Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BULLYING

Penyusun:
Rini
M Aditya Rahman
Amelda safitri

SMPN 11 BANJARMASIN
Tahun ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat- Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah bullying dikalangan remaja.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Para
teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 1 November 2023

PENYUSUN

PMR SMPN 11 BANJARMASIN


K i

ii

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 1

1.3. Tujuan 1

2.1. Apa itu Bullying ? 2

2.2. Mengapa anak anak melakukan bullying ? 2

2.3. Ada berbagai alasan anak melakukan bullying 2

2.4. Efek dari bullying disekolah 3

2.5. Apa yang perlu diperhatikan 3

2.6. Bagaimana melindungi anak dari bullying 3

2.7. Dampak positif bullying 3

3.1. Kesimpulan 4
3.2. Saran 4
DAFTAR PUSAKA________________________________________________5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kenakalan Remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah
yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang, sedangkan untuk
bullying adalah dikatakan sebagai kekerasan di mana setiap perbuatan terhadap anak yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau
penelantaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu bullying?
2. Mengapa anak anak melakukan bullying?
3. Ada berbagai alasan anak melakukan bullying
4. Efek dari bullying disekolah?
5.Apa yang perlu diperhatikan?
6. Bagaimana melindungi anak dari bullying?
7.Dampak positif bullying

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian bullying
2. Mengetahui mengapa anak melakukan bullying
3. Mengetahui alasan anak melakukan bullying
4. Mengetahui efek dari bullying di sekolah
5. Mengetahui hal yang perlu di perhatikan pada bullying
6. Mengetahui cara melindungi anak dari bullying
7. Mengetahui dampak positif bullying
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Apa itu bullying?
Bullying adalah tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok
yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu diluar kehendak mereka, dengan maksud untuk
membahayakan fisik, mental atau emosional pelecehan dan penyerangan.

Secara harfiah, kata bully berarti menggertak dan mengganggu orang yang lebih lemah.
Istilah bullying kemudian digunakan untuk menunjuk perilaku agresif seseorang atau
sekelompok orang yang dilakukan secara berulang- ulang terhadap orang atau sekelompok
orang lain yang lebih lemah untuk menyakiti korban secara fisik maupun mental. Menurut
Ken Rigby bullying merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke
dalam aksi, menyebabkan seseorang menderita, Aksi ini dilakukan secara langsung oleh
seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan
dilakukan dengan perasaan senang. Bullying juga bisa diartikan dengan sebuah situasi
dimana terjadi sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan. Kekuatan disini tidak hanya
secara fisik, tapi juga mental.

2.2. Mengapa anak anak melakukan bullying?


Biasanya pelaku memulai bullying disekolah pada usia muda, dengan melakukan teror pada
anak laki-laki dan perempuan secara emosional atau intimidasi psikologis."Menurut
penelitian, anak-anak yang biasanya melakukan bullying adalah anak-anak yang merasa
tidak memiliki kemampuan, tidak terlalu percaya diri. Kalau di rumah, ia bukan anak yang
agresif atau bukan anak-anak yang dapat menunjukkan kekuatannya. Sehingga ia cari tempat
lain untuk ia bisa memunculkan kekuatannya dengan melakukan bullying di sekolah
misalnya," terang Fathya.

Selain itu Fathya menyebutkan bahwa anak dapat melakukan bullying karena ia tidak
terasah kemampuan empatinya, pernah menjadi korban bullying, dan melihat contoh
kekerasan sebagai cara untuk bisa menunjukkan kekuatan.

"Bisa jadi anak tidak terasah kemampuan empatinya terhadap sesama. Kemudian yang
ketiga mungkin saja anak pelaku bullying ini dulunya adalah korban bullying. Yang
keempat, anak tersebut pernah melihat contoh kekerasan verbal maupun kekerasan fisik
merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk bisa menunjukkan kekuatan

2.3 Ada berbagai alasan anak melakukan bullying


Biasanya karena mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tua mereka, atau juga
karena merasa penting dan merasa memegang kendali. Ada juga bullying di sekolah dipacu
karena meniru tindakan orang dewasa atau progam televisi
2.4 Efek dari bullying disekolah
Efek dari korban adalah pelakuan itu merampas rasa percaya diri mereka. Efek dari pelaku
adalah menjadi kebiasaan dan kenikmatan untuk meningkatkan ego mereka ketakutan dan
trauma emosional yang diderita si korban dapat memicu kecenderungan untuk putus
sekolah.

Perilaku bully tersebut menimbulkan banyak efek negatif bagi korban, di antaranya:

1. Mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak,
ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
2. Menjadi pengguna obat-obatan terlarang.
3. Prestasi akademik menurun. Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi
ke sekolah sehingga berdampak kepada kegiatan belajar.
4. Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam.

2.5. Apa yang perlu diperhatikan?


Korban tidak akan mengeluh karena takut menerima reaksi dari si pengganggu. Namun,
mereka biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti :
1. Kesulitan tidur
2. sulit untuk melakukan kegiatan
3. sering membuat alasan untuk bolos sekolah
4. tampak gelisah, lesu, dan putus asa terus menerus

2.6. Bagaimana melindungi anak dari bullying?


Hal yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dari bullying:
1. Mencari bantuan sekolah
2. Bicara pada pelaku bullying
3. Berdayakan anak anda
4. Bicara tentang pengalaman anda sendiri
5. Bentuk persahabatan diluar sekolah
6. Terus memberi perhatian dan memantau keadaan anak anda dari penindas

2.7. Dampak positif bullying


Dampak positif dari bullying bisa dijadikan pendorong timbulnya berbagai perkembangan
positif pada korban bullying. Korban akan cenderung:
1. Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi masalah
2. Lebih termotivasi untuk menunjukan potensi supaya tidak direndahkan lagi
3. Termotivasi untuk melakukan introspeksi diri.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang- ulang
dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan
membuat seseorang merasa tidak nyaman. Diperlukan pemahaman moral
individu, yang menekankan pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan dan
bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah
baik atau buruk.

Dengan adanya pemahaman moral yang tinggi, siswa akan memikirkan dahulu
perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau
melakukan bullying kepada temannya.

3.2. Saran

Jadi saran saya selaku pembuat makalah mengenai masalah yang adalah, bahwa orang tua
lebih memantau bagaimana keadaan anak. Sesibuk apapun orangtua untuk tetap
menyempatka bertanya tentang keadaan anak disekolah bagaimana, dan harus selalu
menyikapi tingkah laku anak dengan baik-baik. Karena apabila orang tua terlalu keras
kepada anak, hanya akan mencetak anak yang berkeribadian keras seperti apa yang
dilakukan oleh orangtua mereka. Dan sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak
sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan
bullying antar pelajar di sekolah

Untuk pihak sekolah hendaknya, pihak sekolah proaktif dengan membuat program
pengajaran keterampilan sosial, problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan
karakter.
DAFTAR PUSTAKA

• http://dsh231295.blogspot.com/2014/07/makalah-bimbingan-dan- koseling-bullying.html(Minggu 20
April 2015 jam akses 20.15)

• http://adityawiryatama.blogspot.com/2014/12/makalah-maraknya- perilaku-bullying-di.html (Minggu


20 April 2015 jam akses 21.32)

• http://www.psychologymania.com/2012/06/dampak-bullying-bagi- siswa.html (Minggu 20 April 2015


jam akses 21.32)

• http://naufal.smamda.org/2009/05/28/bullying-di-sekolah-dan-upaya- meminimalisir (Minggu 21


April 2015 Jam akses 8.36)

Anda mungkin juga menyukai