Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR

I.INFORMASI UMUM

A.IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun : Ila Rahmawati, S.Pd
Instansi : SMK Negeri 1 Slawi Kab.
Tegal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas/Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 10 X 30 Menit ( 5 kali
pertemuan)

B.KOMPETENSI AWAL
Fase E (Menyimak dan memirsa)
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak teks non fiksi dalam
bentuk pawarta.wayang.

C.PROFIL PELAJAR PANCASILA


Siswa dapat bernalar kritis dan menimbang berbagai solusi untuk sebuah permasalahan di
dunia nyata, mandir idalam menyelesaikan tugas dan menambah referensi pengetahuan
mengenai teks Pawarta, bergotong royong untuk memcahkan masalah dalam mengevaluasi
informasi teks Pawarta dengan cara berdiskusi, dan kreatif dalam mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.

D.SARANA DAN PRASARANA


Media : video, LKPD, Microsoft Teams,
Alat : HP, Leptop

E.TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik yang menjadi target yaitu:
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak memiliki kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki kesulitan berbahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi, dan lainnya.
3. Peserta didik dengan capaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berpikir tinggi, dan berjiwa pemimpin.

F.MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Blended Learning, discovery learning
Pendekatan : Scientific Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, penugasan
II.KOMPONEN INTI
A.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui struktur dan kaidah teks berita.
2. Peserta didik dapat menentukan pokok-pokok isi teks berita
3. Peseta didik dapat memberi tanggapan terhadap isi teks berita.
4. Peserta didik dapat mengetahui ragam bahasa, diksi, dan unggah-ungguh.
5. Peserta didik Mengetahui teknik penulisan, penyutingan, dan menyajikan dengan lisan
maupun tulisan.
B.PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Kita hidup membutuhkan informasi berkaitan dengan keadaan dilingkungan sekitar.
2. Selalu menerima pitutur/nasehat untuk lebih baik.

C.PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa para siswa ngerti apa kang diarani pawarta iku?
2. Kepiye pawarta iku bias narik kawigaten?
3. Pawarta kanthi topic apa kang paling koksenengi?

D.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Skenario Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan awal
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
• Melakukan presensi terhadap peserta didik 50
• Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan Menit

• Kegiatan literasi (menyanyikan salah satu lagu wajib nasional atau membaca
buku)
• Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
• Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Skenario Pembelajaran Waktu


Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik
Kegiatan Inti
Stimulation 160
• Pendidik meminta siswa mencermati masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Menit
teks pawarta.
• Guru memberikan penjelasan singkat tentang teks pawarta sehingga
menumbuhkan keinginan siswa.
Problem Statement
 Peserta didik menganalisis pawarta dalam masalah sehari-hari
 Peserta didik mendiskusikan berbagai informasi yang telah diperoleh yang berkaitan
dengan berita (mengetahui struktur dan kaidah teks berita dan pokok-pokok isi teks
berita.

Verification
• Juru bicara atau ketua masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas/di forum diskusi (google meet, Ms. Teams).
• Kelompok lain menanggapi atau memberi pertanyaan dan masukan yang
bermanfaat untuk perbaikan tugas kelompok ke depannya pada forum diskusi
(google meet, Ms. Teams).
• Pendidik membimbing peserta didik untuk membuktikan kerelevanan teori dengan
hasil Diskusi.
.

Skenario Pembelajaran Waktu


Pendidik mengevaluasi hasil diskusi dan memberikan apresiasi terhadap proses
pembelajaran yang telak diikuti peserta didik.
Kegiatan Penutup
• Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran
• Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan 15
• Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut dalam bentuk
Menit
pembelajaran Remidiial, program pengayaan, atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun tugas kelompok sesuai hasil belajar siswa.
• Peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

E.ASESMEN
1. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi Bagaimana suasana hatimu saat ini? (emoticon)
siswa

Aktifitas siswa selama belajar di rumah

1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?


2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling menyenangkan
sampai yang paling tidak menyenangkan ketika
sedang belajar.
4. Apa harapan dan mimpimu

Kondisi keluarga dan pergaulan siswa Siapa saja yang bersamamu saat
melakukan aktifitasmu dirumah?

Gaya Belajar, karakter serta minat 1. Gaya belajar seperti apa yang membuatmu
nyaman selama belajar dari rumah?
2. Apakah hobimu?

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
- Mempersiapkan pertanyaan - Instrumen
(instrumen) - Biodata siswa
- Menganalisis jawaban dari siswa - microsoft form sebagai instrumen
- Menentukan tindaklanjut
- Melakukan asesmen non kognitif
pada awal pembelajaran

2. Asesmen Kognitif

Waktu Awal dan akhir Pembelajaran Durasi 60 menit


Asesmen Asesmen

Identifikasi Pertanyaan Kemung- Skor Rencana Tindak


materi yang kinan (Kategori) Lanjut
akan Jawaban
diujikan

Pawarta . Paham Jika jawaban tepat,


utuh melanjutkan ke
proses pembelajaran,
jika tidak tepat guru
membantu
memberikan
informasi jawaban
Paham yang tepat
sebagian

terlampir

Tidak
paham
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

Membuat jadwal pelaksanaan Soal

Identifikasi materi Kunci jawaban

Menyusun pertanyaan Microsof form

Mengelola hasil asesmen Lembar penilaian

Menyusun tindaklanjut

3.Teknik Asesmen a.Sikap (Profil Pancasila) : observasi


b. Pengetahuan : tes objektif (pilihan ganda)-individu
c. Keterampilan : penugasan (LKPD) -kelompok
d. Diskusi Kelompok : Unjuk Kerja
4.Instrumen Asesmen (Terlampir)

F.PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1.Pembelajaran Remedial dan Pengayaana.Remedial


1) Remedial dapat diberikan kepada Peserta didik yang belum mencapai KKM maupun
kepada Peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian :
remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai tujuan
pembelajaran.
2) Pendidik memberi semangat kepada Peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Pendidik akan memberikan tugas bagi Peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut. a)Mendata
pokok-pokok isi anekdot
b)Menemukan penyebab kelucuan sebuah anekdot
b.Pengayaan
1. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan Peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada Peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai tujuan pembelajaran.
2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan Peserta
didik.
3. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas.

III. LAMPIRAN

1.LKPD
Bentuklah sebuah kelompok, diskusikan dengan kelompokmu secara bergotong royong
untuk menganalisis pawarta.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


BAHASA JAWA
KELAS X SEMESTER 1

KELAS :
NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.

A. ANALISIS PAWARTA.
Pados teks berita bahasa jawa ing internet/google lajeng :
1. Analisis struktur pawarta dan kaidah penulisan berita
2. Menanggapi isi berita
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (INDIVIDU)
BAHASA JAWA
KELAS X SEMESTER 1
NAMA:
KELAS:

1. Laporan kedadean utawa prastawa kang narik kawigaten lan disiyarake kanthi cepet
lumantar radhiyo,tivi,internet,lan medhiya liyane diarani....
A.Paraga C. Pariwara
B.Pawarta D. Sandiwara
E. Sesorah
2. Pawarta iku bisa disiyarake lumantar media elektronik lan media cetak (awujud tulisan ).
Ing ngisor iki kang kalebu media elektronok yaiku ....
A.Radhiyo C. Tabloit
B.Majalah D. Koran
E. kalawarti
3. “…nglarung sesaji dhateng seganten, kangge mbucal watak manungsa ingkang awon, kama
utawi nafsu biologis, serakah, murka, mada utawi wuru, bingung sarta drengki lan srei”.
Ukara ing nginggil nuduhake unsur....
A.Wektu C. Kepiye pungkasane upacara
B.Sapa sing ana pawarta D. Panggonan kedadean
E. kapan kedadeanne
4. Unsur “kapan” wonten ing pawarta kegayutan karo....
A.Wektu C. Kedadeane apa
B.Sapa sing ana pawarta D. Panggonan kedadean
E. Kepiye
5. Cengkorongan pawarta bisa dikembangake dadi....
A.Isine berita/pawarta C. Pawarta/berita
B.Warta berita D. Panutuping pawarta/berita
E. awal pawarta
6. Wewaton nulis pawarta kuwi kudu aktual. aktual tegese...
A. Langsung
B. Anyar
C. Ngirit tembung
D. Gampang dimangerteni
E. Ngecakake ukara tanduk
7. Apa wae unsur-unsur pawarta kuwi?
A. Sapa, kepiye, geneya, apa, lahapa, kapan
B. Apa, ing ngendi, karo sapa, lahapa, kepiye
C. Kapan, kedadeane, karo sapa, ing ngendi, apa, sapa
D. Apa, sapa, kapan, ing ngendi, geneya, kepiye
E. Apa, karo sapa, kapan, ing ngendi, geneya, kepiye
8. Nulis pawarta kudu nganggo tata tulis urutan utawa struktur kanthi tujuan supaya para pamaca...
A. Paham macane
B. Ngerteni isine
C. Entuk kawruh
D. Luwih gampang anggone nulis
E. Tertarik maca

9. Menawa maca berita /pawarta kudu gatekake....


A. Intonasi,lagu,lan wong sing maca pawarta
B.Nguasai isi pawarta, Lafat intonasi, Jeda, macane ora cepet-cepet
C.Tandha wacan,swara,kandeltipise teks pawarta
D.Swara,lafal,intonasi,lan tandha wacan
E.nguasai isi pawarta, wong sing maca pawarta
10. Ingkangbiyasane katulis ing wiwitan pawarta/ing paragraf kapisan. Bab iki tinulis amarga
minangka perangan kang wigati saka pawarta, kang nemtokake ing pawarta, lan
nggambarake sakabehe pawarta, diarani ...
A. wates waktu
B. Teras Pawarta
C. Surasane Pawarta/Bahasa Tubuh
D. Judul/Irah-irahan
E. Aktual

1.BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

PAWARTA/BERITA
Pawarta yaiku informasi ngenani sawijining prastawa kang dumadi,

diwartakake lumantar medhia cethak, elektronik, utawa saka pirembugan marang

wong liya utawa pamireng. Prastawa biyasane ngandhut informasi kang wigati.

Informasi kang wigati iki biyasane diarani pokok informasi.

Ukara sajroning informasi kaperang dadi loro, yaiku fakta lan opini.

Fakta minangka andharane kang nduweni sipat nyata lan bisa kabuktekake lumantar
grafik, poto, tabel, lan liya-liyane. Dene opini yaiku andharane kang anyar winates

panemu, pamikir, lan panjangkane panulis durung kelakon.

Pawarta nduweni ciri-ciri kaya ing ngisor iki.

1.         Tinemu nalar (logis).

2.         Informasi lengkap lan jumbuh karo rumus 5W + 1H.

3.         Struktur basa trep.

4.         Diksi trep, ora ambigu.

5.         Narik kawigaten.

6.         Basa kang nengsemake.

Pawarta iku bisa wujud:

1.      Lesan, kang biyasane kababar lumantar medhia elektronik.

Tuladhane: TV, Radio, lan sapanunggalane.

2.      Tulisan, kang biyasane kababar lumantar medhia cethak.

Tuladhane: Ariwarti (Koran), Kalawarti (Majalah), lan sapanunggalane.

B.       Ngandharake Informasi Saka Pawarta

Pawarta iku kaperang dadi papat yaiku headline, deadline, lead,  lan body

language. Gatekna katrangan saben perangan ing ngisor iki!

1.         Headline  (Judul/Irah-irahan)

Headline yaiku irah-irahan kanggo:

1)      Nggampangake pamaca mangerteni pawarta kang bakal diwaca, lan

2)      Nuduhake pawarta kang dianggep wigati kanthi werna-werna aksara utawa

gambar.

2.         Deadline (Wates Wektu)

Ancase deadline yaiku nuduhake papan kadadean lan jeneng medhia massa. Mula

perangan iki nyebut jeneng medhia massa, papan, lan tanggal kadadean.
3.         Lead  (Teras Pawarta)

Lead biyasane katulis ing wiwitan pawarta/ing paragraf kapisan. Bab iki tinulis

amarga minangka perangan kang wigati saka pawarta, kang nemtokake ing pawarta,

lan nggambarake sakabehe pawarta.

4.         Body Language  (Surasane Pawarta/Bahasa Tubuh)

Surasane nyritakake prastawa kang diwartakake kanthi basa kang cekak, aos, lan

cetha. Kanthi mangkono body language minangka pangembange pawarta.

Ing pawarta sing apik iku kudu ngandhut unsur 5W + IH. Andharane 5W +

IH kaya ing ngisor iki, coba digathekake kanthi permati.

1.         What (Apa), yaiku njlentrehake babagan apa kang ana ing pawarta.

2.         Who (Sapa), yaiku njlentrehake babagan sapa utawa paraga kang ana ing

pawarta mau. Unsur sapa iki biyasane dijlentrehake kanthi jangkep, kaya ta

babagan ciri-cirine, titel, umum, lan sapanunggalane.

3.         When (Kapan), yaiku unsur kang njlentrehake kapan prastawa ing pawarta iku

dumadi utawa wektu kedadean prastawa. Unsur iki bisa menehi nreti babagan

wayah, jam, lan kahanan. Tuladha: mau isuk, wingi sore, lan sapanunggalane.

4.         Where (Ana Ngendi), yaiku njlentrehake babagan panggonan kedadean

prastawa ing pawarta iku.

5.         Why (Kena Apa), yaiku nudhuhake sebab musabab kena apa prastawa iku bisa

kedadean. Lumrahe bisa ditiliki saka tembung “asale, sababe, mulane”.

6.         How (Kepiye), yaiku njlentrehake babagan kepiye prastawa iku kedadean. Bisa

uga nuduhake kepiye swasana ing prastawa iku.

C.      Maca Pawarta Nganggo Basa Krama


Maca prastawa uga diarani maca teknik. Maca teknik yaiku maca kanthi

pocapan kang cetha, bisa keprungu endah lan cetha dening wong liya. Supaya bisa

maca teknik, gathekna babagan-babagan ing ngisor iki!

1.         Pocapan utawa lafal kudu vetha antarane vokal lan konsonan.

2.         Lagu ukara, yaiku munggah medune swara.

3.         Kawijangan pocapan, yaiku gamblang dirungokake lan bener tumrape ature basa.

4.         Pandeleng mripat tumuju marang pamirsa, tajem, lan mrebawani.

5.         Sikep maca kudu sopan lan bener.

Maca pawarta kudu seru, nanging tetep nggathekake teknik-teknik maca

pawarta, yaiku.

1.         Pamaca pawarta kudu nguwasani isi pawarta sing arep diwaca. Sadurunge maca,

pamaca pawarta kudu maca naskah luwih dhisik lan nliti umpamane ana sing kleru.

2.         Pelafalan (pocapan) uga wigati. Konsonan utawa vokal kudu cetha supaya ora dadi

samar karepe amarga ana tembung sing meh padha pangucapane.

3.         Unjal napas (jeda) kudu bener. Dawa cendhake jeda kudu digathekake. Biyasane

pamaca pawarta migunakake:

a.       Tandha (/)           : kanggo mandheg sedhela.

b.      Tandha (//)          : kanggo mandheg suwe.

c.       Tandha (_)          : kanggo pungkasan baris sing ora kena mandheg.

4.         Ing wirama (dhuwur cendhake swara) kudu diselang seling supaya gampang

mbedakake antarane bagean sing wigati lan ora.

5.         Anggone maca ora kena cupet banget utawa rendhet banget. Tempo sing cepet

banget angel ditampa pamiarsa. Suwalike yen rendhet banget bakal mboseni sing

ngrungokake.
6.         Bantere swara kudu cukup saengga gampang ditampa.

7.         Menawa pamaca pawarta dipajang (di-shooting), sikep pamaca pawarta kudu

wajar, aja kaku lan sakarepe dhewe, pandeleng/netra aja ngasi naskah terus.

Pamaca luwih becik uga mangerteni sipat-sipate pawarta, yaiku.

1.      Aktual (Anyar),  yaiku pawarta kang luwih anyar luwih becik tinimbang pawarta

lawas.

2.      Jarak (Adoh/Cedake), yaiku pamaca luwih nggatekake tumrap prastawa kang

dumadi ing sakiwatengene tinimbang pawarta saka papan liyane.

3.      Wigati, yaiku sawijining bab bakal dadi pawarta yen dianggep perangan kang

wigati amarga bisa ngendaleni panguripan ing bebrayan wong agung.

4.      Akibat, yaiku sawijining bab dadi pawarta yen ngowahi kahanan.

5.      Congkrah/Konflik, yaiku pamaca luwih seneng nyetitekake pawarta kang surasane

congkrahan.

6.      Tintrim, tuladhane : nalika nulungi wong ing kacilakaan.

7.      Kemajuwane, yaiku inovasi utawa owah-owahane teknologi. Pawarta kang anyar

luwih narik kawigaten pamiarsa.

8.      Emosi, yaiku sawijining pawarta kang bisa ndadekake nesu, susah, nangis, lan

gela. Tuladha: nemokake bayi ing pinggir kali.

9.      Humor, yaiku gawe sengsem, mesem, lan guyu.


D.      Nulis Pawarta

Nulis pawarta nduweni cara dhewe kang kudu digathekake, yaiku:

1.      Objektif

Ing babagan iki penulis ora kena martekake pawarta dikantheni kepentingan

pribadi lan sponsor. Pawarta kang tinulis kudu adhedhasar fakta utawa data kang

sanyatane dumadi.

2.      Cover Both Side

Pawarta iku kudu imbang, aja abot sisih. Luwih-luwih nyebutake pehak-pehak kang

ana gegayutane langsung karo pawarta kasebut.

Dene nulis pawarta kudu ana tahap-tahapane, yaiku.

1.      Nglumpukake fakta utawa data. Data ing kene bisa awujud wawancara

(wawanrembug), kedadean langsung, utawa data-data tulis.

2.      Nemtokake teras berita (lead).

3.      Mulih tembung-tembung kang jumbuh karo pawarta, nggunakake alur kang lurus

aja molak-malik utawa dienjah-enjah.

4.      Ngawiti nulis kanthi jenjem lan temenan.

Pawarta Tabrakan Lalulintas

Polrestabes Semarang isih nyelidiki sebab saka kecelakaan maut neng dalan Sriwijaya, ngarep
TBRS, dina Rabu (6/1) nuli sing ngakibatake loro (2) wong mati. Nganti wingi, polisi durung
bisa mriksa Hanif, korban slamet kecelakaan amarga isih nglakoni perawatan neng Rumah
sakit.
”Kita butuh korban sing slamet kanggo dijaluki katrangan awal marang kedadean kecelakaan
kesebut. Mengko yen wis dipriksa bisa meruhi amergane apa,” Tembung Panit Laka
LAKALANTAS Polrestabes Semarang Iptu Jumantri marang Wartawan, dina Kamis tanggal 7
januari kepengker.
contoh-beirta-dalam-bahasa-jawa-tentang-kecelakaan.
Dheweke nuturake, saka sacacah saksi, kecelakaan sing newaske loro wong kesebut sadurunge
mung krungu suwara tabrakan sero. Dikira loro tunggangan saka arah bedha padha mlaku
kanthi banter sadurung tubrukan.
”Mbokmenawan pengendara saka arah wetan dalane mudhun lan banter, saka kulon uga
banter kuwi sing ora bisa dihindari,” turene.
Salah sawong kanca korban Damar Eko Prasetyo, Hanafi warga dalan Lobak RT06, Tlogobayem,
Tembalang isih ndalani perawatan neng RS Roemani lan kondisine kritis.
Hanafi ngalami tatu nang kanggonan rai ngisor tepate neng kanggonan rahang. ”Dheweke isih
dirawat neng RS Roemani, Hanafi kuwi sing mbonceng korban Damar Eko Prasetya,”
gamblange.
Jenasah pengendara Honda Vario putih umur sekitar telung puluh (30) taun, nduwe awak
kurus, kulit werna sawo mateng, ngrambut cendhak kanthi nggunakne klambi putih kembang-
kembang wektu iki isih neng kamar mayit RSUP dr Kariadi.
Saka pakoleh penelusuran ing TKP, korban ngrupakne bakul pitik potong neng pasar
Karangayu. ”Nanging kanggo mestekne kita arep nglakoke penelusuran lan panggolekan
identitas amarga dheweke ora nggawa identitas arepa SIM utawa STNK,” tambahe

2.GLOSARIUM

3.DAFTAR PUSTAKA

Gandung Widaryatmo, dkk. 2014. Prigel Bahasa Jawa Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
INSTRUMEN PENILAIAN

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP


No. Nama Siswa Profil Pancasila Skor Nilai

Mandiri Bernalar Bergotong Kreatif = Skor yang diperoleh X 100


Kritis Royong
Skor Maksimal

dst

Kriteria Penilaian:
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1

TUGAS KELOMPOK

Rubrik Penilaian Individu


Soal pilihan ganda
Jumlah benar X 10 = 100

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


Aspek Nilai
Kelompok Penilaian Skor
Kesesuaian Kerja
Presentasi Kreativitas
Pokok Isi sama
= Skor yang diperoleh X 100
Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1

Anda mungkin juga menyukai