Anda di halaman 1dari 5

Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMKN 1 PAGARAN

TEKS ANEKDOT
Kegiatan Belajar 5

A. Kompetensi Dasar

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun
tulis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
2. Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis

C. Materi pembelajaran
Isi teks anekdot:
 peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan publik,
Unsur anekdot:
 peritiwa/tokoh yang perlu dikritisi, sindiran, humor, dan penyebab kelucuan.

Pengertian Teks Anekdot


Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang memiliki unsur lucu, akan tetapi memiliki
kandungan dengan maksud untuk melakukan kritikan. Biasanya kritikan dalam teks anekdot
semisal pada layanan publik di bidang hukum, politik, lingkungan dan sosial.

Tujuan Teks Anekdot


1. Untuk dapat membangkitkan tawa
2. Untuk dapat membuat orang terhibur
3. Untuk dapat menggambarkan suatu karakter atau sikap dengan ringan dan singkat
sehingga ia dapat terhentak dalam sebuah kilasan permohonon yang mengarah
langsung pada intinya.

Ciri Ciri Teks Anekdot


Untuk membedakan teks ini dengan teks tantangan maupun teks lain, kalian perlu
mengetahui ciri-cirinya. Ciri-ciri teks anekdot sangat khusus dan mudah dipahami, berikut
ini:

1. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
Teks anekdot memang dibuat dengan tujuan memberikan kritik dengan cara yang
berbeda. Semacam guyonan yang memang disengaja untuk menyindir. Biasanya
menyangkut isu sosial dalam negeri.
2. Terselip kritikan
Memang salah satu tujuan dibuatnya sebuah teks berbentuk anekdot yaitu
pembuatnya akan menyelipkan kritikan dengan cara yang lucu agar bisa diterima
oleh masyarakat.
3. Berupa teks yang mendekati perumpamaan

1|Teks Anekdot
Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMKN 1 PAGARAN
Cerita yang disampaikan oleh teks anekdot hampir mirip dengan dongeng. Layaknya
karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat
nyata yang memang terjadi di masyarakat.
4. Menampilkan tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau orang penting.
Biasanya di sebuah teks anekdot terdapat tokoh memang kita temui di dunia nyata.
Misalnya seperti orang pemerintahan, anggota keluarga, dan sebagainya.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Adapun kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam pembuatan teks ini, ialah:

1. Menggunakan pertanyaan retorik.


2. Menggunakan kalimat perintah.
3. Menggunakan penghubung.
4. Menggunakan verba atau kata kerja.
5. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
6. Urut berdasarkan kejadian waktu.

Struktur Teks Anekdot

Adapun struktur teks anekdot yang mesti diketahui yaitu sebagai berikut:

1. Abstraksi ialah bagian awal dari teks yang berfungsi memberikan gambaran secara jelas
mengenai isi. Biasanya, bagian ini menunjukkan hal unik yang terdapat di dalam teks.
Abstraksi dalam anekdot pada dasarnya bersifat opsional, boleh ada dan tidak.
2. Orientasi ialah bagian yang menunjukkan latar belakang bagaimana peristiwa terjadi atau
bagian yang menunjukkan awal kejadian.
3. Krisis ialah bagian bertujuan menghibur dan tidak berisi orang penting.
4. Reaksi ialah bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan masalah yang timbul di
bagian krisis. Jadi, pada bagian ini kamu akan menangkap bagaimana cara penulis
menyelesaikan masalah yang sudah dihadapi dalam cerita dengan caranya sendiri.
5. Koda ialah bagian akhir dari cerita unik. Pada bagian ini bisa juga berisikan simpulan
tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Bagian ini bersifat
opsional.

Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup
mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo
tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi
kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik
kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa

2|Teks Anekdot
Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMKN 1 PAGARAN
Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu
bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-
ulang.

Struktur
Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya,
bego!”.
Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga,
masa lu bilang bego!”.
Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar
berulang-ulang.
 

Bodrex

Suatu hari dibulan puasa , ada seoarang kakek sedang puasa tiba tiba kepalanya sakit,
dengan panik si kakek langsung meminum obat bodrex yang tersedia dirumahnya, cucunya
melihat kejadian itu langsung bertanya, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat ?” tanpa
tampang berdosa, si kakek pun langsung menjawab, “ itulah okenya bodrex, bisa diminum
kapan saja !!".

Bagian bagian struktur dari cerita anekdot  ( bodrex ) diatas:

Abstrak: suatu hari dibulan puasa

Orientasi: seoarang kakek sedang puasa tiba tiba kepalanya sakit


Krisis: dengan panik sikakek langsung meminum obat bodrex yang tersedia dirumahnya
Reaksi: Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat
Koda: si kakek pun langsung menjawab, “ itulah okenya bodrex, bisa diminum kapan saja !!.

3|Teks Anekdot
Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMKN 1 PAGARAN

D. Bacaan

Antara Pencuri Sandal dan Koruptor

Di suatu persidangan, seorang hakim memutuskan untuk menjatuhkan hukuman 5 tahun


penjara terhadap Bagus, seorang pemuda berumur 23 tahun. Bagus terbukti bersalah
mencuri sepasang sandal di masjid.

Bagus: “Lho, Pak Hakim, sepasang sandal itu hanya berharga Rp 30.000 saja, mengapa saya
dihukum 5 tahun penjara? Sedangkan para koruptor lebih ringan hukumannya padahal uang
rakyat yang mereka curi jauh lebih banyak!”

Hakim: “Anda merugikan satu orang senilai Rp 30.000. Sedangkan koruptor merugikan 200
juta orang dengan korupsi sebanyak Rp 2 miliar. Jika dihitung-hitung, kerugian yang didapat
tiap orang hanya Rp 10.”

Bagus: “Lalu?”

Hakim: “Lalu apa lagi? Nilai tindakan Anda jauh lebih merugikan. Maka Anda saya hukumi
lebih berat dari koruptor!”

Bagus: (Pingsan)

Tanda-Tanda Orang Pintar

Di sebuah kelas, seorang guru melakukan tanya jawab dengan murid-muridnya.

Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”

Bagus: “Dia rajin membaca, Bu.”

Ibu guru: “Benar. Ada lagi?”

Bagus: “Rajin menulis juga, Bu.”

Ibu guru: “Ya, kamu betul, Bagus.”

Bagus: “Dan rajin menyontek, Bu.”

Ibu guru: (Terkejut) “Kok begitu, Gus?”

Bagus: “Iya, Bu, kalau tidak menyontek, kita tidak akan bisa apa-apa. Contohnya, membuat
pesawat dari kertas. Tanpa menyontek caranya, kita tidak akan bisa membuat pesawat.
Betul, kan, Bu?”

Ibu guru: “Oh, iya, betul juga kamu, Gus.”

4|Teks Anekdot
Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMKN 1 PAGARAN
Bagus: “Yes! Ini berarti kita boleh menyontek, teman-teman, agar kita jadi pintar! Terima
kasih, Bu!”

Ibu guru: (Bingung)

Sumber :https://notepam.com/contoh-teks-anekdot/

E. Tugas

1) Analisislah Struktur pembangun dalam teks anekdot yang dibaca ?


2) Buatlah Teks Anekdot yang memenuhi struktur pembangunya
3) Diskusikan dengan teman kelompok tentang pembuatan sistematika penulisan teks anekdot
tersebut !

5|Teks Anekdot

Anda mungkin juga menyukai