Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Narrative Text


Sebelum membahas mengenai pengertian Narrative Text, ada baiknya jika kita mengetahui
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Narrative. Narrative atau dalam Bahasa Indonesia
disebut ‘narasi’ merupakan kata yang mempunyai arti ‘a series of events’ atau ‘serangkaian
peristiwa’. Sedangkan text atau ‘teks’ memiliki arti tulisan. Jadi, Narrative Text is a text or
story of a series of connected events, presented in a sequence of written / spoken words,
and/or in a sequence of (moving) pictures. Artinya, teks narasi (Narrative Text) merupakan
sebuah teks atau cerita mengenai serangkaian peristiwa yang saling berhubungan, yang
disajikan secara berurutan dari awal ke akhir cerita baik secara lisan atau tulisan, dan/atau
dengan gambar (bergerak) yang juga disajikan secara berurutan (kronologis).

2. Tujuan Narrative Text


The purpose (tujuan) dari Narrative Text adalah to amuse or entertain the readers. Artinya,
tujuan dari teks narasi (Narrative Text) adalah untuk menghibur para pembaca. Dengan
menampilkan konflik yang menarik di bagian tengah dari sebuah teks narasi, para pembaca
akan terhibur dan akan menjadi penarasan sehingga mereka akan membaca cerita tersebut
hingga selesai.

3. Generic Structure of Narrative Text


Teks narasi (Narrative Text) memiliki struktur kebahasaannya sendiri. Hal inilah yang
membedakan teks narasi berbeda dengan jenis teks yang lain dalam Bahasa Inggris. Berikut
adalah struktur kebahasaan (Generic Structure) dari Narrative Text:

a. Orientation

Orientation merupakan bagian pertama dari Narrative Text yang terletak pada awal cerita
atau di paragraf pertama. Fungsi dari Orientation adalah untuk memperkenalkan kepada para
pembaca atau pendengar mengenai karakter dari cerita narasi, waktu, dan setting dari cerita
tersebut. Bagian Orientation biasanya ditulis singkat dan dapat menjawab pertanyaan Who?
(siapa?), What? (apa?), Where? (dimana?), dan/atau When? (kapan?). Dengan menjawab 2
pertanyaan dari pertanyaan tersebut, misalkan Who? (siapa?) dan Where? (dimana?), bagian
Orientation dari sebuah cerita sudah dapat terbentuk.

b. Complication

Complication merupakan bagian selanjutnya dari Narrative Text. Bagian ini merupakan
bagian yang ditunggu oleh para pembaca dan pendengar karena pada bagian inilah masalah
dalam cerita timbul sehingga membuat cerita narasi (Narrative Text) tersebut menjadi lebih
menarik untuk dibaca dan tidak membosankan. Dalam membuat Narrative Text, para penulis
boleh memberikan satu masalah atau lebih dalam bagian ini sehingga membuat teks tersebut
lebih menarik. Biasanya, masalah yang timbul pada bagian ini melibatkan karakter utama dari
teks tersebut.
c. Resolution

Resolution merupakan bagian selanjutnya setelah Complication. Pada bagian Resolution,


masalah – masalah yang terdapat pada bagian Complication mulai diselesaikan dengan
adanya berbagai solusi. Solusi untuk mengatasi atau mengakhiri masalah tersebut tidak selalu
baik dan bahagia, terkadang ada solusi yang buruk dan menyedihkan. Selain itu, ada juga
solusi untuk mengatasi masalah yang tidak mengakhiri masalah tersebut secara tuntas hingga
akhir cerita tersebut menggantung sehingga membuat para pembaca lebih penasaran. Hal
tersebut bertujuan untuk mepertahankan minat para pembaca akan cerita tersebut.

d. Re-orientation

Re-orientation merupakan bagian terakhir dari Narrative text dan biasanya berada di akhir
cerita atau di paragraf terakhir. Re-orientation merupakan sebuha pilihan yang artinya penulis
yang ingin membuat Narrative Text boleh menggunakan bagian Re-orientation atau pun
tidak. Bagian ini biasanya berisi pesan – pesan bermanfaat bagi para pembaca terkait dengan
cerita tersebut. Pesan – pesan tersebut dapat berupa pesan moral, atau pun pengajaran dari
sang penulis.

4. Ciri Kebahasaan Narrative Text (Language Feature


of Narrative Text)
Narrative Text memiliki ciri kebahasaan (Language Feature) sebagai berikut:

a. Menggunakan Past Tense

Teks narasi (Narrative Text) pasti ditulis dengan menggunakan Past Tense, baik itu Simle
Past Tense, Past Continous Tense, atau Past Perfect Continous Tense karena menceritakan
serangkaian peristiwa yang tidak nyata atau pun serangkaian peristiwa yang telah terjadi di
masa lampau.

b. Menggunakan Conjunction (kata sambung)

Conjunction (kata sambung) diperlukan untuk membuat cerita lebih dimengerti karena kata
sambung berfungsi untuk mengambungkan kata, kalimat, atau paragraf sehingga lebih
berurutan (kronologis).

c. Terdapat kalimat langsung (Direct Sentence)

Narrative Text menggunakan baik kalimat langsung dan kalimat tidak langsung (direct and
indirect sentences). Kalimat langsung (direct sentence) digunakan dalam jenis teks ini
bertujuan membantu para pembaca dalam berimajinasi ketika mereka membaca teks tersebut.

d. Fokus pada satu tokoh atau pelaku

Narrative Text menceritakan mengenai seorang tokoh atau pelaku yang menjadi pelaku tama
dalam cerita tersebut dan serangkaian peristiwa yang dialami oleh pelaku atau tokoh utama
tersebut. Oleh karena itu, tokoh utama dalam Narative Text menggunakan kata ganti seperti
“I, he, she, atau we”.

Anda mungkin juga menyukai