Anda di halaman 1dari 8

ORASI

DOSEN PENGAMPU :
WILDA SINAGA, S.Kep,M.Pd
ANGGOTA KELOMPOK
1. ABDUL WAHID
2. BELLA SARTIKA
3. CRYSTINA ELSA PUTRI
4. ESTERRINA
5. FATIMATUL ZAHRA
6. MILDA OKTARI
7. NUR AZIZAH
8. SALSABILA AMALIA
9. SILFIANA AFRIYANI
PENGERTIAN
Orasi adalah suatu bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh
mahasiswa, buruh,lembaga, organisasi, komunitas, aliansi dan lainnya
disampaikan dalam bentuk pidato tentang suatu permasalahan yang
berkembang dalam momentum demonstrasi, seminar, simposium dan
kegiatan lainnya disampailkan oleh orator yang telah ditugaskan
sebelumnya.
PENTING NYA ORASI DI LINGKUNGAN
KAMPUS
1. Menjadi motivasi mahasiswa baru agar lebih semangat dalam proses
kegiatan
2. Berfikir kritis
3. menambah wawasan mahasiswa
4. memberikan gambaran peranan mereka sebagai mahasiswa
Dalam hal penyampaian orasi, seorang orator harus paham betul dan mampu
memberi contoh sesuai dengan yang diutarakan. Sehingga orator mampu
menyampaikan secara baik dan bisa memberikan contoh sesuai apa yang
disampaikan agar mahasiswa baru dapat mempersepsi hal tersebut sebagai
positif.
Akan tetapi apabila dalam penyampaian orasi tidak disertai dengan contoh
sesuai yang diutarakan maka menimbulkan persepsi negatif dalam otak mahasiswa
baru atas ketidaksesuaian antara konten orasi dengan tindakan sehari-hari. Hal ini
pun juga berangkat dari ungkapan Ulul, salah satu maba FUAD. “Sebagian sudah
dicontohkan akan tetapi ada pula yang belum seperti masih ada panitia yang
terlambat, katanya tidak boleh memakai celana jeans tapi mereka masih ada yang
pakai, tidak boleh merokok disaat berjalannya PBAK namun mereka sendiri masih
melakukan hal tersebut, seharusnya dapat memberi contoh yang baik.”
EMPAT JENIS ORASI SEBAGAI
BERIKUT:
1. Orasi informatif. Tujuan utama dari orasi jenis ini adalah memberikan pengetahuan atau pemahaman bagi
audiens. Seorang guru yang sedangkan menjelaskan teori dalam bidang IPA atau seorang ketua RT yang sedang
menjelaskan prosedur pembayaran pajak adalah contoh dari orasi informatif. yang sangat penting adalah
mengenai pemilihan informasi utama yang berdampak pada pemahaman audiens serta bagaimana potongan-
potongan informasi yang diterima agar pemahaman yang diperoleh audiens cepat terbentuk dan tidak
menghasilkan kebingungan. Urutan penyajian informasi dapat dilakukan secara spasial, kronologis, kausal,
komparatif, ataupun katagoris, bergantung pada jenis informasi yang disampaikan.

2. Orasi persuasif. Tujuan dari jenis atauasi ini adalah mempengaruhi audien baik keyakinan, maupun perilaku
yang mendorong adanya aksi. Contoh dari orasi persuasif adalah ceramah seorang ulama, pemaparan seorang
penjualan produk dan juga orasi seorang mahasiswa yang sedang melakukan kritik terhadap kebijakan
pemerintah. Untuk dapat mempengaruhi penonton, orator harus memahami kebutuhan utama dari para
penontonnya. Kebutuhan orang tua di perumaham tentu berbeda dengan para mahasiswa di kampus. Mengenai
jenis-jenis kebutuhan manusia orator dapat mendalami teori kebutuhan Abraham Maslow sebelum menganalisis
hal-hal teknis terkait kebutuhan audiennya. Tak kalah pentingnya adalah bagaimana orator dapat menunjukkan
atau mendemonstrasikan manfaat yang akan diperoleh audiens jika mengikuti arah-arahan yang
disampaikannya.
EMPAT JENIS ORASI SEBAGAI
BERIKUT:
3. Orasi acara khusus. Contoh dari orasi jenis ini adalah seminar pembukaan yang dilakukan oleh pimpinan
universitas dan sambutan pada acara pernikahan. Setiap acara memiliki etika dan tatacara tertentu yang harus
dijangkau oleh sang orator. Pada umumnya orasi pada acara khusus bersifat formal. Aspek penting selain pesan
yang ingin disampaikan adalah upaya untuk menyenangkan atau perasaan yang sesuai dengan situasi acara dan
audiens (suasana acara pernikahan, ulang tahun, seminar, perpisahan dan kematian tentu saja), baik melalui
bahasa lisan maupun sikap dan bahasa simbolik.

4. Orasi melalui media. Jenis orasi ketiga di atas adalah langsung, artinya orator menghadapi audiens secara
langsung bertatap muka. Pada keempat orasi tersebut berlangsung melalui media tertentu sehingga orator tidak
bertatap muka secara langsung dengan audiens. Dahulu kita mengenal televisi dan radio, saat ini kita mengenai
YouTube atau media informasi lain yang memungkinkan kanal dinikmati dan dinikmati oleh masyarakat pada
waktu-waktu tertentu. Saat ini, di tengah situasi pandemi, orasi keempat ini bahkan termasuk yang paling
banyak dilakukan oleh para guru dan dosen. Karena rekaman dan tidak langsung, orator dapat mengatur atau
bahkan memperbaiki penyampaian informasi sehingga kualitas orasi dapat benar-benar ditingkatkan.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai