PENDAHULUAN
Pemupukan merupakan suatu upaya menyediakan unsur hara yang cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman yang sehat dan menghasilkan produksi secara maksimum dan ekonomis, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. Selain itu untuk mencapai kondisi tanah yang subur maka perlu kombinasi pemakaian pupuk organik dan an organik. Pemupukan yang baik mampu meningkatkan produksi hingga mencapai produktivitas standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahannya.
Carbon (C) Hidrogen (H) Oksigen (O) Nitrogen (N) Phosphate (P) Kalium (K) Calsium (Ca) Magnesium (Mg)
Sulphur (S) Ferrum (Fe) Mangan (Mn) Cuprum (Cu) Zincum (Zn) Chlor (Cl) Boron (B) Molybdenum (Mo)
UNSUR HARA
Dari 16 unsur yang terdapat dalam jaringan tanaman, hanya 13 unsur yang termasuk unsur hara yaitu :
1)
2)
3) 4) 5) 6) 7)
Nitrogen (N) Phosphate (P) Kalium (K) Calsium (Ca) Magnesium (Mg) Sulphur (S)/belerang Ferrum (Fe)/ besi
8)
9)
Mangan (Mn) Cuprum (Cu)/tembaga Zincum (Zn)/seng Chlor (Cl) Boron (B) Molybdenum (Mo)
LANJUTAN..
Unsur C, H dan O adalah unsur utama yang menyusun jaringan tubuh tanaman . Namun demikian ketiga unsur tersebut tidak termasuk dalam unsur hara (nutrient ) tanaman, karena ketiga unsur tersebut diperoleh tanaman dari alam secara bebas dalam jumlah cukup untuk menunjang pertumbuhannya.
LANJUTAN..
2. Unsur hara mikro : (Boron (B), Cuprum (Cu), Zincum (Zn), Ferrum (Fe), Mangan (Mn) dan Molybdenum (Me). Contoh pupuk : Boron (B) adalah HGFBorate (36-38%B2O3), Culah prum (Cu) adalah CuSO4 Tembaga sulfat 24 % Cu), Zincum (Zn) adalah ZnSO4 (Seng Sulfat 22% Zn), Mangan (Mn) adalah Balance 28 Mn (28 % Mn dan 5 % S ).
A. Unsur hara makro (Macro nutrient) 1. Nitrogen (N) Unsur hara nitrogen adalah salah satu unsur utama penyusun sel tubuh tanaman meliputi sel daun, batang dan akar (bagian vegetatif), dan penyusun molekul khlorofil (butir hijau daun ) yang berperan penting dalam proses fotosintetis. Proses fotosintetis yang berlangsung dalam daun menghasilkan karboidrat yang mengandung energi yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif (pembentukan daun, batang dan akar ) dan pertumbuhan generatif ( pembentukan bunga dan buah ). Kegunaan pupuk N adalah untuk menunjang pertumbuhan vegetatif (daun,batang dan akar) dan generatif (produksi)
Secara umum, tanaman yang kekurangan (N) adalah : Tanaman tampak kerdil. Daun berwarna hijau pucat kekuning-kunigan. Kecepatan produksi daun menurun. Anak daun berukuran sempit dan menggulung ke arah lidi. (anak daun mengecil) Mengurangi efisiensi pemanfaatan sinar matahari. Terjadi tidak keseimbangan serapan unsur hara. Pembentukan pelepah daun berkurang, bagi tanaman sawit akan menyebabkan produksi TBS berkurang karena bunga betina dan bunga jantan tumbuh hanya dari ketiak (axil) pelepah daun.
2. Phosphate /Fosfor ( P )
Unsur hara phosphat adalah unsur hara utama penyusun molekul ATP (Adenosis Triphosphate) yaitu molekul yang kaya energi. Dalam tubuh tanaman molekul ATP digunakan sebagai sumber energi dalam proses pertumbuhan vegetatif dan generatif, dan dalam berbagai proses metabolisme seperti metabolisme pembentukan (sintetis) protein dan minyak. Kegunaan pupuk (P) adalah untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif, serta untuk sintetis protein dan minyak.
Gejala yang tampak pada tanaman sawit : Pertumbuhan tanaman lambat. Pelepah pendek. Diameter batang mengecil dan berbentuk seperti kerucut. Ukuran dan bobot TBS bertambah kecil. Pada tanaman alang-alang (Imperata cylindrica) tampak gejala : Warna ungu pada anak daun. Pada tanaman kacangan penutup tanah (Pueraria phaseoloides ) tampak gejala : Daun kecil. Tanaman sulit untuk tumbuh. Pembentukan bintil akar kurang.
Magnesium. Magnesium merupakan elemen pusat dalam klorofil yang penting bagi efisiensi fotosintesa. Magnesium juga penting dalam metabolisme fosfat, respirasi tanaman dan pengaktifan enzim. Kekurangan (Mg) ditandai dengan tanaman tampak berwarna hijau kekuningan pada ujung dari daun tua khusunya yang terkena sinar matahari, sedangkan daun yan baru terbentuk umumnya tidak menunjukan gejala kekurangan. Salah satu gejala kekurangan (Mg) yang jelas adalah tiadanya klorosis pada bagian dari daun yang terlindung dari sinar matahari yang langsung. Upaya untuk mengatasi kekurangan (Mg) diantaranya adalah dengan perbaikan PH tanah melalui aplikasi dolomit khususnya pada tanah kemasaman tinggi