Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SENI BUDAYA

TARI TRADITIONAL – TARI JAIPONG

Disusun Oleh :

X IPA 6
2020/2021
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KOTA BOGOR
Jalan Pakuan No. 4, Telepon (0251) 8321747 , 8392144
Fax (0521)8392868, Website : https://www.smantiboo.sch.id
Email : sman3bgr@smantiboo.sch.id
Kota Bogor - 1614
DISUSUN OLEH
FARRAASTY RAMADHANE ( X IPA 6 – 11 ) KALEA DEHAN MAJEEDA ( X IPA 6 – 12 )
KAYSA MUTHIA FATIN ( X IPA 6 - 13 ) LINTANG FAHRUDIN ( X IPA 6 – 14 )
M. AL FARIZI RIZQI R. ( X IPA 6 – 15 ) M. ARIQ MAULANA ( X IPA 6 – 15 )
TARI SAMAN

Sumber Foto : https://bobo.grid.id/read/08674173/tari-saman-dari-aceh-sampai-mancanegara


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabil al-amin segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami agar dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “ Makalah Tari Saman” dengan baik dan penuh kemudahan.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan baginda Nabi
Muhammad Saw.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas seni budaya yaitu
tentang “Seni Tari”. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu
Lita Nurlita, S.Pd. selaku guru seni budaya kami dan dukungan dari teman -teman
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Mudah - mudahan dengan tugas
ini kita dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang Tari Saman.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua teman yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, mohon maaf apabila
ada kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.Untuk itu kritik dan
saran dari teman teman,kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis, 20 Oktober 2020.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………............................................................................. 1
Daftar Isi …………………………......................................................................... 2

Bab l. Pendahuluan …………………………………............................................ 3


1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………............................. 4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………....................................... 5
1.3 Tujuan Pembahasan ………………………………….................................... 5
Bab ll. Materi/Isi …………………………………................................................6
2.1 Sejarah Tarian ………………………………................................................ 8
2.2 Sinopsis Tarian ....…………………………………....................................... 9
2.3 Nama - nama Gerakan Tarian …………………………............................. 10
2.4 Busana Tari ........………………………………............................................ 11
2.5 Tata Rias Tari ............................................................................................... 12
2.6 Iringan Tari .................................................................................................... 13
2.7 Karakter Penari ............................................................................................ 14
2.8 Durasi Tari ..................................................................................................... 15
2.9 Pola Lantai ..................................................................................................... 16
Bab lll. Penutup
……………………................................................................................................ 24
3.1 Kesimpulan …………………………………................................................. 25
3.2 Saran …………………………………........................................................... 26
daftar pustaka …………………………………................................................. 27
BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat


beragam. Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil
cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda hasil
kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Namun
masih banyak masyarakat Indonesia masih belum memahami budayanya sendiri.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini kami mengulas sedikit materi tentang
salah satu kebudayaan tari di Indonesia, yaitu Tari Saman.Kami tertarik membahas
kajian ini karena kita sama-sama tau kalau saat ini kebudayaan Indonesia hampir
kurang diminati oleh masyarakat, khususnya para remaja. Mengingat kemajuan
budaya barat dan globalisasi yang terus berkembang. Dengan harapan masyarakat
mengetahui sejarah tari saman dan akan terus melestarikannya di generasi
berikutnya. 
a. Rumusan Masalah

Dengan dibuatnya makalah ini, pembaca dimohon untuk mengerti


lebih dalam tentang kebudayaan seni tari Saman. Maka dari itu untuk dapat
membantu para pembaca dalam mengerti akan makalah kami, terdapat
rumusan masalah yang berguna untuk menjadi arahan tentang apa saja yang
akan kami bahasa secara dalam tentang kebudayaan seni tari Saman.

Hal-hal yang akan kelompok kami uraikan dalam penulisan makalah


tentang sejarah perkembangan tari Saman sebagai berikut
1. Apa pengertian tari Saman ?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan tari Saman ?
3. Komponen- komponen apa saja yang ada pada tari Saman?

B. Tujuan Pembahasan
Dalam pembuatan suatu Makalah, sangat penting untuk meninjau ulang
tentang apa itu tujuan yang diberikan di dalam makalah tersebut. Sehingga,
kami membuat Makalah Tari Saman ini dengan sangat memperhatikan tujuan
serta penjelasan yang dibahas didalam makalah ini.
Makalah yang berjudul “Makalah Tari Saman” ini, memiliki tujuan yaitu
membantu pembaca untuk memperdalam ilmu kesenian, namun lain dari itu
banyak pula tujuan-tujuan yang dapat terbilang secara tidak langsung yaitu :
1. Mengetahui secara dalam tentang sejarah tari Saman serta hal-hal yang
mendukung tari Saman.
2. Mengetahui makna dan fungsi yang terkandung dalam tari Saman.
3. Menumbuhkan rasa bangga pada masyarakat Indonesia akan budaya yang
ada serta mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya Indonesia agar
terhindar dari kepunahan.
BAB II
PEMBAHASAN ISI
A. Sejarah

Tari Saman merupakan sebuah tarian asal Suku Gayo yang mendiami
Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara. Tari Saman yang mulai
dikembangkan pada abad ke 14 oleh seorang ulama besar bernama Syekh
Saman. Di masa lalu, tarian ini banyak dilakukan pada perayaan acara-acara
penting dalam adat masyarakat Aceh. Salah satunya adalah pementasan Tari
Saman yang ditampilkan pada perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tarian ini awalnya hanyalah sebuah permainan rakyat bernama Pok Ane.
Pok Ane merupakan permainan yang mengandalkan tepukan tangan serta
kegembiraan dalam bernyanyi. Ulama Syekh Saman mendapatkan inspirasi
dengan memanfaatkan gerakan tersebut untuk menanamkan unsur-unsur
religi. Kebudayaan Islam yang masuk ke daerah Gayo pada masa itu
berakulturasi dengan permainan Pok Ane, sehingga nyanyian pengiring
permainan Pok Ane yang awalnya hanya bersifat pelengkap, berubah
menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Allah SWT.

Kebudayaan Islam juga merubah beberapa gerakan pada tari saman mulai
dari tepukan dan perubahan tempat duduk. Tari saman di masa Kesultanan
Aceh hanya ditampilkan pada acara perayaan Maulid Nabi Muhammad di
surau-surau atau masjid di daerah Gayo. Namun saat ini Tari Saman menjadi
tarian hiburan karena dapat dilakukan tanpa ikatan acara, waktu dan upacara
tertentu. Dengan kata lain, tarian ini dapat dibawakan dimana pun pada
setiap kesempatan.

Saat ini, tari Saman telah berkembang menjadi suatu hal yang tidak dapat
terpisahkan dari kehidupan orang Gayo. Tari Saman telah menjadi kegiatan
yang membudaya bagi mereka, sehingga kebudayaan ini menjelma menjadi
suatu kebutuhan. Salah satu kegiatan yang paling utama dalam tari Saman
adalah kegiatan Saman Jalu, suatu kegiatan yang masih berlangsung sejak
dahulu hingga sekarang. Hal ini memperkuat tari Saman tergolong kedalam
tari tradisional yang harus dijaga kepunahan atau penyimpangan.
B. Sinopsis Tarian
Dalam sejarah, tari Saman diperkenalkan oleh seorang ulama
Aceh,Syekh Saman pada abad ke-14 Masehi. Tarian ini dijadikan salah satu
media dakwah. Dengan seiringnya waktu, tarian tak hanya sekedar media
dakwah namun berupa iringan syair yang berisi puji-pujian kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Iringan syair tersebut diiringi dengan tepuk-tepukan tangan
penari secara berirama.
Kini, Tari Saman telah ditetapkan UNESCO sebagai Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. tari Saman memiliki satu
aspek yang membuat tarian ini menakjubkan sehingga dapat ditetapkan oleh
UNESCO, keunikan tersebut adalah kesetiaan masyarakat Gayo terhadap
pelestarian tari Saman. Pelestarian tari Saman ini erat hubungannya dengan
peristiwa pada tahun 1960. Kala itu, Saman menjadi cibiran orang-orang
yang berasal dari luar Gayo. Para penonton tersebut selalu bertanya,
“Mengapa orang Gayo itu memukul-mukul dada?”. Dari pertanyaan
tersebut, dapat dikatakan bahwa para penonton merasa aneh dengan gerakan
tersebut. Namun, masyarakat Gayo tidak menggubris hal tersebut dan terus
melakukan gerakan tersebut dengan gembira dan merasa bangga akan hal
tersebut.
Maka dari peristiwa tersebut, tari Saman terkenal dengan tarian yang
menggambarkan norma-norma penting kehidupan, seperti norma religi,
norma pendidikan, norma berperilaku, sikap kepahlawanan, ikatan
kebersamaan serta kekompakan. Serta dalam Tari Saman, para penari
melakukan gerakan tepukan secara bersama dan beriringan, yang mana
menggambarkan adanya kesatuan serta kesamaan dalam suatu kehidupan.
Dengan adanya keserasian terhadap gerakan-gerakannya dan
menggambarkan kegembiraan, tari Saman dalam setiap pertunjukkannya
selalu disukai oleh penonton, bahkan tak sedikit turis luar negeri ingin
belajar tentang tari Saman.
C. Nama – Nama Gerakan Tari Saman

Dalam pementasanya, tari Saman hanya mengandalkan gerak tangan,


badan, dan kepala. Kepaduan ketiga unsur inilah yang melahirkan tari
Saman dengan keserasiannya. Semua ragam gerak diwarnai sebagian besar
oleh tangan. Karena, selain sebagai unsur gerak, tangan juga dapat
menghasilkan bunyi yang menjadi unsur musik dalam tari Saman. Tepukan
yang dapat menghasilkan musik dapat diistilahkan dengan ; Tepok tungel
(tepuk tunggal dengan bunyi yang beraturan dan pola yang ritmis), Tepok
Roa (tepuk dua), Tepuk tulu (tepuk tiga), serta Tepok dele (tepuk banyak
yang berasal dari perpaduan tepuk-tepukan ritmis).

Dari hasil identifikasi yang kami lakukan terhadap gerakan-gerakan


tari yang ada di tari Saman, kami menemukan 19 gerakan yang dilakukan
dalam tarian ini, gerakan –gerakan dapat diuraikan sebagai berikut ;
a. Gerak tangan bertepuk dalam berbagai posisi.
b. Gerak kedua tangan yang searah serta berimpit.
c. Gerakan jari ngithing.
d. Gerakan singkih.
e. Gerakan lingang.
f. Gerakan tungkuk.
g. Gerakan langak.
h. Gerakan anguk.
i. Gerakan gisik.
j. Gerak perpaduan tangan dengan gerak tepuk yang sederhana, bolak-
baik dengan posisi badan duduk berlutut.
k. Gerak gerutup, gerakan dengan menepuk dada atau menghepas
tangan paha dengan tegas serta posisi badan berlutut.
l. Gerak guncang, gerakan perpaduan antara gerak badan dan tepukan
tangan menuju dada secara tegas.
m. Gerak surang-saring, pola gerakan yang keadaan badan selang-
seling atau bergantian di posisi atas maupun bawah.
n. Gerak Singkih.
D. Busana Tari ( Kostum Tari )

Dalam busana tari Saman, suatu susunan pakaian dibagi 3, yaitu :


 Kepala, pada bagian kepala, para penari menggunakan teleng bukung atau
tengkuluk kain kotak hitam dasar. Dua aspek tersebut disulam dengan
benang seperti baju mengedit kepies dibadan.
 Badan, pada bagian badan, para penari menggunakan karawang atau dress
hitam dengan benang border putih, hijau dan merah, serta pinggang
border bagian kedawek dan kekait’re celana dan sarung tangan kain.
Selain itu, untuk busana badan, para penari menggunakan baju kantung
baju pokok. Dan pada bagian badan bawah, para penari menggunakan
pawak kain sarung untuk menambah corak dalam busana.
 Tangan, pada bagian tangan, terdapat beberapa aksesoris seperti, topeng
gelang dan sapu tangan yang memiliki makna-makna sendiri. Seperti
halnya penggunaan warna, pemakaian warna dapat mencerminkan makna
kekompakkan, kebijaksanaan,kekuatan, keberanian, dan harmoni.

a. Aksesoris
Aksesoris merupakan pelengkap dari suatu busana, sehingga membuat
suatu busana dapat terlihat lebih cantik serta menarik. Dalam tari Saman, tak
sedikit aksesoris yang digunakan dalam busana tari Saman. Aksesoris dalam
tari Saman terbagi atas bunga, gelang, sapu tangan, dan cincin 46. Keempat
bagian tersebut terbagi menjadi :
 Bulan teleng kopiah telengikat kepala.
 Upuh kerawang.
 Dada kupang kalung.
 Sapu tangan pumu, sapu tangan yang diikat ditangan sebelah kiri.
 Sapu tangan rongok, sapu tangan yang diikat dileher.
 Sensim ketip cincin jari.
 Tajuk kepies, bunga yang diselipkan diikat kepala.
b. Properti

Dalam buku Pengetahuan Tari dan Beberapa Masalah Tari, karya Edi
Sedyawati, yang dimaksud dalam property tari adalah segala sesuatu yang
akan diperlukan penari kreatif di ruang pentas. Ketentuan property yang
akan digunakan merupakan suatu pencerminan sebuah karakter yang
dilukiskan dari sebuah alat paragraf.

Tari Saman merupakan tarian yang menggunakan unsur-unsur bagian


kepala, badan, serta tangan yang mana unsur-unsur tersebut membentuk
suatu keserasian dalam tarian. Dua dari ketiga unsur tersebut dapat membuat
suatu iringan music dengan tepuk-tepukan yang berirama. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tari Saman merupakan tarian yang tidak memerlukan
properti, karena tari Saman sendiri telah dapat membentuk suatu keserasian
dalam tarian dari ketiga unsur tersebut.

c. Tata Rias ( Make Up Tari )

Tata rias merupakan bagian dari elemen pendukung sebuah tarian,


pemakaian tata rias dalam kesenian tari umumnya berbeda-beda sesuai
dengan makna serta tujuan pelaksanaan. Penggunaan tata rias juga dapat
membantu dalam penonjolan dari suasana yang diinginkan sehingga tujuan
dari pesan pelaksanaan tarian ini tersampaikan.

Dalam kesenian tari Saman, tata rias tidak menjadi sebuah keharusan
terutama apabila ditampilkan dalam bentuk Saman Jalu, berbeda ketika
ditampilkan dalam Saman “Bepukes” dan Saman “Festival”, walau tata rias
yang dikenakan dalam kategori tata rias sederhana.

Dalam tari Saman, biasanya tata rias yang dipakai hanya


menggunakan bedak dengan warna yang natural seperti coklat sehingga
terlihat tidak mencolok. Namun terkadang, dalam beberapa acara banyak
pula penari Saman yang tidak menggunakan tata rias sama sekali.

E. Iringan Tari
Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat
musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan
mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal
paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai
arah.

Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut


syekh. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu
keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk
memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil
dengan sempurna.

F. Karakter

Tarian ini membutuhkan penari yang cukup banyak yaitu 7 sampai 15


orang penari atau bahkan bisa lebih dari 15 penari. Untuk mengatur
keserasian, tari Saman akan dipimpin oleh dua orang Syekh. Syekh adalah
pengatur irama gerakan sekaligus pemandu nyanyian atau syair-syair yang
mengiringi tarian.

Gerakan tarian ini sangat mengutamakan gerakan tangan dengan


berbagai jenis gerakan tangan. Walaupun terkadang terdapat pengulangan
gerakan, namun gerakan tersebut dilakukan dengan kecepatan yang berbeda.
Gerakan-gerakan tangan pada tarian ini mengikuti irama syair lagu yang
dinyanyikan secara langsung oleh para penari. Gerakan-gerakan tersebut
memiliki karakter yang dinamis dan atraktif dan mengutamakan
kekompakkan dari setiap penari.

G. Durasi
Dari hasil pengamatan kami, lamanya durasi pementasan tari Saman
diperkirakan selama 5 menit sampai dengan 15 menit. Durasi yang terbilang
singkat ini akan membuat para penonton kagum akan keindahan serta
keserasian antara tepukkan dan gerakkan badan lainnya.

H. Pola Lantai
a. Pola lantai horizontal
Pola lantai garis horizontal sering digunakan dan menjadi dasar gerakan
pada Tari saman. Pola ini memiliki makna sebagai hubungan antara manusia
dengan manusia. Di mana manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan bantuan manusia lainnya. Pada pola ini, penari berbaris lurus
ke samping.

b. Pola lantai vertikal


Pola lantai vertikal, penari membentuk garis lurus dari depan ke belakang.
Maknanya hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta alam semesta. Selain itu, pola lantai ini melambangkan kesan
sederhana namun kuat.

c. Pola lantai huruf Z


Tari Saman juga menggunakan pola lantai membentuk huruf Z masing-
masing penari memiliki fungsi sebagai berikut:
 Penopang: bertugas menahan keutuhan formasi para penari agar tetap rapat dan
lurus.
 PenyepitPenyepit: mendukung gerakan tari yang menggunakan gerakan
mengangkat, serta harus membuat kerapatan antar penari sehingga tidak ada
jarak antar para penari.
 PengapitPengapit: memiliki tugas mengingatkan para penari untuk pergantian
gerakan dalam tempo tertepenar
 Penindak: mengatur gerakan tari, syair yang dibawakan, level tari, serta
balasan-balasan syair.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan
bahasa Arab dan bahasa Gayo. Syech Saman adalah seorang pemimpin agama Muslim di
Aceh. Beliau peminpin yang terkenal dan hebat dan pemimpin agama di kawasan itu.
Karena itu, tarian unik ini diberi nama seperti nama beliau
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan,
tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat
(keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi
dan menghempaskan badan ke berbagai arah
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan
lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam. Tarian saman menggunakan dua
unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk
dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu
kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair
dakwah islam demi memudakan dakwahnya.
Inilah simpulan yang dapat kami ambil dari berbagai pembahasan yang kami ulas diatas.
Kami sangat memahami Makalah ini masih sagat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami mohon saran dan kritiknya untuk perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
 https://kumpulanilmu.com/seni-budaya/tari-saman/
 https://bankpundi.co.id/pengertian-tari-saman-fungsi-ciri-gerakan-busana-dan-tata-rias/
 http://abulyatama.ac.id/?p=5267
 https://rimbakita.com/tari-saman/
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/14/120000169/apa-pola-lantai-tari-saman-?
page=1
 https://www.indonesiakaya.com
 https://toriqa.com
 https://gudamgtari.com
 https://text-id-123dok.com
GLOSARIUM TARIAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai