatan Malam Selikuran . Selain itu, panitia
mendata perlengkapan yang dibutuhkan dalam kegiatan
Malam Selikuran
3 Minggu ketiga Pematangan konsep dan latihan secara intensif kegiatan
Malam Selikuran yang akan dilakukan oleh seluruh peserta
didik kelas X-3 meliputi gladi kotor dan gladi resik. Selain
itu, seluruh panitia kegiatan Malam Selikuran memastikan
rias dan tata busana, makanan, serta perlengkapan lain
ataupun properti yang dibutuhkan dalam kegiatan Malam

6
Selikuran.

VI. RENCANA ANGGARAN

No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah Uang Yang Dikeluarkan


Barang @
1. Kostum :
 Laki-laki (Beskap) 7 35.000 245.000
 Perempuan (Kebaya) 8 35.000 280.000

2. Tumpeng 1 200.000 200.000


3. Properti :
 Tandu 1 50.000 50.000
 Lampu Ting 2 25.000 50.000
4. Alat Makan :
 Sarung Tangan 1 10.000 10.000
Plastik
5. Kamera 1 70.000 70.000
Total Anggaran 905.000

VII. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi dan pengumpulan data dalam “Tradisi Malem Selikuran
Keraton Surakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tradisi Malem Selikuran Keraton Surakarta adalah tradisi yang dilakukan untuk
menyambut datangnya malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Malam selikuran dirayakan
setiap tanggal 21 ramadhan di setiap tahun. Tujuan dilaksanakannya tradisi ini untuk menjadi
sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, instropeksi diri, dan juga meningkatkan
ibadah-ibadah lain dalam sepuluh hari terakhir pada bulan ramadhan.
2. Keunggulan malam selikuran adalah mempunyai keutamaan lebih baik dari 1000 bulan,
diampuni dosa-dosa, dikabulkannya doa-doa, dan malam penuh berkah. Tradisi ini
bermanfaat bagi masyarakat sebagai wadah dalam mempererat kerukunan.
3.Nilai nilai yang terkandung dalam tradisi malem selikuran antara lain religi, menghormati
leluhur,syukur, ketentraman, kekeluargaan dan gotong royong.
B.SARAN
1. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan Tradisi Upacara Malem Selikuran hendaknya tetap dipertahankan dan
dilestarikan untuk diteruskan dari generasi ke generasi,sehingga anak cucu kita mengetahui
tentang tradisi dan budaya yang ada didaerah.

7
2. Kepada Pemerintah
Tradisi Upacara Malem Selikuran hendaknya harus mendapat perhatian yang khusus, karena
dapat berpotensi menjadi daya tarik wisata religi, apabila dikelola dengan baikakan menjadi
keuntungan. Selain itu, kekayaan bangsa juga tidak bisa ditukar dengan harta atau materi
lainnya.Sehingga ini salah satu hal penting yang perlu dilestarikan.

Anda mungkin juga menyukai