Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN WAWANCARA

KONFLIK SOSIAL TAWURAN

Anggota Kelompok:
1. Wahyu Diana Mulyaning Tias(33)
2. Lilis Ikroatus Saadah(13)
3. Nofita Sari(22)
4. Nila Nihayatul Husna(21)
5. Yoseva Hera Iswandari(34)
6. M. Tafta Maulana(15)
7. M. Bilal Albany(14)
8. Ahmad Arief Anggraito(1)
9. Hermawanto(11)
10. M Adi Prasetyo(16)
11. Ahmad Syariful Humam(3)

SMA NEGERI 1 PAMOTAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Berkah,
Rahmat, Karunia dan RidhoNya, tim peneliti dapat menyelesaikan
Laporan Hasil Penelitian yang berjudul: ""

Laporan Hasil Penelitian ini disusun sebagai salah satu bentuk


pertanggungjawaban ilmiah atas kegiatan penelitian yang dilakukan oleh
Kelompok 2 Peneliti Konflik Sosial dalam Masyarakat SMA Negeri 1
Pamotan.

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan keputusan guru mapel sosiologi


SMA Negeri 1 Pamotan tentang Penunjukan kelompok kelas 11 pada
Kegiatan Penelitian Konflik Sosial Tahun 2023.

Akhirnya, peneliti mengharapkan agar Laporan Hasil Penelitian ini dapat


memenuhi fungsinya sebagai khazanah ilmu pengetahuan. Peneliti
menyadari pula bahwa Laporan Hasil Penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca sangat diharapkan, guna perbaikan dan
penyempurnaan Laporan Hasil Penelitian ini. Peneliti tak lupa
menyampaikan permohonan maaf jika dalam penulisan Laporan Hasil
Penelitian ini terdapat kekeliruan dan kekurangan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Pedoman Wawancara
E. Dokumentasi Wawancara
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Informan
B. Penyebab Terjadinya Tawuran
C. Tindakan Yang Dilakukan Aparat
D. Dampak Tawuran
E. Pihak Yang Dirugikan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberagaman latar belakang yang dimiliki oleh setiap individu akan


menjadikannya selalu berada dalam situasi yang bergejolak sebab
sebagai individu pada hakikatnya manusia memiliki hak dan kewajiban
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut pada akhirnya menimbulkan
pertentangan atau benturan baik antar individu maupun kelompok
dalam masyarakat.Keberagaman kehidupan sosial masyarakat tersebut
secara tidak langsung juga memberikan pengaruh terhadap kondisi
masyarakat disekitarnya. Konflik sosial merupakan pertentangan atau
adanya gesekan di dalam masyarakat yang dialami oleh individu dengan
individu, individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok,
maupun konflik yang ada dalam diri individu itu sendiri. Konflik dan
masyarakat bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan
karena konflik dapat menghasilkan integrasi dan sebaliknya. Fanani
dalam Chairul (2004) Tawuran, hakekatnya adalah wujud dari sebuah
konflik yang teraktualisasi dalam bentuk kekerasan (violence). Tawuran
adalah suatu bentuk konflik dengan kekerasan antara dua kelompok
atau lebih, dimana dalam melakukan kekerasan masing-masing
menggunakan peralatan untuk menghancurkan manusia atau lawannya.
Tawuran antara dua kelompok yang dibedakan oleh batas wilayah, adat
istiadat dan kebudayaan yang berada dimana solidaritas kelompok
timbul karena adanya hubungan persaudaraan atau hubungan darah
dan sejarah.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran agar mengetahui


sebab dan akibat yang akan diterima jika melakukan tindakan kriminal
tersebut. karena hakikatnya menjaga keamanan dan ketertiban
merupakan tanggung jawab bersama segenap komponen masyarakat.
sehingga diharapkan kita dapat bersama menjaga perilaku dan tindakan
demi kedamaian hidup bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka, tujuan yang hendak dicapai


oleh peneliti adalah :
1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya tawuran yang terjadi
di masyarakat
2. Bagaimana pengaruh konflik sosial tawuran terhadap kehidupan
masyarakat disekitar
3. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi jika terjadi
tawuran.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut;
1. Mendeskripsikan dan mendokumentasi kronologis informasi yang
didapat dari wawancara tersebut
2. Mengetahui secara kritis tentang sebab akibat terjadinya tawuran
di masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :


1. Berbagai pembahasan serta hasil penelitian ini diharapkan
mampu memberikan tambahan wawasan, dan dapat dijadikan
acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
permasalahan terkait.
2. Sebagai pembelajaran untuk bertindak atau menangani jika
terjadi tawuran disekitar kita.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Fanani Chairul (2004) Tawuran, hakekatnya adalah wujud dari sebuah


konflik yang teraktualisasi dalam bentuk kekerasan (violence). Tawuran
adalah suatu bentuk konflik dengan kekerasan antara dua kelompok
atau lebih, dimana dalam melakukan kekerasan masing-masing
menggunakan peralatan untuk menghancurkan manusia atau lawannya.
Tawuran antara dua kelompok yang dibedakan oleh batas wilayah, adat
istiadat dan kebudayaan yang berada dimana solidaritas kelompok
timbul karena adanya hubungan persaudaraan atau hubungan darah
dan sejarah. Menurut Mansoer (dalam Solikhah, 1999) tawuran adalah
perkelahian massal antar kelompok pelajar laki-laki dengan kekerasan
yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain. Dari penjelasan
tersebut dapat diartikan bahwa dalam kasus tawuran pelajar pelakunya
adalah pelajar laki-laki yang berkelompok. Tawuran dapat dikategorikan
sebagai bentuk kenakalan remaja atau juvenile delinquency, Juvenile
diambil dari bahasa latin juvenilis yang artinya anak muda, sedangkan
delinquent berasal dari bahasa latin delinquere yang berarti terabaikan.
Kartono (1998) menjelaskan juvenile delinquency adalah kenakalan
remaja yang merupakan gangguan perilaku sosial yang disebabkan
pengabaian sosial, sehingga mereka berperilaku menyimpang. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tawuran pelajar
adalah perkelahian yang dilakukan antar kelompok remaja laki-laki
dalam bentuk kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa tawuran
merupakan salah satu bentuk perilaku agresif. Tim Pustaka Familia
(2006: 63) menjelaskan perilaku agresif adalah tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya. Tindakan kekerasan bisa
diartikan sebagai kekerasan fisik atau kekerasan secara lisan. Kekerasan
secara fisik dilakukan secara langsung.
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian dalam jurnal ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian


kualitatif suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci dengan pengambilan
sampel sumber data digunakan secara Purposive, teknik pengumpulan
data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif.

Data yang digunakan dalam jurnal ini bersumber dari data primer dan
data sekunder. Sumber data primer didapat dari hasil pengumpulan
informasi-informasi yang dilakukan secara langsung melalui observasi
dan wawancara.

A.Waktu Penelitian

Penelitian tentang konflik sosial tawuran di Desa Pamotan yang


dilaksanakan pada hari Jum'at,10 Maret 2023.

B.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Koramil 09/Pamotan.Pemilihan tempat


ini karena adanya bapak TNI yang biasanya mengatasi konflik sosial yaitu
tawuran.
C. Subyek Penelitian

Dalam wawancara penelitian konflik sosial tawuran kali ini,yang menjadi


subyek (informan) yaitu bapak Peltu M. Amin yang saat ini menjabat
sebagai Batuud Koramil 09/Pamotan.

D.Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan wawancara langkah pertama yang dilakukan yaitu


mempelajari masalah yang berkaitan dengan tawuran,langkah kedua
yaitu menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajukan
kepada narasumber sebagai berikut:
1. selama bapak bertugas atau menjabat pasti banyak konflik sosial yang
sudah ditemui pada kesempatan ini kita ingin membahas salah satunya
yaitu tentang tawuran tawuran antar warga maupun masyarakat.apakah
bapak pernah menangani kasus ini secara langsung?
2. apa penyebab terjadinya tawuran ini?
3. di mana tawuran tersebut terjadi apakah terdapat wilayah yang
sering terjadi tawuran?
4. biasanya pelaku tawuran ini terdiri dari golongan seperti apa?
5. apakah terdapat anak di bawah umur yang pernah terlibat?
6. bagaimana keadaan awal tawuran ini terjadi?
7. bagaimana partisipasi masyarakat saat terjadi tawuran?
8. bagaimana aparat menyikapi kejadian tersebut?
9. dengan adanya kejadian tersebut, adakah adakah pihak yang
diuntungkan? apakah pelaku merasa Untung setelah melakukan
tawuran?
10. siapa saja yang dirugikan dengan adanya kejadian tersebut?
11. apakah masyarakat setempat juga merasakan kerugian dari hal
tersebut?
12. dampak apa saja yang dirasakan setelah tawuran itu terjadi?
13. apa saja pengaruh tawuran yang terjadi di dalam masyarakat?
14. setelah tawuran selesai ditangani, tindakan apa yang dilakukan
aparat kepada pelaku tawuran?
15. apakah pelaku tawuran mendapat sanksi? sanksi apa yang didapat
oleh pelaku tawuran tersebut?
16. apa tindakan aparat untuk mencegah terjadinya tawuran?

Setelah dirasa pertanyaan cukup dan sesuai dengan topik maksa langkah
selanjutnya yaitu menentukan narasumber,jika dirasa semua sudah siap
maka selanjutnya yaitu membuat janji kepada narasumber dengan cara
memberikan surat izin wawancara kepada beliau.
E.Dokumentasi Wawancara

Berikut adalah dokumentasi yang telah kita susun dalam bentuk video
dokumenter:https://youtu.be/uU_eZ8w7sfE

(Ket: proses wawancara di sebuah ruangan Koramil Kecamatan


Pamotan yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber.)
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.Profil Informan

Informan dalam penelitian ini adalah Peltu M. Amin yang saat ini
menjabat sebagai Batuud Koramil 09/Pamotan. Selama Bapak M.Amin
mengabdi sering sekali terjadi tawuran di desa Pamotan. terutama pada
acara-acara hiburan masyarakat seperti dangdut. Fakta lebih parahnya
pelaku tawuran rata-rata adalah anak dibawah umur (pelajar).

B.Penyebab Terjadinya Tawuran

Banyak anak dibawah umur (pelajar) menjadi pelaku tawuran,hal ini


disebabkan karena di usianya yang masih muda mereka masih semangat
untuk menunjukkan ego atau kekuatannya ,dengan tujuan agar ditakuti
oleh kelompok lain dan dianggap kuat,bisa juga karena faktor
mengkonsumsi minuman keras,Bisa juga karena krisis identitas,dengan
perubahan fisik dan psikologis remaja yang cenderung tidak mengetahui
jati diri mereka, ketidakmampuan remaja dalam mengenali dirinya
mendorong mereka untuk melakukan segala hal yang mereka belum
mereka rasakan dan ketahui dan biasanya dipicu dengan adanya
pergaulan yang salah.
C.Tindakan Yang Dilakukan Aparat

Saat terjadi tawuran aparat sesegera mungkin memblokir kejadian agar


tidak merembet ke kelompok atau masyarakat lain,dan mengamankan
pelaku tawuran untuk diberi sanksi/hukuman dan memberikan
wejangan.

D.Dampak Tawuran

Dampak yang terjadi pasca tawuran yaitu Kerugian fisik, untuk para
remaja yang ikut serta dalam aksi tawuran kemungkinan akan menjadi
korban. Baik cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kehilangan
nyawa mereka. Selain kerugian fisik untuk para remaja yang ikut serta
dalam tawuran mereka juga akan mengalami hilangnya perasaan peka,
toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai. Tidak hanya remaja itu
sendiri yang terkena dampaknya tetapi warga sekitar pun merasakan
dampak kerugian dari tawuran tersebut seperti rusaknya rumah warga
apabila ada remaja yang tawuran saling melempar batu dan mengenai
rumah warga.

Tawuran sendiri dapat menyebabkan psikis yaitu rasa takut warga


karena ikut menjadi sasaran tawuran tersebut,dan juga dapat
menyebabkan adanya tawuran lanjutan ketika kelompok tawuran
tersebut bertemu kembali.
E.Pihak yang Dirugikan

Tentu tawuran adalah fenomena yang merugikan banyak orang. Baik


pelaku, maupun masyarakat di sekitarnya.Ketika terjadinya tawuran
sudah pasti banyak pihak yang dirugikan, orang-orang disekeliling anda
akan merasa terganggu karena ulah anda. Boleh dikata dalam tawuran
tidak ada yang menang, keduanya sama-sama kalah dalam menghalang
munculnya penyerangan antar keduanya.

Akibat tawuran banyak yang terluka, banyak yang rusak dan yang lebih
parahnya mampu menghilangkan nyawa seseorang, lalu apa yang harus
kalian banggakan dengan pola pikir yang buruk tersebut.
BAB V
PENUTUP

A.Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan


dengan judul yang “Penelitian Konflik sosial Tawuran” dapat
disimpulkan bahwa
a. Tawuran merupakan konflik sosial dengan kekerasan antara dua
kelompok atau lebih, dimana dalam melakukan kekerasan
masing-masing menggunakan peralatan untuk menghancurkan
manusia atau lawannya.
b. Tawuran sama sekali bukan perbuatan positif. karena dapat
berdampak pada kerugian warga sekitar maupun pelaku tawuran
itu sendiri.
c. Kelompok yang mendominasi melakukan tawuran adalah anak
dibawah umur yang ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat dan
ingin ditakuti oleh masyarakat atau kelompok lain.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti memiliki


saran-saran yang perlu disampaikan, diantaranya :
a. Bagi pelaku tawuran
dengan mengetahui banyaknya dampak negatif tawuran yang
dapat dirasakan baik secara fisik maupun mental, baik bagi pelaku
maupun warga sekitar. Diharapkan kedepannya agar lebih berhati
hati dalam bertindak dan senantiasa menjaga kedamaian dalam
bermasyarakat.
b. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan menjaga
keharmonisan atau kerukunan antar individu maupun kelompok.
serta sigap jika sewaktu waktu terjadi tawuran disekitar
lingkungan.
c. Bagi Aparat Keamanan
Tetap menjaga keamanan dengan sigap dan tegas kepada pelaku
tawuran agar mereka jera akan perbuatannya sehingga
diharapkan kasus tawuran dapat berkurang dan membangun
keharmonisan bermasyarakat.
LAMPIRAN LAMPIRAN

(Ket:Suasana saat wawancara berlangsung didalam sebuah ruangan didalam


Koramil 09/pamotan)
(Ket:Pemberian bingkisan berupa parsel kepada bapak M.Amin sebagai ucapan rasa
terimakasih karena telah berkenan untuk kita wawancarai dan memberikan lebih
banyak pengetahuan tentang konflik sosial tawuran.)
(Ket:lokasi/letak Kantor Koramil 09/Pamotan)

Anda mungkin juga menyukai