Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENGARUH GENG TERHADAP PRILAKU SISWA DI SEKOLAH

Di sussun Oleh:

1. Ayuk Indaah Meliyana (6)


2. Dina Febriana Putri (10)
3. Kholiq Akbar As’ari (18)
4. Rishma Fajri Choirina (27)
5. Ryandiva P.S.Y. (28)
6. Sindy Lusia Anisah (30)

SMAN 1 AMBARAWA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-nya yang
selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas
penelitian pengaruh geng terhadap perilaku siswa di sekolah dengan baik dan
tepat pada waktunya. Ada pula maksut dan tujuan dari penyusunan proposal ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru bahasa
indonesia.

Dalam penyusunan tugas ini kami menjumoai berbagai hambatan, namun berkat
dukungan materil maupun nonmateril dari berbagai pihak,, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, maka pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselaesaikannya tugas ini.

Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan paaada tugas selanjutnya. Harapan kami seoga tugas
ini bisa memberi ilmu dan manfaat, khususnya bagi kami dan pembaca sekalian.

Penyusun.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB 1: PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 2
D. Metode Penelitian ................................................................... 2
E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 3

BAB 2: LANDASAN TEORI ........................................................................ 4

A. Pengertian Geng ..................................................................... 4


B. Pengaruh Geng Terhadap Perilaku ......................................... 4

BAB 3: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 6

A. Analisis Data ......................................................................... 6


B. Jadwal Pelaksanaan ............................................................... 7
C. Anggaran Dana ...................................................................... 7

BAB 4: PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan ............................................................................ 8
B. Saran-saran ............................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................iv

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebuah pembentukan kelompok-kelompok sosial non-formal yang disinyalir sebagai sebuah
mata rantai kehidupan bebas remaja yang lazim disebut ”gengster” atau ”geng”. Geng remaja
adalah sekelompok ramaja yang membentuk komunitas kecil dengan aktivitas khusus yang
mereka sepakati.

Anak SMA yang tergolong remaja tentunya sarat dengan pencarian jati diri. Salah satu ruang
untuk mencari jati diri bagi remaja adalah komunitas sehobi atau sekedar mampu menampung
keinginan sesaat, yakni geng. Tidak dapat dipungkiri juga sifat remaja yang ingin tahu, suka
mencoba-coba, dan meniru menjadikan mereka masuk ke dalam geng sekolah. Apalagi ketika
di rumah mereka diatur oleh orang tuannya tidak boleh ini-itu, lain halnya di geng mereka
bebas melakukan apapun, sehingga mereka lebih nyaman ketika berada di geng daripada di
rumah. Bahkan pencarian jati diri tersebut sering menjadi ajang coba-coba yang mengarah
pada hal negatif. Padahal pencarian jati diri yang benar bukan sekedar coba-coba, perlu cara,
strategi dan pendampingan khusus.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan munculnya geng-geng di kalangan remaja, sebab hal
itu selaras dengan kodratnya sebagai makhluk sosial. Akan tetapi, ketika mereka
bersekongkol melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain secara
terkoordinir, maka geng tersebut dapat dikatakan menyimpang. Justru yang terjadi di
lapangan adalah banyak geng yang melakukan perbuatan negatif dari pada perbuatan positif.

Tindakan-tindakan negatif yang dilakukan oleh geng ini misalnya adalah tawuran antar geng,
mabuk-mabukan, mencorat-coret dinding di tempat-tempat umum dan lain sebagainya.

Selama ini masyarakat telah memberikan citra yang negatif terhadap geng, meskipun tidak
semua geng bersifat negatif. Ada pula geng yang bersifat positif. Namun tidak dapat
dipungkiri hampir sebagian besar kegiatan yang dilakukan geng adalah negatif, maka perlu
adanya penanganan yang serius dari semua pihak. Terlebih apabila kegiatan yang mereka
lakukan itu dapat mengganggu ketertiban umum.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan psikologi
perkembangan. Penelitian dilakukan di satu sekolah yaitu di SMA Negeri 1 Ambarawa
sebagai sebuah studi komparasi antara geng positif dan negatif. Dipilihnya subyek penelitian
tersebut dengan pertimbangan penulis mengetahui latar belakang fenomena geng di SMA
Negeri 1 Ambarawa

1
B. Rumusan Masalah
Untuk membahas masalah mengenai kelompok sosial lingkungan sekolah (geng) yang
berpengaruh dalam perilaku siswa maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana yang dimaksud dengan geng ( kelompok sosial) ?

2. Apa saja faktor-faktor munculnya geng di sekolah?

3. Mengapa sering terjadi ketidak seimbangan pertemanan antara anggota geng dan teman
luar geng?

4. Bagaimana cara mengurangi geng di sekolah?

5.Bagaimana kesadaran diri yang diimbangi dengan kualitas dasar intelektual seorang pelajar
atau siswa dalam pengaruh perilaku geng tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat


Proposal mengenai kelompok sosial lingkungan sekolah (geng) terhadap perilaku siswa
memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Dari segi ilmu dapat memahami dan mengetahui tentang kelompok sosial (geng).

2. Mengetahui penyebab adanya geng di dalam lingkungan sekolah.

3. Mengetahui perilaku geng secara mendalam.

4. Memberikan pengetahuan tentang gambaran mengurangi kegiatan negatif geng.

5.untuk mengetahui kesadaran siswa yang diimbangi kualitas dasar intelaktuaalsiswa itu
sendiri dalam pengaruh geng.

Adapun manfaatnya sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengaruh geng terhadap perilaku

2. Mengetahui definisi mengenai perihal geng .

3. Mengetahui pengaruh dari adanya geng .

4. Menambah referensi pembaca .

D. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, data diperoleh dari lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan
data antara lain:

2
a) Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan dengan interaksi melalui tanya jawab secara langsung yang terlibat
dengan objek penelitian meliputi Guru Bimbingan Konseling (Guru BK), Guru Pendidikan
Agama Islam (Guru PAI), dan beberapa siswa-siswi SMA Negeri 1 Ambarawa yang terlibat
di dalam geng maupun di luar geng.

b) Observasi (Pengamatan)

Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
fenomena-fenomena, objek-objek yang diteliti sehingga diharapkan peniliti dapat mengamati
secara langsung kegiatan Yang dilakukan objek penilitian dalam upaya menghindari
kesalahan penafsiran atau interprestasi data.

c) Dokumentasi

Kegiatan mengumpulkan dan mempelajari data-data siswa-siswi SMA Negeri 1 Ambarawa


yang dianggap berhubungan dengan objek penelitian.

E. Tinjauan Pustaka

Dapat kita ketahui bahwa adanya geng terjadi dilakukan oleh banyak orang terutama pada
kalangan remaja . Hal tersebut sering kita jumpai disekitar kita , tak lain adalah geng
pertemanan . Lantas , apa yang dapat menimbulkan geng dan pengaruh dari munculnya geng
tersebut .

3
BAB 3

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Geng
Geng adalah sebuah kelompok individu yang saling berkaitan baik teman dekat maupun
kesamaan latar belakang seperti lingkungan, pekerjaan, hobi, atau sekolah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) geng /géng adalah 1. kelompok remaja
(yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya); 2.
gerombolan .

Pendapat lain mengatakan bahwa geng merupakan sekelompok orang dimana saling memiliki
hubungan yang erat yang berkumpul untuk mengakrabkan diri mereka satu sama lain untuk
satu tujuan dan dibuat untuk kalangan-kalangan tertentu saja dan cenderung pilih-pilih dalam
berteman.

Adapun nama lain dari geng diantaranya

gerombolan, kelompok, klub, kumpulan, handai , komplotan .

B. Pengaruh Geng Terhadap Perilaku


Saat kita menjalani masa-masa sekolah, dari SD, SMP, hingga SMA, baik perempuan maupun
laki-laki, kita pasti memiliki teman dekat, bahkan mungkin jumlahnya beberapa orang hingga
akhirnya membentuk sebuah sekumpulan teman yang sering bersama-sama ke manapun dan
di manapun.

Sekumpulan teman dekat itu biasa kita sebut geng, yang cenderung memiliki kedekatan
emosi, dan memiliki banyak persamaan, entah nasib, kecerdasan, hobi, karakter, sampai status
sosial atau ekonomi.

Geng anak sekolah ada yang biasa-biasa saja atau bersikap sewajarnya saja, dalam arti hanya
berkumpul dan bersama-sama, lalu masih berbaur dan berkumpul dengan anak lain yang di
luar kumpulannya.

Namun ada juga geng yang sangat "eksklusif", dalam arti hanya mau menerima dan bersama
teman yang berada dalam gengnya, lalu menutup rapat keberadaan anak lain di luar
kelompoknya.

Bahkan ada juga geng yang "radikal", atau yang sangat loyal kepada sesama teman gengnya
dan tak segan-segan "menyerang" anak lain yang mereka anggap mengganggu eksistensi atau
harga diri mereka, atau salah seorang dari mereka.

Tentu kita cukup sering melihat di internet atau media sosial tentang geng anak sekolah
(terutama anak perempuan) yang mem-bully dan melakukan kekerasan fisik kepada anak

4
perempuan lain karena dianggap mengganggu atau "macam-macam" kepada salah seorang di
antara mereka.

Biasanya yang jadi penyebabnya misalnya adalah tentang edek-meledek, atau dianggap tidak
"menghormati" mereka.

Hal ini memang terlihat sangat sepele dan tidak masuk akal bagi orang dewasa, namun bagi
anak seumuran mereka, itu adalah hal nyata dan yang cukup lumrah.

Terlebih lagi bagi remaja yang masih mencari "identitas diri" atau jati diri, memiliki geng,
terutama sekumpulan anak yang dianggap "hebat" atau "populer" adalah hal yang luar biasa
dan membanggakan, bahkan mungkin bisa dianggap menyamai prestasi akademik sekolah.

Karena itu bagi anak sekolah , sebuah geng seringkali dianggap lebih dari "keluarga",
sehingga harus mendapat perlakuan dan penghargaan yang luar biasa baik dari sesama
anggota, maupun dari orang lain, atau merasa kedudukan dan status mereka lebih dari
kelompok lain.

Mereka pun memiliki "peraturan tersendiri" yang tidak hanya mengikat kumpulan geng itu
sendiri, namun juga untuk anak lain di luar kelompoknya. Tak peduli apapun pendapat orang
lain, ataupun kondisi orang lain. Bagi mereka, yang terpenting dan utama adalah
"kepentingan" mereka sendiri.

Ada beberapa dampak positif dan negatif ngegeng. Dampak positifnya yaitu mereka akan
bersaing didalam akademik dan memiliki solidaritas tinggi terhadap teman sekelompoknya.
Namun, dampak negatifnya yaitu kurangnya rasa kebersamaan dengan teman sekelsanya.
Sehingga mereka akan jauh dan wawasannya juga hanya sekelompok itu saja.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku ngegeng akan mempengaruhi
solidaritas antar teman, mereka akan berkorban demi kelompoknya untuk membuat
kelompoknya unggul dari kelompok lain.

5
BAB 3

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah
salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Atau lebih
ringkas nya penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan pengaruh adanya geng
dalam pergaulan di SMA Negeri 1 Ambarawa.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan dan studi dokumen.
Teknik pengamatan dilakukan karena teknik ini cukup efektif untuk mengetahui perubahan
siswa terhadap pengaruh geng dalam pergaulan. Teknik studi dokumen yang digunakan yaitu
studi dokumen sekunder teknik ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dari orang-orang di
sekitar siswa.

Teknik analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan( kualitatif) dan studi
dokumen :

1. Teknik pengamatan dilakukan karena teknik ini cukup efektif untuk mengetahui perubahan
siswa terhadap pengaruh geng dalam pergaulan.

2. Teknik studi dokumen yang digunakan yaitu studi dokumen sekunder, teknik ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data dari orang-orang di sekitar siswa.

Dari hasil analisis ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang jelas mengenai pengaruh adanya
geng dalam pergaulan siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa. Diharapkan pula dapat menjadi
gambaran dari dampak yang diakibatkan adanya geng

6
B. Jadwal Pelaksanaan

No Nama Kegiatan Tanggal


1 Persiapan: penyusunan proposal, dan Jum’at, 17 Januari 2020
dokumentasi

2 Metode penelitian Selasa, 21 Januari 2020


3 Pelaksanaan penelitian Rabu, 22 Januari 2020
4 Analisis data Rabu, 22 Januari 2020
5 Penyusunan laporan Kamis, 23 Januari 2020 – Sabtu, 25
Januari 2020

6 Penyerahan laporan Senin, 27 Januari 2020

C Anggaran Dana
No Uraian Kegiatan Satuan Biaya Jumlah Biaya
1. Biaya rental printer 1 x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

2. Kertas hvs A4 100 x Rp 250,00 Rp 25.000,00

3. Tinta printer 1 buah x Rp


50.000,00 Rp 50.000,00
4. Transportasi 6 orang x Rp Rp 60.000,00
10.000,00
5. Penjilidan 7 eks x Rp 10.000,00 Rp 70.000,00

6. Fotocopy perbanyak proposal 6 eks x Rp 15.000,00 Rp 90.000,00

7. Kuota 1 kartu x Rp Rp 75.000,00


75.000,00
Jumlah keseluruhan Rp 470.000,00

7
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisa Dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
berikut

1. kemunculan geng pelajar di SMA Negeri 1 Ambarawa disebabkan oleh faktor psikologis dan
sosial. secara psikologis geng pelajar menyediakan kebutuhan bagi anggotanya berupa penghargaan,
pengakuan, dan aktualisasi diri. Sedangkan secara sosial, kemunculan geng pelajar dikarenakan ada
pengklasifikasian kelompok sosial berupa in group dan Out Group.

2. Aktivitas geng pelajar didominasi oleh kegiatan kegiatan negatif seperti tawuran dan kumpul rutin.

3. Upaya yang dilakukan oleh sekolah bersifat pencegahan yaitu mengawasi dan memberi
pendampingan secara intensif kepada siswa siswanya agar tidak terlibat dalam kegiatan geng pelajar.

B. saran-saran
1. Sekolah

sebaiknya secara intensif mengawasi aktivitas yang dilakukan siswanya. Selain itu, pemberantasan
geng pelajar dapat dilakukan secara integral dengan program sekolah atau sebagai agenda utama
soalnya selalu disampaikan kepada seluruh guru untuk ikut serta memperhatikan siswanya dalam
kaitannya dengan geng pelajar briefing pagi.

2. Orang tua

tanggung jawab siswa tidak hanya di sekolah, karena itu orang tua sebaiknya selalu mengawasi anak-
anaknya terutama saat berada di rumah. Orang tua sebaiknya memberikan kenyamanan anak-anaknya
saat di rumah agar mereka tidak terbawa dan ikut geng pelajar

3. Masyarakat umum

warga sekitar akan sangat membantu jika melihat tanda-tanda belajarnya hendak melancarkan aksinya
dengan segera melapor ke pihak Kepolisian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Suryabrata, Sumardi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suganto, Agus. 1993. Psikilogi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

John W, Santrock. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Dr Kartini. 1992. Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pres.

iv

Anda mungkin juga menyukai