Anda di halaman 1dari 16

Rancangan Penelitian Sosiologi

“Dampak Bullying Terhadap Perilaku Remaja”

DISUSUN OLEH:
Nurul Fatihah
0053805442
X IPS 6

SMAN 8 BATAM
T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan rancangan penelitian yang berjudul "Dampak
Bullying Terhadap Perilaku Remaja" dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Desfita Sari, S.Pd selaku guru Mata Pelajaran Sosiologi yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan rancangan penelitian ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam penyelesaian penelitian. Rancangan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang
dampak bullying yang terjadi pada perilaku remaja, terutama para siswa di Sekolah Dasar
sampai Sekolah Menengah Atas.
Penulis menyadari terdapat beberapa kekurangan dalam rancangan penelitian ini.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis
juga berharap semoga rancangan penelitian ini mampu memberikan pengetahuan bagi kami
sendiri ataupun bagi para pembaca.

Batam, 18 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
JUDUL  ……………………...……………..…………………………………………...……..i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...………………..ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...……………iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah …………………………………… ………………………...4


b. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….5
c. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………...……5
d. Manfaat Penulisan …………………………………………………………………….6
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ……………………………………………………………..7
a. Pengertian bullying.........................................................................................................7
b. Bentuk-bentuk bullying………………………………………………………………..8
c. Faktor penyebab terjadinya bullying………………………………………………
10
d. Dampak bullying………………………………………………………………………………10
e. Dampak bullying terhadap kesehatan mental…………………………………………12
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
a. Jenis dan Lokasi Penelitian ……….………………………………………………….13
b. Objek Penelitian ……………………………………………………………………...13
c. Teknik Pengambilan Sampel …………………………………………………………13
d. Metode Pengolahan dan Analisis …………………………………………………….13
KUISIONER ………………………………………………………………………………………...14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bullying pada remaja semakin marak terjadi belakangan ini. Bullying merupakan
suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik,
verbal atau emosional/psikologi oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih lemah fisik
ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban
menderita. Pada era digital saat ini, media sosial menjadi salah satu wadah yang paling
mudah untuk melakukan pembullyan pada remaja.
Perilaku bullying pada remaja dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Penting untuk kita mengetahui bagaimana dampak bullying pada perilaku remaja.
Dimana usia remaja rentan terhadap pergaulan dan perkembangan mental diri. Apalagi
fenomena bullying ini menjadi permasalahan mendunia karena terjadi hampir di banyak
negara. Fenomena bullying mulai mendapat perhatian peneliti, pendidik, organisasi
perlindungan, dan tokoh masyarakat. Profesor Olweus dari University of Bergen yang sejak
1970-an di Skandinavia mulai memikirkan secara serius tentang fenomena bullying di
sekolah.1
Saat ini anak usia Sekolah Dasar (SD) sudah mulai mengenal bullying. Secara tidak
disadari, mereka melakukan tindakan bullying kepada teman sebaya ataupun teman sekelas.
Tindakan yang mereka lakukan biasanya yaitu, mengejek teman, menjauhi teman,
mengancam, bahkan melakukan tindakan fisik seperti memukul dengan tangan. Akibatnya
akan menimbulkan rasa minder dan frustasi karena sering diejek.
Perilaku bullying dapat menciptakan suasana lingkungan yang kurang mendukung
terhadap perkembangan remaja, baik fisik maupun mentalnya. Beberapa Bullying ini muncul
karena adanya salah paham dan masalah kecil sehingga menimbulkan dampak bagi
kesehatan mental korban.
Perilaku bullying sepatutnya mendapatkan perhatian khusus oleh para praktisi
pendidikan. Sebab, dampak yang ditimbulkan oleh bullying jika dibiarkan akan menjadi
fatal. Bahkan anak bisa bunuh diri karena bullying. Di sebagian besar negara Barat, bullying

1
Novan Ardy Wijaya, Save Our Children from School Bullying, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), 11

4
dianggap sebagai hal yang serius karena cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa
dampak dari perilaku bullying sangat negatif. Menurut Rigby.2
Lingkungan sekolah dan keluarga menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh
terhadap tindakan bullying yang dilakukan oleh remaja. Hal ini berarti bahwa orang tua dan
guru memiliki faktor penting dalam tumbuh kembang anak di rumah maupun di sekolah.
Tontonan mereka seperti televisi, youtube, ataupun saluran media sosial yang lain juga
menjadi faktor anak menjadi pelaku bullying.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang penulis angkat
dalam rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perilaku bullying yang terjadi pada remaja ?
2. Mengapa perilaku bullying bisa terjadi pada remaja ?
3. Bagaimanakah dampak perilaku bullying terhadap perilaku remaja ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan rancangan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja perilaku bullying yang terjadi pada remaja.
2. Untuk mengetahui alasan perilaku bullying yang terjadi pada remaja.
3. Untuk mengetahui dampak perilaku bullying terhadap perilaku remaja.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Siswa
Memberikan informasi kepada siswa mengenai bentuk perilaku bullying, alasan
terjadinya perilaku bullying dan dampak bullying terhadap perilaku remaja.
2. Untuk Pihak Sekolah
Memberikan informasi mengenai dampak perilaku bullying terhadap remaja,
sehingga pihak sekolah mampu mencegah dan mengatasi perilaku bullying di lingkungan
sekolah.

2
Ibid, 18.

5
3. Untuk Orang Tua
Memberikan infromasi mengenai dampak perilaku bullying terhadap perilaku
remaja, sehingga para orang tua dapat mencegah terjadinya bullying serta dapat
mengawasi dan mengontrol perilaku anak di rumah.

6
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

1. Pengertian Bullying
Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bull” yang berarti banteng. Secara
etimologi kata “bully” berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying
dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat” yang artinya mengganggu, mengusik, dan
merintangi orang lain.3
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti
dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologi oleh seseorang atau kelompok yang
merasa lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan
tujuan membuat korban menderita.4
Menurut American Psychiatric Association (APA)bullying adalah perilaku agresif
yang dikarakteristikkan dengan 3 kondisi yaitu (a) perilaku negatif yang bertujuan untuk
merusak atau membahayakan, (b) perilaku yang diulang selama jangka waktu tertentu, (c)
adanya ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat.5
Menurut Ken Rigby, bullying merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti. Aksi ini
dilakukan secara langsung oleh seorang individu atau kelompok yang lebih kuat, tidak
bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan perasaan senang. 6Menurut
Olweus bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak
nyaman/terluka dan biasanya terjadi berulang-ulang, repeated bullyingsuccessiveencounters.7
Menurut American Psycological Association, bullying adalah bentuk perilaku agresif
seseorang yang dengan sengaja dan menyebabkan luka atau ketidaknyamanan pada orang
lain. Biasanya bullying oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat daripada orang yang
lebih lemah. Banyak orang beranggapan perilaku bullying hanya berupa memukul atau

3
https://id.m.wikipedia.org, diakses pada tanggal 18 Mei 2022.
4
Ela Zain Zakiyah, “Faktor yang Mempengaruhi Remaja dalam Melakukan Bullying”, Jurnal Penelitian dan
PPM, Vol. 4. 2, 325.
5
http://dominique122.blogspot.com/2015/05/pengertian-bullying-dan- penjelasannya.html?m=1, diakses pada
tanggal 18 Mei 2022.
6
Ponny Retno Astuti, meredam bullying 3 cara efektif mengatasi kekerasan pada anak, (Jakarta: PT Grasindo,
2008), 3.
7
Novan Ardy Wiyani, Save Our Children from School Bullying, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 12.

7
menendang. Tetapi, bullying tidak hanya seperti itu. Memberi surat ancaman atau
menyebarkan aib orang lain pun termasuk tindakan bullying.8
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying adalah suatu
perilaku negatif yang dilakukan secara berulangulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja
yang bertujuan untuk menyakiti orang lain secara fisik maupun emosional, dilakukan oleh
seorang anak atau kelompok anak dan terdapat ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan
dari pihak-pihak yang terlibat. Contoh perilaku bullying antara lain mengejek, menyebarkan
rumor, menghasut, mengucilkan, menakut-nakuti (intimidasi), mengancam, menindas,
memalak, atau menyerang secara fisik (mendorong, menampar, atau memukul).

2. Bentuk-bentuk bullying
Bullying terbagi dalam dua jenis yaitu, pertama, bullying secara fisik terkait dengan
suatu tindakan yang dilakukan pelaku terhadap korbannya dengan cara memukul, menggigit,
menendang dan mengintimidasi korban di ruangan dengan cara mengitari, mencakar,
mengancam. Kedua, bullying secara non-fisik terbagi menjadi dalam dua bentuk yaitu verbal
dan non-verbal. Bullying verbal dilakukan dengan mengancam, berkata yang tidak sopan
kepada korban, pemalakan yang dilakukan oleh pelaku bullying terhadap korbannya,
menyebarluaskan kejelekan korban. Bullying non-verbal dilakukan dengan cara menakuti
korban, melakukan gerakan kasar seperti memukul, menendang, melakukan hentakan
mengancam kepada korban, memberikan muka mengancam, mengasingkan korban dalam
pertemanan.9
Menurut Riauskina dkk10 perilaku bullying dikelompokkan ke dalam lima kategori
sebagai berikut:
a. Kontak fisik langsung yaitu memukul, mendorong, menggigit, menjambak,
menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, meremas,
dan merusak barang-barang milik orang lain.

8
Anggraini Prawesti, Celebrate Your Weirdness Positeens: Positive Teens Againts Bullying, (Jakarta: PT.
Gramedia, 2014), 8.
9
Ponny Retno Astuti, Meredam Bullying 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan Pada Anak (Jakarta: PT.
Grasindo,2008), 22.
10
Novan Ardy Wiyani, Save Our Children from School Bullying, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 27.

8
b. Kontak verbal langsung yaitu mengancam, mempermalukan, merendahkan,
mengganggu, memberi panggilan, sarkasme, mencela/mengejek, mengintimidasi,
memaki, dan menyebarkan gosip.
c. Perilaku nonverbal langsung yaitu melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,
menampilkan ekspresi wajah yang merendahkan, mengejek atau mengancam
biasanya disertai oleh bullying verbal atau fisik.
d. Perilaku non verbal tidak langsung yaitu mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan hingga retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirim
surat kaleng.

1) Bullying fisik Merupakan bentuk perilaku bullying yang dapat dilihat secara kasat mata
karena terjadi kontak langsung antara pelaku bullying dengan korbannya. Bentuk
bullying fisik antara lain: menampar, menginjak kaki, menjambak, menjegal,
menghukum dengan berlari keliling lapangan, menghukum dengan cara push up.
2) Bullying verbal Merupakan bentuk perilaku bullying yang dapat ditangkap melalui ciri
pendengaran. Bentuk bullying verbal antara lain: menjuluki, meneriaki, memaki,
menghina, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, menebar gosip,
memfitnah.
3) Bullying mental/psikologis Merupakan bentuk perilaku bullying yang paling berbahaya
dibanding dengan bentuk bullying lainnya karena kadang diabaikan oleh beberapa
orang. Bentuk bullying mental/psikologis antara lain: memandang sinis, memandang
penuh ancaman, mendiamkan, mengucilkan, memelototi, dan mencibir.11

3. Faktor penyebab terjadinya bullying

11
Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), Bullying Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan, (Jakarta:
PT. Grasindo, 2008), 2-5.

9
Abdul Rahman Assegaf12 dalam penelitiannya mengungkapkan beberapa analisis
penyebab terjadinya bullying dalam dunia pendidikan. Pertama, bullying terjadi akibat
pelanggaran yang disertai dengan hukuman terutama fisik. Kedua, bullying bisa terjadi akibat
buruknya sistem dan kebijakan pendidikan yang diberlakukan. Hal ini dikarenakan bullying
bisa dilakukan oleh guru dan sistem dalam sekolah. Selanjutnya, bullying dapat pula
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan maupun masyarakat, khususnya media massa, seperti
televisi yang memberi pengaruh bagi pemirsanya. Selain ketiga faktor tersebut, bullying juga
merupakan refleksi pengembangan kehidupan masyarakat dengan pergeseran yang sangat
cepat sehingga menimbulkan adanya instan solution. Faktor yang terakhir adalah pengaruh
faktor ekonomi dan sosial dari pelaku.

4. Dampak bullying
Teman sebaya (peer group) merupakan dunia yang tak terpisahkan dan penting bagi
anak, namun di sisi lain anak dapat mengalami stress dan sensitive dalam pergaulannya
dengan teman sebaya. Hal ini antara lain muncul akibat dari perkataan negatif teman sebaya
terhadap kondisi fisiknya. Priyohadi mengemukakan bahwa pergaulan dengan teman
sebaya.13
Sejalan dengan perlakuan negatif yang berlangsung terus menerus, paparan kekerasan
secara berkelanjutan memiliki efek negatif, seperti munculnya kecemasan, depresi, dan
mengalami penurunan kemampuan belajar dikarenakan mengalami kesulitan konsentrasi dan
penurunan memori, sehingga prestasi akademis anak akan menurun secara signifikan.
Korban bullying juga dapat mengalami depresi yang ekstrim sehingga dapat melakukan
bunuh diri.14 Selain dampak bullying secara umum di atas, peneliti menjelaskan dampak
bullying bagi korban, pelaku, dan bagi siswa lain yang menyaksikan sebagai berikut15:

a. Dampak bullying bagi korban


Dampak bullying bagi korban dapat membuat remaja merasa cemas dan ketakutan,
mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk
12
Novan Ardy Wiyani, Save Our Children from School Bullying, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 21-22.
13
Nurul Hidayati, Bullying pada Anak: Analisis dan Alternatif Solusi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Gresik, Vol. 14. 01, 45.. diakses pada Mei 2022.
14
Ibid, 45
15
https://www.sudahdong.com/dampak-bullying-bagi-siswa/, diakses pada tanggal 18 Mei 2022.

10
menghindari sekolah. Jika bullying berlanjut dalam waktu yang lama, dapat
mempengaruhi self esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku
menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stres dan depresi, serta rasa tidak
aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan korban berbuat
nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri. Jika bullying menimpa
korban secara berulangulang. Konsekuensinya yaitu korban akan merasa depresi dan
marah, marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku dan terhadap orangorang di
sekitarnya serta terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau
menolongnya.16

b. Dampak bagi pelaku


Pada umumnya para pelaku bullying memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang
pro terhadap kekerasan, tipikal orang yang berwatak keras, mudah marah dan
implusif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Para pelaku bullying memiliki
kebutuhan yang kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap
targetnya.17
Siswa akan terperangkap dalam peran pelaku bullying, tidak dapat
mengembangkan hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari
perspektif lain, tidak memiliki empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan
disukai hingga dapat mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan
datang.18
c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders)
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka siswa lain yang menonton
dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam
kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut
menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja

16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid

11
tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu
menghentikannya.19
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying dapat
berdampak terhadap fisik maupun psikis pada korban. Dampak fisik seperti sakit
kepala, sakit dada, cedera pada tubuh, bahkan dapat sampai menimbulkan kematian.
Sedangkan dampak psikis seperti rendah diri, sulit berkonsentrasi sehingga
berpengaruh pada penurunan nilai akademik, trauma, sulit bersosialisasi, hingga
depresi.

5. Dampak bullying terhadap kesehatan mental


Dampak bullying secara umum sudah dijelaskan di atas, namun secara khusus
dampak bullying terhadap kesehatan mental sendiri yaitu korban mengalami trauma terhadap
pelaku, depresi yang mengakibatkan korban mengalami penurunan konsentrasi, penurunan
rasa tidak percaya diri, muncul keinginan membully sebagai bentuk balas dendam, pobia
social dengan ciri takut dilihat atau diperhatikan di depan umum, cemas berlebihan, putus
sekolah, bullycide (bunuh diri).20

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

19
Ibid
20
Anggraini Prawesti, Celebrate Your Weirdness Positeens: Positive Teens Againts Bullying, (Jakarta: PT.
Gramedia, 2014), 13-14.

12
a. Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey. Artinya, penelitian yang
bertujuan untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai orang
atau kelompok orang, terutama dengan menggunakan kuisioner atau wawancara. Untuk
memperoleh tingkat generalisasi yang tinggi biasanya digunakan jumlah.
Untuk melihat bagaimana perilaku para remaja K-Pop diperlukan satu lokasi yang bisa
menmpilkan data yang diperlukan. Pemilihan lokasi SMA Negeri 8 Batam dianggap bisa
mewakili bagaimana perilaku remaja penyuka K-Pop.
Untuk lebih memfokuskan penelitian akan diambil populasi, siswi SMA Negeri 8 Batam
b. Objek Penelitian
Populasi untuk penelitian ini adalah semua siswi SMA. Akan tetapi, mengingat
heterogennya populasi, akan diambil sempel dari beberapa siswi yang bisa mewakili
keberagaman responden mulai dari status sosial ekonomi siswa. Sempel yang akan
diambil lebih spesifik lagi adalah siswi kelas I .
c. Teknik Pengambilan Sempel
Teknik pengambilan sempel menggunakan simple random sampling (sempel acak
sederhana) artinya setiap subjek penelitian memiliki kemungkinan yang sama untuk
menjadi sempel. Artinya , beberapa siswi kelas I bisa dijadikan responden. Alasan
pengambilan responden secara acak, mengingat sifat responden yang heterogen sehingga
diperlukan data yang beragam pula.
d. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian survey sehingga memerlukan responden yang
besar jumlah untuk bisa menggeneralisir permasalahan yang diujikan. Untuk itu, akan
digunakan instrumen penelitian berupa kuisioner, pengamatan, dan wawancara.

Kuisioner
Kepada rekan-rekan terhormat, dalam rangka tugas untuk melakukan penelitian
sederhana dalam mata pelajaran Sosiologi. Untuk itu, perkenankan kami meminta tolong
untuk mengisi data berikut. Kami berharap rekan-rekan mengisi data ini dengan sebenar-
benarnya.

13
A. Data Pribadi
1. Nama              : ………………………………………………….
2. Jenis Kelamin :   
 Laki-laki
 Perempuan 
3. Umur              :
4. Anak ke          :…………………..dari………………..bersaudara
5. Alamat            :…………………………………………………...
6. Suku bangsa    : 
 Jawa              
 Padang
 Cina
 Sunda
 Batak
 Lainnya 
B. Data Orang Tua
1. Nama             : …………………………………………………..
2. Jenis kelamin :
 Laki-laki 
 Perempuan 
3. Umur             : ……………....................................(jika masih ada)
4. Jumlah anak   : ……………………………………………………
5. Suku bangsa   : 
 Jawa 
 Padang
 Cina 
 Sunda
 Batak
6. Pendidikan     : 
 Tidak tamat SD
 Tamat SD

14
 Taman SLTP
 Tamat SMU
 Tamat Diploma
 Tamat Perguruan Tinggi
7. Pekerjaan        :
 PNS
 TNI/Polri
 Pedagang
 Wiraswasta
 Karyawan swasta
 Petani
 Buruh tani
 Lainnya 
8. Pendapatan per bulan :
 Kurang dari Rp. 500.000,00
 Antara Rp. 500.000,00 – Rp. 1.000.000,00
 Antara Rp. 500.000,00 – Rp. 1.500.000,00
 Antara Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00
 Lebih dari Rp. 2.000.000,00

C. Kusioner Bullying
1. Apakah kamu tahu arti kata “bullying”?
a.ya                    b. tidak
2. Apakah di sekolah kamu pernah terjadi bullying?
a.ya                    b. tidak

3. Apakah kamu pernah menjadi korban bullying?


a.ya                     b. tidak
4. Apakah kamu pernah melakukan bullying?
a.ya                     b. tidak
5. Menurut kamu,apakah bullying termaksud dalam kekerasan?

15
a.ya                     b. tidak
D. Pengalaman Bullying
1. Apakah pernah diancam oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
2. Apakah pernah dibentak oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
3. Apakah pernah dimaki oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
4. Apakah pernah dihina oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
5. Apakah pernah dipukul oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
6. Apakah pernah dididorong oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
7. Apakah pernah ditendang oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
8. Apakah pernah ditampar oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
9. Apakah pernah disakiti dengan benda oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
10. Apakah pernah dirayu oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
11. Apakah pernah dicium secara paksa oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak
12. Apakah pernah diperlihatkan video porno oleh teman selama di sekolah?
a.pernah                    b. tidak

16

Anda mungkin juga menyukai