Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN P5

IMPLEMENTASI PANCASILA BERTEMA


“KEARIFAN LOKAL”

DISUSUNOLEH:
KELOMPOK3/KELASXA

1. ANGELA YOACHITA R.T.C (02)

2. DWI SULJAYANTO (09)

3. KAREN APRIELA KURNIAWAN (22)

4. LEANNA BALINDRA P.K (24)

5. MALEAKHI BINTANG F.Y (26)

6. RONI SEFTA H.T (32)

SMAN 1 PURWODADI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur terhadap Tuhan YME atas rahmat dan kasihNya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5
kami ini. Kami ucapkan juga terimakasih kepada fasilitator, narasumber, serta para
pendamping yang turut membantu serta membimbing kami selama melakukan kegiatan P5
dan penyusunan laporan kegiatan.
Penyusunan dan penulisan laporan ini didasari oleh pemenuhan tugas dalam kegiatan
P5. Kegistsn ini sendiri memiliki tujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
Pancasila yang mengacu pada standar kompetensi lulusan.
Akhir kata, kami menyampaikan dengan kesadaran bahwa hasil laporan ini masih jauh
dari kata sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki dan kami. Untuk itu, kami juga
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan laporan ini. Selain itu, kami juga berharap agar laporan ini bisa
memberikan manfaat dan memberikan referensi serta edukasi mengenai kearifan lokal bagi
pembaca.

Purwodadi, 5 September 2023

Mengetahui:
Fasilitator Ketua Kelompok

POEDJOKO REBIJANTORO, S.Pd, M.Pd MALEAKHI BINTANG F.Y


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Tujuan...............................................................................................................................
2

BAB 2 DESKRIPSI PERMAINAN...........................................................................................


2

A. Sejarah Cublak-Cublak Suweng......................................................................................


2

B. Alat dan Bahan.................................................................................................................5

C. Langkah-langkah Bermain...............................................................................................5

BAB 3 KEUNIKAN DAN NILAI BUDAYA............................................................................ 6

A. Keunikan Permainan........................................................................................................6

B. Nilai Moral dan Kearifan Lokal.......................................................................................6

BAB 4 PENGALAMAN BERMAIN.........................................................................................7

A. Proses Persiapan...............................................................................................................7

B. Evaluasi
Pengalaman........................................................................................................7

BAB 5 KESIMPULAN.............................................................................................................. 8

A. Kesimpulan......................................................................................................................
8

B. Saran.................................................................................................................................
8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9
LAMPIRAN..............................................................................................................................10

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan nilai budaya. Nilai-nilai tersebut dapat
ditemukan pada berbagai macam aspek kebangsaan di negeri ini, salah satunya adalah
permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan secara
turun-temurun dari generasi ke generasi. Pada umumnya, permainan tradisional dimainkan
oleh sekelompok anak, sehingga terciptalah kebersamaan ketika memainkan permainan
tersebut. Selain itu, dengan adanya permainan tradisional dapat melatih anak dalam
mengembangkan rasa kepedulian diantara sesama.
Kebudayaan Indonesia khususnya daerah pulau Jawa memiliki banyak
perbendaharaan permainan tradisional yang masih ada dan dilestarikan sampai sekarang yang
biasa disebut dolanan anak. Di Jawa Tengah ada puluhan jenis dolanan anak yang cukup
terkenal, misalnya boy-boy-an, gobak sodor, pate lele, bekel, dakon, ceblek nyamuk, dan lain-
lain. Di antara beberapa dolanan anak tersebut, ada dolanan anak yang dimainkan dengan
diiringi lirik atau lagu, seperti Dolanan Cublak-Cublak Suweng. Dan pada kesempatan ini,
kami akan memilih Cublak-Cublak Suweng sebagai topik pembahasan dalam kegiatan P5
kami yang bertemakan, “ Kearifan Lokal”.
Dalam kesempatan kali ini, kami memilih Cublak-Cublak Suweng sebagai topik
pembahasan, bukan tanpa alasan. Alasan kami memilih permainan ini sebagai tema dari versi
kami karena permainan Cublak-Cublak Suweng adalah salah satu permainan tradisional yang
mulai banyak dilupakan dan kami ingin memperkenalkan serta menarik kembali minat
terhadap permainan Cublak-Cublak Suweng ini. Selain itu Cublak-Cublak Suweng juga
merupakan permainan masa kecil yang memberikan rasa nostalgia dan memiliki nilai
memorablenya tersendiri bagi kami.

1
B. Tujuan

Dalam laporan kami yang bertemakan “Kearifan Lokal”, bertopik permainan


tradisional Cublak-Cublak Suweng, terdapat beberapa tujuan yang ingin kami capai, yaitu:
1. Memberikan pengetahuan mengenai permainan Cublak-Cublak Suweng.
2. Memperkenalkan lagi ke orang banyak mengenai permainan Cublak-Cublak suweng.
3. Memberikan sarana pembelajaran terkait “Kearifan Lokal” permainan tradisional.
4. Memenuhi kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
5. Meningkatkan pemahaman tentang permainan tradisional Cublak-Cublak Suweng

BAB 2 DESKRIPSI PERMAINAN

A. Sejarah Cublak-Cublak Suweng

Permainan Cublak-Cublak Suweng yang tercipta dari sebuah lagu dolanan dengan
judul yang sama. Cublak-cublak Suweng merupakan lagu yang berasal dari daerah Jawa
Timur. Cublak-cublak Suweng diciptakan oleh Syekh Maulana Ainul Yakin atau yang dapat
disebut Sunan Giri pada tahun 1442 M. Pada saat itu, Sunan Giri sedang menyebarkan Agama
Islam di Indonesia melalui jalur kebudayaan. Lagu Cublak-Cublak Suweng merupakan salah
satu lagu yang digunakan Sunan Giri sebagai media penyebaran ajaran-ajaran baik. Secara
kultural lagu Dolanan Cublak-Cublak Suweng memberikan ajaran agar tidak menuruti hawa
nafsu, menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia dan orang tua. Pada bagian Cublak-
Cublak Suweng memiliki arti tempat berharga, dan suweng berarti suwung, sepi, sejati, dan
harta sejati.
Bila ditelaah secara lebih dalam, tiap baris dari lagu Cublak-Cublak Suweng memiliki
makna yang mendalam. Bila diartikan secara kasar, tiap baris dari lagu Cublak-Cublak
Suweng memiliki arti.

2
Tabel Lirik dan Terjemahan Dolanan Cublak-Cublak Suweng

Lirik Cublak-Cublak Suweng Terjemahan Bahasa Indonesia

Cublak-cublak suweng tempat anting

Suwenge ting gelenter antingnya berserakan

Mambu ketundhung gudel berbau anak kerbau yang terlepas

Pak empong lera lere bapak ompong yang


menggeleng-gelengkan kepalanya

Sopo ngguyu ndhelikake


siapa yang tertawa dia yang
menyembunyikan

Sir sir pong dhele kopong kedelai kosong tidak ada isinya
Selain arti secara langsung, lagu Cublak-Cublak Suweng juga memiliki arti atau
makna yang tersirat dan tidak terdapat secara langsung dalam liriknya. Pada lirik
pemaknaannya tidak dapat begitu saja diartikan ke Bahasa Indonesia untuk dipahami
maksudnya, membutuhkan interpretasi dan penafsiran yang dalam terhadap suatu kata, frasa
dan kalimat pada lirik tersebut.
3
*Berikut arti dan makna tentang nilai-nilai moral yang terkandung didalam lirik Dolanan
Cublak-Cublak Suweng:

o>Kata suweng pada lagu ini sangat ditekankan, suweng diartikan sebagai; Suwung,
Sepi, Sejati atau Harta Abadi. Sedangkan gelenter dalam bahasa Jawa berarti berserakan,
karena sesungguhnya harta yang kita cari sudah berserakan di pelosok bumi. Gudel adalah
istilah yang digunakan masyarakat jawa sebagai anak kerbau untuk melambangkan orang
bodoh. Kalimat “mambu ketundhung gudèl” bermakna bahkan orang bodoh (minim
pendidikan) mencari harta duniawi tersebut dengan penuh nafsu ego, tindakan korupsi, jual
beli jabatan tujuannya untuk mencari kebahagiaan sesaat.
o>Orang bodoh tersebut seperti orang tua ompong yang sedang kebingungan(Pak
Empo lera-lere). Meskipun berlimpah harta, namun bukan harta atau kebahagiaan abadi.
Mereka kebingungan dan selalu gelisah karena dikuasai oleh keserakahannya sendiri. Sopo
ngguyu Ndhelikake diartikan siapa tertawa dia yang menyembunyikan. Mengandung pesan
bahwa siapa yang bijaksana, merekalah yang menemukan kebahagian abadi yang hakiki.
Mereka adalah orang orang yang tersenyum dalam menjalani setiap cerita hidup, walaupun
berada hidup tengah-tengah dunia yang penuh keserakahan. Sir(hati nurani/suara hati) pong
dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Maksudnya hati nurani yang kosong. Untuk sampai
kepada kebahagiaan abadi harus menghindari dari kecintaan kepada kekayaan duniawi,
rendah hati, tidak meremehkan orang lain, serta selalu melatih kepekaan Sir/hati nuraninya.
o>Secara keseluruhan, makna lirik yang terkandung pada lagu Cublak-Cublak suweng adalah
untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani
yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu. Dengan hati nurani akan lebih mudah
menemukan kebahagian, dan tidak tersesat jalan hingga lupa akan akhirat. Dari segi kultural
lagu Dolanan Cublak-cublak suweng dapat memberikan ajaran kepada anak agar tidak
menuruti hawa nafsu, menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia dan orang tua

4
B. Alat dan Bahan

Untuk bermain Cublak-Cublak Suweng, alat dan bahan yang digunakan tidaklah sulit
untuk ditemukan. Alat dan bahan yang digunakan hanyalah batu kecil atau benda padat yang
ringan dan mudah untuk digenggam.

C. Langkah-langkah Bermain
1. Berkumpul dan tentukan siapa yang akan menjadi Pak Empo. (biasanya jika akan
menentukan dengan cara pingsut ataupun hompimpah).
2. Jika sudah, duduk melingkar dan tengahnya Pak Empo berbaring.
3. Taruh telapak tangan menghadap ke atas di punggung Pak Empo.
4. Salah satu dari mereka mengambil batu kerikil atau benda benda kecil yang bisa
digenggam (benda ini dianggap sebagai anting/suweng).
5. Setelah itu nyanyikan lagu cublak cublak suweng. Lagu cublak cublak suweng yaitu,
"Cublak cublak suweng, suwenge teng gelenter mambu ketumpuk gudel tak empo leda
lede sopo ngguyu ndhelikake sir sir pong dele kopong sir sir pong dele kopong".
6. Setelah sampai di bait terakhir Pak Empo bangun dan pemain lainnya pura pura
memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu.
7. Masing masing pemain mengacungkan jari telunjuk dan menggesek gesek jari kanan dan
kiri persis seperti orang mengiris cabai.
8. Kita harus tetap seperti itu sambil bernyanyi sir sir pong delek kopong sampai Pak empo
memilih salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.
9. Jika Pak Empo salah menunjuk maka Pak Empo harus mengulangnya Dari awal lagi, dan
jika Pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya maka orang
yang menyembunyikan tersebut akan bergantian menjadi Pak Empo.
10. Permainan selesai jika Pak Empo berhasil menebak dengan benar pemegang batu tersebut.

5
BAB 3 KEUNIKAN DAN NILAI BUDAYA

A. Keunikan Permainan

Cublak-Cublak Suweng memiliki beberapa keunikan, antara lain:


1. Cublak-Cublak Suweng merupakan permainan fleksibel. Artinya, Cublak-Cublak
Suweng bisa dimainkan oleh orang dari berbagai kalangan dan usia.
2. Cublak-Cublak Suweng juga dapat dengan mudah dimainkan, karena tidak
membutuhkan banyak properti seperti permainan tradisional lain.
3. Cublak-Cublak Suweng memiliki lagu dengan filosofi yang mendalam,tidak
sembarangan di buat.
B. Nilai Moral dan Kearifan Lokal
Wujud Kearifan Lokal Dalam Permainan Tradisional Cublak-cublak Suweng ini telah
banyak penelitian tentang kearifan lokal yang berhasil menggolongkan empat wujud kearifan
lokal yaitu perkataan, tulisan, tindakan atau perbuatan, dan benda buatan manusia. Permainan
tradisional cublak - cublak suweng mengandung nilai-nilai kearifan lokal dalam wujud
perkataan dan perbuatan.
Dalam wujud perkataan, lagu yang digunakan untuk mengiringi permainan cublak
cublak suweng memiliki nama yang sama dengan nama permainannya, yaitu lagu Cublak-
cublak Suweng. Karena lagu tersebut digunakan pada saat permainan, maka cublak cublak
suweng selain merujuk pada permainan, juga merujuk pada lagu dolanan (permainan). Lagu
dolanan menurut Endraswara merupakan lagu yang dinyanyikan sambil bermain-main, atau
lagu yang dinyanyikan dalam permainan tertentu. Dalam wujud perbuatan, tergambar dari
gerakan tubuh yang muncul saat bermain. Gerakan tubuh tersebut tercermin dari langkah-
langkah permainan. Permainan cublak - cublak suweng dimainkan oleh minimal tiga anak.
Satu anak sebagai Pak Empong yang bertugas sebagai pemain kalah, dan anak-anak lainnya
bermain sebagai pemutar biji atau kerikil diiringi lagu. Selain nilai kearifan lokal, permainan
Cublak-Cublak Suweng juga memiliki nilai moral seperti kepemimpinan, aktif mengambil
prakarsa, mudah bergaul, rasa kebersamaan, religius, jujur, sabar, taat dan patuh aturan,
menciptakan strategi, keterampilan, ketangkasan, dan persahabatan.
6
BAB 4 PENGALAMAN BERMAIN

A. Proses Persiapan

Dalam mempersiapkan sarana dan prasarana untuk memainkan Cublak-Cublak


Suweng tidak memiliki kendala yang berlebih. Dalam persiapan praktik permainannya, kami
hanya mempersiapkan gumpalan kertas untuk pengganti batu genggaman. Tempat untuk
bermain biasanya dimana saja. Contohnya bisa di dalam kelas, lapangan, di teras, dan di
tempat kondusif manapun.
Dalam proses persiapan, kami tidak memiliki atau mengalami kendala apapun.

B. Evaluasi Pengalaman
Selama memainkan permainan Cublak-Cublak Suweng, sesuatu yang dapat kami
pelajari adalah kesenangan tidak selalu memerlukan hal yang kompleks dan sulit dicapai.
Selain itu, dari permainan ini kami mempelajari bahwa suatu kebudayaan dapat berkembang
dari apapun. Seperti contohnya permainan Cublak-Cublak Suweng yang awalnya hanya
sebuah lagu, seiring perkembangannya menjadi sebuah permainan.
Kendala yang kami hadapi saat bermain permainan ini adalah sulitnya Menyelesaikan
permainan bila orang yang berperan sebagai pak Empo tidak dapat menebak pemegang batu.
Akibatnya, permainan jadi tidak terselesaikan dan terus berlanjut dalam waktu yang cukup
lama. Selain itu, posisi tengkurap membuat badan sakit dan kurang nyaman bila berulang-
ulang berkali kali.
Untuk itu, membuat sebuah inovasi dalam permainan cublak-cublak suweng tersebut.
Kami mengubah sedikit peraturan dimana orang yang berperan sebagai pak Empo tidak lagi
merunduk, melainkan berdiri dan ditutupi matanya menggunakan penutup mata dan pemain
yang membawa batu akan berdiri dan mengekstafet batu dengan berdiri secara melingkar
mengitari pak Empo. Selain itu, kami tidak memiliki kendala yang lain.

7
BAB 5 KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari permainan ini, kebudayaan dapat berkembang dari
apapun dan dalam bentuk apapun. Dan kita sebagai penerus bangsa yang mencintai tanah air
dan negara Indonesia, harus melestarikan segenap budaya yang kita miliki.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang kami ambil, kami memiliki saran untuk permainan
Cublak-Cublak Suweng agar anak-anak di jaman ini pun tetap memainkan permainan ini agar
permainan ini tidak punah. Pelestarian yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan cara
bernyanyi agar sesuai dengan perkembangan jaman. Seperti mengubah cara menyanyi dan
notasi yang ada dalam lagunya. Misalkan, kita ubah lagunya menjadi genre jazz atau pop.
Pengubahan lirik dalam lagu Cublak-Cublak Suweng tersebut pun dapat dilakukan untuk
melestarikannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Natasya Meidi .2021. Sejarah lagu Cublak-Cublak Suweng yang memiliki banyak
makna. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2023 melalui:
https://student-activity.binus.ac.id/bdm/2021/05/sejarah-lagu-cublak-cublak-suweng-yan g-
memiliki-banyak-makna/

Ariesta, Freddy Widya .2020. Nilai moral dalam lirik Dolanan Cublak-Cublak Suweng.
Diakses pada tanggal29 Agustus 2023 melalui:
https://pgsd.binus.ac.id/2020/04/15/nilai-moral-dalam-lirik-dolanan-cublak-cublak-suweng/

Andany, Ayusandra .2019. Makna Filosofis dibalik Permainan Cublak-Cublak Suweng.


Diakses pada tanggal 29 Agustus 2023 melalui:
https://kumparan.com/tugujogja/makna-filosofis-di-balik-permainan-tradisional-cublak-cubla
k-suweng-1sODfFaLMEX

9
LAMPIRAN

Dokumentasi diskusi penentuan tema dan desain x banner

Dokumentasi diskusi dan tindak lanjut

Dokumentasi praktek percobaan permainan Cublak-Cublak Suweng.


10

Dokumentasi pembuatan video saat menggunakan metode yang kami beri inovasi

Dokumentasi pembuatan video saat bermain menggunakan metode tradisional

11
1
1

Anda mungkin juga menyukai