Anda di halaman 1dari 16

USULAN PROYEK PENELITIAN

PENGUJIAN KEPATUHAN DENGAN MENGGUNAKAN ATTRIBUTE SAMPLING TERHADAP SISTEM PEMBELIAN PADA AMWAY PRODUCT CENTER DI SURAKARTA

Oleh : Gilrandy Kristianto F0109046

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

A.

Judul Penelitian PENGUJIAN KEPATUHAN DENGAN MENGGGUNAKAN ATTRIBUTE SAMPLING TERHADAP SISTEM PEMBELIAN PADA AMWAY PRODUCT CENTER DI SURAKARTA

B.

Latar Belakang Masalah

Siklus pembelian merupakan salah satu mata rantai yang saling berkaitan dengan siklus-siklus operasi lainnya. Siklus pembelian dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem pembelian dan sistem retur pembelian. Karena siklus pembelian merupakan bagian yang integral dengan situs lainnya, maka harus dikelola dengan baik. Ketidakberesan dalam pengelolaan sistem ini akan berakibat buruk terhadap aktivitas APC secara keseluruhan. Dalam operasional APC sehari-hari, masing-masing karyawan menjalankan tugasnya yang urutan proses pembeliannya adalah dari order entry yang bertugas memasukkan atau menginput order pembelian dari distributor. Kemudian dari order entry diberikan ke cashier untuk melakukan pembayaran menggunakan uang tunai atau menggunakan kartu kredit maupun debit. Kemudian diberikan kepada picker untuk mengambil barang yang dipesan, dari picker diserahkan ke checker yang bertugas mengecek barang sudah sesuai dengan order atau belum. Dalam melaksanakan transaksi pembelian, kadang dalam pembelian yang berskala besar kemungkinan kesalahan transaksi juga besar. Oleh karena itu struktur pengendalian intern yang telah dirancang dan dijalankan APC harus direview secara berkala. Hal ini untuk mengetahui apakah struktur pengendalian intern tersebut cocok diterapkan di dalam APC karena perubahan situasi. Selain itu untuk mengetahui apakah para pegawai telah memakai kebijaksanaan yang ada, maka perlu dilakukan suatu pengujian kepatuhan prosedur dan metode yang telah ditetapkan pada sistem pembelian. Pengujian kepatuhan merupakan salah satu tahap dari suatu proses pemeriksaan akuntansi. Pengujian ini dirancang untuk memverifikasikan apakah sistem pengendalian intern di APC yang diperiksa telah dilaksanakan sesuai dengan informasi yang dikumpulkan pemeriksa dalam kuis pengendalian atau flowchart. Untuk menguji kepatuhan terhadap pelaksanaan tersebut, dapat dilaksanakan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap bukti transaksi baik secara keseluruhan atau secara sampel. Agar audit mencapai sasarannnya yaitu memberi pendapat yang objektif atas kelayakan laporan keuangan dan sesuai

tidaknya dengan prinsip akuntansi, pemeriksaan secara sampling yang baik.

maka

harus

dilaksanakan

prosedur

Pemeriksaan dengan sampel dapat dilakukan dengan cara statistik maupun non statistik. Pendekatan non statistik maupun statistik dalam metode sampling audit jika diterapkan secara memadai dapat menghasilkan bukti audit yang cukup. Dalam statistik sampel, pemeriksa harus mempertimbangkan pembuktian dan dokumen-dokumen apa saja yang akan dipilih sebagai sampel.

C.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur pengendalian intern sistem pembelian pada Amway Product Center di Surakarta ? 2. Apakah struktur pengendalian intern sudah dilaksanakan secara efektif ?

D. 1.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan antara lain : 2. Untuk mengetahui struktur pengendalian intern sistem pembelian pada Amway Product Center di Surakarta. Untuk mengetahui efektifitas struktur pengendalian intern pada Amway Product Center di Surakarta. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian pada Amway Product Center di Surakarta diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut : Memberikan masukan bagi Amway Product center tentang sistem pengendalian intern yang baik terhadap sistem pembelian. Bagi penulis, berguna untuk penerapan teori yang telah diperoleh dan sebagai sarana untuk menambah wawasan.

E.

Tinjauan Pustaka

Dengan mempelajari karya ilmiah berjudul Pengaruh Audit Internal Sistem Pembelian Bahan Baku pada Koperasi Fajar di Kartasura (Aloysius Noegroho Driprijanto, 1997), yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Pembelian bahan baku dari pemasok harus diperhatikan mengenai harga dari pemasok lain, kualitas dari bahan baku, dan dalam penerimaan bahan baku kepada Koperasi Fajar harus benar-benar diperhatikan dalam pembagian tugas masingmasing karyawan yaitu antara bagian gudang, penerima barang, akuntansi sehingga tidak terjadi kecurangan dari karyawan atau kehilangan harta perusahaan. Landasan Teori Pengertian struktur pengendalian intern, yaitu suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai (Mulyadi, 1992 : 68) Tujuan Struktur Pengendalian Intern adalah : 1. 2. 3. 4. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Mendorong efisiensi. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.

Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern adalah : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi 3. Prosedur Pengendalian Unsur-unsur Struktur Pengendaliaan Intern kecuali lingkungan pengendalian, dapat digolongkan kembali sesuai dengan unsur pokok pengendaliann intern adalah : 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Adapun fungsi dari masing-masing adalah sebagai berikut : a) Fungsi Gudang : Mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. b) Fungsi Penerimaan : Menerima barang yang dikirim oleh Warehouse. c) Fungsi Akuntansi : Mencatat transaksi pembelian yang terjadi dan mencatat persediaan barang

yang diterima dari transaksi pembelian dalam kartu persediaan. 2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan. 3) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap organisasi. Adapun cara-cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : a) Penggunaan invoice bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b) Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dengan jadwal yang tidak tentu. c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang. d) Perputaran jabatan yang dilakukan secara rutin akan dapat menjaga independensi. e) Keharusan pengambilan cuti bagu karyawan yang berhak selama cuti. f) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. 4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggumgjawabnya. Sistem Pembelian Sistem pembelian terbagi menjadi : a) Prosedur permintaan pembelian b) Prosedur order pembelian c) Prosedur penerimaan barang Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah : a) Fungsi gudang b) Fungsi penerimaan barang c) Fungsi akuntansi Pengujian Kepatuhan Evaluasi yang dilakukan terhadap struktur pengendalian intern yang dijadikan sebagai dasar untuk menilai struktur pengedalian intern yang berlaku, cara yang ditempuh yaitu : a) Wawancara dengan karyawan yang berkaitan dengan unsur struktur pengendalian intern. b) Melakukan inspeksi atas kegiatan Amway Product Center. c) Melakukan pengamatan atas kegiatan Amway Product Center.

Pengertian Attribute Sampling, yaitu pengambilan sampel yang digunakan untuk menguji efektifitas pengendalian intern (dalam pengujian kepatuhan). Ada tiga model attribute sampling :

a) Fixed sample size attribute sampling ; Model pengambilan sampel

paling banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan, ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. b) Stop or go sampling ; Model ini dapat mencegah akuntan dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika akuntan yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. c) Discovery sampling ; Model pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Dalam model ini akuntan menginginkan kemungkinan tertentu untuk menemukan paling tidak satu kesalahan jika kenyataannya tingkat kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan.

F.

Kerangka Pemikiran

Sebagai gambaran dalam penyusunan penelitian ini maka diperlukan adanya sebuah kerangka pemikiran yang terperinci, agar pemecahan masalah dalam penelitian ini akan lebih dapat terarah. Adapun kerangka pemikiran tersebut akan penulis gambarkan sebagai berikut :
Pengendalian Pengendalian Intern Akuntansi

Pengendalian intern yang baik : Struktur organisasi Praktek yang sehat Sistem otoritas dan prosedur pembukuan Kecakapan pegawai

Tujuan

Pengendalian Administras i Efektifitas

Dari skema kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa pengendalian intern mempunyai dua tujuan, yaitu pengendalian akuntansi dan pengendalian administrasi. Sedangkan bentuk nyata sistem pengendalian intern yang baik akan berguna untuk menjaga keamanan harta milik organisasi atau perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional usahanya, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dimana tujuan pengendalian intern salah satunya adalah untuk menjaga harta atau kekayaan APC itu yang berupa barang-barang atau produk Amway yang harganya relatif mahal, tentunya perlu dirancang suatu sistem pengendalian intern untuk masing-masing kekayaan APC yang diantaranya adalah pengendalin intern, sehingga efektifitas yang menjadi tujuan tercapai.

G.

Hipotesis

Berdasarkan pada permasalahan yang tercantum dalam latar belakang masalah dan sebagai kerangka pokok penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat efektifitas keberhasilan struktur pengendalian intern sistem pembelian di Amway Product Center di Surakarta, maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut : Diduga bahwa struktur pengendalian intern sistem pembelian di Amway Product Center di Surakarta sudah dilaksanakan secara efektif.

H.

Metode Penelitian

1.

Ruang Lingkup Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Amway Product Center di Surakarta dengan alasan sebagai berikut : Diberikannya kepada penulis untuk mengadakan penelitian. Data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari perusahaan tersebut.

2.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan adalah : a. Struktur organisasi dan deskripsi jabatan. b. Kebijakan Amway Product Center yang menyangkut masalah pembelian.

c. Sistem wewenang dan prosedur pembelian. d. Dokumen-dokumen yang terkait dalam transaksi pembelian. Adapun sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dimana peneliti terjun ke objek penelitian untuk mendapatkan data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang sedang dilakukan berupa invoice. b. Data sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan dengan melakukan kepustakaan yang diperoleh dari buku atau literatur.

3.

Metode Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data adalah dengan kunjungan langsung ke objek penelitian yaitu dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah komunikasi langsung antara peneliti dengan responden untuk mempunyai informasi untuk tujuan penelitian. b. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek yang diselidiki oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk keperluan penelitian. c. Kuisioner Kuisioner adalah usaha yang ditempuh untuk mendapatkan data dengan cara membuat daftar pertanyaan mengenai sistem pengendalian intern pada Amway Product Center di Surakarta. d. Pustaka Pengumpulan data menggunakan pedoman literatur perkuliahan dan bukubuku bacaan yang berhubungan dengan penelitian.

4.

Definisi Operasional Variabel 1) Pengendalian Intern adalah suatu sistem dan prosedur yang secara otomatis dapat diperiksa oleh fuungsi lain dalam suatu organisasi. 2) Pengendalian Akuntansi adalah suatu sistem dan prosedur pengamatan aktiva dapat dipercayanya catatan keuangan tersebut. 3) Pengendalian Administrasi adalah suatu sistem dan prosedur dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengesahan transaksitransaksi oleh manajemen.

5.

Metode Analisis

Untuk menevaluasi efektifitas struktur pengendalian intern, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut : A. 1. Menilai unsur-unsur sistem pengendalian intern, yaitu : Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, yaitu suatu bagian tidak boleh menangani semua tahap suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, yaitu setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. 3. Praktek yang sehat, yaitu setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya, yaitu karyawan yang dapat melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan efektif serta dapat menghasilkan laporan yang dapat dipercaya. B. Melakukan pengujian kepatuhan dengan attribute sampling model stop or go sampling. Adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut : 1. Menetapkan tujuan pengujian kepatuhan Tujuan pengujian kepatuhan adalah untuk menilai efektifitas perancangan dan pengoperasian struktur pengendalian intern juga untuk mengetahui apakah struktur pengendalian intern dalam Amway Product Center dapat mencegah atau menemukan kecurangan juga kesalahan yang mempengaruhi laporan keuangan.

2. Menentukan attribute yang akan diuji Attribute merupakan karakteristik yang bersifat kualitas suatu unsur yang membedakan unsur tersebut dengan unsur yang lain. Dalam hubungannya dengan pengujian kepatuhan attribute adalah penyimpangan dari atau tidak adanya unsur tertentu dalam suatu pengendalian intern yang seharusnya ada. Attribute yang telah ditetapkan diperiksa kebenarannya pada setiap sampel yang diambil. Ketidaklengkapan suatu attribute pada sampel merupakan penyimpangan terhadap attribute yang telah ditentukan dan dinyatakan sebagai kesalahan sampel. 3. Menentukan populasi Dalam pengujian kepatuhan, populasi dapat diartikan sebagai sekelompok bukti transaksi yang akan diperiksa dan bersifat homogen. Homoginitas berarti bahwa semua items yang membentuk populasi mempunyai karakteristik yang sama. Sebagai contoh, untuk attribute bahwa semua bukti barang keluar atau yang dinamakan invoice telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang maka populasinya adalah semua bukti barang keluar atau invoice selama periode pengujian. 4. Menentukan unit sampel Unit sampel merupakan semua unsur yang membentuk populasi. Unit sampel yang diambil dari populasi diperiksa kesesuaiannya dengan attribute yang telah ditentukan. Dalam pengujian kepatuhan ini digunakan unit sampel bukti barang keluar atau invoice. 5. Menentukan besarnya sampel Besarnya sampel merupakan jumlah satuan sampel yang diambil untuk diperiksa. Berikut ini faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil : a. Menetukan tingkat kepercayaan Tingkat kepercayaan atau Reliability level (R) atau Confidence level merupakan prpobabilitas bahwa dugaan pemeriksa mengenai keandalan struktur pengendalian intern adalah benar. Tingkat kepercayaan ini ditentukan berdasarkan evaluasi pendahuluan terhadap pengendalian intern. Ada suatu pedoman yang digunakan untuk menentukan tingkat kepercayaan yaitu :

Kesimpulan terhadap kepercayaan Struktur pengendalian intern Dapat diandalkan Cukup diandalkan

Tingkat

95 % 90%

Tingkat kepercayaan mempunyai pengaruh terhadap besarnya sampel yang akan diambil untuk diperiksa. b. Menentukan batas ketepatan tertinggi yang diinginkan. Batas ketepatan tertinggi yang diinginkan atau Desired Upper Precision Limit (DUPL) merupakan tingkat penyimpangan maksimum dari populasi yang dapat diterima. Dalam menentukan DUPL ada suatu pedoman yaitu : Kepercayaan terhadap Struktur pengendalian intern Cukup diandalkan Dapat diandalkan Tingkat ketepatan tertinggi yang diinginkan 10 % 5%

Penentuan besarnya sampel yang akan diambil dengan menggunakan tabel penentuan besarnya sampel, misalnya ditentukan R-nya 95 %, DUPL 5 % besarnya sampel minimum adalah :

TABEL I Besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan (Zero Expected Occurrences) Acceptable Upper Precision Limit 10 % 9% 8% Sampel Siza Based on Confidence Levels _______________________________ 90 % 24 27 30 95 % 30 34 38 97,5% 37 42 47

7% 6% 5% 4% 3% 2% 1%

35 40 48 60 80 120 240

43 50 60 75 100 150 300

53 62 74 93 124 185 370

6. Membuat tabel stop or go decision Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat tabel stop or go decision. Dalam tabel ini pengambilan sampel dirancang empat kali.

TABEL II Tabel Stop or go decision Besarnya Sampel Langkah Komulatif Yang digunakan Berhenti Lanjutkan Lanjutkan ke langkah lima jika kesalahan paling tidak sebesar 4 4 4 4

jika kesalah- ke langkah an komulatif yang terjadi sama dengan berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan

1 2 3 4

60 96 126 156

0 1 2 3

1 2 3 4

Jika dari 60 anggota sampel yang diperiksa tidak ditemui kesalahan maka pengambilan sampel dihentikan dan mengambil kesimpulan bahwa pengendalian internnya efektif, karena AUPL = DUPL, pada tingkat kesalahan sama dengan nol. AUPL dicari dengan rumus sebagai berikut : Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed AUPL = ________________________________________ Sample size Confidence level faktor dapat dicari dengan menggunakan tabel berikut :

TABEL III Attribute sampling table for determining stop or go sample size and upper precision limit of population occurrence rate based on sample result. Confidence levels Jumlah kesalahan ________________________________________ 90 % 95 % 97,5 %

0____________________________3.0 1____________________________4.8 2____________________________6.3 3____________________________7.8

_______________________________________________________ Menurut tabel tersebut bila convidence level faktor pada R % = 95 % dengan tingkat kesalahan nol adalah 3, maka AUPL = 3/60 = 5 % sehingga AUPL = DUPL. Apabila dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel terdapat kesalahan satu maka CL pada R % = 95 adalah sebesar 4.8, AUPLnya adalah 4.8/60 = 8 %, melebihi DUPL yang telah ditetapkan 5 %. Oleh karena itu AUPL > DUPL sehingga perlu diambil sampel tambahan. Jumlah sampel dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Confidence level factor at desired reliability for Sample size = occurrence observed ________________________________________ DUPL Dari rumus tersebut diperoleh sampel yang diperiksa sebesar 4.8/5 % = 96. Angka besarnya sampel 96 dicantumkan pada kolom besarnya sampel komulatif yamg digunakan dan baris langkah kedua. Jika sampel yang diambil 96 dengan tingkat kesalahan satu maka AUPL = 4.8/96 = 5 % sehingga AUPL = DUPL yang berarti struktur pengendalian internnya efektif (sudah baik). Selanjutnya jika kesalahan dua maka sampel yang diambil adalah 6.3/5 % = 126, dicantumkan pada kolom besarnya sampel komulatif baris langkah tiga, AUPL = 6.3/126 = 5 % sehingga AUPL sama dengan DUPL dan selanjutnya sampai empat kali tetapi apabila masih ditemukan kesalahan maka pengambilan sampel dihentikan dan dapat digunakan metode fixed sample size attribute sampling, atau apabila setelah dilakukan penambahan sebanyak tiga kali masih tetap dijumpai keadaan AUPL > DUPL, maka disimpulkan bahwa struktur pengendalian intern tidak efektif.

I.

Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Sistematika dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing berisi antara lain : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, definisi operasional, anggapan dasar dan hipotesis. BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan teori yang berhubungan dengan Pengertian Struktur Pengendalian Intern, Tujuan Struktur Pengendalian Intern, Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern, Sistem Pembelian, Unsur Pengendalian Intern Sistem Pembelian, Penguian Kepatuhan, Pengertian Attribute Sampling.

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini memuat Sejarah singkat berdirinya perusahaan, Struktur Organisasi, Sistem Pembelian, Prosedur Pembelian pada APC Solo. BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi data-data kuantitatif perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Babini juga menyajikan analisa-analisa yang dilakukan beserta hasilnya. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini sebagai bab yang terakhir dari penulisan skripsi, dan akan dibuat suatu kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan pembahasan. Kemudian memberi saran-saran untuk memperbaiki keadaan yang ada dalam perusahaan.

J.

Daftar Pustaka

Aloysius Noegroho Driprijanto, 1997, Pengaruh Audit internal Sistem Pembelian Bahan Baku Pada Koperasi Fajar di Kartasura.

Alvin A. Arens & Loebbecke, 1992, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi 4, New Jersey Prestice Hall. Inc.

Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi 4, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Sugiarto, 1985, Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi (Auditing), Edisi 1, BPFE Yogyakarta.

Tuanakotta M. Theodorus, 1997, Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi 3, LPFE UI Jakarta.

Winarno Surakhmad, 1990, Pengantar Penelitian Ilmiah, Edisi 7, TARSITO Bandung.

Yunastiti Purwaningsih, 2009, Modul Kuliah Metode Penelitian, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai